Share

Pelecehan

Dayyan membuka matanya perlahan-lahan. Tanpa terasa ia meneteskan air mata karena terlalu sedih dengan peristiwa akhir-akhir ini yang menimpa hidupnya. Kemudian ia pun menoleh dan memeriksa sekeliling.

“Eh, aku masih di rumah sakit?” Ia bangun dan memastikan isi kepalanya. Apakah nyata atau tidak. Kucek-kucek lagi mata sampai pedih dan iya memang masih di rumah sakit bukan di kuburan.

“Enak, ya, tidur lama-lama. Istrinya ada perkembangan dia tak sadar. Untung Bhani sigap sebagai anak.” Dayyan mendengar suara tapi tak lihat orangnya. Ia usap matanya kuat-kuat. Perlahan-lahan ada bayangan Hira dan memang sungguhan ada orang di depan matanya.

“Nuwa masih hidup?” tunjuk Dayyan pada seseorang yang berbaring di ranjang.

“Kau mengharap dia mati? Biar bisa nikah lagi, gitu?” tegur Hira. “Kalau mau nikah lagi tak perlu menunggu Nuwa sadar, sekarang kau ijab qabul dengan perempuan lain pun bisa. Bangun-bangun dibunuh kau dengan Nuwa.”

“Bukan begitu maksudku, tapi bukannya aku sudah menikah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status