Share

Bab 499

Author: Musim Gugur
Sonia memalingkan kepalanya. Dia sudah malas berdebat dengan Melvin.

“Tuan Melvin!”

Terdengar suara lembut dari belakang. Sonia spontan menoleh, lalu tampak si mahasiswi Akademi Seni Jembara sedang berjalan menuruni tangga.

“Kelak jangan ikut campur dalam masalahku lagi. Kalau kamu suka sama dia, jalani hubungan kalian dengan baik!” bisik Sonia.

Selesai berbicara, Sonia langsung pergi mencari Kelly.

Melvin pun tersenyum sinis. Entah kenapa hatinya terasa sangat penat.

Nancy sudah berjalan kemari, dia berkata dengan lembut, “Bukannya kamu bilang kamu pergi telepon? Kenapa kamu bisa ada di sini? Siapa cewek itu?”

Nancy menatap bayangan punggung Sonia. Dia spontan meningkatkan kewaspadaannya.

Melvin tersenyum. “Teman!” Dia lalu berjalan hendak naik ke lantai dua. “Ayo!”

Kedua mata Nancy masih tertuju pada diri Sonia. Firasatnya mengatakan bahwa hubungan mereka bukan sebatas teman biasa saja.

Setelah kembali ke tempat duduk, Kelly bertanya dengan kaget, “Sonia, apa benar kamu itu bos dar
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 500

    Jantung Nancy langsung berdegup kencang. Melvin sudah mengajaknya bertemu untuk beberapa kali, tapi Nancy tidak menunjukkan sikapnya. Hubungan mereka tidak tergolong jauh dan tidak tergolong dekat. Jangan-jangan Melvin ingin mengutarakan perasaannya?Wajah Nancy spontan merona lantaran tersipu malu. Dia merangkai kata-kata, lalu melontarkannya dengan tulus, “Sebelumnya ayahku bawa aku menghadiri acara amal. Aku pernah melihat Reza dari kejauhan. Dia memang tampan dan juga kaya, tapi ….”Nancy seketika tersenyum. “Aku merasa Tuan Melvin lebih baik daripada dia. Kalau aku disukai kalian berdua, tentu saja aku akan memilih Tuan Melvin!”Melvin tersenyum, lalu menundukkan kepalanya sambil mengaduk teh merah di gelasnya. Dia pun bergumam, “Padahal Nancy saja bisa buat pilihan, kenapa dia nggak bisa?!”“Apa?” tanya Nancy.“Nggak kenapa-napa!” Melvin bersandar di sofa, dan memandang ke luar jendela.Hati Nancy spontan berdetak kencang. Dia melirik sekilas, lalu memanggil dengan suara pelan, “

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 501

    Tak lama kemudian, Bondan menyuruh wanita itu pergi duluan. Dia duduk di seberang Jason, lalu bertanya dengan tersenyum, “Kenapa? Ada masalah?”Jason menatap Bondan dengan tatapan sinis. “Kalau kamu suka sama Kelly, jangan berhubungan dengan cewek lain lagi. Jangan goda cewek lain! Kalau nggak, jangan dekati Kelly!”Bondan menunjukkan ekspresi kaget. “Kenapa? Apa Kelly nggak kasih tahu kamu?”“Kasih tahu apa?” Jason mengerutkan keningnya.Bondan menyalakan sebatang rokok, lalu berkata, “Kelly sudah terus terang sama aku. Dia nggak suka sama aku, bahkan nggak akan berteman sama aku. Aku juga sudah janji untuk nggak ganggu dia lagi!”Ucapan Bondan sungguh mengejutkan Jason. “Kenapa bisa begitu? Kamu utarain perasaanmu sama dia?”“Padahal aku belum sempat utarain perasaanku, aku pun sudah ditolak mentah-mentah!” Bondan tersenyum getir, lalu menjelaskan semua yang terjadi waktu itu.Jason berpikir sejenak. “Kejadian minggu lalu?”Bondan mengangguk. “Iya, minggu lalu. Gimana kamu bisa tahu?

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 502

    Bondan segera menjawab, “Aku nggak sanggup. Aku lebih suka cewek yang penurut dan lembut!”Johan mengangkat-angkat bahunya tanda dirinya merasa tidak berdaya. “Sekarang kalian sudah tahu. Nanti jangan sindir kami lagi, jangan bikin aku makin canggung lagi!”“Iya, tenang saja!” Bondan menjamin.Di ruang sebelah, ada beberapa wanita sedang duduk di sofa. Mereka semua adalah teman-teman wanita yang datang bersama dengan Yusa dan yang lainnya. Dandanan mereka semua sangatlah cantik bagai boneka saja.Tere mulai memperkenalkan mereka kepada Frida. Frida menyapa mereka, lalu duduk di sofa paling ujung.Salah seorang wanita yang bernama Isabella bertanya pada Tere. “Tere, hari ini Kak Gina datang nggak?”“Seharusnya sih datang!” Baru saja Tere membalas, ponselnya tiba-tiba berdering. Dia melirik sekilas, lalu memperlihatkannya kepada yang lain. “Baru saja dibahas, ini Kak Gina telepon!”Tere segera mengangkat panggilan. “Kak Gina!”Gina berkata dengan tersenyum, “Tere, kalian semua sudah samp

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 503

    Si wanita hanya berani menggosip Sonia di belakang saja. Hanya saja, dia tidak berani benar-benar menyinggung Sonia. Sebab, mereka tahu ada Reza yang akan melindunginya! Jangankan mereka, bahkan pacar mereka juga tidak berani bersikap lancang di hadapan Sonia!Frida tidak memarahi Tere, dia hanya memelototinya, lalu berjalan meninggalkan ruangan!Setelah Frida meninggalkan ruangan, Isabella bertanya pada Tere, “Tadi kamu bilang dia itu pacarnya Johan?”Johan dan Gina memiliki hubungan yang cukup baik. Jadi, mereka merasa Frida seharusnya berada di pihak Gina. Siapa tahu Frida malah akan membela Sonia?Apa yang terjadi?Tere berbicara dengan gugup, “Mana aku tahu? Dia datang sama Johan, dan aku dengar sendiri kalau dia bilang dia itu pacarnya Johan!”Isabella juga sedikit gugup. “Jangan-jangan dia bakal aduin kita kepada Sonia?”Wajah Tere langsung berubah muram. “Siapa suruh kamu sembarangan bicara? Kenapa kamu nggak bisa jaga mulutmu!”Kedua mata Isabella langsung terbelalak. Memangny

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 504

    Sonia tidak berbicara. Frida melirik Johan sekilas, lalu memerintah, “Ambil beberapa botol air ke sini!”Johan terlihat agak kaget. “Kamu lagi perintah aku? Kamu kira kamu itu pacarku?”Frida mengeluarkan ponsel untuk memotretnya. “Kamu boleh bersikap kurang ajar. Silakan! Tapi bagaimana kalau aku kirim foto kamu kepada Bi Maria?”Raut wajah Johan langsung berubah. Dia mengepal erat tangannya, lalu segera mengangguk. “Frida, kamu menang kali ini!”Selesai berbicara, Johan langsung pergi mengambil minuman.Kelly bertanya dengan penasaran, “Frida, gimana ceritanya kamu bisa jadian sama Tuan Johan?”Frida meletakkan ponselnya, dan berkata, “Dia kurang kerjaan ingin diberi pelajaran. Kebetulan belakangan ini aku lagi nggak ada kerjaan.”Sonia melirik Frida sekilas, lalu menatap pemandangan malam di luar pagar. Dia pun tersenyum.Tiba-tiba ponselnya berdering. Sonia melihat sekilas, lalu berdiri ke sisi pagar untuk mengangkat panggilan. “Ranty!”“Sonia, malam malam bareng yuk? Aku kangen ba

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 505

    “Penggemarmu bahkan rela kasih bunga pemberian pacarnya sendiri, sepertinya dia itu penggemar beratmu!” Johan menunjukkan ekspresi mengaguminya.Tere, Isabella, dan yang lainnya datang mengerumuni Gina untuk menyapanya.Berhubung semua orang sudah hadir, mereka pun mulai makan, lalu bermain kartu dan bernyanyi. Suasana di dalam ruangan seketika menjadi ramai.Gina duduk di samping Reza, lalu bertanya dengan tersenyum, “Besok siang aku berencana ke rumahmu untuk kunjungi Bibi. Besok kamu di rumah, ‘kan?”“Nggak,” balas Reza dengan singkat.Kedua mata Gina langsung berkilauan. “Bukannya besok libur? Memangnya ada kerjaan di kantor?”Reza langsung menjawab, “Bukan, Sonia mau pulang ke rumah kakeknya. Aku mau antar dia!”Senyuman di wajah Gina spontan terkaku. “Sepertinya kamu sudah terlalu baik sama dia. Masa kamu turun tangan buat antar guru bimbel Tandy pulang ke rumah kakeknya. Kenapa nggak suruh sopir saja?”“Aku ingin antar dia!” balas Reza dengan terus terang.Gina terbengong hingga

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 506

    Jason lanjut berkata, “Meskipun kamu berencana untuk maafin Chelsea, dan berencana nggak permasalahin masalah itu lagi, mereka juga nggak bisa kabur dari jeratan hukum. Mereka sudah pasti akan dipenjara!”“Aku nggak akan maafin dia!” Terlintas ekspresi galak di wajahnya.Jason menyadari tubuh Kelly sedang gemetar. Dia pun mengerutkan keningnya. Tiba-tiba Jason merasa menyesal untuk memberi tahu semua ini kepadanya. Kali ini Jason merendahkan nada bicaranya mencoba untuk menenangkan Kelly. “Mulai sekarang polisi nggak akan cari kamu lagi. Aku akan bantu kamu tangani masalah selanjutnya. Semuanya sudah berlalu, nggak usah dipikirkan lagi!”Kelly langsung menatap Jason. Dia menyadari betapa lembut dan tajam tatapan lelaki di hadapannya. Detak jantungnya spontan berdegup kencang. Kelly lekas mengalihkan tatapannya, lalu membalas, “Terima kasih, Kak Jason. Aku terus berutang budi sama kamu!”“Semua ini bisa terjadi juga gara-gara aku. Kamu nggak berutang apa-apa sama aku. Hanya saja, aku b

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 507

    Frida mengangkat-angkat alisnya, lalu berbicara dengan santai, “Aku benar-benar nggak nyangka! Aku kira anak tamatan Kibau University sangat berpendidikan, ternyata ada pengecualiannya!”Amarah Johan langsung membara. Kalau bukan karena ada banyak orang di sekitar, sepertinya dia ingin mengajukan putus dengan Frida!Johan pasti sudah gila! Makanya dia baru setuju untuk pura-pura berpacaran dengan Frida!Gina segera berkata, “Sudah, jangan berantem lagi! Johan, apa kamu nggak bisa ngalah? Dia itu pacarmu!”Johan tersenyum sinis.Sonia memberi isyarat mata kepada Frida, menyuruhnya untuk jangan berbicara lagi.…Saat waktu menunjukkan pukul sebelas malam, akhirnya mereka semua berpamitan dan bubar.Reza juga dengan terang-terangan mengajak Sonia untuk menaiki mobil, sekaligus mengantar Kelly pulang.Sonia berpamitan dengan Frida, Jason, dan yang lainnya. Saat memalingkan kepalanya, Sonia menyadari tatapan sinis Gina. Dia terlihat sangat geram saat ini.Namun, Sonia tidak menghiraukannya,

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1877

    Juno berkata, “Masuklah! Dingin!”Baru saja Sonia membalikkan tubuhnya, tiba-tiba seorang pelayan berlari ke sisinya. “Nona Sonia!”Juno bertanya dengan datar, “Ada masalah apa?”Pelayan menjawab, “Di luar sana ada yang mengaku sebagai ayahnya Nona Sonia. Katanya, dia ingin bertemu sama Nona Sonia!”Raut wajah Sonia berubah datar. Anggota Keluarga Dikara masih menunggu di luar?Tadi Juno juga sudah melihatnya. Raut wajahnya masih kelihatan datar. “Kasih tahu mereka, Nona Sonia tidak akan bertemu mereka!”Pelayan segera mengiakan, lalu membalikkan tubuh.Juno melihat ke sisi Sonia. “Kelak jangan bertemu dengan anggota Keluarga Dikara lagi.”Sonia menunjukkan ekspresi lembut. “Aku mengerti.”“Ayo, pergi!”Juno merangkul pundak Sonia, lalu berjalan ke sisi taman bunga.Saat Sonia memasuki taman, tiba-tiba dia menerima sebuah pesan masuk. Dia membacanya, ternyata ada pesan masuk dari Melvin. Dia menghela napas ringan. Dia hampir saja melupakan Melvin!Melvin mengirim pesan.[ Sonia, masih a

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1876

    Di dalam taman bunga, Devin sedang duduk di atas bangku panjang sembari merokok.Rose berjalan mendekatinya, lalu membungkus tubuh Devin dengan jasnya. “Kenapa kamu nggak pakai jasmu? Apa kamu nggak kedinginan?”“Ada matahari. Aku merasa cukup hangat.” Devin mengisap rokok, lalu mengembuskan asap rokok.“Kenapa kamu nggak ngobrol di dalam? Malah keluar?” Rose bersandar di tubuh Devin. Dulu Rose paling tidak suka dengan bau rokok. Sekarang gara-gara Devin, dia pun mulai menyukai bau itu.Mungkin karena merintis pekerjaan terlalu banyak rintangan, Devin pun semakin sering merokok.Devin membalas, “Tuan Reza dan Tuan Matias tidak merokok. Mungkin mereka juga tidak suka dengan bau ini.”“Mereka semua merokok, kok!” ucap Rose.Tatapan Devin seketika berubah tajam. “Tadi mereka menolak rokok pemberianku. Sepertinya mereka tidak suka dengan rokokku.”Rose tertegun sejenak, lalu segera menjelaskan, “Bukan, dulu mereka memang merokok. Sekarang mungkin mereka lagi program anak, makanya ….”“Kamu

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1875

    Sekarang teknik kecerdasan buatan yang dikuasai Herdian Group boleh dikatakan terdepan di seluruh dunia, juga telah memonopoli pasar. Seandainya ada yang ingin mendapatkan keuntungan dari bidang ini, mereka pun mesti menjalin hubungan baik dengan Herdian Group.Ekspresi Reza kelihatan lembut. Tidak kelihatan ekspresi spesial lainnya. “Bakal ada kesempatan.”Saat mereka sedang mengobrol, beberapa kali Devin tidak bisa berbaur dalam perbincangan mereka. Dia pun mencari alasan untuk pergi, lalu berjalan pergi melalui pintu samping taman bunga.Rose sedang mengobrol dengan Sonia. Ketika menyadari Devin berjalan pergi, dia segera mengambil jas Devin, kemudian mengikuti langkah Devin.Ranty melihat bayangan punggung mereka berdua sembari mengunyah kacang. “Si Devin itu nggak pantas untuk bersama Rose.”“Emm?” Sonia memilih permen. Usai mendengar, dia mengangkat kelopak matanya. “Ada apa?”Sonia jarang bertemu dengan Devin. Hanya saja, di mata Sonia, Devin adalah seorang pria yang ambisius da

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1874

    Reaksi Reviana sangat cepat. “Dia itu muridnya Tuan Aska!”“Iya!” Tobias mengangguk. “Mungkin kita bisa mengandalkan hubungan itu agar bisa menemui Tuan Jemmy.”Namun, Reviana merasa harapan itu tidaklah besar. Dia berkata dengan nada dingin, “Dengan karakter Sonia, apa dia akan membantu kita?”“Apa kalian punya cara lain?” Kening Tobias berkerut. Tiba-tiba dia kepikiran dengan Stella. “Bagaimana hubungan Stella dengan gurunya, Tuan Welmus?”Raut wajah Reviana semakin muram saja. Dia terdiam membisu.Setelah Stella terkenal waktu itu, dia mengatakan kata-kata yang arogan dan sempat terjadi hal tidak menyenangkan dengan Welmus. Sejak saat itu, mereka berdua sudah putus hubungan.Sepertinya Welmus juga tidak menganggap Stella sebagai muridnya lagi. Jika mereka pergi mencari Welmus, seharusnya tidak ada harapan juga!Begitu melihat ekspresi mereka berdua, Tobias juga tidak menaruh harapan di diri Stella lagi. Dia semakin gusar saja. “Cepat atau lambat kalian akan hancur di tangan Stella!”

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1873

    Tommy juga berkata, “Sepertinya terlalu lama?”Reza berkata dengan tersenyum datar, “Tidak lama. Hanya diundur beberapa bulan saja.”Lysa merasa gelisah. “Berarti masih harus menunggu beberapa bulan lagi. Pemandangan musim dingin di Kota Jembara juga sangat cantik, kok!”Lysa masih ingin mengadakan resepsi pernikahan sebelum Tahun Baru. Dengan begitu, mereka bisa merayakan hari raya bersama Sonia!Jemmy bertanya dengan serius, “Ini ide siapa?”Sonia ingin menjawab, tetapi Reza malah menggenggam tangan Sonia, lalu berkata dengan suara lembut, “Semua ini ideku. Perusahaan sangat sibuk di akhir tahun. Aku takut aku tidak ada waktu untuk mempersiapkan pernikahan. Aku tidak ingin mengecewakan Sonia. Jadi, aku butuh waktu yang lebih panjang untuk mengaturnya.”Sonia mengintip raut wajah Jemmy. Dia takut Jemmy akan menyalahkan Reza. Dia pun segera menimpali, “Aku juga berpikir seperti itu. Semua ini usulan aku dan Reza.”Jemmy tidak berbicara. Suasana di ruang makan menjadi berat. Pada saat i

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1872

    Suasana di rumah Aska sangat ramai hari ini lantaran kedatangan banyak tamu. Ada Tommy, Lysa, Ranty, Matias, Rose, dan juga kekasihnya, Devin. Selain itu, juga kedatangan Reza dan Sonia.Begitu Reza dan Sonia datang, mereka langsung disindir oleh Ranty. Sonia dan Ranty adalah buah hati Jemmy. Dia pun menyaksikan dengan tersenyum.Aska membela, “Sonia bisa datang juga karena menghormatiku. Aku sungguh gembira!” Aska memalingkan kepalanya untuk melihat Tommy. “Jangan terlalu keras terhadap anak muda!”Tommy menyesap tehnya, lalu berkata dengan tersenyum, “Sonia bisa seunggul ini juga berkat diajari guru unggul seperti Tuan Aska!”Aska tertawa terbahak-bahak. “Jangan bicara seperti ini. Nanti ada yang cemburu!”Jemmy yang berdiri di samping mendengus dingin. “Jangan semakin tidak tahu diri! Kamu malah sengaja buat orang-orang merasa betapa sempitnya hatiku!”Semua orang spontan tertawa. Pelayan berjalan kemari, lalu mengatakan makan siang sudah dipersiapkan. Mereka semua bersama-sama ber

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1871

    “Hah?” Sonia mengangkat kepalanya dengan syok.Reza berkata dengan perlahan, “Tadi pagi Ayah dan Ibu telepon. Mereka mau mengunjungi Kakek. Jadi, mereka tanya apa kita mau ikut. Aku bilang kamu masih tidur, tidak usah tunggu kita.”Kedua mata Sonia terbelalak lebar. “Kenapa kamu nggak bangunin aku? Bukannya aku jadi kelihatan nggak sopan?”Reza tersenyum tipis. “Memangnya sopan lebih penting daripada tidurmu? Lagi pula, kita itu sekeluarga. Kamu tidak usah berpikir terlalu banyak. Mereka sama seperti Kakek, sama-sama menyayangimu!”Sonia merasa alangkah baiknya untuk bersikap lebih sopan di hadapan senior. Hanya saja, berhubung mereka sudah telat, Sonia juga tidak mempermasalahkannya lagi. Dia hanya bertanya, “Ada urusan apa mereka mencari Kakek?”Reza membalas, “Tentu saja … ada urusan yang sangat penting!”Sonia bertanya, “Ada urusan apa?”“Soal pernikahan kita!”Sonia terdiam membisu. Dia menarik pergelangan tangan Reza. “Kita laksanakan setelah Tahun Baru, ya?”“Tidak!” Reza langsu

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1870

    Akhirnya Sonia mulai bangun. Dia melirik Reza sekilas, lalu bertanya pada Ranty, “Apa kamu sibuk banget hari ini?”“Nggak, kok. Aku lagi di rumahnya Matias. Aku nggak ada kerjaan sama sekali. Apa nanti kalian berencana untuk mengunjungi Kakek? Aku juga mau ikut,” ucap Ranty.Sonia kepikiran sesuatu. Hari ini dia mau bertemu dengan Jemmy. Namun, sekarang waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi.Sonia menggaruk rambutnya. “Kalian pergi dulu. Nanti kita ketemuan di rumah Pak Guru!”“Oke, sampai jumpa!” balas Ranty dengan nada bicara manis. Setelah itu, dia pun mengakhiri panggilan.Reza menyingkirkan ponselnya, lalu membungkukkan tubuhnya untuk memberi ciuman di bibir Sonia.Sonia mengelak. “Belum gosok gigi. Lagi pula, sekarang sudah saatnya untuk bangun. Kalau aku nggak sampai rumah Pak Aska sebelum makan siang, aku pasti akan dimarah Kakek.”“Tidak apa-apa. Kalaupun dimarah, aku yang akan dimarah!” Reza suka melihat Sonia yang malas untuk bangun itu. Dia mencium Sonia beberapa saat,

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1869

    Sonia memelototi Reza. “Tuan Reza harap mengerti. Keputusan ada di tanganku.”Kening Reza sedikit berkerut. “Sayang, kamu akan segera pulang. Waktu kebersamaan kita hanya tersisa dua hari saja. Kita baru saja bersama, sebentar lagi kita malah mesti berpisah.”Nada bicara Reza sangat normal. Hanya saja, tatapannya kelihatan sangat tajam dan nada bicaranya juga terdengar kesal. Saat dia mengatakan perpisahan, kebetulan kata-kata itu menusuk hati Sonia.Sonia menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkan pakaiannya. “Hanya sekali saja!”Reza mengambil pakaian itu dengan penuh penasaran. “Ini memang sekali pakai, ‘kan? Memangnya kamu ingin pakai beberapa kali?”Sonia terdiam membisu. Sepertinya ucapannya itu mubazir.Reza mengambil pakaiannya. Tatapannya kelihatan semakin tajam. Dia langsung menggendong Sonia. “Tenang saja, kamu tidak usah turun tangan. Aku bersedia untuk melayanimu!”Sonia membalikkan tubuhnya, lalu kedua pahanya mengapit pinggang Reza. Tiba-tiba dia bertanya, “Apa ada cow

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status