Share

Melangkah Mundur

Sudah seharian Jelita mengurung diri di dalam kamarnya sendirian. Lebih dari separuh nyawa dan pikirannya melayang entah kemana. Ia sudah mencoba membuka laptopnya untuk melanjutkan tugas kuliahnya, tetapi ia tidak cukup memiliki energi untuk itu. Namun bayangan akan kejadian tadi malam itu masih menghantuinya.

Ditiliknya ponsel jadulnya. Biasanya setiap hari Jelita berkomunikasi intens dengan Arina, sahabatnya yang penuh pengertian itu, mulai dari mengenai tugas kuliah hingga hal-hal yang tidak cukup penting seperti mengirimkan foto makanan atau bergosip. Jelita kembali menatap dress yang ia kenakan semalam, dalam hati dan benaknya ia mencoba merangkai kata-kata pembuka untuk menghubungi Arina kembali. Mungkin pembahasan mengenai pengembalian dress ini dapat menjadi topik pembuka, pikirnya. Belum lama ia memikirkan hal itu, ia kembali mengurungkan niatnya.

Tanpa ada yang benar-benar memperhatikannya, tadi malam Jelita memutuskan untuk pulang sendiri meng

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status