Share

Bab 38

Penulis: Musim Gugur
Sonia takut ada yang salah dengan arak Robert, sehingga dia tidak berani menelannya sedikit pun. Tidak disangka, ternyata tetap saja memberikan efek walaupun dia hanya membiarkan arak itu di dalam mulutnya sebentar.

Sonia takut dia akan pingsan kapan saja. Karena itu dia tidak berani naik taksi. Dia pun berjalan ke sebuah taman kecil di seberang jalan. Dia duduk di bangku taman dan mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Ranty.

Mata Sonia sudah kabur ketika dia mengeluarkan ponselnya. Dia memaksa diri untuk menyalakan ponselnya dan mencari nama Ranty di daftar kontak.

Di belakang Sonia terdengar suara nyanyian, di depannya ada suara mobil. Lampu di atas kepalanya menyinari ponsel, membuat Sonia merasa pusing selama beberapa saat.

Namun, dia tidak panik. Dia senantiasa bersikap tenang. Hanya saja, setelah menghubungi nomor Ranty, perempuan itu tidak pernah angkat telepon.

Telapak tangan Sonia mulai berkeringat. Dia mencengkeram ponselnya dengan tangan yang terasa lengket. Kemudian, dia m
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 39

    “Ka-kamu ....” Sonia menahan rasa tidak nyaman di tubuhnya dan berkata dengan susah payah. Akan tetapi, dia seperti sedang terjebak dalam mimpi. Semakin dia ingin bicara, semakin dia tidak bisa bicara.Reza membungkukkan badan dan lebih dekat dengan Sonia, “Kamu bilang apa?”“Kamu ... pergi!” Sonia panik hingga suaranya pun bergetar. Dia takut tidak akan bisa mengendalikan dirinya dan menerkam pria itu.Mengapa Reza ada di sini? Mengapa Ranty masih belum datang juga? Apa yang Robert masukkan ke dalam araknya tadi? Padahal Sonia hanya menahan cairan itu di dalam mulutnya sebentar saja, tapi sudah memberikan efek seperti ini.Reza menoleh untuk menatap gadis itu. Setelah begitu dekat dengannya, Reza baru menyadari ada yang tidak beres dengan Sonia. Matanya spontan menyipit, “Kamu nggak mabuk, tapi dikasih obat sama orang, kan?”“Nggak usah ... ikut campur!” tukas Sonia dengan wajah cemberut, tapi kata-kata yang keluar dari mulutnya terdengar begitu lemah.“Jangan berulah!”Reza berkata

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 40

    Manajer menemukan beberapa pil berwarna merah muda beserta bubuk putih di dalam ruangan. Kemudian, dia menunjukkannya kepada Melvin, “Pak Melvin, perlu lapor polisi?”Robert terbaring di lantai, kepalanya terluka karena dilempar dengan botol bir. Begitu mendengar kata polisi, dia segera berdiri dengan terhuyung-huyung, “Jangan lapor polisi.”Robert takut dengan polisi lebih dari siapa pun.“Lapor polisi!” perintah Melvin. Kemudian, dia menendang Robert dan berkata, “Orang-orang kotor seperti kalian telah mengotori tempatku. Berani-berani pakai obat di sini, kamu sendiri yang cari mati.”Manajer berkata dengan hati-hati, “Kalau begitu aku akan menyerahkan rekaman CCTV kepada ....”“Hancurkan!” potong Melvin. Kemudian, dia memberi perintah sambil menunjuk perempuan di dalam rekaman, “Hancurkan semua rekaman yang ada perempuan ini. Kalau pihak kepolisian tanya, bilang saja jaringan terputus.”Manajer tidak tahu mengapa Melvin melakukannya, tapi dia hanya bisa mengikuti perintah.Setelah i

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 41

    Tubuh Reza spontan menegang. Dia mencubit dagu Sonia dengan jari-jarinya, lalu berkata dengan suara serak, “Jangan pancing aku, aku juga seorang pria.”Mengesampingkan segalanya, di ruang tertutup dan panas ini, Reza seorang pria, sedangkan Sonia seorang perempuan yang terus memancingnya.Sonia mengangkat wajahnya, sepasang matanya yang berkabut memancarkan kilau. Kemudian, dia membuka bibirnya dan berkata, “Kamu lakukan saja.”Napas Reza spontan tercekat. Dia mengencangkan tangannya yang mencengkeram dagu Sonia dan bertanya dengan suara yang lebih berat dari biasanya, “Kamu tahu apa yang kamu bicarakan?”“Hmm.” Sonia hanya mengeluarkan suara gumaman. Entah itu tanggapan, atau reaksi yang tidak disengaja dari tubuhnya.Reza menatap mata Sonia dan berkata, “Aku adalah ....”Reza belum menyelesaikan kalimatnya. Sonia tiba-tiba menjinjit dan menempelkan bibirnya di bibir Reza. Setelah itu, dia membuka mulut pria itu dengan paksa.Sonia merasa kalau dia tidak melakukan apa-apa, dia akan di

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 42

    Keesokan paginya. Hari sudah terang benderang ketika Sonia bangun. Dia membuka matanya dan menatap kamar yang asing itu. Setelah cukup lama dia baru ingat apa yang terjadi tadi malam.Sonia spontan menoleh, lalu mendapati dirinya hanya sendirian di tempat tidur. Sebuah pikiran tiba-tiba terlintas di benaknya. Apakah Reza juga akan melompat keluar dari jendela untuk melarikan diri?Tidak. Karena segera setelah itu, Sonia mendengar suara itu. Sonia pun menoleh ke arah datangnya suara dan melihat pria itu sedang berdiri di balkon sambil telepon dengan posisi membelakanginya.Reza mengenakan jubah mandi, bahunya lebar, kedua kakinya ramping dan panjang. Hanya punggungnya saja membuat jantung Sonia berdetak kencang.Reza sedang bertanya pada Robi, “Masih sisa berapa lama perjanjian dengan keluarga Dikara?”Sonia spontan menghitung dalam hati. Masih tersisa satu bulan lebih. Sementara itu, Robi yang berada di ujung telepon lainnya memberitahu jumlah hari yang tepat.“Hubungi keluarga Dikara

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 43

    “Kamu ingin punya rumah untuk kakekmu tinggal?” tanya Reza lagi.Sonia tidak mengatakan apa-apa. Jarak mereka terlalu dekat, hingga Sonia merasa tidak bisa bernapas. Saat ini, dia seperti telah melihat sisi iblis Reza.Begitu Reza menundukkan kepala, bibirnya pun mengecup bibir Sonia. Hanya cium sebentar, lalu dilepaskannya. Suara pria itu terdengar serak dan berat, “Aku seorang pengusaha. Aku nggak akan pernah melakukan bisnis yang merugi. Satu malam ditukar dengan satu rumah. Aku agak rugi.”Reza tampak lembut dan tenang. Dua sifat yang kontradiktif menyatu, membuat ekspresi wajahnya tidak jelas saat ini. Namun, setelah dilihat lebih teliti, di dalam mata pria itu hanya ada ketidakpedulian dan aura dingin.Sonia tidak makan tadi malam, selain itu juga melakukan aktivitas berat begitu lama. Saat ini dia kekurangan asam amino sehingga tidak dapat membuat otak berfungsi normal, semuanya berantakan.Sonia tidak mengerti apa yang Reza maksud, “Apa yang ingin kamu katakan?”Reza menatapnya

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 44

    Begitu pintu tertutup, wajah Sonia pelan-pelan berubah menjadi pucat. Perempuan itu mengingat kembali percakapannya dengan Reza, sedikit tidak masuk akal, tetapi dia tidak merasa bahwa tindakannya barusan sedikit berlebihan.Perempuan itu menoleh untuk mencari ponselnya. Lalu menemukan, bahwa ponselnya berada di atas lemari sedang mengisi daya, saking kosong baterainya, ponsel itu pun sampai berada di posisi daya mati.Begitu ponsel dinyalakan, notifikasi panggilan tidak terjawab dan juga pesan WhatsApp langsung menyerang ponsel tersebut.Ada dari Kelly, Bi Rati, juga Hendri yang memberikan notifikasi pesan masuk yang paling baru.Perempuan itu sudah dapat menebak, apa yang ingin disampaikan oleh Hendri kepadanya, sehingga Sonia pun membalas telepon Kelly dan juga Bi Rati terlebih dahulu.Kelly hampir menangis menerima telepon dari sahabatnya. Semalam, dia tidak sempat menjawab telepon Sonia, tapi setelah itu dirinya tidak lagi dapat mengontak sahabatnya. Kelly bahkan sampai pergi ke A

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 45

    Pria itu berjalan ke depan meja, begitu melihat Sonia, wajah Robi yang biasanya terlihat datar tanpa ekspresi, tiba-tiba terlihat sedikit kaget.Sonia bangkit berdiri, lalu berkata dengan nada yang sopan, “Silakan duduk, aku sudah memesankan sebuah kopi hitam yang dingin untukmu.”Robi duduk di seberang perempuan itu, dan menatap ke arah Sonia dengan pandangan yang tajam.Rupanya seperti itu!Ternyata itu yang terjadi!Sonia hanya tertawa simpul melihat reaksi Robi. “Jangan terkejut dulu, karena perkataanku yang selanjutnya, pasti membuat kamu menjadi lebih kaget lagi.”***Kurang lebih, setengah jam kemudian, Robi dan Sonia bersama-sama meninggalkan kafe tersebut. Satu ke arah kiri, satunya lagi ke arah kanan. Masing-masing berjalan ke arah yang berlawanan, seperti orang asing.Sama sekali tidak terlihat, bahwa mereka berdua baru saja menyepakati sebuah perjanjian yang baru.Ketika kembali ke dalam mobilnya, Robi masih tidak dapat memercayai apa yang baru saja di dengarnya. Pria itu t

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 46

    Selesai makan malam, ketika Sonia kembali ke kamar untuk mengepak barang-barangnya. Bi Rati masuk sambil membawakan kue, es krim, dan puding cokelat buatannya. Satu per satu makanan tersebut diletakkannya di atas meja dengan pelan. “Non Sonia, kalau Non mau memakan-makanan ini, aku akan buatkan untuk Non. Jangan beli di luar yah, Non. Di luar bahan-bahannya kurang segar.”Sonia bukanlah seseorang yang mudah terharu, tapi melihat tatapan Bi Rati yang begitu tidak tega melepas dirinya, hati perempuan itu pun tergerak. Sonia maju selangkah, lalu memeluk Bi Rati erat-erat, “Mungkin, aku masih kembali lagi nanti ….”Hidung Bi Rati berubah merah, lalu berkata dengan lembut, “Aku dan Pak Yanto akan menunggu kamu kembali.”Sonia menganggukkan kepalanya. “Hari ini aku akan mengepak baju-bajuku, lalu besok akan kembali untuk mengambilnya. Kedepannya Bibo aku serahkan kepada Bibi dan Pak Yanto, tolong jaga dia yah, Bi.”“Pasti!” jawab Bi Rati menepuk-nepuk pundak perempuan itu dengan lembut. “Kam

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1962

    Sonia memutar bola matanya. Angin sepoi-sepoi mengembus rambut di samping telinga Sonia. Rambut itu melayang ke pipi putih mulus Sonia. Kelembutannya sungguh meluluhkan hati orang-orang yang melihatnya.Pada saat ini, Sonia menggigit bibirnya sembari tersenyum. “Kalau nggak, kamu cari dia untuk bahas soal energi terbarukan.”Reza tersenyum dingin. “Aku lebih ingin bahas soal papan nama Suki di altar persembahan kediamannya!”Sonia menarik napas dalam-dalam. “Kamu sudah tahu?”Reza menyipitkan matanya. “Ternyata kamu juga tahu! Kamu beri tahu dia kalau kamu itu Suki?”Sonia segera menggeleng. “Nggak!”Suki sudah “meninggal”. Sonia tidak mungkin mengungkitnya terhadap siapa pun!Tatapan Reza masih kelihatan dingin. “Sebelumnya kalian sudah saling kenal? Apa kalian punya hubungan dekat sewaktu di medan perang?”Sonia berpikir sejenak. “Jujur saja, sebelum bertemu dengan dia, aku sama sekali nggak mengingatnya.”“Bagaimana setelah bertemu dengannya? Ketika melihat dia membangun altar untuk

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1961

    Kase berkata dengan serius, “Banyak sekali pekerjaanku, contohnya mesti menghadapi wajah muram si Rayden setiap hari.”Sonia terdiam membisu. Ketika melihat wajah Kase, tiba-tiba Sonia kepikiran dengan sosok Melvin.Tidak! Melvin jauh lebih imut daripada Kase!…Sore harinya, Sonia menghubungi Johan dan Frida. Dia menyuruh mereka untuk tetap tinggal di Hondura dan jangan bertindak gegabah. Sonia sudah menemukan sasarannya. Dia akan mulai menyusun rencana pembunuhannya. Kemudian, dia akan mengutus orang untuk memasukkan Firda dan Johan ke dalam Istana Fers.[ Eka: Bos, apa Kak Reza marah sekali? Dia tidak persulit kamu, ‘kan? ][ Ariel: Kamu lagi mencemaskan Bos? Tapi kenapa sekarang kamu kelihatan sangat bersemangat? Apa maksudmu? ][ Eka: Kenapa kamu membongkarku? ][ Ariel: Aku hanya nggak berharap Bos dikelabui saja! ]Tidak ada lagi yang bersuara. Beberapa menit kemudian, Eka baru mengirim pesan lagi.[ Kita bahas soal serius dulu! Bos, bagaimana dengan sasaran kita? ][ Sonia: Sed

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1960

    Kaki panjang Reza menindih Sonia. Lengannya menopang di samping wajah si wanita. Dia memberi ciuman hangat dan membara kepada Sonia. Saking lamanya ciuman yang diberikan Reza, sekujur tubuh Sonia terasa lemas. Dia mengangkat tangannya untuk menahan wajah Reza, menggigit bibirnya dengan perlahan dengan mata berlinang air mata.“Reza, pergilah! Tinggalkan Istana Fers! Kamu bisa tunggu aku di Hondura. Setelah misiku selesai, aku akan pergi mencarimu.”Lantai B12 itu bukanlah tempat yang sederhana. Demi menghalangi kepergian Tensiro, Rayden pasti bukan hanya mengandalkan bujukan dan iming-iming.Begitu senjata gelombang mikro diaktifkan, seluruh Istana Fers akan berubah menjadi puing-puing.Sonia memiliki firasat kuat jika Rayden benar-benar diprovokasi, dia akan melakukan tindakan yang sangat gila. Ini adalah misi yang dijalankan Sonia. Dia juga tidak berharap gara-gara dirinya, semuanya akan terjebak dalam bahaya.Reza menyandarkan dagunya di atas kening Sonia, seolah-olah dia tahu apa

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1959

    Tidak lama kemudian, Rayden menyadari Bondala sedang menatapnya. Dia segera mengalihkan pandangannya, lalu menyuruh Winston untuk mempersiapkan data energi terbarukan.Tatapan Reza menjadi suram, seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.…Saat kembali ke vila tempat tinggal sementara Reza, Theresia menutupi pintu. Nada bicaranya seketika menjadi santai. “Mau minum apa? Gimana kalau alkohol?”“Tidak usah, cukup air saja!” ucap Sonia dengan suara lembut.“Kalau begitu, kopi saja, deh. Rayden suruh anggotanya untuk antar biji kopi berkualitas tinggi. Aromanya cukup wangi!” Theresia berjalan ke depan meja, lalu mulai membuatkan kopi untuk Sonia.Sonia duduk di kursi tinggi depan meja bar sembari menatap Theresia yang sedang menimbang biji kopi dan menggilingnya. Gerakannya kelihatan sangat santai dan elegan.Saat pertama kali bertemu, kesan Sonia terhadap Theresia sangat bagus. Pada saat itu, dia kira Theresia adalah temannya Ranty.Saat bertemu kali ini, dia baru menyadari sebenarnya semua

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1958

    Langit biru jernih membentang luas. Sungai kecil mengalir deras. Rerumputan hijau tumbuh lebat di tepiannya. Bayangan pohon willow keemasan terpantul di permukaan air, mengikuti aliran sungai. Sementara di seberang sungai sana, pegunungan menjulang dengan lanskap yang begitu luas dan megah.Theresia berjalan ke tepi sungai. Airnya kelihatan sungguh nyata. Saking jernihnya, terlihat batu-batu kerikil yang indah di bawah sana. Bahkan, beberapa ekor ikan kecil dan udang juga kelihatan sedang berenang di dalamnya.Apakah mereka benar-benar sedang berada di lantai 12 bawah tanah?Wanita berambut pirang duduk di bawah tenda. Di atas taplak meja yang bersih itu diletakkan berbagai jenis buah-buahan dan juga camilan. Ada juga ayunan dengan dua tempat duduk di sebelah. Sepertinya biasanya wanita berambut pirang dan Tensiro sering bersantai di sini.Setelah duduk beberapa saat di sini, wanita berambut pirang membawa Sonia dan Theresia kembali ke koridor. Pintu yang satu lagi dibuka, terlihat pa

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1957

    Rayden membawa orang-orang untuk berjalan melewati koridor. Pada akhirnya, mereka tiba di sebuah ruangan yang sangat amat luas. Di dalamnya terdapat ruang baca, ruang tamu, ruang makan, dan juga kamar.Saat ini, ada seorang pria berusia sekitar 40-an berpakaian putih dan bermasker sedang duduk di ruang tamu. Dia berdiri di depan komputernya. “Tuan Rayden.”Rayden memperkenalkan kepada mereka, “Dia adalah penanggung jawab di sini, Profesor Tensiro!”Tensiro kelihatan sangat waspada ketika melihat kedatangan banyak orang. Dia mengamati mereka sejenak, lalu mengangguk dengan perlahan.Sonia spontan menurunkan tangannya. Pria itu memang mengenakan masker, tetapi Sonia bisa mengenali pria itu dari sepasang matanya. Pantas saja Sonia tidak bisa menemukannya selama ini!Ketika melihat lingkungan sekitar, sepertinya pria ini akan selalu tinggal di tempat ini. Kedua mata Sonia berkilauan. Dia menatap bayangan punggung Reza. Tiba-tiba dia bisa mengajukan untuk berkunjung ke laboratorium gelomba

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1956

    Himawan datang untuk menyapa, “Tuan Kase, Nona Ruila, Tuan Rayden tahu kalian akan ke sini. Dia sudah menunggu kalian dari tadi!”Kase pun berkata dengan tersenyum, “Kalau begitu, ayo kita ke atas!”“Silakan, Tuan Kase!” Himawan sedikit menunduk. Rambut ikal cokelat keemasan yang agak panjang tergerai di sisi telinganya, membuatnya kelihatan sangat tegas dan serius.Semua orang berjalan bersama menuju lantai atas dan masuk ke kantor Rayden. Saat ini, Rayden dan Winston langsung melangkah maju untuk menyambut mereka.Setelah berbasa-basi, mereka duduk di tempat. Kali ini, Rayden berkata dengan serius, “Pertama-tama, aku ucapkan selamat datang kepada Raja Bondala dan Tuan Kase ke Istana Fers. Kalau jamuanku kurang memuaskan, aku harap kalian bisa memakluminya.”“Anggota Istana Fers, sudah mengerahkan tenaga dan uang banyak dalam pengembangan energi terbarukan. Sekarang kami butuh kalian berdua sebagai mitra kerja sama untuk mengembangkannya ke pasaran. Kalau kalian punya persyaratan atau

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1955

    Sonia yang sedang duduk di depan meja makan merasa tidak sanggup untuk menelan lagi. Dia segera meminum sup, lalu berdiri. “Semuanya, aku ambil barang sebentar di atas!”Kase juga ikut berdiri. “Aku juga pergi ganti pakaian dulu. Mohon Raja Bondala tunggu sebentar!”Kase pun berjalan pergi.Kening Reza semakin berkerut ketika menatap bayangan punggung Kase. Betapa inginnya dia menggebuki pria di hadapannya ini. Theresia spontan tertawa.Reza meliriknya. “Apa lucu?”“Nggak!” Theresia menggeleng. “Aku hanya merasa Sonia bahagia sekali!”Reza menurunkan kelopak matanya. Raut wajahnya masih kelihatan muram, hanya saja tatapannya sudah berubah melembut.…Sonia memasuki kamar. Kase juga mengikutinya, lalu berpesan, “Nanti saat kita pergi menemui Rayden, kamu naik bersamaku. Kamu jangan beraksi sendiri. Kamu mesti berhati-hati dengan Rayden dan juga Raja Bondala.”Sonia mengangkat-angkat alisnya. “Ada apa dengan Raja Bondala?”“Aku juga tidak tahu bagaimana mengatakannya, tapi aku merasa di

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1954

    Lantai tangga dan ruang tamu memang dilapisi karpet, tetapi tubuh Kase tetap terasa pegal. Dia berdiri dengan merintih kesakitan. Pada saat ini, dia kebetulan bertatapan dengan Bondala, raut wajahnya semakin muram lagi!Kase menepuk-nepuk pakaiannya, lalu tersenyum berlagak tidak terjadi apa-apa. “Aku tidak sengaja tergelincir. Tidak apa-apa, aku tidak merasa sakit sama sekali!”Theresia takut dirinya tidak bisa menahan tawanya. Dia segera memalingkan kepalanya ke sisi jendela menatap ke halaman di luar.Reza selalu bersikap tenang. “Aku kira begini cara Keluarga Milana memberi hormat kepada tamu!”Kali ini, Theresia benar-benar tidak bisa menahan tawanya lagi. Dia keceplosan dan segera menutup mulutnya.…Sonia baru saja selesai mandi. Saat dia mengambil pakaiannya, dia melihat obat yang diletakkan Kase di atas nakas. Terlihat cairan di dalam botol kaca berwarna cokelat transparan. Sonia spontan kepikiran dengan celotehan Kase tadi.Namun, apa yang dikatakan Kase memang benar. Sekaran

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status