Share

Foto Pertama

Author: Win
last update Last Updated: 2021-10-14 16:42:58

Ponsel yang Rudy belikan untukku tergeletak di meja dapur ketika aku berjalan keluar dari kamarku. ini ketiga kalinya dalam seminggu ini dia sengaja meninggalkan benda itu di suatutempat supaya aku bisa menemukannya. kali ini ada sebuah kertas berisi pesan yang berada di sebelahnya. 

Aku mengambil kertas itu.

     *Pikirkan bayi kita. Kau butuh handphone ini ketika darurat.

Ini adalah taparan ringan. Aku tersenyum dan mengambil ponsel itu lalu menyimpannya di saku. dia tidak akan menyerah sampai aku menerima benda itu. Hari ini kunjunganku yang ke dua ke dokter kandungan. Aku memberitahukan kepada Rudy tentang jadwal kunjunganku di kencan ke tiga kami hari senin malam kemarin. Dia sudah sangat bertekaduntuk mengajakku kencan sepanjang minggu. kemarin malam aku sampai harus memohon padanya untuk menghabiskan waktu di rumah dan menonton film saja. Dia sedang menjalankan rencananya. Semua ora

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jatuh Terlalu Jauh   Kesalahpahaman

    Aku membuka pintu sambil berjalan masuk dan bertatapan dengan Rudy. Apa yang dia lakukan di sini?"Aileen." Katanya sambil berjalan ke arahku dan aku melangkah mundur."Jangan." Jawabku samil mengangkat kedua tanganku ke depan untuk mencegahku mendekatiku."Apa itu seperti dugaanku?" tanya Beti sambil mendorong Rudy untuk menyingkir dari jalannya dan berlari menujuku.Aku mengangguk dan menyerahkan foto-foto yang ku dapat dari dokter yang dari tadi kupegang padanya. Beti menutup mulutnya yang ternganga kagum. "Oh Tuhanku. Apakah kau mendengar detak jantungnya?""Aileen, sayang, aku sangat menyesal. Aku sedang berurusan dengan...""Keluargamu. Aku tahu itu. Grizelle yang memberitahukan padaku ketika aku menelponmu lagi. Aku tidak mau mendengar alasanmu. Aku hanya ingin kau pergi dari sini." Kataku. Aku mengalihkan perhatianku kembali ke foto-foto dan menunjuk. "Ini dia bayinya. Bisakah kau percaya kalau dia ada di dalam perutku?"

    Last Updated : 2021-10-14
  • Jatuh Terlalu Jauh   YA!!!

    Musim sekolah sudah di mulai. Para pecinta musim panas telaah pulang ke rumah. Klub tidak begitu ramai lagi karena itulah jumlah tipnya menurun. Hal terbesar adalah Rudy sudah tidak lagi membahas tentang lamaran sejak malam di apartemen ketika dia bilang apa yang dia katakan pada ibunya, adiknya dan ayahku. Dia tidak pernah menyebut mereka lagi. Kadang-kadang aku bertanya-tanya jika suatu saat dia berubah pikiran atau kalau aku hanya membayangkannya.Jika bukan karena Beti yang menanyakanku setiap minggu apakah Rudy sudah membicarakannya lagi aku akan berfikir itu adalah bagian dari imajinasiku. Setiap kali aku mengatakan pada Beti kalau Rudy tidak bilang dia menjadi semakin gelisah. Belum lagi hatiku menjadi semakin terluka. Aku takut dia terus-menerus emikirkan itu dan memutuskan kalau itu adalah suatu kesalahan.Sebelum dia mengatakannya lagi malam itu aku bahkan tidak membiarkan diriku percaya kalau dia ingin menikahiku. Aku membayangkan kami membesarkan bayi ini d

    Last Updated : 2021-10-15
  • Jatuh Terlalu Jauh   Kecelakaan

    Kami sedang berjalan pulang ke rumah Rudy. Dia memasuki jalanan menuju rumah dan mematikan mobil di taman ketika ponselnya berdering untuk ke tiga kalinya dari ibunya. Tapi tidak dia angkat. Kemudian ponselnya kemballi berdering untuk ke empat kalinya Dia menatap ponsel itu dan mengerutkan keningnya."Siapa itu?" Tanyaku."Tidak tahu.""Jawab saja. Mungkin sesuatu yang penting."Wajah Rudy berubah pucat. Aku memegang tangannya namun dia tidak bereaksi. Dia duduk di sana mendengarkan orang yang sedang berbicara pada ujung telepon satunya tanpa berkata apa pun.Semakin lama mereka bicara semakin putih wajahnya. Jantungku bergemuruh. Sesuatu yang mengerikan telah terjadi. Aku terus menunggunya untuk mengatakan sesuatu. Apa saja."Aku dalam perjalanan." Katanya dengan nada datar sebelum menjatuhkan ponselnya ke atas pangkuannya dan memindahkan tangannya dari cengkeramanku untuk memegang kemudi dengan sangat erat."Ada apa?" ta

    Last Updated : 2021-10-16
  • Jatuh Terlalu Jauh   Teman

    Aku duduk di ruang tunggu dan berusaha keras untuk tidak memandang pada wanita hamil lainnya yang juga sedang menunggu.Ada tiga wanita hamil termasuk aku. Wanita di seberangku di dekap erat oleh lengan suaminya. dia terus menerus berbisik di telinga sang isteri yang membuatnya tersenyum. Tangan sang suami tidak pernah meninggalkan perutnya. Tidak ada keposesifan yang telihat dari perilakunya. hanya sikap protektif. Seolah-olah sang pria melindungi isteri dan anaknya hanya dari isyarat tubuh yang sederhana.Wanita lainnya usia kehamilannya lebih tua dari kamiberdua dan bayinya bergerak. Kedua tangan suaminya berada di perutnya saat dia memandang isterinya dengan penuh kekaguman. Ada sorot pemujaan yang manis terlihat di wajahnya. Mereka sedang berbagi momen dan hanya dengan melirik ke arah mereka saja membuatku merasa seakan-akan mengganggu momen itu.Kemudian di sinilah aku. bersama Raka. Aku telah berkata padanya kalau dia tidak perlu menemaniku tapi dia bilan

    Last Updated : 2021-10-16
  • Jatuh Terlalu Jauh   Kebenaran kenangan Masa Lalu

    Aku belum lama tertidur saat telepon berdering. Saat ini masih tengah malam dan hanya beberapa orang yang memiliki nomerku. Perutku melilit saat aku meraih ponsel. Itu dari Rudy."Halo." Kataku hampir takut pada apa yang akan dia katakan padaku."Hei, ini aku." Suaranya seperti dia baru saja menangis. Ya Tuhan... tolong jangan biarkan Grizelle meninggal."Apakah dia baik-baik saja?" Tanyaku, berharap kali ini Tuhan benar-benar mendengar doaku."Dia akhirnya bangun. Dia sedikit bingung tapi dia mengenaliku saat dia membuka mata jadi dia baik-baik saja."'Oh terima kasih Tuhan." Aku duduk di ranjang dan memutuskan kalau aku perlu berdoa lebih sering lagi."Maafkan aku, Aileen. Aku benar-benar minta maaf." Suaranya serak. Aku dapat merasakan rasa sakit dalam kata-katanya dan aku tidak perlu menanyakan apa maksudnya. Ini saatnya. Dia hanya tidak bisa mengatakannya."Tidak apa-apa. Rawat saja Grizelle. Aku benar-benar bahagia dia bai

    Last Updated : 2021-10-16
  • Jatuh Terlalu Jauh   Lengkap

    Aku terbangun dari tidurku karena mendengar derap kaki yang terburu-buru. Aku melihat sebuah bayangan hitam dan besar di kegelapan."Rudy?" Panggilku.Aku menunggunya kembali dan tertidur di atas sofa yang besar di dalam kamarnya. Aku duduk di atas sofa dan melihatnya berdiri terpaku melihat ke arahku."Kau di sini." Katanya dan menghampiriku dan berlutut di hadapanku menjatuhkan kepalanya di atas pangkuanku.Aku menyentuh kepalanya dan membelai rambutnya. "Ya. Aku di sini." Jawabku tidak yakin. "Kau baik-baik saja?"Dia mengangguk dan mengangkat kepalanya dari pangkuanku dan menatapku. "Aku mencintaimu.""Aku tahu dan itu bukan masalah. Aku tidak akan membuatmu memili. Aku hanya menginginkan agar kau bahagia. Kau pantas untuk bahagia. Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku. Aku kuat. Aku bisa melakukan ini seorang diri.""Apa?" Tanyanya bingung.'Aku bicara denga ayahku hari ini.Aku tahu semuanya. Memang sulit untuk di pahami tap

    Last Updated : 2021-10-17
  • Jatuh Terlalu Jauh   Anak Laki-Laki

    Rudy memegang tanganku saat aku sibuk membolak-balik majalah di ruang tunggu untuk mengontrol kehamilan. Semua gambar popok dan benda bayi lainnya yang menakutkanku seperti kotoran bayi. Aku tidak mengatakan padanya tapi kenyataannya hal-hal yang menyangkut bayi mulai mebuatku takut."Aileen Adira." Seorang perawat memanggil namaku."Itu kita." Kataku sambil tersenyum pada Rudy sebelum berdiri.Dia tidak melepaskan tanganku saat aku membawa kami ke ruang pemeriksaan. Beberapa kali perawat melirik ke arah Rudy."Di sini." Kata perawat, mundur ke belakang dan membiarkan kau masuk ke dalam ruangan. "Silahkan lepaskan semua pakaian dan ganti dengan baju ini. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh hari ini." Perawat itu berhenti dan melihat pada Rudy. "Apa tidak masalah jika orang ini ada di sini?"Aku tersenyum dan kembali melihat Rudy. "Ya, orang ini adalah ayah si bayi."Perawat berdiri dan memberikan senyum lega. "Itu bagus

    Last Updated : 2021-10-18
  • Jatuh Terlalu Jauh   Kenzo Adhitama

    Tanpa riasan dan jaket kulit hitam, dia terlihat seperti Rudy. Aku harus bergerak cepat untuk mengikuti Rudy yang menggenggam tanganku erat-erat saat dia berjalan cepat untuk keluar dan melewati beberapa orang di bar. Ayahnya memimpin jalan. Aku tidak yakin apakah Rudy senang melihatnya atau tidak. Satu-satunya interaksi yang mereka lakukan adalah Rudy menganggukkan kepalanya ke arah pintu keluar. Dia jelas tidak ingin ada pembicaraan ini memiliki penonton.Kenzo Adhitama, aktor paling terkenal, berhenti beberapa kali dalam perjalanan keluar untuk memberi tanda tangan pada kertas atau barang yang di sodorkan di depannya. Tidak hanya perempuan, seorang pria bahkan melangkah maju dan memintanya untuk menandatangani serbet bar. Kilauan ancaman di mataRudy saat dia mencoba mengeluarkan ayahnya dari bar membuat mereka menjauh. Sebaliknya, mereka semua tetap diam dan menyaksikan sang bintang keluar dari pintu.Angin malam terasa dingin sekarang. Aku segera menggigil dan Rudy

    Last Updated : 2021-10-19

Latest chapter

  • Jatuh Terlalu Jauh   Akhir Dari Segalanya

    Aku benar-benar ingin keluar dari rumah. Rudy tidak ingin aku membawa keenan keluar sejak aku adalah sumber makanan bagi Keenan. Dia tetap menolak menggunakan botol bayi. Keenan hanya ingin aku. Sama seperti ayahnya yang sangat protektif terhadap kami berdua jika ada orang lain yang datang untuk menggendongnya.Minggu pertama saat kami pulang ke rumah sangat mudah. Aku kelelahan dan Keenan tidak tidur saat malam jadi aku terjebak bersamanya di tempat tidur saat siang hari. Aku merasa tidak enak karena tidak pergi ke pemakaman ayah Raka. Raka dalah temanku dan aku tidak suka melihatnya bersedih karena dia kehilangan ayahnya. Rudy meyakinkanku kalau Raka akan baik-baik saja.Aku menaruh Keenan di sofa saat dia tidur di ruang keluarga, aku akan menggunakan waktu itu untuk melakukan beberapa yoga. Aku ingin mengembalikan tubuhku sama seperti aku belum hamil Keenan.Bell pintu berbunyi sebelum aku bisa membuka vidionya jadi aku menyimpan kembali ponselku

  • Jatuh Terlalu Jauh   Keenan Rudy Adhitama

    Dia sangat sempurna. Rudy menghitung jari kaki dan jari tangannya dan aku mengecup salah satu tangannya. Dia juga sangat kecil. Aku tidak tahu kalau seorang bayi bisa sangat sekecil ini."Kita harus memutuskan sebuah nama untuknya sekarang." Kataku melihat Rudy setelah aku akhirnya di pindahkan ke ruangan perawatan.kami sudah melihat beberapa ide untuk sebuah nama tapi tidak ada yang cocok. jad kami memutuskan untuk menunggu hingga saatnya dia lahir dan memberinya sebuah nama saat melihatnya."Aku tahu, kita sudah melihatnya sekarang. Kita harus memberinya nama. Apa yang kau pikirkan?" Tanya Rudy."Aku pikir dia terlihat cocok dengan Joshua." Kataku dan tersenyum padanya. Rudy terlihat tidak menyukai nama itu."Kau memikirkan kakakmu?" Tanya Rudy.Aku tersenyum konyol padanya. "Aku ingin namamu ada padanya tapi jika kita menamainya Joshua itu akan terdengan aneh."Rudy terlihat bahagia. Dia menyukai ide tentang namanya ada pada bayi

  • Jatuh Terlalu Jauh   Seorang Bayi Laki-laki

    Aku sangat ketakutan. Dan itu tidak membantu ketika aku berbalik ke arah Rudy dan dia sudah terlihat panik dan lebih takut. Aku butuh dia untuk lebih tenang. Aku sudah cukup lelah dengan bereriak karena kesakitan.Rasa sakit lainnya kembali datang dan aku memegang dengan erat pinggiran tempat tidur rumah sakit dan membiarkan air mata keluar. Terakhir kali perawat datang dan mengecek aku baru pembukaan tujuh. Aku butuh sampai ke pembukaan sepuluh."Apakah aku harus pergi memangil perawat? Apakah kau membutuhkan es? Kau ingin meremas tanganku?" Rudy tetap bertanya padaku. Aku tahu dia bermaksud untuk membuatku merasa lebih baik tapi untuk saat ini aku benar-benar tidak peduli. Aku meremas bajunya dan menariknya agar wajahnya dekat padaku."Aku bersyukur karena aku tidak punya pistolku di sini karena saat ini mungkin aku akan menembakmu agar membuatmu tetap diam." Bentakku dan melepaskan bajunya dan memegang perutku saat kontraksi lain datang."Saatnya

  • Jatuh Terlalu Jauh   Hari Yang Di Tunggu

    Aku senang akhirnya kami kembali lagi ke rumah setelah tiga bulan tidak tinggal di sini. Rudy membawaku keluar kota untuk honeymoon. kami membeli banyak baju dan mainan untuk anak kami nanti. Kami belum mempunyai nama untuknya dan kami pikir kami akan menamainya setelah dia lahir ketika melihatnya. Kami berdua menikmati waktu dengan membongkar belanjaan untuk si bayi dan menaruhnya di lemari.Jafin akhirnya datang dan membawa Rudy untuk pergi bermain golf setelah dia tau kalau kami sudah kembali. Tidak makanan di sini dan aku kelaparan. Aku memutuskan untuk pergi ke restoran klub dan menemui Jery. Aku mengambil kunci mobilku. Rudy memberlikanku sebuah mobil Mercedes Benz. Aku mengambil pistolku dan menyimpannya di bawah kursi. Aku harus memindahkannya saat anakku mulai belajar berjalan nanti.Saat aku sampai di ruang makan restoran, Jery berjalan keluar dari dapur dan tersenyum padaku. "Lihat dirimu. Kau terlihat sangat sexy walaupun kau mempunyai bola basket yan

  • Jatuh Terlalu Jauh   Kamar Bayi

    "Aku punya sesuatu untukmu." kata Rudy.Aku mengangguk bingung dan membawaku menaiki tangga dan berhenti tepat di depankamar yang dulunya pernah aku tinggali. Aku tidak pernah ke sini sejak terakhir kali aku menunjukkan kamar ini untuk Elen sebelum pernikahan. Rudy memberikanku sinyal untuk membuka pintu kamar itu. Aku benar-benar bingung sekarang.Aku membuka pintu kamar perlahan dan membiarkan pintu itu terbuka lebar. hal pertama yang ku lihat adalah tempat tidur bayi di tengah-tenga ruangan dan beberapa ornamen binatang menghiasi menggantung di atas tempat tidur itu.Rudy menyalakan lampu dan hiasan itu berputar dan memainkan lagu saat aku melangkah ke altar pernikahan namun dengan suara Rudy yang menyanyikannya. Semua yang bisa kulakukan hanya menutup mulutku dengan tanganku.Aku melangkah masuk dan sebuah kursi goyang ada di pinggir jendela dengan sebuah selimut tipis berwarna biru diatasnya. Sebuah tempat untuk mengganti popok, beberapa lemari

  • Jatuh Terlalu Jauh   Resepsi

    "Aku harap kita tidak memiliki banyak tamu malam ini." Kataku."Tidak usah pedulikan itu. Kita tidak akan tinggal di sini." Jawab Rudy.Aku menatapnya bingung. "Apa maksudmu?"Dia tersenyum. "Kau benar-benar berpikir kalau aku akan berbagi rumah dengan semua orang ini saat malam pertamaku? Tentu saja tidak. Kita akan pergi ke apartemen klub yang sedang menunggu kita saat kita meninggalkan tempat ini.""Baguslah." jawabku.Dia tertawa dan aku melihat sekeliling dan kembali melihat semua teman kami ada di sini. Di respsi pernikahan kami. Semua yang kami cintai kecuali adik perempuannya dan ibunya. mereka berdua tidak akan menerima ini. Aku merasa bersalah karena mereka tidak ada di hari besar Rudy. Aku hanya berharap mereka bisa tetap menjadi bagian dari kehidupan kami untuk Rudy. Aku tahu itu walaupun Rudy tidak pernah mengungkitnya lagi.Mataku terkunci pada mata Bobi yang berdiri tidak jauh dari tempat kami berdansa."Aku mungk

  • Jatuh Terlalu Jauh   Pernikahan

    Ayahku mengangkat lengannya ke arahku dan tersenyum."Sekarang saatnya untuk kita keluar." Katanya padaku sebelum membuka pintu. Aku menggandeng tangannya dan mengikutinya menuruni tangga dan keluar dari ruangan. Aku keluar dari dalam rumah dan menuju ke sebuah jalan yang telah di hiasi bunga mawar berwarna pink. Aku membiarkan ayahku memimpin jalan untukku.Beti dan Jery berjalan di depan kami memegang bucket mereka. Rudy berdiri di ujung altar dengan Jafin yang berdiri di sampingnya. Teman-teman kami duduk di kursi yang sudah di sediakan berepuk tangan dan tersenyum padaku. Bahkan Bobi dan neneknya juga hadir.Aku melangkah pelan di samping ayahku di iringi lagu dari Jason Mraz "I Won't Give Up" dan berharap aku tidak terjatuh karena menginjak gaun panjangku. Aku menatap ke depan dan melihat Rudy tersenyum sambil berkali-kali mengusap matanya. Jafin memberinya selembar kain putih dan membisikkan sesuatu ke telinga Rudy membuat Rudy menyenggol rusuk

  • Jatuh Terlalu Jauh   Persiapan Pernikahan

    Kami tinggal selama seminggu agar aku lebih mengenal saudara laki-lakiku. Karlos mudah bergaul saat aku menyadari kalau dia tidak melihatku dengan pandangan mesum tapi dia menunjukkan ketertarikan untuk mengenalku sebagai saudara perempuannya. Aku mengerti itu. Tapi aku juga senang akhirnya aku dan Rudy sudah pulang kembali ke bali.kami segera merencanakan pernikahan. Beti dan jery akan menjadi pendamping wanitaku dan Jafin akan menjadi pendamping pria untuk Rudy. Rudy memberi waktu seminggu untuk mengatur semuanya. Aku bahkan tidak beradu pendapat dengannya. Keyakinan di matanya mengatakan padaku kalau berdebat dengannya tidak akan ada gunanya. Aku lebih dari siap untuk menikahi pria ini tapi aku juga khawatir kalau mungkin aku akan berbalik dan kabur. Terutama setelah apa yang sudah terjadi pada adiknya baru-baru ini.kami akan menikah sepuluh hari sebelum valentine day.beruntungnya, Rudy mempunyai banyak uang untuk membuat pernikahan ini t

  • Jatuh Terlalu Jauh   Rahasia Lainnya

    "Rudy." Kataku saat merasakan sebuah pelukan dari belakang. Aku berdiri di teras menatap ke arah lautan. Aku akan menjemput Rudy di bandara jam 7 malam ini tapi dia sudah ada di sini lebih awal.Dia membenamkan wajahnya di rambutku dan menaruh kedua tangannya di atas perutku. "Maafkan aku, Aileen. Aku sangat menyesal. Aku mencintaimu. Hal ini tidak akan terjadi lagi."Aku meringis, kata-kata itu terdengar familiar, karena dia sudah sering mengatakannya sebelumnya. "Aku mencintaimu." Jawabku."Aku mencintaimu juga." Jawabnya sambil memelukku dan kami berdiri di sana dalam diam menatap matahari yang hampir tenggelam di atas air laut.Suara batuk keras membuatku kaget. Aku perlahan mundur dari pelukannya dan mengintip dari balik bahunya. Aku tahu kalau wajahku mungkin saja sekarang sudah berubah warna menjadi merah dan aku segera menundukkan kepalaku di dada Rudy.Rudy menoleh ke belakang dan melihat seorang pria sedang mengawasi kam

DMCA.com Protection Status