Tidak ada yang tidak menyadari matahari pagi yang terlihat dari jendela ini. Jam alarm sudah tidak diperlukan lagi. Matahari membangunkanku satu jam sebelum alarmku mulai berbunyi. Aku mandi dan mengenakan pakaian dengan santai karena ku memiliki kamar mandi didalam kamar dan memiliki banyak ruang untuk bergerak bebas.
Aku sedang tidak mood untuk makan makanan Rudy pagi ini. Aku benar-benar dalam mood yang tidak ingin makan tapi aku harus bekerja dua shift hari ini jadi aku memerlukan makanan.
Aku akan berhenti di toko dan membeli sedikit kafein dan sebuah roti cokelat. Rok hitam pendek dan atasan kemeja berkancing warna putih yang harus aku kenakan saat bekerja di restoran di klub. Aku menghabiskan waku beberapa jam untuk menyeterika beberapa seragam yang aku punya di rumah.
Setelahmengenakan sepatu kets, aku turun ke bawah. Aku tidak mendengar suara daru Rudy hari ini jadi aku berpikir kalau dia masih tidur. Aku senang karena mengetahui kalau Rudy belum
Dengan keras aku membuka pintu truk, lega karena sudah menyelesaikan hari ini. Mataku langsung menuju ke arah sebuah kotak hitam dengan sebuah catatan di atasnya yang ada di atas kursiku. Aku meraihnya dan membuka kotak itu. *Aileen Ini adalah sebuah ponsel. Kau memerlukannya. Aku sudah bicara dengan ayahmu dan dia bilang akan memberikan ini untukmu. Ponsel ini dari dia. Biaya untuk telepon dan mengirim pesan, semuanya tidak terbatas jadi gunakan saja semaumu. Rudy.Ayahku meminta Rudy untuk memberikanku ponsel? Benarkah? Aku membuka kotak itu dan menemukan sebuah
Kamar Rudy berada di lantai paling atas. Ada sebuah pintu yang berwarna cokelat di lantai dua, di dalam ruangan itu terdapat sebuah tangga yang terbuat dari kayu dan di setiap sisinya adalah dinding yang dihiasi beberapa ornamen seni dan beberapa lagi lukisan.Diujung tangga terdapat pemandangan yang sangat mempesona. Hampir seluruh ruangan terbuat dari kaca lebar persegi yang dari plafon langsung ke lantai. Cahaya yang menyinari dari luar di tambah lautan yang begitu luas memberikan kamar dengan sebuah latar belakang paling luar biasa indahnya.Rudy bercerita bagaimana dia mendapatkan kamar dan rumah ini saat dia masih berusia sepuluh tahun. Aku pun tahu kalau kamarnya sangat istimewa. Dia mencoba bercerita tentang keluarganya. Hatiku sedikit meleleh. Seharusnya aku menghentikannya untuk menciptakan sebuah ruang di hatiku untuknya. Aku tidak ingin hatiku terluka saat semua ini berakhir dan dia pergi. Tapi aku ingin tahu lebih mengenai dirinya. Dan hal yang lebih menge
Parkiran penuh dengan mobil bukanlah sesuatu yang kau harapkan saat aku tiba di rumah Rudy setelah pulang kerja. Lapangan golf sudah sangat membuatku sibuk dan kelelahan tadi sehingga aku hanya bisa berhenti sekali untuk saat memberikan minuman.Dia tidak mengirimkan pesan lagi sepanjang hari. Perutku terasa sakit karena gelisah. Ada apa ini? Apakah perlakuan manis yang dia berikan padaku memudar begitu cepat?Aku harus memarkir jauh hingga keluar dari tepi jalan. Menutup pintu trukku, aku mulai berjala n ke arah pintu."Kau tidak ingin berada di dalam sana." Suara akrab jafin terdengar di kegelapan. Aku melihat sekeliling dan melihat cahaya orange kecil jatuh ke tanah kemudian ditindis oleh sepatu sebelum Jafin keluar dari tempat persembunyiannya."Apakah kau datang ke pesta ini hanya untuk berkeliaran di luar?" Tanyaku. Ini kedua kalinya sejak aku tiba di sini menemukan Jafin hanya senderian di luar."Aku tidak bisa berhenti merokok. Rudy mengira
Meninggalkan Rudy di tempat tidur pagi ini sangat sulit. Dia tidur begitu nyenyak, aku tidak ingin membangunkannya. Tidur membuatnya tidak terlihat khawatir. Aku tidak menyadari betapa intens dan waspadanya dia sampai aku memperhatikan dia tertidur.Membuka pintu menuju ruang staff aku di sambut dengan wangi donat dan Jery yang sedang tersenyum."Selamat pagi sayang." Sapanya dengan riang."Selamat pagi.. kau akan membagi donat itu denganku atau tidak?" Balasku."Aku membeli extra hanya untukmu. Aku tahu kau akan datang bekerja hari ini." Jawabnya.Aku duduk di depannya dan meraih donat. "Seandainya saja kau menyukainya, aku akan mencium wajahmu." Aku menggodanya.Jery mengangkat sebelah alisnya. "Siapa yang tahu? Wajah sepertimu bisa membuat pria menjadi gila."Sambil tertawa, aku memakan donat yang masih hangat. Donat ini sangat enak."Makanlah karena kita mempunyai hari yang sangat panjang. Pesta debut malam ini dan ki
"Whoa..." Jery mengulurkan tangannya untuk menangkapku saat aku memasuki dapur. "Yang terjadi di sana tadi cukup brutal tapi bisa saja lebih buruk lagi. Setidaknya Rudy datang untuk menyelamatkan." Jery memelukku dan menepuk punggungku pelan.Aku tidak ingin Jery mengetahui betapa murahannya diriku. Aku tidak mampu mengatakan padanya kalau air mata ini disebabkan karena aku adalah rahasia kecil yang kotor dari seorang pria kaya raya. Bukan karena gadis itu yang telah menumpahkan makanan ke seluruh tubuhku di ruangan yang di penuhi banyak orang."Kembalilah kesana. Aku akan bicara dengan Aileen." Kata Raka ketika dia berjalan masuk ke dapur.Jery memelukku dengan sangat erat kemudian berbalik. "Kau, bersikap baiklah padanya." Kata Jery saat berjalan melewati Raka.Raka tidak menjawab. Dia sedang mengamatiku. Aku pikir inilah saatnya. Momen besar. 'Ini adalah kesalahanmu jadi kau bisa pergi sekarang.'"Aku telah mengambil resiko memperingatkanm
Aku sendirian. Aku melindungi mata dari sinar matahari dengan tanganku dan melihat ke sekeliling ruangan. Rudy tidak ada di sini. Itu mengejutkan. Aku duduk dan melihat jam, hampir jam sepuluh. Tidak heran dia tidak di sini. Aku tidur sepanjang hari. Hari ini kami harus bicara. Dia telah membiarkanku masuk ke hidupnya.Aku berdiri dan berjalan menuju ke lantai bawah. Aku sudah siap untuk menemui Rudy. Pintu lorong di sisi ruang keluarga terbuka. Aku membeku. Apa artinya? Pintu itu selalu tertutup. Lalu aku mendengar suara-suara. Aku berjalan menuju tangga kedua dan mendengarkan. Suara akrab ayahku terdengar melalui tangga. Dia sudah pulang.Aku mengambil langkah pertama dan berhenti. Bisakah aku menghadapinya? Apakah dia akan menyuruhku pergi? Apakah dia tahu kalau aku tidur dengan Rudy? Apakah Grizelle akan membuat ibunya membenciku juga? Aku tidak punya waktu untuk memikirkan semua ini.Ayahku menyebut namaku dan aku tahu kalau aku harus turun ke sana dan meng
Aku tidak menoleh ke belakang dan dia tidak memanggil namaku lagi. Aku melangkah menuruni tangga dengan koper di tanganku. Ketika aku sampai ke anak tangga paling bawah, aku melihat ayahku sedang berdiri di depan pintu ruangan tadi. mimik cemberut terukir di wajahnya.Dia tampak lebih tua sekarang. Lima tahun terakhir ini sepertinya tidak berlangsung baik untuknya."Aileen, jangan pergi.Kita bisa bicarakan mengenai hal ini. Luangkan waktumu untuk memikirkan hal ini."Dia ingin aku tetap tinggal. Kenapa? Agar dia bisa membuat dirinya terlihat baik setelah menghancurkan hidupku? Menghancurkan hidup Grizelle? Aku mengeluarkan ponsel yang pernah dia berikan dari sakuku dan mengulurkannya padanya. "Ambil ini kembali. Aku tidak menginginkan ponsel itu."Dia menatap ponsel itu lalu kembali menatap padaku. "Kenapa aku harus mengambil ponselmu?""Karena aku tidak ingin apa pun darimu." Jawabku marah dan aku sudah lelah. Aku hanya ingin keluar dari sini."Aku
Rasa lega yang aku harapkan ketika aku mengemudi keluar dari lampu lalu lintas pertama dari tiga lampu lalu lintas yang ada di sepanjang jalan. Mati rasa telah mengambil alih keseluruhan waktu mengemudiku. Kata-kata yang aku dengar dari ucapan ayahku tentang ibuku terngiang-ngiang dan terus menerus di dalam benakku sehingga aku tidak lagi mampu merasakan apapun untuk siapa pun.Aku belok kiri di lampu merah kedua dan menuju ke pemakaman. Aku perlu berbicara dengan ibuku sebelum aku menginap di salah satu hotel di sini. Aku ingin dia tahu wanita seperti apa dia. Ibu seperti apa dia. Tidak ada yang bisa menandinginya. Dia menjadi sandaranku padahal saat itu dialah yang sedang sekarat. Tidak pernah sedikitpun aku takut kalau dia akan meninggalkanku.Parkiran pemakaman kosong. Terakhir kalinya aku datang kemari banya penduduk yang datang memberikan penghormatan terakhirnya pada ibuku. Hari ini, matahari telah beranjak turun dan hanya bayangan yang menemaniku.