Share

Bab 1005

Penulis: Angin
“Pak tua, siapa Anda dan bagaimana Anda bisa terkurung di sini?”

Chandra mendekati orang tua yang kaki dan tangannya terikat dengan rantai besi, sembari memperhatikannya dengan seksama.

Orang tua itu memiliki rambut panjang dan beruban, kusut, dan beberapa bahkan sudah terpilin. Tampaknya rambutnya sudah bertahun-tahun tidak dicuci.

Saat mendekat, Chandra mencium bau busuk yang menusuk hidung.

Dia melihat rantai besi di tubuh orang tua itu dan mencoba menariknya dengan keras, berharap bisa memutuskannya. Akan tetapi, rantai itu sangat kuat dan hanya menghasilkan suara 'clang-clang-clang'.

Tak peduli seberapa keras Chandra mencoba, rantai itu tidak bisa diputuskan.

“Dengan kekuatanmu itu, Hehe. Tidak usah buang-buang waktu,” kata orang tua itu sambil duduk di tanah.

Setiap gerakannya menarik rantai di tubuhnya, menghasilkan suara yang sama.

Dengan wajah lesu, orang itu berkata, “Ini adalah besi misterius, tidak bisa diputuskan.” Chandra pun duduk.

Melihat orang tua di depannya, d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1006

    Wajah tua itu memancarkan sedikit kekhawatiran. Dia menghela nafas, berkata, "Masa akhirku sudah dekat, keluar pun hanya akan hidup beberapa hari lagi. Setelah terkurung di sini selama puluhan tahun, aku sudah tidak ingin pergi lagi." Chandra terkejut mendengarnya. Orang tua ini ternyata telah terkurung di penjara ini selama puluhan tahun. Dia pun duduk.Orang tua itu menatap Chandra, kekhawatiran di wajahnya menghilang, digantikan oleh ekspresi tenang, bertanya, "Nak, siapa kamu, apa identitasmu, dari mana asalmu?" Chandra menatap orang tua itu dan berkata jujur, "Saya berasal dari salah satu dari Empat Keluarga Kuno, keluarga Atmaja." "Oh, dari keluarga Atmaja?" Orang tua itu terkejut, menatap Chandra, dan setelah beberapa detik bertanya lagi, "Rully Atmaja, apamu?" Chandra sedikit terkejut, kemudian menggelengkan kepala, berkata, "Saya tidak pernah mendengar tentang dia." "Kamu dari keluarga Atmaja tapi tidak tahu Rully?" “Jujur saja, tiga puluh tahun lalu, ada pertikaian inte

  • Jenderal Naga   Bab 1007

    Chandra merasakan panas yang menyeluruh di tubuhnya. Energi panas di dalam dirinya berkecamuk, membuat tubuhnya seakan-akan akan meledak. Namun, Chandra tetap fokus pada Georgie, mengingat setiap gerakan dan setiap kata yang diucapkannya.Di dalam penjara, Georgie terus menunjukkan Pukulan Sepuluh Tangan Aryani. Suara rantai berderak kencang terdengar. Chandra, tidak mampu bertahan lebih lama, hingga akhirnya Chandra pingsan.Beberapa saat setelahnya, Chandra perlahan-lahan siuman. Dia segera bangkit dan berjalan menuju Georgie yang duduk bersila di tanah dengan kepala tertunduk. "Guru," panggilnya. Georgie tidak merespons. Chandra mendekat dan dengan lembut mendorongnya, bertanya, "Guru, kenapa?" Saat Chandra menyentuh Georgie, tubuh Georgie tiba-tiba jatuh dan tidak bangkit lagi.Wajah Chandra pucat, dia cepat-cepat memeriksa nadi Georgie. "Hah?" pikirnya dengan kaget. Georgie sudah lama berhenti bernapas. Dengan perasaan yang berat, Chandra berlutut di tanah, menatap Georgie

  • Jenderal Naga   Bab 1008

    “Haha, kurasa tidak, ‘kan tetua bilang, dua puluh tahun lalu dia menghajar Ronald sampai muntah darah?” Orang-orang keluarga Aryani yang mencari Chandra terus mencari sambil berbincang-bincang.Di atas kepala mereka, di dinding batu, tersembunyi seseorang. Itu adalah Chandra. Chandra mengerutkan kening mendengar percakapan mereka. Ternyata, taktik Devita menggunakan dia dan Sonia untuk menciptakan perselisihan antara keluarga Atmaja dan keluarga Aryani berhasil. Sekarang, keluarga Atmaja sudah benar-benar berselisih dengan keluarga Aryani. “Aku harus segera keluar dari sini,” pikirnya.Chandra mengaktifkan energi sejati-nya, bergerak seperti kelelawar di gua bawah tanah. Dia berusaha keras agar tidak membuat suara. Banyak orang di bawah sana, tapi tidak ada yang menyadarinya. Chandra bersembunyi dan berhasil mencapai pintu keluar dengan aman. Di pintu keluar, beberapa murid keluarga Aryani berjaga. Chandra sedikit mengerutkan kening, kemudian mengangkat tangannya, mengirimkan

  • Jenderal Naga   Bab 1009

    Pukulan Sepuluh Tangan Aryani sangat kuat. Chandra sendiri pun terkejut dengan kehebatannya. Dia mengambil napas dalam-dalam. “Guru bilang, dari sepuluh pukulan itu, setiap pukulan lebih kuat dari yang sebelumnya. Semakin kuat pukulannya, semakin sulit untuk dikuasai. Bahkan bagi mereka yang memiliki bakat besar pun, mungkin butuh seumur hidup untuk menguasai sepuluh pukulan. Hanya dengan menguasai tiga pukulan saja sudah cukup untuk mendominasi dunia.”“Pukulan pertama, Pukulan Gunung Aryani, atau Pukulan Gunung Pertama. Pukulan pertama ini tidak sulit, asalkan memiliki energi sejati yang kuat dan bisa menggunakan energi sejati untuk menggerakkan teknik inti, akan mudah untuk dikuasai.”“Pukulan kedua, Pukulan Bayangan Aryani, atau Pukulan Bayangan Kedua.” Chandra mengulang-ulang dalam hatinya. Dia menutup mata, mengingat kembali saat Georgie memperagakan pukulan kedua. Ketika Georgie melakukan pukulan kedua, bayangan pukulannya berkelip dan berubah menjadi ratusan bayangan pukula

  • Jenderal Naga   Bab 1010

    Terdengar sebuah suara lagi. Kelompok lain berjalan mendekat. Di depan kelompok ini adalah seorang pria paruh baya berusia sekitar empat puluhan, berbadan besar dengan berat sekitar 150 kg, berwajah dengan alis tebal dan mata besar yang memberikan kesan kasar dan liar."Kepala keluarga Iskandar," sapa Ronny dengan senyum.Tidak jauh dari kaki Gunung Xira, duduk seorang lelaki tua di atas sebuah batu. Dia mengenakan setelan jas berwarna biru tua yang sudah berusia puluhan tahun, dengan kancing besar yang terlihat sedikit konyol. Wajahnya penuh dengan keriput, dagunya ditumbuhi janggut yang acak-acakan."Sungguh tak disangka, keluarga Nantaboga dan keluarga Iskandar juga hadir. Tampaknya selain keluarga Atmaja, tiga keluarga besar lainnya dari Empat Keluarga Kuno juga akan muncul," gumam pria tua itu dengan nada berat. Dia adalah Chandra. Setelah kembali ke Xira, dia membeli setelan jas tua dan memakai topeng kulit manusia, menyamar sebagai seorang lelaki tua."Semua orang diundang,

  • Jenderal Naga   Bab 1011

    Di sini adalah wilayah keluarga Aryani di Xira.Keluarga Aryani memiliki ambisi besar untuk menguasai seni bela diri kuno dan mendominasi dunia. Mereka tidak akan memaafkan siapa pun yang bertindak semena-mena di wilayah mereka. Jika Ronny tidak bertindakan, akan seperti pandangan orang luar terhadap keluarga Aryani?Ronny tahu pria tua di depannya adalah seorang master, tapi dia tidak takut. Wajah Ronny serius, tangannya cepat terangkat. Ronny mengepalkan tinjunya, dan dengan langkah cepat ia muncul di depan Chandra yang menyamar sebagai pria tua. Ronny menyerang dada Chandra dengan pukulan cepat dan kuat. Pukulannya sangat cepat dan kuat, orang biasa tidak akan bisa bereaksi.Meski Chandra merasakan kecepatan luar biasa Ronny, dia tidak takut karena Ronny tidak bisa melukainya. Ronny hanya berada di tingkal Alam Empat. Meski Chandra sendiri tidak yakin di tingkat mana dia berada sekarang, tapi setelah menerima seluruh energi sejati dari Alam Tujuh puncak Georgie, yang hampir men

  • Jenderal Naga   Bab 1012

    Chandra tidak mempedulikan hal lain untuk saat ini. Sementara itu, Ronny cepat-cepat naik gunung. Di puncak gunung, ada sebuah vila. Di lantai dua, beberapa penjaga keluarga sedang berlutut di tanah."Kalian ini tidak berguna," kata Daniel dengan wajah marah. "Sudah beberapa hari berlalu, Chandra masih saja belum ditemukan. Tanpa Chandra, bagaimana keluarga Aryani bisa mengancam Ronald? Kalau tidak mengeksekusi Chandra di depan umum, akan ditaruh di mana wajah keluarga Aryani ini?""Kepala keluarga, orang yang menyerbu penjara itu sangat kuat. Dia memukul penjaga penjara hingga pingsan, baru kemudian menyelamatkan Chandra," kata salah satu penjaga dengan hati-hati."Keluar! Kalian hanya bisa membuat masalah," teriak Daniel.Pada saat itu, Ronny masuk dan dengan hormat memanggil, "Ayah." Daniel melirik Ronny dan bertanya, "Bagaimana keadaannya di sana?"Ronny menjawab, "Hampir semua tamu sudah datang, hanya Ronald yang belum muncul. Oh ya, tadi di kaki gunung ada seorang pria tua yang

  • Jenderal Naga   Bab 1013

    Di puncak gunung, di dalam sebuah vila mewah, Daniel sedang berbicara dengan beberapa pesilat dari dunia seni bela diri kuno. Pada saat itu, seorang murid keluarga Aryani masuk, berlutut dengan satu lutut, "Kepala keluarga, Sonia telah tiba."Mendengar ini, kegaduhan di aula vila seketika berubah menjadi sunyi. Semua mata tertuju pada Daniel. Tujuan Daniel mengundang mereka ke Gunung Xira sangat jelas - dia ingin mereka menyaksikan bagaimana keluarga Aryani menekan keluarga Atmaja dan mengumumkan kepada dunia siapa sebenarnya keluarga nomor satu di Someria. Sekarang, Sonia akhirnya tiba."Apa pertunjukannya akan dimulai?" "Apa keluarga Aryani benar-benar sekuat itu, bahkan tidak takut pada keluarga Atmaja?" "Hanya Sonia sendirian? Ronald tidak datang?"Banyak orang merasa bingung dan bertanya-tanya dalam hati. Daniel tersenyum dan bertanya, "Hanya Sonia sendirian?" "Ya, hanya Sonia." "Lalu bagaimana dengan si tua Ronald itu?" "Tidak terlihat."Mendengar ini, senyum di waja

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status