Share

Bab 30

Penulis: Musim Gugur
“Memangnya kamu sudah ngerti soal cinta? Kenapa kamu bisa ngomong kayak begitu?” tanya Sonia.

“Lihat saja dia. Senyum-senyum begitu kayak orang beloon!”

“Yang namanya rasa cinta itu memang bisa bikin orang bahagia.”

“Kalau begitu, aku nggak mau pacaran. Kamu juga nggak boleh.”

“Lho, kenapa aku juga nggak boleh?” tanya Sonia.

“Kalau kamu jadi bodoh, gimana mau ngajarin aku?”

“Kamu tahu, nggak, waktu itu om kamu ngomong apa ke aku?”

“Apa?” tanya Tandy.

“Dia bilang tingkat inteligensiku sama rendahnya kayak kamu!” jawab Sonia ketus, lalu dia pun berjalan melewati Tandy.

“Om Reza nggak mungkin ngomong begitu!”

***

Pelajaran selama satu setengah jam terasa begitu cepat berlalu. Ketika Sonia sedang sibuk merapikan barang-barangnya, dia melihat Reza sedang duduk santai di sofa. Sonia merasa malu ketika mengingat kejadian kemarin, jadi dia pura-pura tidak melihat Reza dan berniat melarikan diri. Namun, ternyata Tandy masih mengikuti Sonia di belakang, dan dia tiba-tiba saja berkata, “Sonia, n
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Laras Sri Wahyuni
kata2nya terlalu sedikit
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 31

    Untung saja, Tandy berlari ke arah Sonia dan menyadarkannya, sehingga dia terhindar dari rasa canggung dilihat oleh Reza.Kemudian, mereka bertiga pergi ke istal untuk memilih kuda. Namun, Reza dan Tandi memiliki kuda tersendiri yang dipelihara di sini. Oleh karena itu, hanya Sonia yang perlu memilih kuda. Pada akhirnya, Sonia memilih seekor kuda poni. Hal itu membuatnya ditertawakan oleh Tandy. Hanya saja, Sonia tampak tenang meski ditertawakan. Dia lebih suka melakukan sesuatu yang berada dalam kendalinya. Sonia pertama kali menunggang kuda. Karena itu, dia lebih memilih menunggang kuda poni dan ditertawakan Tandy daripada memaksa diri memilih kuda besar. Kalau nanti jatuh, tidak hanya malu yang dia rasakan, tapi juga rasa sakit di seluruh badan.Reza memperhatikan Sonia yang teguh dengan pendiriannya. Perempuan itu sama sekali tidak terpengaruh oleh orang sekitarnya. Wajah Reza spontan menunjukkan ekspresi kagum yang jarang ditunjukkannya.Kuda poni sangat penurut. Sonia belum pern

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 32

    Reza mematung di tempat dia berdiri. Dia tidak kaget dengan serangan dadakan dari Tandy, tapi kaget karena gadis yang tiba-tiba melompat keluar. Namun, Reza tidak langsung mendorongnya, karena dia merasakan detak jantung gadis itu yang keras. Kemudian, dia menundukkan kepalanya sedikit dan melihat penampilan gadis itu sudah berantakan. Di bawah bulu matanya yang panjang dan basah, sepasang matanya berkedip cepat, terlihat sedikit panik.Sonia sekali lagi melihat bekas luka di belakang telinga pria itu. Bekas luka itu sudah berwarna merah muda, hampir sama dengan kulit normal.Reza tidak berbicara selama lima detik. Dia menunggu sampai napas gadis itu stabil, baru bergurau, “Sudah berapa kali kamu melemparkan dirimu ke dalam pelukanku? Kamu benar-benar ingin jadi tantenya Tandy?”Setelah suara pria itu bergema di telinganya, Sonia baru tersadar. Dia langsung mendongakkan kepala dan melihat tatapan meledek di mata Reza. Dua pasang mata bertemu. Mata gelap pria itu memantulkan cahaya gel

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 33

    Sonia mengucapkan terima kasih, lalu berpikir dalam hati. Hari ini dia diperlakukan dan dijaga seperti anak kecil oleh Reza. Semua itu berkat Tandy.Tandy juga mengucapkan terima kasih dan berpikir dalam hati. Pamannya bisa menjadi pria yang begitu baik dan menjaganya seperti anak kecil, semua itu berkat Sonia.Mereka bertiga tenggelam dalam pemikiran mereka sendiri. Mereka pun makan tanpa suara. Mungkin karena lingkungan sekitar yang sangat bagus, atau mungkin karena keterampilan koki yang sangat hebat.. Pokoknya, Sonia pun makan dengan sangat puas.Saat mereka hampir selesai makan, Tandy ingin minum yogurt. ART berkata akan mengambilkan yogurt untuknya, tiba-tiba Reza berkata, “Ambil dua botol.”Tandy dan Sonia berbicara dengan suara pelan. Mereka berdua berdiskusi apakah pergi berkuda dulu, atau main bola di ruangan indoor. Katanya akan ada dua pacuan kuda di sore hari.Yogurt yang diminta Tandy telah datang. ART mengambil satu botol dan meletakkannya di depan Tandy. Kemudian, Reza

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 34

    Mereka bertiga tinggal di arena berkuda sepanjang sore. Setelah malam menjelang, mereka baru pergi. Reza mengantar Sonia kembali ke Jembara University lebih dulu.Awalnya Sonia ingin mentraktir mereka makan malam karena kalah dalam lomba memancing. Namun, Reza ada urusan, karena itu mereka sepakat makan bareng di lain hari.Sepanjang jalan, Sonia dan Tandy membicarakan kejadian di arena berkuda. Sedangkan Reza mengemudi dalam diam. Dia tidak merasa terganggu dengan suara perbincangan di belakangnya. Sebaliknya, Tandy memiliki perasaan yang sangat istimewa. Perasaan yang tidak buruk, justru membuat orang merasa nyaman.Mobil Reza berhenti di depan gerbang Jembara University. Sonia berpamitan pada keduanya, lalu turun dari mobil. Saat Sonia berjalan menuju gerbang kampus, seorang pria dengan pakaian olahraga memanggil namanya, lalu berlari menghampirinya dengan penuh semangat.Mata Tandy terbelalak, “Bukannya itu pria yang kita lihat di arena berkuda? Mereka sudah buat janji untuk bertem

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 35

    Sonia menarik kembali senyumnya, lalu bertanya dengan suara berat, “Ada apa, Kel?”Kelly terdiam sejenak, seperti sedang mengendalikan emosinya. Setelah itu, dia baru menjelaskan keseluruhan cerita, “Papaku seorang penjudi. Dia sudah berjudi sejak aku masih kecil, sampai sekarang masih saja berjudi. Sebelumnya dia nggak pulang selama satu bulan. Setengah bulan yang lalu dia pulang, lalu dia kasih tahu kami kalau dia berutang 600 juta miliar pada seseorang. Jadi dia ingin jual rumah untuk bayar utangnya. Mamaku bersikeras nggak mau menyerahkan rumah itu. Tunda terus selama setengah bulan. Baru kemarin, orang-orang itu datang dan tangkap kakakku. Sekarang aku dan mamaku lagi buru-buru mau jual rumah untuk kumpulkan uang. Penagih utang itu bilang dia mau lihat uang itu malam ini. Kalau nggak, kami nggak akan pernah bisa melihat kakakku lagi.”Sonia mendengarkan cerita Kelly sambil mengerutkan kening, “Kamu sudah lapor polisi, belum?”Suara Kelly terdengar begitu lelah dan tidak berdaya, “

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 36

    Salah satu pria yang duduk di sofa sambil merangkul seorang wanita penghibur melihat ke arah Sonia dan Kelly. Pria itu bernama Robert, dia berusia sekitar 40 tahun. Kesadarannya sudah dikuasai oleh alkohol, kedua matanya terlihat linglung. Dia memperhatikan Sonia dan Kelly secara bergantian. Kemudian, dia bertanya sambil menyeringai, “Kelly yang mana?”Kelly maju selangkah. Dia mengumpulkan keberanian untuk menatap pria itu dan menjawab, “Aku!”“Bos Robert.” Orang di sebelahnya menyalakan sebatang rokok untuk Robert.Seseorang mematikan lampu disco di ruangan itu. setelah pencahayaan kembali normal, pemandangan di dalam ruangan bisa terlihat lebih jelas.Ada sekitar 20 pria dan perempuan di dalam ruangan itu. Para pria minum alkohol, sampai wajah mereka memerah. Mata mereka terus memperhatikan Sonia dan Kelly secara bergantian, penuh dengan maksud tidak baik.Di antara mereka ada beberapa wanita penghibur. Mereka bersandar di pelukan pria, sambil menatap Sonia dan Kelly dengan tatapan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 37

    Sonia memberikan isyarat pada Kelly dan berkata dengan suara pelan, “Cepat pergi. Nanti kalau polisi sudah datang, kakakmu nggak akan bisa pergi lagi.”“Sonia!” Kelly hampir menangis.“Tunggu aku di luar,” kata Sonia dengan suara yang masih begitu tenang.Kelly mengangguk dan berkata dengan suara tercekat, “Aku tunggu kamu di luar.”Robert tiba-tiba berkata, “Mereka boleh saja pergi, tapi kamu harus minum punya Kelly dulu.”Sonia mengambil gelas itu dan meminumnya tanpa ragu.Kelly menyeka air mata yang telah jatuh ke wajahnya. Kemudian dia berjalan keluar dengan cepat sambil memapah Kenzo.Setelah pintu ruangan itu ditutup, yang lainnya langsung mengepung Sonia. Ruangan itu begitu hening, lampu pun tampak meredup.Robert menyeringai dan berkata, “Kamu begitu setia kawan, juga sangat berani. Masih ada segelas lagi, habiskan.”Para pria lainnya mengolok-olok. Mereka menatap Sonia seperti menatap seekor domba yang menunggu untuk disembelih di atas talenan. Mereka sudah mencium bau daging

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 38

    Sonia takut ada yang salah dengan arak Robert, sehingga dia tidak berani menelannya sedikit pun. Tidak disangka, ternyata tetap saja memberikan efek walaupun dia hanya membiarkan arak itu di dalam mulutnya sebentar.Sonia takut dia akan pingsan kapan saja. Karena itu dia tidak berani naik taksi. Dia pun berjalan ke sebuah taman kecil di seberang jalan. Dia duduk di bangku taman dan mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Ranty.Mata Sonia sudah kabur ketika dia mengeluarkan ponselnya. Dia memaksa diri untuk menyalakan ponselnya dan mencari nama Ranty di daftar kontak.Di belakang Sonia terdengar suara nyanyian, di depannya ada suara mobil. Lampu di atas kepalanya menyinari ponsel, membuat Sonia merasa pusing selama beberapa saat.Namun, dia tidak panik. Dia senantiasa bersikap tenang. Hanya saja, setelah menghubungi nomor Ranty, perempuan itu tidak pernah angkat telepon.Telapak tangan Sonia mulai berkeringat. Dia mencengkeram ponselnya dengan tangan yang terasa lengket. Kemudian, dia m

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1911

    Sonia menggigit kue cokelat di depannya, lalu bertanya, "Apa kamu sudah tanya, kapan Rayden akan kembali?"Kase menatapnya tajam sembari balik bertanya, "Kamu sangat suka cokelat?"Sonia mengangkat alis dengan tenang. Dia membalas, "Hampir semua wanita menyukainya."Senyum Kase penuh pesona ketika menimpali, "Kupikir, kamu berbeda dari yang lain."Sonia mengulang pertanyaannya, "Jadi, kapan Rayden akan kembali?"Kase mendekatkan tubuhnya ke arah Sonia, menatap matanya dengan intens, lalu berucap pelan, "Aku curiga Rayden sebenarnya masih ada di Istana Fers.""Lho?" Sonia mengangkat kepala. Dia jelas sangat terkejut.Mata Kase bertemu langsung dengan tatapan Sonia dan memancarkan kesan yang menggoda. Dia menjelaskan, "Winston adalah perwakilan Rayden, tapi untuk proyek sebesar ini, dia nggak mungkin mengambil keputusan sendiri.""Aku rasa Rayden sebenarnya nggak meninggalkan Istana Fers. Dia cuma nggak mau menemui orang." Dugaan Kase memang sangat sesuai dengan karakter Rayden yang dike

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1910

    Kase mengangkat lengannya dan menoleh ke arah Sonia. Di balik kerudung sutra tipis itu, Sonia mengangkat tangan dan merangkul lengan Kase, lalu berjalan bersamanya menuju ruangan.Saat mereka masuk, di balik meja kerja besar, duduk seorang pria yang bukan Rayden. Melihat hal ini, Kase bertanya sambil tersenyum. "Kenapa bukan Rayden?"Pria di belakang meja itu berdiri. Dia terlihat seperti penduduk asli Benua Delta, dengan rambut agak keriting dan mengenakan setelan jas hitam. Dia menjawab dengan sopan, "Maaf sekali, Pak Rayden menerima pesan yang sangat mendesak pagi ini.""Satu jam yang lalu, dia sudah meninggalkan Istana Fers. Dia memintaku untuk menyambut Pak Kase dan melanjutkan pembahasan kerja sama. Perkenalkan, aku adalah sekretaris Pak Rayden. Namaku Winston," lanjut pria itu.Sonia merasa sedikit kecewa. Dia sempat berharap bisa bertemu Rayden secara langsung dan mungkin bisa mengenali suaranya atau postur tubuhnya untuk memastikan apakah dia adalah orang yang dia kenal. Namun

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1909

    Hallie harus mencari tahu apa yang sebenarnya dilakukan Regan di tempat ini. Itu adalah urusan pribadi Hallie. Sonia tentu saja tidak bisa mencampuri.Apalagi, meski saat ini belum ada kepastian apakah Hallie adalah cucu dari gurunya, sekalipun sudah pasti, Sonia tetap tidak akan mengambil keputusan untuk gadis itu.Sonia membalas sambil mengangguk. "Apa pun yang ingin kamu lakukan, keputusan ada di tanganmu. Tapi, tempat ini sangat berbahaya. Aku yakin kamu sudah merasakannya semalam."Hallie menjawab dengan tegas, "Aku akan mencari cara untuk melindungi diriku sendiri."Kase mengeluarkan suara tawa kecil yang mencemooh. Ketika dia mendapati Hallie menatapnya dengan kening berkerut, dia segera berucap sambil tersenyum, "Jangan salah paham, Nona. Aku bukan lagi mengejekmu. Aku cuma tiba-tiba merasa ingin tertawa."Hallie merasa canggung mendengar itu. Sonia melirik sekilas ke arah Kase, lalu berucap, "Bantu dia."Kase mengangkat alis dan tersenyum penuh arti. Dia bertanya, "Apa keuntun

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1908

    Kase balik bertanya sambil tersenyum, "Kamu bahkan nggak mengenali penyelamatmu?"Hallie tertegun menatapnya dan terlihat bingung. Di sisi lain, Sonia berucap, "Masih ada beberapa jam sebelum matahari terbit. Lebih baik kamu naik ke atas dan beristirahat dulu. Kita bicarakan hal lainnya besok."Hallie mengangguk dengan cemas, lalu mengikuti Sonia menuju lantai atas. Sonia menunjukkan kamar di sebelah kamarnya sendiri, lalu berucap, "Di dalam lemari, ada piama dan baju ganti. Kamu bisa memakainya sesukamu."Hallie memandang Sonia dengan penuh rasa terima kasih, lalu berujar, "Makasih banyak. Kamu sudah menyelamatkanku dua kali!""Jangan berterima kasih padaku. Kali ini, orang yang menyelamatkanmu adalah pria yang tadi di bawah," ujar Sonia.Hallie tertegun sebelum bertanya, "Dia yang menyelamatkanku? Apa tadi aku bersikap nggak sopan?"Suasana di bar tadi terlalu kacau. Hallie begitu ketakutan hingga tak tahu apa yang terjadi. Saat dibawa ke vila ini, dia masih merasa ketakutan bahkan s

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1907

    Sonia menoleh ke arah Kase, lalu bertanya, "Bisakah kamu membantuku?""Kamu berbicara padaku sambil mengenakan baju seperti itu, tentu saja aku nggak akan menolak." Kase menyerahkan gelas minuman yang dipegangnya kepada Sonia, lalu menambahkan, "Minum ini dulu!"Sonia mengambilnya dan langsung menghabiskannya dalam satu tegukan. Mata Kase yang indah makin bersinar. Dia pun bertanya, "Katakan, apa yang harus aku lakukan untuk membantumu?""Tolong bantu aku menyelamatkan gadis itu. Bisakah kamu melakukannya?" tanya Sonia.Kase melirik ke arah panggung, lalu bertanya, "Itu gadis yang kamu selamatkan kemarin?" Dia mengernyit sebelum menambahkan, "Biar kuperingatkan, kamu sudah menyelamatkannya sekali."Bagi Kase, menyelamatkan seseorang untuk pertama kalinya masih bisa dimaklumi sebagai bentuk belas kasihan. Namun jika orang tersebut kembali terjebak dalam bahaya, itu berarti dia bodoh dan tak perlu diselamatkan lagi.Kase mengangkat alis, lalu menatap Sonia sambil melanjutkan, "Aku nggak

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1906

    "Ivy, lihat! Itu gadis dari Cendania!" Gadis pirang di sebelah Sonia menggenggam tangannya dengan penuh semangat.Sonia dengan halus menghindari genggamannya, tetapi dia tertegun sejenak ketika melihat gadis di atas panggung. Itu ternyata gadis yang kemarin dia temui di luar toserba, Hallie. Dia telah ditangkap, lalu dijual ke tempat ini.Di Hondura, seorang gadis cantik bisa dijual hingga 5.000 dolar Amwrika. Sonia terlihat mengernyit. Sepertinya Hallie sama sekali tidak mendengarkan nasihatnya dan tetap keras kepala mencari pacarnya.Hallie terbangun di atas panggung. Melihat orang-orang di sekelilingnya yang memandangnya seperti serigala, dia sangat terkejut.Dengan ketakutan, Hallie berusaha bangkit untuk melarikan diri, tetapi setelah itu dia menyadari bahwa dirinya hanya mengenakan bikini. Dalam sekejap, dia memeluk tubuhnya erat-erat dan duduk kembali dengan cemas.Juru lelang mulai menyebutkan harga awal. Wajah Hallie kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba, dia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1905

    "Baiklah!" Sonia membawa kotak camilan ke dalam, diikuti oleh pria kulit putih itu. Selama waktu ini, Sonia mendengar suara percakapan pria dan wanita dari arah ruang tamu.Ekspresi Sonia tetap tenang. Setelah meletakkan makanan di atas meja, dia berbalik dan berjalan keluar. Pria itu mengikutinya dari belakang dan menutup pintu.Sonia kembali mendorong troli menuju lantai atas. Setelah mengantarkan 12 porsi camilan, dia tetap tidak menemukan orang yang sedang dia cari.Namun, Sonia tidak terburu-buru. Ini baru hari pertama. Saat dia hendak membawa troli kembali ke lantai satu, tiba-tiba seorang gadis lain yang juga mengenakan seragam pelayan berlari menghampirinya.Gadis itu menarik tangannya dengan penuh semangat, lalu berucap, "Jangan sibuk lagi. Malam ini ada lelang, sebentar lagi bakal dimulai!"Gadis itu menarik Sonia menuju lift. Mereka naik ke lantai 32 yang ternyata adalah sebuah bar. Istana Fers yang terlihat sunyi dan tak berpenghuni di siang hari, berubah menjadi tempat yan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1904

    Sonia tidak menghiraukannya dan hanya menunduk untuk melanjutkan makan steik. Kase memandang Sonia dengan ekspresi kesal dan tak berdaya. Dia menambahkan, "Eh, jangan menindasku seperti ini dong! Bicaralah sesuatu yang bisa aku mengerti!"Namun, Sonia tetap serius menyantap makanannya. Dia membiarkan pria itu terus mengoceh tanpa memberikan tanggapan.Setelah selesai makan, Sonia bertanya dengan tak acuh, "Apa orang-orang yang meneliti energi baru ini sangat hebat?""Tentu saja! Mereka adalah talenta kelas dunia!" balas Kase dengan penuh keyakinan.Sonia bertanya dengan penasaran, "Kalau begitu, bukannya negara-negara lain juga ingin mendapatkan mereka?"Kase tertawa sebelum menjawab, "Belum ada satu pun yang berhasil merebut mereka dari Istana Fers. Begitu hasil penelitian mereka sukses besar, Rayden akan kasih uang yang cukup untuk menghidupi mereka seumur hidup, lalu memberikan identitas baru agar mereka bisa menikmati sisa hidup dengan tenang."Sonia memandang ke luar jendela, lalu

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1903

    Himawan menjabat tangan Sonia dengan senyuman ramah yang tulus, lalu berucap, "Selamat datang, Cantik. Semoga kamu bersenang-senang di sini!"Sonia membalas sambil mengangguk, "Makasih!"Kemudian, Himawan mengatur tempat tinggal untuk mereka berdua dan menyuruh pelayan untuk mengantar mereka.Tempat yang disiapkan untuk mereka adalah sebuah vila kecil. Lantai bawahnya terdiri dari ruang tamu dan ruang baca, sementara di lantai atas ada tiga kamar tidur. Dari tampilannya, tempat ini memang sengaja disediakan untuk para tamu yang berkunjung.Malam telah tiba. Begitu mereka masuk ke dalam, semua lampu di ruangan menyala secara otomatis.Seorang pelayan mendorong troli makan ke dalam, lalu menata berbagai makanan lezat di atas meja makan dan diakhiri dengan sebotol anggur merah Lafite yang mewah. Pelayan itu berujar dengan sikap hormat, "Semoga kalian menikmati makan malam ini."“Kehadiranku mungkin akan sedikit mengganggu seleramu, tapi malam ini kita harus makan bersama!" ucap Kase sambi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status