Sonia menoleh, lalu tampak ada dua orang wanita sedang berdiri di belakangnya. Salah satunya adalah teman sekelas Sonia, Vero, dan satunya lagi adalah Melia.Sudah lama Sonia tidak bertemu dengan Melia. Setahu Sonia, setelah Melia tamat kuliah, dia pun bekerja di perusahaan ayahnya. Sekarang penampilannya sudah lebih modis daripada sewaktu kuliah dulu. Melia tidak menyukai Sonia. Ketika bertemu dengan Sonia, wajahnya otomatis menjadi muram.Selain itu, Vero pun salah paham dengan Sonia mengenai masalah ulang tahun ketua kelas waktu itu. Berhubung hari ini mereka malah ketemu di sini, Vero tidak berencana melepaskan Sonia. Dia pun berkata dengan nada menyindir, โLho, ternyata orang miskin juga bisa makan di sini?โMelia tersenyum sinis. โMungkin cuma numpang foto doang!โBaru saja Melia selesai melontarkan ucapannya, seorang lelaki berjalan masuk ke toko. Dia terlihat syok ketika melihat Sonia.Lelaki itu tak lain adalah lelaki yang pernah mengejar Sonia sebelumnya, Andre.Andre datang
Melia memegang pipinya sambil menatap Melvin dengan terkejut!Tampak Melvin sedang menggenggam pergelangan tangan Sonia. Dia melirik Melia dan Andre sekilas, lalu tersenyum licik. โDasar nggak tahu diri! Berani-beraninya menindas kesayanganku! Biasanya aku nggak pernah pukul cewek, tapi barang siapa yang berani menindas wanita kesayanganku, aku akan pukul dia!โSi lelaki memasukkan satu tangannya ke dalam saku celana. Semua orang kembali terdiam ketika mendengar ucapan si lelaki.Kali ini Melia tidak berani membuat keonaran lagi. Dia hanya berkata, โSonia itu pacarnya Tuan Melvin? Jadi, kenapa dia pakai uang Andre?โEntah kenapa Melia yakin Sonia sudah menghabiskan uang kekasihnya!Melvin tersenyum, lalu menyindir, โMana mungkin cewekku pakai uang cowok lain? Memangnya kamu ada bukti?โMelia tidak berbicara lagi.Melvin melirik Andre, lalu berkata, โKamu beri tahu cewekmu sendiri, apa Sonia pernah pakai uangmu atau nggak?โSaat ini Andre juga sudah menenangkan dirinya. Dia melirik Soni
Sonia memang adalah bos dari GK Jewelry dan juga Arkava Studio, tapi dia tidak pernah menerima sambutan sehangat ini.Melvin merasa ekspresi bengong Sonia sangatlah lucu. Dia menunduk, lalu berbisik di samping Sonia, โHei, bilang saja semuanya sudah bekerja keras!โSonia memelototi Melvin, lalu mengikuti apa yang dikatakannya tadi. โSemuanya sudah bekerja keras!โSherly langsung berkata, โBu Sonia terlalu sungkan. Ini memang kewajiban kami!โMelia, Vero, dan Andre menatap Sonia dengan tatapan terkejut. Mereka sungguh tidak menyangka!Flower Garden Bakery adalah sebuah perusahaan terbuka dengan bintang lima. Ternyata toko kue ini milik Sonia? Bagaimana mungkin?Andre menarik Melia keluar, lalu berkata, โApa kamu nggak merasa malu? Cepat pergi!โMelia malah menyingkirkan tangan Andre. โMemangnya kenapa? Aku itu member VIP toko kue ini. Tamu itu raja!โManajer toko kue, Sherly, melirik Melia, lalu segera berpesan kepada resepsionis, โKembalikan saldo deposit dua kali lipat kepada Nona itu
Sonia memalingkan kepalanya. Dia sudah malas berdebat dengan Melvin.โTuan Melvin!โTerdengar suara lembut dari belakang. Sonia spontan menoleh, lalu tampak si mahasiswi Akademi Seni Jembara sedang berjalan menuruni tangga.โKelak jangan ikut campur dalam masalahku lagi. Kalau kamu suka sama dia, jalani hubungan kalian dengan baik!โ bisik Sonia.Selesai berbicara, Sonia langsung pergi mencari Kelly.Melvin pun tersenyum sinis. Entah kenapa hatinya terasa sangat penat.Nancy sudah berjalan kemari, dia berkata dengan lembut, โBukannya kamu bilang kamu pergi telepon? Kenapa kamu bisa ada di sini? Siapa cewek itu?โNancy menatap bayangan punggung Sonia. Dia spontan meningkatkan kewaspadaannya.Melvin tersenyum. โTeman!โ Dia lalu berjalan hendak naik ke lantai dua. โAyo!โKedua mata Nancy masih tertuju pada diri Sonia. Firasatnya mengatakan bahwa hubungan mereka bukan sebatas teman biasa saja.โฆSetelah kembali ke tempat duduk, Kelly bertanya dengan kaget, โSonia, apa benar kamu itu bos dar
Jantung Nancy langsung berdegup kencang. Melvin sudah mengajaknya bertemu untuk beberapa kali, tapi Nancy tidak menunjukkan sikapnya. Hubungan mereka tidak tergolong jauh dan tidak tergolong dekat. Jangan-jangan Melvin ingin mengutarakan perasaannya?Wajah Nancy spontan merona lantaran tersipu malu. Dia merangkai kata-kata, lalu melontarkannya dengan tulus, โSebelumnya ayahku bawa aku menghadiri acara amal. Aku pernah melihat Reza dari kejauhan. Dia memang tampan dan juga kaya, tapi โฆ.โNancy seketika tersenyum. โAku merasa Tuan Melvin lebih baik daripada dia. Kalau aku disukai kalian berdua, tentu saja aku akan memilih Tuan Melvin!โMelvin tersenyum, lalu menundukkan kepalanya sambil mengaduk teh merah di gelasnya. Dia pun bergumam, โPadahal Nancy saja bisa buat pilihan, kenapa dia nggak bisa?!โโApa?โ tanya Nancy.โNggak kenapa-napa!โ Melvin bersandar di sofa, dan memandang ke luar jendela.Hati Nancy spontan berdetak kencang. Dia melirik sekilas, lalu memanggil dengan suara pelan, โ
Tak lama kemudian, Bondan menyuruh wanita itu pergi duluan. Dia duduk di seberang Jason, lalu bertanya dengan tersenyum, โKenapa? Ada masalah?โJason menatap Bondan dengan tatapan sinis. โKalau kamu suka sama Kelly, jangan berhubungan dengan cewek lain lagi. Jangan goda cewek lain! Kalau nggak, jangan dekati Kelly!โBondan menunjukkan ekspresi kaget. โKenapa? Apa Kelly nggak kasih tahu kamu?โโKasih tahu apa?โ Jason mengerutkan keningnya.Bondan menyalakan sebatang rokok, lalu berkata, โKelly sudah terus terang sama aku. Dia nggak suka sama aku, bahkan nggak akan berteman sama aku. Aku juga sudah janji untuk nggak ganggu dia lagi!โUcapan Bondan sungguh mengejutkan Jason. โKenapa bisa begitu? Kamu utarain perasaanmu sama dia?โโPadahal aku belum sempat utarain perasaanku, aku pun sudah ditolak mentah-mentah!โ Bondan tersenyum getir, lalu menjelaskan semua yang terjadi waktu itu.Jason berpikir sejenak. โKejadian minggu lalu?โBondan mengangguk. โIya, minggu lalu. Gimana kamu bisa tahu?
Bondan segera menjawab, โAku nggak sanggup. Aku lebih suka cewek yang penurut dan lembut!โJohan mengangkat-angkat bahunya tanda dirinya merasa tidak berdaya. โSekarang kalian sudah tahu. Nanti jangan sindir kami lagi, jangan bikin aku makin canggung lagi!โโIya, tenang saja!โ Bondan menjamin.Di ruang sebelah, ada beberapa wanita sedang duduk di sofa. Mereka semua adalah teman-teman wanita yang datang bersama dengan Yusa dan yang lainnya. Dandanan mereka semua sangatlah cantik bagai boneka saja.Tere mulai memperkenalkan mereka kepada Frida. Frida menyapa mereka, lalu duduk di sofa paling ujung.Salah seorang wanita yang bernama Isabella bertanya pada Tere. โTere, hari ini Kak Gina datang nggak?โโSeharusnya sih datang!โ Baru saja Tere membalas, ponselnya tiba-tiba berdering. Dia melirik sekilas, lalu memperlihatkannya kepada yang lain. โBaru saja dibahas, ini Kak Gina telepon!โTere segera mengangkat panggilan. โKak Gina!โGina berkata dengan tersenyum, โTere, kalian semua sudah samp
Si wanita hanya berani menggosip Sonia di belakang saja. Hanya saja, dia tidak berani benar-benar menyinggung Sonia. Sebab, mereka tahu ada Reza yang akan melindunginya! Jangankan mereka, bahkan pacar mereka juga tidak berani bersikap lancang di hadapan Sonia!Frida tidak memarahi Tere, dia hanya memelototinya, lalu berjalan meninggalkan ruangan!Setelah Frida meninggalkan ruangan, Isabella bertanya pada Tere, โTadi kamu bilang dia itu pacarnya Johan?โJohan dan Gina memiliki hubungan yang cukup baik. Jadi, mereka merasa Frida seharusnya berada di pihak Gina. Siapa tahu Frida malah akan membela Sonia?Apa yang terjadi?Tere berbicara dengan gugup, โMana aku tahu? Dia datang sama Johan, dan aku dengar sendiri kalau dia bilang dia itu pacarnya Johan!โIsabella juga sedikit gugup. โJangan-jangan dia bakal aduin kita kepada Sonia?โWajah Tere langsung berubah muram. โSiapa suruh kamu sembarangan bicara? Kenapa kamu nggak bisa jaga mulutmu!โKedua mata Isabella langsung terbelalak. Memangny
Hallie menggeleng. โKetika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!โAska menatap Hallie dengan ramah. โAnak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.โโIbuku?โ tanya Hallie dengan penasaran.โIya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!โ Suara Aska terdengar terisak-isak. โSelama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!โMata Hallie memerah. โAku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!โSaat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia
Sonia makan siang bersama Ranty.Saat makan, mereka berdua terus membahas soal Morgan dan Theresia. Satunya tampan dan satunya cantik. Ranty merasa sangat percaya diri terhadap perjodohannya kali ini.Di satu sisi, Sonia berharap semua bisa berjalan sesuai dengan kemauan Ranty. Namun di sisi lain, akal sehatnya memberitahunya bahwa mereka berdua tidak memungkinkan!Tentu saja Ranty tidak ingin menghancurkan rasa optimis Ranty.Selesai makan, Ranty menerima panggilan dari perusahaan. Dia pun mesti kembali ke perusahaan untuk mengurus pekerjaannya. Kebetulan Sonia juga menerima panggilan dari Mandy. Ada dua lembar desain yang memerlukan sarannya. Mandy meminta bantuan Sonia untuk merevisinya.Sonia kembali ke Imperial Garden. Setelah dia merevisi dua lembar desain, waktu setengah hari pun telah berlalu. Sonia ingin menelepon abangnya untuk menanyakan hasil kencan buta. Belum sempat dia menelepon, tiba-tiba dia menerima panggilan dari Aska.โPak Guru!โ Sonia meregangkan tubuhnya, lalu berj
โEmm, aku tidur siang!โ Theresia meregangkan tubuhnya.Nada bicara Theresia begitu terang-terangan. Ranty pun tidak berpikir kebanyakan. Dia hanya bertanya, โBagaimana dengan pertemuan tadi siang?โTheresia terdiam sejenak, lalu berkata dengan tersenyum, โSepertinya nggak begitu cocok.โMorgan membangkitkan tubuhnya, lalu bersandar di atas ranjang melihat ke sisi wanita yang sedang bertelepon. Dia yang membungkus tubuhnya dengan jubah tidur sedang membelakangi Morgan dan berkata pada orang di ujung telepon bahwa mereka berdua tidak cocok.โNggak cocok?โ Ranty merasa agak kecewa. โKenapa? Apa kamu nggak suka sama dia? Atau dia yang nggak suka sama kamu?โTheresia berkata dengan nada bercanda, โKami saling nggak suka.โโJadi, kalian nggak nonton opera?โโNggak!โโKakak temanku memang lebih besar beberapa tahun dari kamu, tapi nggak kelihatan sama sekali. Apalagi dia itu orangnya agak kalem. Dia bukan nggak suka sama kamu. Kalau kamu punya perasaan sama dia, aku rasa kalian bisa coba untuk
Morgan memalingkan kepalanya, lalu mengambil boneka unicorn untuk melihatnya. Tiba-tiba dia kepikiran dengan ulang tahun ke-17 Theresia, Morgan baru pulang dari luar. Theresia menyuguhkan mie masakannya untuk dicicipinya.Morgan menyantap mie masalah Theresia, lalu memberinya sebuah gantungan kunci unicorn dan memberinya ucapan selamat ulang tahun.Pada malam hari itu juga, Morgan meminta pertama kalinya.Morgan melepaskan mantelnya, lalu meletakkannya di atas sofa. Theresia menyeduh teh, kemudian menyuguhkannya kepada Morgan. Dia berbicara dengan nada bersalah, โHanya ada daun teh, coba dicicipi.โโOke, tidak masalah!โ Tatapan Morgan kelihatan tajam. Berhubung sering berhubungan dengan tentara bayaran, dia pun selalu menunjukkan sisi dinginnya.Theresia melangkah mundur selangkah, lalu melihat dia meminum teh.Morgan mengenakan kemeja berwarna hitam. Wibawanya kelihatan jelas. Dia memegang cangkir teh sembari duduk di atas sofa. Gambaran ini membuatnya terasa sangat ajaib.Morgan menye
Saat Theresia pergi, Morgan telah memberinya uang yang cukup banyak untuk melewati sisa hidupnya. Kenapa Theresia mesti bekerja dengan susah payah lagi?โEmm!โTheresia mengangguk. โSetelah tiba di Kota Jembara, aku berencana untuk tinggal di sini, tapi aku tidak ingin jadi pengangguran. Aku merasa aku seharusnya melakukan sesuatu. Kemudian, aku pun mendirikan sebuah perusahaan humas. Jujur saja, maksud awalku adalah perusahaan humas memiliki banyak sumber informasi. Aku pikir mungkin bisa membantumu. Aku juga nggak menyangka ternyata hasilnya cukup baik.โMorgan mengangguk.Pelayan datang untuk mengantar makanan. Mereka berdua menghentikan obrolan, lalu menyantap makanan dengan tenang.Setelah makan beberapa saat, Theresia mengangkat kepalanya dan bertanya, โApa kamu datang ke Kota Jembara karena masalah Sonia?โโIya!โ Morgan mengangguk. โSementara ini aku tinggal di rumah Pak Aska.โTheresia pun mengerti. Dia berkata dengan tersenyum, โAku lihat di internet, sekarang semua opini berpi
Mereka berdua naik ke restoran lantai dua. Sonia mengirim pesan kepada Ranty.[ Kita sudah sampai! ]Ranty segera membalas pesan.[ Theresia sudah menunggu selama sepuluh menit. Suruh Tuan Morgan ke meja nomor enam! ][ Oke! ]Sonia menoleh untuk melihat Morgan. โAku ke toilet dulu. Kamu tunggu aku di meja nomor enam. Aku akan segera kembali.โโEmm!โ Morgan juga tidak merasa curiga. Dia pun berjalan ke meja makan nomor enam.Restoran di dalam opera house ini penuh dengan hawa seni. Jendela tinggi dipadukan dengan lukisan dinding dan lampu kristal kuno. Ada beberapa tamu sedang mengobrol santai. Hawa romantis dan klasik muncul di mana-mana.Morgan tahu wanita ini berada di kota ini. Hanya saja, saat bertemu, Morgan tetap merasa syok!Theresia juga terbengong. Dia spontan berdiri. Raut wajahnya seketika berubah menjadi ekspresi hormat. โTuan Morgan!โWanita Itu mengenakan mantel panjang berwarna hitam dengan riasan tipis di wajahnya. Alisnya indah bagai lukisan di kejauhan. Matanya bening
Sonia melirik Reza dengan tidak berdaya. Kemudian, dia memalingkan kepalanya melihat ke luar jendela. โCuaca sudah cerah?โโIya, sudah cerah!โ Reza memiringkan tubuhnya, menopang kening dengan pergelangan tangannya. โApa suasana hatimu sudah membaik?โSonia meregangkan tubuhnya. โSuasana hatiku selalu baik!โKemudian, Sonia memalingkan kepala untuk melihatnya. โApa sudah seharusnya kamu pergi ke perusahaan untuk bekerja?โโKamu pergi bersamaku!โ Reza memasukkan tubuh lembut Sonia ke dalam pelukannya, tidak rela untuk melepaskannya.โNggak bisa. Hari ini aku mau ke rumah Pak Aska.โ Sonia mengangkat kepala untuk menatapnya. โSekalian minta sesuatu dari Pak Guru. Aku mau mempersiapkan tes DNA Hallie.โโKalau begitu, kamu sarapan dulu. Setelah kamu pergi ke rumahnya Pak Aska, aku baru pergi bekerja!โโOke!โReza menunduk, lalu mencium Sonia untuk beberapa saat. Kemudian, dia baru menggendong Sonia.Saat sarapan, Sonia baru terbaca pesan yang dikirim Ranty semalam.[ Aku sudah berhasil atasi
Reza menatap Sonia. โJadi, jangan harap untuk meninggalkanku!โSonia mengulurkan tangan untuk memeluknya. โAku nggak pernah berpikir seperti itu, nggak pernah sama sekali!โSuara Reza terdengar serak. โSayang, apa kamu peduli dengan perasaanku?โโPeduli!โโSekarang aku sangat panik!โSonia memeluknya. โAku ada di dalam pelukanmu. Kenapa kamu malah panik?โโTapi, setelah kamu tidur, kamu tidak menginginkanku lagi!โ Nada bicara si pria terdengar gusar.Sonia terdiam membisu.โSonia!โ Reza mencubit dagunya. Nada bicaranya terdengar sabar dan lembut. โKematian Serigala tidak ada hubungannya sama kamu. Dia membantu Tritop dalam begitu banyak hal. Dia sudah tidak bisa kembali lagi. Meninggal tanpa penyesalan adalah akhir yang paling bagus untuknya.โSonia menggigit erat bibirnya. Dia tidak berbicara.โAku bukan lagi mengatakan kata-kata yang tidak ingin kamu dengar. Kalau kamu tidak mendetoks racun di dalam tubuhmu, cepat atau lambat kamu akan diserang oleh pengaruh obat. Kalau suatu hari nan
Reza berkata dengan perlahan, โKamu mau muntahin ke dalam air lagi?โTangan Sonia yang sedang menekan ponsel berhenti. Dia mengangkat kepalanya melihat ke sisi sang pria.Hanya ada satu lampu yang dinyalakan di dalam kamar. Pencahayaan lampu redup dipancarkan ke lima indra tajam si pria. Di dalam suasana istimewa ini, wajah tampan Reza kelihatan agak dingin.Terdengar juga samar-samar suara turun salju di luar sana. Angin dingin mengembus kepingan salju, lalu dijatuhkan ke atas kaca. Rasa dingin mulai terasa.Mereka berdua bertatapan untuk beberapa saat, kemudian Reza berkata dengan nada datar, โAku terus mencari alasan kenapa obat ini tidak berkhasiat. Bahkan aku juga menyuruh anggotaku untuk mencari Billy dan Profesor Regan, aku yakin mereka tidak membohongiku. Obat penawar untuk racun yang disuntikkan di tubuhmu juga tidak salah.โโAku tidak habis pikir, padahal obat itu manjur, kemudian aku mendapatkan jawabannya pada tiga hari lalu. Aku tahu kenapa obat itu tidak manjur?โโSelain m