Yvonne tidak menerima balasan apa pun dari Jason. Rasa kesal dan benci seketika meluap. Dia pun melampiaskannya dengan membanting ponselnya.Kelly dapat mendengar suara keras dari dalam kamar. Dia kembali mengetuk pintu kamar Yvonne. “Kak, ada apa denganmu? Buka pintu!”Beberapa detik kemudian, pintu dibuka dan tampak Yvonne keluar dengan bercucuran air mata. Dia sedang menangis dengan terisak-isak!Kelly terkejut. “Kak, ada apa denganmu?”Yvonne hanya menangis saja.Alhasil Kelly semakin panik lagi. “Kamu jangan menangis lagi. Sebenarnya apa yang terjadi? Aku telepon kakakku, ya? Aku suruh dia ke sini sekarang!”“Jangan telepon!” Yvonne langsung menghalangi Kelly. “Masalah ini nggak ada hubungannya dengan kakakmu!”“Jadi apa yang terjadi?” tanya Kelly dengan kebingungan.Yvonne berjalan ke ruang tamu, lalu memungut botol anggur dari dalam tong sampah. “Kamu lihat sendiri!”Kelly semakin tidak mengerti lagi. “Apa maksudmu?”Yvonne langsung meletakkan botol anggur ke atas meja tamu, lal
Jason langsung bertanya, “Apa yang sudah Yvonne katakan sama kamu?”Kelly menundukkan kepalanya, dan tidak menjawab.Jason terdiam sejenak, lalu menyuruh sopir untuk memutar arah. Kemudian, dia langsung berkata pada Kelly, “Sepuluh menit kemudian, aku akan sampai di lobi. Kamu turun sendiri, ada yang ingin aku katakan sama kamu.”Selesai berbicara, Jason langsung mengakhiri panggilan.Kelly menatap ponselnya. Tiba-tiba dia merasa menyesal untuk menghubungi Jason. Apa Kelly terlalu gegabah? Sepertinya masalah ini akan semakin kacau.Beberapa menit kemudian, Kelly keluar rumah dengan diam-diam.Kelly menunggu sekitar satu menit, lalu tampak mobil Jason berhenti di depan sana. Begitu jendela mobil diturunkan, tampak Jason sedang duduk di baris belakang. Dia menatap Kelly, lalu berkata, “Masuk!”Kelly berjalan memasuki mobil dari sisi lain.Sekarang raut wajah Jason terlihat serius. “Apa yang sudah Yvonne katakan sama kamu?”Kelly menggeleng. “Semua ini salah kami. Kami malah buka anggurmu
Kelly menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan datar, “Aku sudah memutuskan untuk bekerja mulai besok. Kamu nggak usah jaga aku lagi. Kamu pulang saja!”Yvonne mengerutkan keningnya, lalu segera berkata, “Oh ya, Kelly, aku lupa bilang sama kamu. Sore hari tadi, aku sudah telepon Kenzo. Harga sewa rumah kami naik lagi. Jadi, kami memutuskan untuk nggak sewa lagi. Tapi, rumah baru masih belum direnovasi. Jadi, Kak Kenzo akan tinggal di mes kantor, sedangkan aku akan tinggal di sini untuk sementara waktu. Lagi pula, rumahmu ini cukup besar dan nggak usah bayar uang sewa. Jadi, kami bisa menghemat uang itu untuk biaya renovasi rumah!”Kelly menatap Yvonne. Kenapa bisa ada orang tidak tahu malu seperti ini?!Kali ini Kelly langsung menolak. “Nggak mungkin! Beberapa hari lagi, aku juga bakal pindah dari sini. Aku nggak mungkin terus tinggal gratis di sini!”Melihat Kelly begitu keras kepala, Yvonne pun merasa marah. “Kelly, kamu sengaja, ‘kan?! Apanya ingin pergi bekerja, sebenarnya ka
Setelah kembali ke kamar, Kelly merasa sangat dirinya sangat memalukan. Ketika Kelly diperintah oleh Yerin, dipersulit pelanggan ketika mengantar pesanan, dipergoki teman kampus ketika mengantar pesanan, dia pun tidak merasa malu.Namun hari ini, di hadapan Jason, Kelly merasa seluruh harga dirinya sudah diinjak-injak.Kali ini Kelly semakin menyadari jarak di antara dirinya dengan Jason.Kelly menangis dalam waktu yang cukup lama. Dia mengeluarkan ponselnya mulai mencari rumah kontrakan baru.Kelly tidak sedang berbohong. Dia sudah tidak sanggup untuk tinggal di rumah Jason lagi. Pokoknya Kelly akan segera pindah dari rumah ini. Jika memungkinkan, Kelly pun tidak ingin bertemu Jason untuk selamanya!…Keesokan paginya, Yvonne langsung meninggalkan rumah setelah mempersiapkan sarapan.Kelly tidak pergi bekerja. Dia berencana untuk segera mencari tempat tinggal, baru kembali bekerja.Mengenai masalah mencari rumah kontrakan, Kelly tidak memberi tahu siapa pun termasuk Sonia.Jujur saja,
Pada malam hari, Sonia memberi tahu masalah Kelly kepada Reza. Dia berpikir sejenak, lalu berkata, “Kenapa aku merasa masalah ini mungkin ada hubungannya dengan Yvonne.”Reza sedang mengotak-atik ponselnya. Setelah mendengar ucapan Sonia, dia pun tersenyum. “Hilangkan kata ‘mungkin’!”Sonia langsung menatap Reza. “Kamu juga merasa kakak iparnya Kelly bermasalah?”Reza mengangguk. “Kelihatan sekali! Nggak mungkin Jason nggak tahu. Dia pasti sudah bilang sesuatu sama Kelly, makanya Kelly baru ngotot ingin pindah rumah!”Setelah mendengar ucapan Reza, Sonia memeluk bantal sofa sambil mengerutkan keningnya. “Apa kita perlu beri tahu Jason?”Reza berpikir sejenak, lalu membalas, “Seharusnya diberi tahu. Bagaimanapun, sekarang Kelly lagi tinggal di rumahnya. Dia juga sudah menganggap Kelly sebagai adiknya sendiri.”Sonia memejamkan matanya sambil mengangguk. “Kalau begitu, kamu beri tahu dia!”Reza meletakkan ponselnya, lalu memeluk Sonia, menyandarkannya di atas paha. Reza menekan perut Son
Sup sudah mendidih. Namun, Reza masih belum menghentikan kecupannya. Dia mengecup Sonia dari atas alis, pipi hingga bibirnya.Entah sudah berapa lama, tutup panci pun sudah hampir jatuh. Saat ini Reza pun baru mengulurkan tangannya untuk mengecilkan api kompor ….Setengah jam kemudian, Sonia duduk di depan meja makan sambil meneguk sup yang dimasak Reza. Sementara, Reza sedang beres-beres di dapur.Reza menuang sisa sup ke dalam panci kecil, lalu memasukkannya ke dalam kulkas. Kemudian, dia berpesan, “Besok siang kamu panaskan supnya lagi. Aku akan masak lagi besok malam.”Sonia meneguk sup, lalu membalas, “Besok siang aku bakal pergi ke rumah baru Kelly.”Reza yang sedang menutup pintu kulkas itu pun tertegun sejenak. “Bukannya kamu lagi nggak nyaman? Apa kamu bisa bantu pindahan?”Sonia membalas dengan sikap acuh tak acuh, “Sup ini manjur juga. Aku sudah membaik setelah meminumnya!”“Nggak boleh!” Reza melirik Sonia sekilas, lalu berkata, “Besok aku akan suruh Robi untuk bantuin kali
Kelly menenangkan dirinya, lalu mengangkat kepalanya untuk bertatapan dengan Jason. “Kak Jason, benar apa katamu. Kita nggak berada di lingkaran yang sama. Sebenarnya kita bahkan nggak cocok untuk berteman.”Raut wajah Jason semakin muram lagi. “Kenapa? Kenapa nggak cocok untuk berteman?”“Aku hanya bisa menganggapmu sebagai penolongku saja. Aku akan berterima kasih dan menghormatimu. Kalau kamu membutuhkan bantuanku, meski harus mengorbankan nyawaku, aku juga bakal bantuin kamu!” Tatapan Kelly terlihat sangat lugu. “Biarkan aku pergi! Kalau nggak, aku juga nggak bakal bahagia.”Jason terdiam beberapa saat, lalu bertanya, “Apa kamu mesti pindah dari sini?”Kelly mengangguk. “Iya!”Jason menatapnya. Entah kenapa hati Jason terasa penat. Dia tidak berbicara lagi, langsung meninggalkan Kelly.Kelly menatap bayangan punggung si lelaki yang semakin menjauh. Seketika hatinya terasa hampa. Namun, Kelly berusaha untuk menenangkan dirinya. Dia kembali ke kamar, lanjut membereskan barang bawaan
Saat Kelly sedang menarik koper ke kamarnya, dia pun tidak sengaja bertukar pandang dengan lelaki itu. Kelly spontan tersipu malu, lekas memalingkan kepalanya.Si lelaki melirik tubuh Kelly sekilas, lalu berjalan masuk ke kamar master.Sonia berjalan menghampiri Monica, lalu bertanya, “Sepertinya pemilik rumah bilangnya kamu tinggal sendiri?”Monica tersenyum dengan acuh tak acuh. “Dia itu pacarku. Dia jarang ke sini.” Selesai berbicara, Monica pun langsung masuk ke kamarnya.Kelly merasa tidak nyaman, tapi dia sudah membayar uang kontrakan selama 3 bulan. Pemilik rumah juga sudah menegaskan tidak akan mengembalikan uang yang sudah dibayar. Jadi, Kelly pun hanya bisa tinggal di sini dalam tiga bulan ini.Ketika mereka berdua memasuki kamar yang akan ditempati Kelly, mereka berdua kembali terbengong.Hanya terdapat satu buah ranjang, satu meja, satu rak kayu di dalam kamar. Di atas lantai bahkan terdapat kontrasepsi yang pernah digunakan dan tumpukan tisu bekas. Dapat diketahui apa yang
Reza menceritakan kembali kepada Jason, masalah anggotanya menyadari Sandora membawa pergi Yana.Jason tidak menyangka Sandora berkaitan dengan kejadian kali ini. Seketika terlintas rasa dingin di dalam tatapannya. Dia mengangguk dengan perlahan. “Aku pergi bujuk Kelly dulu. Nanti aku baru akan perhitungkan semuanya dengan perlahan!”…Mereka berdua mengobrol hingga larut malam. Ketika melihat Reza pulang ke arah Gedung Anggrek, tiba-tiba Jason merasa sangat cemburu!Setelah pulang ke rumah, Jason sengaja mencari Yana. Tiba-tiba dia kepikiran semuanya sudah tidur. Kemudian, dia baru berusaha untuk menahan dirinya.Jason kembali ke kamarnya sendiri, tetapi dia masih tidak merasa mengantuk. Dia duduk di balkon sembari merokok. Jason kepikiran untuk menelepon Kelly, tapi dia takut akan membangunkan Kelly.Hari ini Kelly telah mengalami syok berat. Apalagi identitas Yana sudah terbongkar. Jadi, Jason membiarkan Kelly untuk tidur sejenak.Ketika kepikiran dengan pertama kalinya bertemu deng
Jason mengangguk. “Baru tidur saja!”Saskia tersenyum ramah. “Kamu belum pernah jaga anak. Biarkan Yana tidur di kamar kami saja. Aku gendong dia, ya. Aku jamin tidak akan membangunkannya.”Jason segera memiringkan tubuhnya untuk menghalangi langkah ibunya. “Aku bisa jaga Yana!”“Jaga apaan! Bagaimana kalau nanti malam kamu menimpa tubuh Yana ketika tidur?” Saskia menepuk pundak Jason. “Semua ini maksud ayahmu. Ranjang kami sangat besar. Yana bisa tidur di tengah. Jadi, dia juga tidak akan jatuh.”Jason masih tidak bersedia. “Nanti Yana akan nangis kalau tidak bisa melihatku.”“Kalau nangis, aku akan bangunin kamu!”Jason didorong paksa untuk Saskia. Kemudian, tanpa sungkan dia langsung menggendong Yana yang tidur lelap itu meninggalkan kamar. Tiba-tiba Saskia menoleh untuk memperingati Jason. “Jangan ke kamar kami, ya. Kalau sampai kamu membangunkan Yana, ayahmu pasti tidak akan melepaskanmu!”Jason terdiam membisu. Sepertinya Yana adalah putrinya? Setelah putrinya “dirampas”, Jason
“Begini!” Jason menjelaskan, “Tiga tahun lalu, aku mabuk dan meniduri seorang wanita. Setelah dia hamil, dia tidak beri tahu aku, malah ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya. Tahun ini saat dia kembali dari luar negeri, kami bertemu lagi. Aku juga baru tahu Yana itu putriku.”“Sesederhana itu?” Aldrich tidak percaya.Jason mengangguk. “Iya, ceritanya memang begitu!”Aldrich tersenyum dingin. “Tapi aku dengar dari ibumu, latar belakang keluarga wanita itu agak rumit. Sebelumnya dia memanfaatkan Yana untuk mendekatimu!”“Ayah!” Ujung bibir Jason melengkung ke atas. “Sekarang masalahnya dia saja tidak bersedia untuk menerimaku. Jadi, setelah aku berhasil mengejarnya, kami baru akan diskusikan masalah pernikahan.”Kedua mata Aldrich terbelalak lebar. “Siapa yang membahas masalah pernikahan sama kamu?”“Kamu saja sudah bahas masalah latar belakang keluarga ibunya Yana. Bukannya kamu ingin membahas soal pernikahan?” tanya Jason dengan mengangkat-angkat alisnya.Aldrich terdiam membi
Sonia mengantar Jason keluar. Saat berjalan ke depan pintu, terdengar suara datarnya. “Kak Jason, aku yang nggak perbolehin Reza buat bocorin identitas Yana sama kamu. Itulah alasannya kenapa dia nggak bicara. Kamu jangan salahkan dia, ya!”Tiba-tiba Jason kepikiran dengan sindiran Reza sebelumnya. Dia spontan tersenyum tipis. “Aku tidak salahin dia. Aku cuma mau gebukin dia saja!”Kedua mata Sonia terbelalak lebar.“Bercanda!” Jason tersenyum dengan lembut. “Demi kamu, aku akan maafin dia!”Sonia pun tersenyum. “Terima kasih, Kak Jason!”“Bantu aku bujuk Kelly. Tolong, ya!” ucap Jason dengan serius.“Oke!” Jason mengangguk sedikit kepalanya, lalu membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi.Setelah Jason pergi, Sonia mengetuk pintu kamar Kelly. “Kelly, ini aku, Sonia.”Dengan segera, Kelly membuka pintu. Di dalam ruangan kamar yang gelap, ekspresi Kelly kelihatan panik. “Sonia, aku nggak tahu gimana caranya hadapi dia!”Sonia berkata, “Kamu cinta sama Jason. Dia juga suka sama kamu. Ngg
“Bagaimana dengan sekarang? Sekarang kamu sudah tahu Yana itu putrimu. Apa rencanamu selanjutnya?” tanya Sonia.Jason menatap Sonia dengan tatapan sakit dan juga tegas. “Aku mencintainya, ingin menikah dengannya. Meskipun aku tidak tahu Yana itu anakku, aku juga sudah memiliki pemikiran seperti ini!”Sonia mengangguk dengan tersenyum. “Oke, aku percaya sama omonganmu!”“Apa kamu bisa beri tahu aku masalahnya di Kowloon?” tanya Jason, “Dia melahirkan Yana di rumah sakit mana? Dia tinggal di mana?”“Oke, aku akan beri tahu semua yang ingin kamu ketahui!”Sonia menceritakan kondisi Kelly ketika baru tiba di Kowloon, juga menceritakan dia bertemu dengan ibu kos yang ramah dan juga kehidupan Kelly selama di Kowloon. Dia memberi tahu semuanya kepada Jason dengan saksama.“Saat kandungan Kelly genap berusia delapan bulan, dokter mengatakan tali pusar melilit leher Yana. Yana memiliki risiko kehilangan oksigen kapan saja. Jadi, aku dan Ranty pun memutuskan mempercepat persalinan Yana melalui o
Jason mengendarai mobil dengan kecepatan kencang. Saat tiba di Gedung Anggrek, hari sudah sore hari.Setelah memasuki rumah, tidak ada siapa pun di dalam ruang tamu. Namun, pintu kamar malah dalam keadaan dikunci.Jason mengetuk pintu. “Kelly, buka pintu!”Tidak terdengar suara dari dalam.“Kelly, kamu selalu bersembunyi di saat ada masalah. Kapan kamu bisa mengubah kebiasaan burukmu ini?” Jason menopang dinding dengan dua tangannya. Kemudian, salah satu tangannya diangkat untuk menekan-nekan keningnya. “Buka pintunya. Kita bicarakan masalah ini dulu!”“Kelly, malam itu aku kehilangan kesadaranku. Aku tidak ingat kalau wanita itu adalah kamu. Tapi, kamu sendiri yang taruh obat. Kamu juga tidak bisa menyalahkanku!”“Kelly, apa kamu benar-benar berencana untuk merebut hakku sebagai ayahnya Yana?”Tiba-tiba terdengar suara buka pintu rumah. Sonia pun mengerutkan keningnya. “Kak Jason?”Jason berjalan ke dalam. “Sonia.”“Kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Sonia.“Aku tahu Yana itu putrik
“Terima kasih, Kak Jason! Aku akan langsung pergi setelah menerima uang itu!”…Setelah Yerin pergi, anggota Robi datang untuk melapor. Robi segera menghubungi Reza. “Pak Reza, anaknya Bu Kelly sudah dibawa pergi Pak Jason!”Ujung bibir Reza sedikit melengkung ke atas. Dia berkata dengan suara datar, “Oke, kalian bubar saja!”“Bagaimana dengan masalah Yerin?” tanya Robi.Reza terdiam sejenak, baru berkata, “Kamu tidak usah urus masalah dia lagi. Biarkan dia pergi!”“Baik!”…Jason membawa Yana kembali ke rumahnya.Yana yang duduk di baris belakang itu berkata dengan kening berkerut, “Paman, aku mau cari Ibu!”Jason menoleh untuk menatapnya. Senyuman di wajah Jason sangatlah lembut. “Panggil Ayah!”Yana memiringkan kepala kecilnya. “Apa kita mau main rumah-rumahan?”“Bukan permainan. Aku itu memang ayahmu. Ke depannya, kamu mesti panggil aku Ayah!” Jason spontan tersenyum. “Apa kamu merasa gembira?”“Emm.” Yana mengangguk.“Kalau begitu, coba panggil dulu!”Yana berkata dengan suara im
Jason juga tidak menghiraukan Kelly. Dia menatap Yerin yang menunjukkan ekspresi bingung, lalu berkata dengan datar, “Katakanlah! Apa yang sebenarnya terjadi pada tiga tahun lalu? Setelah kamu mengatakannya, aku akan suruh anggotaku untuk transfer uang ke kamu. Tapi, aku hanya ingin mendengar kenyataan. Jangan ada yang ketinggalan!”Yerin bahkan tidak berani bernapas terlalu kuat. Reza menyerahkan laporan tes DNA kepadanya. Jelas sekali Jason tertarik dengan masalah itu! Kelly baru pulang dari luar negeri. Dia melihat sikap Jason terhadap Yana bagai sedang melihat orang asing saja, dia mengira Kelly dan Jason tidak pernah bertemu lagi sebelumnya. Jadi, dia pun ingin mengambil kesempatan untuk menipu uang Jason.Lagi pula, setelah Jason merespons nanti, Yerin juga sudah melarikan diri. Uang itu cukup untuk menyelamatkan kekasihnya, bahkan cukup untuk hidupnya!Siapa sangka Jason malah memanggil Kelly kemari!Saat ini, Yerin baru menyadari bahwa dirinya telah dimanfaatkan oleh Reza! Yeri
Jason mengangkat kepalanya untuk melihat Yana. Dia sungguh merasa syok ketika melihat kedua mata berkilauan anak perempuan itu. Dia merasa kilauan cahaya di mata Yana telah menyingkirkan awan mendung di dalam hatinya.Jantung Jason berdetak kencang. Suaranya terdengar serak. “Yerin, kamu keluar dulu!”“Hah?” Yerin menatap Jason dengan tatapan bingung.“Keluar!” Suara Jason terdengar gemetar.Kedua mata Yerin berkilauan. Dia tidak berani tidak menuruti ucapan Jason. Dia berkata dengan penuh hati-hati, “Kalau begitu, aku tunggu di luar.”Selesai berbicara, Yerin pun berjalan keluar. Saat ini, hanya tersisa Jason dan Yana di dalam rumah.Jason berdiri untuk berjalan ke hadapan Yana. Dia setengah berjongkok di depan Yana, lalu mengusap wajah imut si anak perempuan. Pandangan Jason seketika menjadi buram.Sejak Jason memasuki ruangan, Yana pun tidak merasa takut lagi. Dia menatap Jason dengan sedikit mengerutkan keningnya. “Paman.”“Aku itu Ayah!” Jason memeluk kedua pipi Yana, lalu menempe