Share

Bab 32

Penulis: Musim Gugur
Reza mematung di tempat dia berdiri. Dia tidak kaget dengan serangan dadakan dari Tandy, tapi kaget karena gadis yang tiba-tiba melompat keluar.

Namun, Reza tidak langsung mendorongnya, karena dia merasakan detak jantung gadis itu yang keras. Kemudian, dia menundukkan kepalanya sedikit dan melihat penampilan gadis itu sudah berantakan. Di bawah bulu matanya yang panjang dan basah, sepasang matanya berkedip cepat, terlihat sedikit panik.

Sonia sekali lagi melihat bekas luka di belakang telinga pria itu. Bekas luka itu sudah berwarna merah muda, hampir sama dengan kulit normal.

Reza tidak berbicara selama lima detik. Dia menunggu sampai napas gadis itu stabil, baru bergurau, “Sudah berapa kali kamu melemparkan dirimu ke dalam pelukanku? Kamu benar-benar ingin jadi tantenya Tandy?”

Setelah suara pria itu bergema di telinganya, Sonia baru tersadar. Dia langsung mendongakkan kepala dan melihat tatapan meledek di mata Reza. Dua pasang mata bertemu. Mata gelap pria itu memantulkan cahaya gel
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siti Sahara
thor ceritanya jgn terlalu berbelit belit dong...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 33

    Sonia mengucapkan terima kasih, lalu berpikir dalam hati. Hari ini dia diperlakukan dan dijaga seperti anak kecil oleh Reza. Semua itu berkat Tandy.Tandy juga mengucapkan terima kasih dan berpikir dalam hati. Pamannya bisa menjadi pria yang begitu baik dan menjaganya seperti anak kecil, semua itu berkat Sonia.Mereka bertiga tenggelam dalam pemikiran mereka sendiri. Mereka pun makan tanpa suara. Mungkin karena lingkungan sekitar yang sangat bagus, atau mungkin karena keterampilan koki yang sangat hebat.. Pokoknya, Sonia pun makan dengan sangat puas.Saat mereka hampir selesai makan, Tandy ingin minum yogurt. ART berkata akan mengambilkan yogurt untuknya, tiba-tiba Reza berkata, “Ambil dua botol.”Tandy dan Sonia berbicara dengan suara pelan. Mereka berdua berdiskusi apakah pergi berkuda dulu, atau main bola di ruangan indoor. Katanya akan ada dua pacuan kuda di sore hari.Yogurt yang diminta Tandy telah datang. ART mengambil satu botol dan meletakkannya di depan Tandy. Kemudian, Reza

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 34

    Mereka bertiga tinggal di arena berkuda sepanjang sore. Setelah malam menjelang, mereka baru pergi. Reza mengantar Sonia kembali ke Jembara University lebih dulu.Awalnya Sonia ingin mentraktir mereka makan malam karena kalah dalam lomba memancing. Namun, Reza ada urusan, karena itu mereka sepakat makan bareng di lain hari.Sepanjang jalan, Sonia dan Tandy membicarakan kejadian di arena berkuda. Sedangkan Reza mengemudi dalam diam. Dia tidak merasa terganggu dengan suara perbincangan di belakangnya. Sebaliknya, Tandy memiliki perasaan yang sangat istimewa. Perasaan yang tidak buruk, justru membuat orang merasa nyaman.Mobil Reza berhenti di depan gerbang Jembara University. Sonia berpamitan pada keduanya, lalu turun dari mobil. Saat Sonia berjalan menuju gerbang kampus, seorang pria dengan pakaian olahraga memanggil namanya, lalu berlari menghampirinya dengan penuh semangat.Mata Tandy terbelalak, “Bukannya itu pria yang kita lihat di arena berkuda? Mereka sudah buat janji untuk bertem

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 35

    Sonia menarik kembali senyumnya, lalu bertanya dengan suara berat, “Ada apa, Kel?”Kelly terdiam sejenak, seperti sedang mengendalikan emosinya. Setelah itu, dia baru menjelaskan keseluruhan cerita, “Papaku seorang penjudi. Dia sudah berjudi sejak aku masih kecil, sampai sekarang masih saja berjudi. Sebelumnya dia nggak pulang selama satu bulan. Setengah bulan yang lalu dia pulang, lalu dia kasih tahu kami kalau dia berutang 600 juta miliar pada seseorang. Jadi dia ingin jual rumah untuk bayar utangnya. Mamaku bersikeras nggak mau menyerahkan rumah itu. Tunda terus selama setengah bulan. Baru kemarin, orang-orang itu datang dan tangkap kakakku. Sekarang aku dan mamaku lagi buru-buru mau jual rumah untuk kumpulkan uang. Penagih utang itu bilang dia mau lihat uang itu malam ini. Kalau nggak, kami nggak akan pernah bisa melihat kakakku lagi.”Sonia mendengarkan cerita Kelly sambil mengerutkan kening, “Kamu sudah lapor polisi, belum?”Suara Kelly terdengar begitu lelah dan tidak berdaya, “

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 36

    Salah satu pria yang duduk di sofa sambil merangkul seorang wanita penghibur melihat ke arah Sonia dan Kelly. Pria itu bernama Robert, dia berusia sekitar 40 tahun. Kesadarannya sudah dikuasai oleh alkohol, kedua matanya terlihat linglung. Dia memperhatikan Sonia dan Kelly secara bergantian. Kemudian, dia bertanya sambil menyeringai, “Kelly yang mana?”Kelly maju selangkah. Dia mengumpulkan keberanian untuk menatap pria itu dan menjawab, “Aku!”“Bos Robert.” Orang di sebelahnya menyalakan sebatang rokok untuk Robert.Seseorang mematikan lampu disco di ruangan itu. setelah pencahayaan kembali normal, pemandangan di dalam ruangan bisa terlihat lebih jelas.Ada sekitar 20 pria dan perempuan di dalam ruangan itu. Para pria minum alkohol, sampai wajah mereka memerah. Mata mereka terus memperhatikan Sonia dan Kelly secara bergantian, penuh dengan maksud tidak baik.Di antara mereka ada beberapa wanita penghibur. Mereka bersandar di pelukan pria, sambil menatap Sonia dan Kelly dengan tatapan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 37

    Sonia memberikan isyarat pada Kelly dan berkata dengan suara pelan, “Cepat pergi. Nanti kalau polisi sudah datang, kakakmu nggak akan bisa pergi lagi.”“Sonia!” Kelly hampir menangis.“Tunggu aku di luar,” kata Sonia dengan suara yang masih begitu tenang.Kelly mengangguk dan berkata dengan suara tercekat, “Aku tunggu kamu di luar.”Robert tiba-tiba berkata, “Mereka boleh saja pergi, tapi kamu harus minum punya Kelly dulu.”Sonia mengambil gelas itu dan meminumnya tanpa ragu.Kelly menyeka air mata yang telah jatuh ke wajahnya. Kemudian dia berjalan keluar dengan cepat sambil memapah Kenzo.Setelah pintu ruangan itu ditutup, yang lainnya langsung mengepung Sonia. Ruangan itu begitu hening, lampu pun tampak meredup.Robert menyeringai dan berkata, “Kamu begitu setia kawan, juga sangat berani. Masih ada segelas lagi, habiskan.”Para pria lainnya mengolok-olok. Mereka menatap Sonia seperti menatap seekor domba yang menunggu untuk disembelih di atas talenan. Mereka sudah mencium bau daging

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 38

    Sonia takut ada yang salah dengan arak Robert, sehingga dia tidak berani menelannya sedikit pun. Tidak disangka, ternyata tetap saja memberikan efek walaupun dia hanya membiarkan arak itu di dalam mulutnya sebentar.Sonia takut dia akan pingsan kapan saja. Karena itu dia tidak berani naik taksi. Dia pun berjalan ke sebuah taman kecil di seberang jalan. Dia duduk di bangku taman dan mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Ranty.Mata Sonia sudah kabur ketika dia mengeluarkan ponselnya. Dia memaksa diri untuk menyalakan ponselnya dan mencari nama Ranty di daftar kontak.Di belakang Sonia terdengar suara nyanyian, di depannya ada suara mobil. Lampu di atas kepalanya menyinari ponsel, membuat Sonia merasa pusing selama beberapa saat.Namun, dia tidak panik. Dia senantiasa bersikap tenang. Hanya saja, setelah menghubungi nomor Ranty, perempuan itu tidak pernah angkat telepon.Telapak tangan Sonia mulai berkeringat. Dia mencengkeram ponselnya dengan tangan yang terasa lengket. Kemudian, dia m

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 39

    “Ka-kamu ....” Sonia menahan rasa tidak nyaman di tubuhnya dan berkata dengan susah payah. Akan tetapi, dia seperti sedang terjebak dalam mimpi. Semakin dia ingin bicara, semakin dia tidak bisa bicara.Reza membungkukkan badan dan lebih dekat dengan Sonia, “Kamu bilang apa?”“Kamu ... pergi!” Sonia panik hingga suaranya pun bergetar. Dia takut tidak akan bisa mengendalikan dirinya dan menerkam pria itu.Mengapa Reza ada di sini? Mengapa Ranty masih belum datang juga? Apa yang Robert masukkan ke dalam araknya tadi? Padahal Sonia hanya menahan cairan itu di dalam mulutnya sebentar saja, tapi sudah memberikan efek seperti ini.Reza menoleh untuk menatap gadis itu. Setelah begitu dekat dengannya, Reza baru menyadari ada yang tidak beres dengan Sonia. Matanya spontan menyipit, “Kamu nggak mabuk, tapi dikasih obat sama orang, kan?”“Nggak usah ... ikut campur!” tukas Sonia dengan wajah cemberut, tapi kata-kata yang keluar dari mulutnya terdengar begitu lemah.“Jangan berulah!”Reza berkata

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 40

    Manajer menemukan beberapa pil berwarna merah muda beserta bubuk putih di dalam ruangan. Kemudian, dia menunjukkannya kepada Melvin, “Pak Melvin, perlu lapor polisi?”Robert terbaring di lantai, kepalanya terluka karena dilempar dengan botol bir. Begitu mendengar kata polisi, dia segera berdiri dengan terhuyung-huyung, “Jangan lapor polisi.”Robert takut dengan polisi lebih dari siapa pun.“Lapor polisi!” perintah Melvin. Kemudian, dia menendang Robert dan berkata, “Orang-orang kotor seperti kalian telah mengotori tempatku. Berani-berani pakai obat di sini, kamu sendiri yang cari mati.”Manajer berkata dengan hati-hati, “Kalau begitu aku akan menyerahkan rekaman CCTV kepada ....”“Hancurkan!” potong Melvin. Kemudian, dia memberi perintah sambil menunjuk perempuan di dalam rekaman, “Hancurkan semua rekaman yang ada perempuan ini. Kalau pihak kepolisian tanya, bilang saja jaringan terputus.”Manajer tidak tahu mengapa Melvin melakukannya, tapi dia hanya bisa mengikuti perintah.Setelah i

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1891

    Seekor beruang tinggi berdiri di tempat. Kedua matanya tertuju pada diri Sonia.Sonia berdiri dengan perlahan sembari menggenggam erat pisau di tangan. Dia bertatapan dengan beruang itu. Asalkan beruang itu tidak memprovokasinya, dia pasti tidak akan melukai si beruang.Sepertinya beruang juga merasa Sonia tidak menyimpan niat buruk. Ia pun menjerit, lalu duduk di tempat. Sonia juga ikut duduk.Di dalam kegelapan, kedua pasang mata saling bertatapan.Tatapan beruang terus tertuju pada diri Sonia. Sepertinya ia kelihatan tidak senang, tapi ia juga tidak menyerang.Sonia merasa ada yang aneh. Terlintas sebuah pemikiran di benaknya, sepertinya dia memahami sesuatu. Sonia menunjuk ke sisi jerami, lalu bertanya, “Ini tempatmu?”Kemudian, Sonia melanjutkan, “Apa kamu bisa mengerti bahasaku? Kalau kamu nggak mengerti, aku bisa ngomong dengan bahasa lokalmu.”Sepertinya si beruang mengerti. Ia langsung bersin-bersin, seolah-olah sedang mengatakan, ‘Akhirnya kamu sadar juga!’Sonia sungguh keha

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1890

    Sonia melakukan serangan kuat ke alat vital orang itu. Sepuluh menit kemudian, sekelompok orang yang menghalangi Sonia sudah tidak bisa berdiri dengan tegak lagi.Saat ini, Sonia melepaskan kacamatanya, lalu menginjak orang-orang itu. Ketika melewati pria yang ditusuknya dengan jarum, Sonia menyadari pria itu sudah kehilangan kesadarannya. Dia membungkukkan tubuhnya untuk mencabut jarum itu, lalu mengelap tangannya di atas pakaian si pria. Tatapan Sonia kembali tertuju pada jarum tajam itu, Sonia pun menunjukkan ekspresi tersenyum menyeringai.Ban mobil balap sudah bocor. Sonia menemukan sebuah mobil yang masih bisa digunakan di antara dua mobil lainnya. Dia melompat masuk ke mobil, lalu mengendarai mobil dengan melindas beberapa orang tersebut. Dalam sekejap, mobilnya menghilang tanpa jejak.Jalan raya membentang tanpa batas. Tidak terlihat satu pun motel di sekitarnya.Saat siang hari, Sonia menghentikan mobil di pinggir jalan, mengambil sepotong roti dari tasnya untuk makan siang. S

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1889

    Dua orang pria di belakang menatap Sonia lekat-lekat. Si pria berkulit putih menjilat bibirnya dengan ujung lidahnya. Dia masih belum melepaskan tangannya, malah mengelus leher Sonia. “Cewek cantik, kamu tidak usah bayar ongkos perjalananmu. Kamu cukup temani kami saja, ya?”Nada bicara Sonia sangat dingin. “Aku ulangi sekali lagi. Lepaskan tanganmu!”Si pria berkulit putih mengeluarkan raut wajah licik. Tiba-tiba muncul sebatang jarum di telapak tangannya. Dia langsung menusukkan jarum ke pundak Sonia.Saat jarum tajam itu hampir mengenai kulit Sonia. Tiba-tiba Sonia membalikkan tubuhnya, kemudian meraih pergelangan tangan si pria. Si pria spontan merasa kaget. Tetiba terdengar suara keretekan keras. Disusul, pergelangan tangan pria itu langsung patah. Dia ditarik Sonia, lalu dibuang ke luar mobil.“Ahh!” jerit si pria berkulit putih. Dia jatuh menghantam jalan raya, lalu bergulir beberapa kali.Ekspresi mereka berdua langsung berubah. Pengemudi menginjak rem dengan kuat, menyebabkan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1888

    Sonia menopang dagu dengan satu tangannya. “Kakek takut aku kedinginan. Dia buka penghangat di dalam rumah. Jadi, aku kepanasan, lebih enakan di luar.”Mereka berbincang-bincang sejenak. Sonia memberi tahu Reza bahwa Jemmy mencarinya. Dia pun mengakhiri panggilan.Reza mengesampingkan ponselnya untuk pergi membasuh tubuh. Saat melepaskan pakaiannya, dia mengambil ponselnya untuk melihat cuaca di Kota Atria. Sekarang memang sedang hujan. Reza pun tersenyum, lalu menutup layar ponselnya. Dia berjalan ke dalam kamar mandi.Keesokan harinya.Saat Sonia berjalan keluar bandara Hondura, waktu menunjukkan pukul sembilan pagi. Matahari terik sudah menggantung di atas langit. Baru saja Sonia keluar bandara, rasa pengap pun menyerang dirinya. Perbedaan cuaca di Hondura dan Atria berbeda drastis. Sonia menurunkan topinya, lalu berjalan keluar bandara dengan perlahan. Dia berjalan ke sisi pangkalan taksi di pinggir jalan, kemudian bertanya-tanya dengan bahasa asing.Sopir melambaikan tangannya. “

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1887

    “Tenang saja!” balas Sonia dengan tenang.Jemmy mengambilkan sayuran untuk Sonia. “Jangan ungkit masalah dia lagi. Meski tidak ada dia, aku juga akan melewatkan Tahun Baru dengan sangat gembira. Dia hanya perlu jaga dirinya dengan baik saja.”Sonia tidak berbicara lagi. Dia menyantap sayuran yang diambil Jemmy, lalu memuji dengan berlagak santai, “Enak! Masakan koki semakin enak saja?”“Oh, ya?” Jemmy tersenyum. “Dia tahu makanan kesukaanmu. Bisa jadi dia diam-diam belajar demi kamu!”“Kalau begitu, Kakek mesti kasih bonus yang lebih banyak buat dia!”“Baik! Baik!”Mereka berdua makan sembari mengobrol santai. Makan siang sangatlah menyenangkan.Selesai makan, Sonia menemani Jemmy untuk minum teh. Setelah itu, dia kembali ke kamar untuk membereskan barang bawaannya. Dia meletakkan tablet yang diberikan Frida di atas meja baca, lalu berpamitan dengan Jemmy.Saat keluar kamar, Indra sedang menunggu di depan pintu. Dia berpesan, “Nona, cuaca sangat dingin. Kamu mesti berpakaian lebih teba

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1886

    Malam harinya, Reza melakukan panggilan video dengan Sonia.Tadi baru saja turun hujan lebat di Kota Atria. Selesai makan malam, Sonia menemani Jemmy untuk mengobrol di dekat api unggun. Saat Sonia sedang berjalan kembali ke rumah, dia pun menerima panggilan video dari Reza.Reza baru saja menyelesaikan mandinya keluar dari kamar mandi. Ketika melihat mantel yang dikenakan Sonia di dalam layar, keningnya seketika berkerut. Dia pun berkata, “Sepertinya kita tidak berada di satu dimensi saja.”Sonia tertegun sejenak, lalu memahaminya. Dia mengusap bordiran di mantelnya, kemudian berkata dengan tersenyum hangat, “Setiap tahunnya Kakek akan bikinin beberapa potong mantel buat aku. Katanya buat hangatin badan.”“Kalau begitu, tiap tahun aku juga akan buatkan mantel buat kamu!” ujar Reza.Sonia tersenyum. Saat melihat latar di belakang Reza adalah Imperial Garden, Sonia mengernyitkan keningnya. “Bukannya aku suruh kamu tinggal di Kediaman Keluarga Herdian?”“Ada aromamu di sini.” Reza tersen

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1885

    Reza bertanya, “Kenapa anak perempuannya Tuan Aska tidak pulang?”Raut wajah Jemmy berubah serius. “Dia salah paham dengan Aska. Sewaktu muda dulu, dia suka dengan teman sekolahnya yang agak miskin. Aska tidak setuju, lalu bertengkar hebat dengannya.”“Kemudian, Chiara mengandung dan diam-diam melahirkan anak itu. Aska merasa marah langsung putus hubungan dengan putrinya.”“Pada akhirnya, pria yang dicintai Chiara mendapat beasiswa untuk sekolah di luar negeri. Demi pendidikan dan masa depannya, pria itu memilih untuk melepaskan Chiara. Chiara merasa sangat sedih. Dia pun membawa anaknya meninggalkan Kota Jembara.” “Sekitar tiga tahun kemudian, Aska masih sangat merindukan Chiara, juga khawatir dia akan hidup menderita karena mesti membesarkan anak sendirian di luar sana. Jadi, dia mengutus orang untuk membawa Chiara pulang.”“Chiara melahirkan anak perempuan. Anak itu sangat cantik, mirip sekali dengan Chiara. Perlahan-lahan, Aska juga sudah mulai membuka simpul di hati. Dia sangat m

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1884

    Sonia berkata dengan tersenyum, “Makan bersama Kelly.”Suara Reza terdengar lembut. “Di mana? Aku pergi jemput kamu!”Sonia memberi tahu alamat.Setelah panggilan diakhiri, Sonia berkata dengan tersenyum, “Yana lagi di rumahnya Jason. Aku nggak berpamitan sama dia lagi, ya. Nanti tolong kabari Yana.”Kelly berbicara dengan nada bercanda, “Dia pasti sedih banget karena kehilangan teman makan permennya.”“Tunggu kepulanganku. Aku akan beliin permen paling banyak buat dia.”Mereka berdua mengobrol beberapa saat. Reza pun menelepon mengatakan bahwa dia sudah tiba.Sonia berdiri. “Aku pamit dulu. Kamu pergi bekerja sana!”Kelly mengangguk. “Jangan sampai kehilangan kontak, ya. Aku tunggu kepulanganmu.”“Oke!”Mereka berdua berjalan keluar restoran. Reza menuruni mobil, lalu membukakan pintu untuk Sonia.Sonia berpamitan dengan Kelly, lalu berjalan ke sisi mobil.Kelly masih berdiri di tempat hingga mobil melaju pergi. Kemudian, dia baru berjalan ke dalam gedung sembari minum teh susu. Saat

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1883

    Sonia tersenyum datar. “Ini bukan pertama kalinya aku menjalankan misi. Aku tahu apa yang seharusnya aku lakukan!”“Setiap misi itu berbeda. Kamu juga sudah lama tidak ke sana. Intinya, kamu mesti lebih waspada!” Suara Johan terdengar sesak. Dia menarik napas dalam-dalam. “Kalau kamu butuh bantuan, kamu mesti segera beri tahu aku. Aku akan langsung ke sana!”Frida mengulurkan tangannya. “Aku harap kali ini kita bertiga ada kesempatan untuk menjalankan misi bersama. Aku doakan kamu bisa kembali dengan selamat!”Sonia dan Johan juga menempelkan tangannya di atas punggung tangan Frida. Ketiga tangan saling bergenggaman dengan erat, seperti hubungan pertemanan mereka yang tidak bisa dihancurkan!…Setelah Johan dan Frida pergi, Sonia membereskan barang-barangnya dan bersiap-siap untuk pergi. Pakaian ganti tadi malam ditaruh di kamar mandi. Pelayan akan mencucinya.Namun, kostum yang Sonia pesan secara mendadak itu agak merepotkan. Sonia memutuskan untuk mencucinya sendiri, mengeringkannya,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status