Share

Pengakuan Cinta Arman

POV MANDA

Kami makan siang berdua di sebuah restoran di dekat pantai.

Setelah sekian lama kami berjauhan, hari ini kami bisa berkumpul lagi seperti dulu.

Mas Arman tidak menunjukkan wajah letih, walaupun dia baru saja melakukan perjalanan jauh dari Hongkong. Wajahnya berseri bahagia seolah tidak ada beban di hatinya.

Aku tidak pernah melihat ekspresi wajah seperti itu dari Mas Arman.

"Kenapa melihatku seperti itu?" Mas Arman menyadari tatapanku.

"Eh, gak apa-apa. Mas Arman gak capek ya? Seharusnya istirahat dulu di rumah. Ketemu Papa Mama," aku mengalihkan pembicaraan.

"Nanti saja pulangnya. Mas mau jalan-jalan dulu sama kamu," jawab Mas Arman sambil menikmati makanannya.

"Ikannya enak. Kamu cobain deh," Mas Arman menyuapkannya padaku.

Aku mencicipinya.

"Iya, enak," jawabku.

"Kamu gak mau menyuapiku?" pinta Mas Arman dengan manja.

"Makananku pedas. Mas Arman kan gak suka pedas
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status