Share

Bab 28 | Kantor CEO jadi Toko Bunga

“Ini taruh di mana, Bu?” tanya salah satu office boy yang bernama Bobi pada Aulia.

“Di sana saja, Mas.” Aulia menunjuk ruangan CEO.

Semua karyawan di lantai 17 terbengong-bengong karena ulah Bobi. Bagaimana tidak, office boy tersebut membawa satu troli penuh berisi buket bunga dari berbagai jenis.

“ALBA!” Seru Pak Malik.

Biasanya dia memanggilku melalui interkom. Namun, kali ini beliau memanggilku langsung dengan suara yang menggelegar seperti guntur di musim gugur.

Aku buru-buru meninggalkan meja kerjaku dan segera masuk ke ruangan beliau. “Iya Pak. Apa yang harus saya lakukan?” Napasku masih tersengal-sengal.

Hal pertama yang aku rasakan saat berada di ruangan CEO adalah wangi yang semerbak. Saking wanginya, aku sempat mengira kalau tempat ini sudah berubah menjadi pabrik minyak wangi.

“Cari tahu apa yang terjadi!” Pak Malik menunjuk sekumpulan bunga dalam ruangannya tanpa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status