Share

XLIV : DIAMNYA DJATI

"Jangan remehkan diamnya seseorang. Sebab bisa saja dalam kesunyiannya, dia telah bekerja lebih banyak dari orang lain."

***

"Seperti yang anda duga, Pak. Purwanto dibunuh oleh Pak Praba lewat anak buah Marco. Saya sudah menyuap orang tersebut, dan kita sudah mendapatkan pengakuannya."

Djati mengernyit, tampak tak puas dengan laporan Bernardio. Ia lalu berpikir, namun belum menemukan satu pun rencana yang bisa benar-benar valid untuk memenjarakan Praba. Jika keluarga Purwanto setuju melakukan otopsi mungkin permasalahan ini akan selesai dengan mudah.

Entah berapa banyak uang yang Praba keluarkan untuk menyenangkan mertua Purwanto. Perempuan tua itu benar-benar mata duitan. Kasihan sekali anak dan istri Purwanto yang menanggung duka, dan ketidakadilan atas keserakahan yang dilakukan perempuan gila itu.

"Mungkin Biru bisa membantu," gumam Djati dengan suara yang begitu pelan. Ia lalu mendongak, menatap Dio yang tengah sigap menerima perintah apa pun dari bosnya. "Kamu kirim pesan kaleng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status