Share

Bab 10

JEJAKA berkelebat cepat melintasi perbukitan, melintasi pegunungan dan melewati lembah-lembah, tujuannya Cuma satu yaitu hutan situ waras yang menjadi petunjuk Dewa Abadi sebelum kematiannya. Di gendongannya terlihat sosok Ningrum yang masih pingsan. Kondisi tubuh gadis itu persis seperti nenek umur seratus tahun lebih. Tubuh yang begitu lemah, tubuh yang semula segar menggemaskan, sekarang berubah menjadi hitam, kering kerontang tanpa daya. Tidak ada yang menarik sedikit pun dari sosok renta berbaju hijau tersebut.

“Uuhhh...” Ningrum tersadar dari pingsannya. Ningrum sedikit terkejut saat merasakan tubuhnya bagaikan dibawa terbang oleh seseorang, dan saat Ningrum melihat siapa orang itu. Rupanya Jejaka. Sesaat Ningrum menatap keadaan dirinya didalam gendongan Jejaka.

"Jejaka..." kata Ningrum terbata-bata dengan linangan air mata berlinang membasahi pipi keriput saat menyadari keadaan dirinya yang saat ini berada dipangkuan Jejaka.

“Aku disini, Ningrum,"

"Jejaka ... hidupku ... tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status