Reza sedang setengah berjongkok di depan pot bunga sambil mengumpulkan serbuk sari. Ketika melihat Sonia berjalan kemari, Reza pun tersenyum. “Bukannya aku suruh kamu tidur?”Sonia menuang sup ke dalam mangkuk. “Sebenarnya aku sudah mau tidur, tapi aku kecium bau sup dari dapur, aku jadi bangun, deh.”Dia mengangkat mangkuk ke hadapan Reza. “Sup jagung, dicoba, ya?”Reza mengambil mangkuk sup dan mencicipinya. “Emm, enak sekali. Sepertinya selera kamu cocok sama selera Keluarga Bina!”Sonia seketika tertegun. “Mungkin … ini memang selera orang Atria.”…Mereka berdua pun kembali ke kamar pada jam dua subuh. Namun di saat memasuki kamar, Reza menyeret Sonia, tidak berniat untuk melepaskannya. “Aku sudah lihat tadi. Ranjangnya cukup besar, bisa tidur berdua.”Beo yang berada di koridor langsung bangun dan menoleh. Sepasang mata merahnya bagai kamera CCTV sedang menatap mereka berdua.Sonia melirik burung beo sekilas, lalu berbisik, “Kita lagi di rumah orang lain, jangan, deh.”Reza terse
“Prang!”Si lelaki terkejut spontan memegang bagian kepala yang terpukul. Baru saja si lelaki ingin membalikkan tubuhnya, dia malah kehilangan keseimbangan, langsung jatuh ke lantai.Kelly juga sangat terkejut hingga tongkat bisbol yang digenggamnya terjatuh. Dia segera melangkah mundur.Tanpa mengulur waktu, Kelly langsung kembali ke kamarnya, dan mengunci pintu kamar dengan terengah-engah.Detak jantungnya berdegup kencang, dan sekujur tubuhnya terasa merinding. Dia berlari ke depan ranjang mengambil ponselnya untuk lapor polisi.Saking takutnya, saat menekan nomor, tangan Kelly bahkan sedang gemetar.Lima belas menit kemudian, dia mendengar ada suara bel pintu. Kelly yang sedang bersembunyi di dalam selimut pun kembali terkejut.Namun setelah dipikir-pikir, orang yang menekan bel seharusnya adalah polisi. Kelly langsung berdiri pergi membukakan pintu.Saat melewati ruang tamu, Kelly menyadari lelaki yang lelaki yang dipukulinya masih berbaring di balkon.Dia berjalan dengan perlahan
Saat Kelly sedang emosi, tiba-tiba terdengar suara “hmph” seorang lelaki, dia pun langsung menoleh dan berpapasan dengan tatapan si lelaki.Kedua pasang mata saling bertatapan. Kelly tidak berbicara. Alhasil si lelaki mengira dirinya sedang bermimpi. Tapi kenapa keberadaan wanita ini terasa sangat nyata!Setelah terbengong beberapa saat, Kelly pun kebingungan. Kenapa lelaki ini tidak bergerak dan tidak berbicara? Jangan-jangan dia buta?Kelly langsung berdiri dan melambaikan tangannya di depan si lelaki. Dia berbicara dengan perlahan, “Hei, apa kamu bisa melihatku?”Jason mengerutkan keningnya, dan suaranya terdengar agak serak, “Aku pusing, singkirkan tanganmu!”Kelly langsung menurunkan tangannya dan menghela napas lega. Untung saja dia tidak buta! Untung sekali!Jason mencoba untuk menggoyangkan kepalanya, dan kepalanya semakin pusing lagi. Dia terpaksa menggerakkan bola matanya untuk mengamati sekeliling. “Ini rumah sakit, ya?”Kelly membalas, “Iya!”Jason semakin kebingungan lagi.
Si polisi tersenyum. “Iya, kami sudah menyelidikinya. Rumah itu memang atas nama Pak Jason.”Selesai menjelaskan, si polisi pun merasa bingung. “Nona Kelly, memangnya kamu nggak tahu siapa pemilik rumah yang kamu tinggali?”Kelly terbelalak. Dia seketika tidak tahu bagaimana untuk merespons?!Ternyata rumah itu adalah milik Jason?Bukannya Sonia mengatakan bahwa rumah itu adalah milik teman pamannya? Jangan-jangan teman pamannya adalah Jason?Astaga!Jason juga merasa terkejut. Dia bertanya pada polisi, “Maksudmu Nona Kelly tinggal di rumahku?”Polisi semakin kebingungan. “Memangnya Pak Jason nggak tahu?”Masalah ini sungguh menarik. Wanita ini tidak tahu siapa tuan rumah dari rumah yang ditempatinya. Sementara itu, tuan rumah juga tidak tahu siapa yang menyewa rumahnya. Alhasil ketika tuan rumah memasuki rumah, dia malah dianggap sebagai maling! Seandainya masalah ini viral di internet, masalah ini pasti akan sangat heboh.Akhirnya Jason mengerti. Sebelumnya Reza menelepon mengatakan
Siang harinya Jason ribut ingin keluar dari rumah sakit. Dia mengatakan dirinya tidak betah, dan merasa mual lantaran mencium bau antiseptik di rumah sakit. Pokoknya sekujur tubuh Jason terasa sangat tidak nyaman.Dokter menjelaskan bahwa sangatlah wajar apabila muncul gejala mual dan sakit kepala pada penderita gegar otak ringan.Jason langsung bertanya dengan wajah muram, “Apa kamu pernah gegar otak?”Dokter pun terdiam.Dokter kembali membaca hasil laporan terbaru dari Jason. Setelah memastikan tidak ada masalah, Dokter terpaksa mengizinkan Jason untuk keluar.Jason tidak pulang ke rumahnya, melainkan tinggal di Imperial Garden. Mulai sekarang, Jason akan dirawat oleh Kelly.Setelah kembali ke Imperial Garden, perawat lelaki yang ikut pulang ke rumah itu membantu Jason untuk membasuh tubuh dan mengganti pakaian.Jason berbaring di atas ranjang. Sepertinya Jason merasa lelah, alhasil dia pun ketiduran.Kelly melihat Jason tidur dengan nyenyak. Dia pun mengantar perawat lelaki itu, la
Jason menyambung, “Cocok juga untuk tuan rumah yang dipukul oleh penyewa!”“Hahaha!”Kelly tidak bisa menahan tawanya lagi. Dia tertawa terbahak-bahak hingga berjongkok, dan meletakkan mangkuk di atas lantai. Kalau Jason tidak tahu Kelly sedang tertawa, dia pasti mengira Kelly sedang menangis.Saat ini Jason memang merasa agak lapar. Dia menatap Kelly yang terus tertawa itu dan berkata, “Hei, sudah cukup belum tertawanya? Bisa bawa sup ayam kemari? Nanti aku mau kasih ASI!”“Gedebum!” Kelly langsung jatuh ke atas karpet. Salah satu tangannya menutup wajah, dan satunya lagi menutup perutnya. Dia tertawa hingga perutnya terasa kram.Setelah melihat Kelly tertawa, Jason seolah-olah juga tertular. Dia spontan tersenyum, dan dia pun merasa nasibnya tidak begitu sial lagi.Tak lama kemudian, Kelly tidak lagi tersenyum, lalu menyajikan sup ayam ke hadapan Jason. “Jangan bercanda lagi. Kalau nggak, nanti supnya dingin!”Jason mengangkat kepalanya untuk menatap Kelly, tampak dia tertawa hingga
Jason juga merasa malu, dia berunding, “Kalau nggak, kamu bawa aku ke dalam sana. Kemudian aku bisa sendiri.”“Emm.” Kelly berjalan mendekat, lalu memapah Jason dengan hati-hati. “Apa kepalamu pusing? Ingin muntah?”“Jangan bicara lagi!” Begitu Jason berdiri, dia langsung merasa kliyengan. Kelly pun tidak berani bersuara lagi.“Ayo!” Beberapa saat kemudian, Jason pun bersuara. Dia bersandar di tubuh Kelly sambil berjalan ke kamar mandi.Jason lebih tinggi hampir satu kepala dari Kelly. Salah satu tangan Kelly memeluk pinggang Jason, dan yang satunya lagi menggenggam tangan Jason yang berada di pundaknya. Kemudian Kelly mengerahkan tenaganya untuk memapah lelaki yang berat ini ke kamar mandi.Jarak mereka berdua sangatlah dekat. Jika dilihat dari kejauhan, mereka seolah-olah sedang berpelukan saja. Tapi Kelly tidak berpikir ke arah sana, dia hanya khawatir Jason akan merasa tidak nyaman.Begitu memasuki kamar mandi, mereka berdua tiba-tiba tertegun tidak tahu harus berbuat apa.Setelah
“Emm!” balas Jason.Kelly memapah Jason keluar kamar mandi. Setelah membaringkan Jason ke atas ranjang, Kelly baru menghela napas lega. “Apa masih ada yang kamu butuhkan?”“Aku lapar!” Nada bicara Jason terdengar sangat alami. Bagaimanapun juga, dia hanya minum sup ayam saja, wajar kalau dia sudah merasa lapar.Kelly langsung menjawab, “Kamu ingin makan apa? Aku buatin.”Jason tanpa sungkan memesan dua jenis makanan, dan Kelly pun mengangguk. “Oke, aku pergi masak dulu. Kamu istirahat, ya.”Selesai berkata, Kelly menyelimuti Jason, lalu menutup tirai jendela kamar.Ketika melihat sosok wanita yang sibuk ini, Jason pun merasa ada yang aneh dengan perasaannya.Kelly langsung pergi ke dapur. Dia mengeluarkan bahan makanan dari kulkas, dan mulai memasak.Dimulai dari memakai celemek, mencuci sayur, memotong sayur, memotong ikan … semuanya terlihat sangat beraturan.Berhubung ada luka di kepala Jason, Kelly pun sengaja memasak makanan yang lebih polos. Tak sampai satu jam, empat jenis hidan
“Terima kasih, Kak Jason! Aku akan langsung pergi setelah menerima uang itu!”…Setelah Yerin pergi, anggota Robi datang untuk melapor. Robi segera menghubungi Reza. “Pak Reza, anaknya Bu Kelly sudah dibawa pergi Pak Jason!”Ujung bibir Reza sedikit melengkung ke atas. Dia berkata dengan suara datar, “Oke, kalian bubar saja!”“Bagaimana dengan masalah Yerin?” tanya Robi.Reza terdiam sejenak, baru berkata, “Kamu tidak usah urus masalah dia lagi. Biarkan dia pergi!”“Baik!”…Jason membawa Yana kembali ke rumahnya.Yana yang duduk di baris belakang itu berkata dengan kening berkerut, “Paman, aku mau cari Ibu!”Jason menoleh untuk menatapnya. Senyuman di wajah Jason sangatlah lembut. “Panggil Ayah!”Yana memiringkan kepala kecilnya. “Apa kita mau main rumah-rumahan?”“Bukan permainan. Aku itu memang ayahmu. Ke depannya, kamu mesti panggil aku Ayah!” Jason spontan tersenyum. “Apa kamu merasa gembira?”“Emm.” Yana mengangguk.“Kalau begitu, coba panggil dulu!”Yana berkata dengan suara im
Jason juga tidak menghiraukan Kelly. Dia menatap Yerin yang menunjukkan ekspresi bingung, lalu berkata dengan datar, “Katakanlah! Apa yang sebenarnya terjadi pada tiga tahun lalu? Setelah kamu mengatakannya, aku akan suruh anggotaku untuk transfer uang ke kamu. Tapi, aku hanya ingin mendengar kenyataan. Jangan ada yang ketinggalan!”Yerin bahkan tidak berani bernapas terlalu kuat. Reza menyerahkan laporan tes DNA kepadanya. Jelas sekali Jason tertarik dengan masalah itu! Kelly baru pulang dari luar negeri. Dia melihat sikap Jason terhadap Yana bagai sedang melihat orang asing saja, dia mengira Kelly dan Jason tidak pernah bertemu lagi sebelumnya. Jadi, dia pun ingin mengambil kesempatan untuk menipu uang Jason.Lagi pula, setelah Jason merespons nanti, Yerin juga sudah melarikan diri. Uang itu cukup untuk menyelamatkan kekasihnya, bahkan cukup untuk hidupnya!Siapa sangka Jason malah memanggil Kelly kemari!Saat ini, Yerin baru menyadari bahwa dirinya telah dimanfaatkan oleh Reza! Yeri
Jason mengangkat kepalanya untuk melihat Yana. Dia sungguh merasa syok ketika melihat kedua mata berkilauan anak perempuan itu. Dia merasa kilauan cahaya di mata Yana telah menyingkirkan awan mendung di dalam hatinya.Jantung Jason berdetak kencang. Suaranya terdengar serak. “Yerin, kamu keluar dulu!”“Hah?” Yerin menatap Jason dengan tatapan bingung.“Keluar!” Suara Jason terdengar gemetar.Kedua mata Yerin berkilauan. Dia tidak berani tidak menuruti ucapan Jason. Dia berkata dengan penuh hati-hati, “Kalau begitu, aku tunggu di luar.”Selesai berbicara, Yerin pun berjalan keluar. Saat ini, hanya tersisa Jason dan Yana di dalam rumah.Jason berdiri untuk berjalan ke hadapan Yana. Dia setengah berjongkok di depan Yana, lalu mengusap wajah imut si anak perempuan. Pandangan Jason seketika menjadi buram.Sejak Jason memasuki ruangan, Yana pun tidak merasa takut lagi. Dia menatap Jason dengan sedikit mengerutkan keningnya. “Paman.”“Aku itu Ayah!” Jason memeluk kedua pipi Yana, lalu menempe
Setengah jam kemudian, Jason pun tiba di Nine Street Mansion. Dia membuka pintu ruangan. Ketika melihat sosok Yana yang sedang duduk di samping Yerin, dia spontan menyipitkan matanya.Yana juga melihat Jason. Kedua mata besarnya berlinangkan air mata. Dia kelihatan sangat takut, tapi dia tidak berbicara hanya duduk di tempat saja.“Kak Jason, sudah lama nggak ketemu!” Yerin berdiri. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu, ketika melihat pria tampan di hadapannya, hatinya masih saja bergejolak.Jason sungguh merasa curiga. Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajahnya. Dia mengangguk sedikit kepalanya, lalu duduk di hadapan Yerin.“Untuk apa mencariku?”Setelah Yerin melihat sikap Jason terhadap Yana, dia semakin yakin dengan pemikirannya lagi. Jason tidak tahu dengan keberadaan Yana. Kelly malah menyembunyikannya dari Jason. Dasar bodoh!Hanya saja, pilihan bodoh Kelly telah membantu Yerin!Yerin menatap Jason dengan raut lembut. “Kak Jason, selama beberapa tahun ini, kehidupanku di l
[ Yerin, kamu bawa Yana ke mana? ][ Aku akan kembalikan uangmu. Aku akan segera bayar utangku. Angkat teleponku! ][ Aku mohon sama kamu. Jangan sakiti Yana! ]“Kelly, kamu jangan panik. Yerin janji dia tidak bakal lukai Yana,” bujuk Sandora yang berdiri di samping.Kelly langsung memalingkan kepala untuk menatapnya. “Kamu sengaja, ‘kan? Waktu itu, kamu menjualku. Kali ini, kamu malah mau jual Yana-ku?”Sandora menggeleng dengan panik. “Nggak!”Kelly menatap Sandora dengan tatapan tidak percaya. Terlintas kebencian di dalam matanya. Dia sungguh merasa geram. “Kenapa kamu kejam sekali? Kenapa kamu berbuat seperti ini? Apa yang aku lakukan untuk keluarga ini masih belum cukup? Apa kamu mau memaksaku sampai mati?”“Kelly, dengarkan aku!” Sandora menarik tangan Kelly. “Kamu cukup beri uang kepada Yerin. Dia tidak akan melukai Yana!”“Awas!” Kelly menepis tangan Sandora. Dia berusaha untuk menahan rasa sakit di hatinya, lalu menatap Sandora dengan tatapan kalut. “Kamu nggak pantas untuk ja
Yerin menggenggam ponselnya. Jantungnya berdetak kencang! Apa dia ingin mengambil risiko ini?Namun selain cara ini, sepertinya Yerin sudah tidak memiliki jalan lain lagi. Anggota keluarga Yerin tidak suka dengan kekasihnya. Sebelumnya Yerin pernah meminta uang dari keluarganya, sekarang keluarganya juga tidak memedulikan Yerin lagi. Rumahnya di Negara Madani juga sudah dijual. Namun, uang masih belum terkumpul.Benar apa kata Reza. Meski meminta uang 200 juta dari Kelly, Yerin juga tidak bisa menyelamatkan kekasihnya! Lebih baik, Yerin bertaruh saja!Yerin memalingkan kepalanya melihat Yana dengan raut penuh curiga. Apa Jason akan peduli dengan anaknya Kelly? Jangan-jangan Yana adalah anaknya Jason? Hanya saja, bukannya Yana adalah anak yang dikandung Kelly ketika sekolah di luar negeri?Apa yang ingin Reza berikan kepada Yerin? Saat ini, Yerin sudah tidak sabaran ingin mengetahuinya!Yerin membawa Yana meninggalkan apartemen. Dia tidak turun tangan sendiri dalam mengambil barang di
Robi mengiakan. Setengah jam kemudian, Robi menelepon Reza lagi. “Pak Reza, Yerin sudah kembali. Aku juga menemukan Yerin memiliki kekasih baru di Negara Madani. Kekasihnya kalah banyak dalam judi. Dia sedang ditahan. Yerin sedang sibuk mencari uang untuk menebus kekasihnya!”Terlukis ekspresi sinis di wajah Reza. “Aku mengerti.”Robi berkata, “Gimana kalau kita utus orang untuk mencari Yerin? Sandora pasti akan menyerahkan anak itu kepadanya.”Reza berpikir sejenak. “Sementara ini tidak usah dulu. Kamu urus masalah yang lain saja. Biar aku saja yang mengurus masalah Yerin.”“Baik!” jawab Robi dengan hormat.Reza duduk di bangku dengan pena mengetuk meja. Saat dia sedang berpikir bagaimana cara memberi kode kepada Jason, tiba-tiba ada yang datang. Bagus sekali!…Sandora menaiki taksi selama satu jam baru tiba di tempat yang dikatakan Yerin. Akhirnya mereka tiba di sebuah gedung apartemen yang letaknya terpencil.Yerin melihat Yana dengan tersenyum. “Bibi memang hebat!”Sandora menyera
Setelah Sandora mendapatkan jaminan dari Yerin, dia pun mengangguk. “Oke, kapan?”“Aku sangat membutuhkannya. Kamu bawa anak itu besok!” Yerin kelihatan panik.Sandora mengangguk dengan serbasalah. “Besok aku akan hubungi kamu lagi.”Yerin mengiakan, lalu berkata, “Pergilah! Jangan kasih tahu siapa pun masalah kita ketemuan hari ini. Jangan beri tahu orang tuaku juga!”“Oke!” balas Sandora dengan lesu. Dia berdiri, lalu berpamitan. “Kalau begitu, aku pulang dulu, ya!”“Hubungi aku besok!” pesan Yerin.“Aku mengerti!” Setelah Sandora berjalan keluar restoran, dia kelihatan sangat galau. Kelly masih berutang terhadap Perusahaan Teknologi Yorna. Dia pasti sudah tidak memiliki uang. Bagaimana caranya dia bisa mengembalikan utangnya terhadap Yerin?Meski sekarang mereka sudah putus hubungan, sebagai seorang ibu, Sandora tetap merasa sakit hati!Sudahlah! Lagi pula ada banyak teman kaya di sisi Kelly. Dia bisa pinjam uang dari mereka!Keesokan harinya.Setelah Kelly pergi bekerja, Sandora p
Yerin menjawab, “Di Kota Jembara!”Sandora berkata dengan kaget, “Yerin, apa kamu sudah pulang? Sudah bertahun-tahun kamu belum pulang.”“Bibi, coba kamu keluar sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan sama kamu!”“Masalah apa?”“Masalah yang sangat penting!”“Oh!”Yerin berkata, “Aku kasih alamat ke kamu. Kamu ke sini naik taksi. Segera, ya!”“Oke!” Sandora mengakhiri panggilan. Kemudian, dia menerima pesan masuk dari Yerin.Malam hari ini, Kenzo dan Wilona pergi berkencan di luar sana. Sandora meletakkan belanjaannya, lalu buru-buru meninggalkan tempat.Tempat yang dicari Yerin adalah sebuah restoran yang sangat terpencil dan tidak terkenal. Setelah Sandora memasuki ruangan VIP, Yerin baru melepaskan maskernya. “Bibi, sudah lama kita nggak bertemu!”“Yerin, ke mana saja kamu selama beberapa tahun ini? Kenapa kamu tidak pernah pulang?” tanya Sandora dengan penuh perhatian.Yerin meliriknya sekilas, lalu berkata dengan nada dingin, “Bukannya semua itu gara-gara putrimu!”Kali ini, Yerin