“Kau pasti salah lihat, Leon. Mana mungkin aku bertemu dengan Regita. Jelas-jelas kita semua tidak tahu di mana dia berada sekarang,” kata Seravina menyangkal.“Jangan berbohong, Sera. Aku bisa melihatmu dari posisiku sekarang.”Seravina panik dan mengedarkan pandangan ke sekeliling. Dia mencari-cari keberadaan Leonardo di sana. Regita yang sempat mendengar percakapan di telepon itu juga ikut panik. Dia merasa posisinya tidak aman.Regita dan Seravina saling melempar isyarat. Mereka sama-sama tidak tahu pasti di mana Leonardo berada. Tapi pria itu mengatakan bisa melihat posisi Seravina.“Aku percayakan semuanya padamu,” kata Regita berpamitan.Sesaat kemudian dia langsung pergi begitu saja setelah merapikan penyamarannya. Regita tidak bisa membiarkan orang lain menemukannya meskipun itu adalah kakaknya sendiri. Sementara itu justru Seravina yang harus menanggung semuanya.Leonardo telah mencurigai dirinya. Dia cukup tahu seperti apa Leonardo. Pria itu tidak akan diam saja sampai Sera
“Apa kau sudah gila?” ujar Regita bangkit dari duduknya sembari menggebrak meja.Untung saja kondisi cafe cukup sepi sehingga tindakannya tidak mengundang perhatian banyak pengunjung. Regita benar-benar tidak habis pikir dengan permintaan Recky. Sebelum-sebelumnya dia menuruti pria itu, tapi semakin ke sini keinginannya semakin tak bisa diterima akal. Bagaimana bisa pria itu menyuruh Regita menghabisi calon anaknya sendiri.“Kau mengatakan kau membenci Marvin. Jadi apa aku pikir untuk apa kau masih mempertahankan benih pria itu di tubuhmu dan membuatmu kesusahan sendiri dengan perut yang semakin membesar setiap hari,”jawab Recky dengan santainya.Tujuan Recky memang ingin membuat Marvin menderita. Bahkan terkait penembakan yang dilakukan Regita atas desakannya, dia sebenarnya tidak ingin Marvin benar-benar mati. Dia hanya ingin memisahkan Marvin dari Regita agar Marvin patah hati. Terkadang tetap hidup dengan siksaan patah hati akan lebih menyakitkan dibandingkan mati.Itulah yang ada
Perasaan Regita benar-benar kacau setelah mendapatkan kabar dari Seravina. Seravina mengatakan bahwa Marvin telah tiada. Regita tidak bisa membayangkan hal itu. Dia tidak pernah membayangkan akan kehilangan orang yang dia cintai.“Tidak! Itu tidak mungkin. Aku tidak mungkin membuat Marvin tiada,” ujar bermonolog dalam cemas.Rasa sedih dan bersalah bercampur aduk dalam benak perempuan itu. Dia merasa perbuatannya yang sudah membuat Marvin kehilangan nyawa. Dia yang sudah menembak Marvin malam itu. Dia benar-benar menganggap serius kabar yang disampaikan Seravina.Regita merasa tidak bisa diam saja. Dia harus tahu bagaimana keadaan sebenarnya. Dia ingin melihat sendiri kondisi Marvin bahkan jika itu untuk yang terakhir kali.Regita mengirim pesan pada Seravina. Dia meminta dikirimkan alamat rumah sakit tempat Marvin dilarikan. Seravina pun mengirimkan alamat itu.Tapi Seravina mengatakan agar Regita menghubunginya lebih dulu saat tiba di sana. Seravina yang akan berusaha mengatur agar
“Aku juga tidak ingin terus terjerat dalam kerja sama dengan pria gila itu, Kak. Tapi aku harus bersabar demi mendapatkan bukti yang aku inginkan,” ujar Regita memberitahu alasan sebenarnya dia terus menuruti keinginan Recky.Dia berbicara berdua dengan Leonardo di kamar mayat. Dia merasa itu adalah satu-satunya tempat di rumah sakit yang cukup aman untuk mengobrol sebab apa yang dia bicarakan adalah sebuah rahasia besar. Dia meminta Seravina menunggu di luar ruangan dan memastikan tidak ada yang datang. Regita sangat berhati-hati karena dia tahu Recky seringkali menyuruh orang untuk mengawasinya.Regita pun menjelaskan pada Leonardo bahwa sebenarnya dia tidak hanya memikirkan keselamatan Marvin dari ancaman Recky. Dia juga menyimpan rencana sendiri untuk membalikkan kondisi. Namun untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, dia harus tetap berada di sisi Recky dan dipercaya oleh pria itu.“Bukti apa yang kau maksud?” tanya Leonardo tak mengerti saat Regita mengungkit tentang bukti.“Buk
Regita merasa miris setelah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Susan. Gadis itu tidak pernah ingin terjerumus dalam kehidupan Recky. Tapi sayangnya Recky sudah merusak masa depan Susan dengan merenggut kehormatannya secara paksa. Sejak saat itu pula Susan harus selalu tunduk padanya.“Kau adalah korban. Harusnya kau angkat bicara agar Recky mendapatkan balasannya. Kenapa kau justru mau diperbudak oleh nafsu pria bejat itu?” tanya Regita tak habis pikir setelah mendengar cerita Susan.Gadis itu akhirnya mau terbuka pada Regita. Dia mengakui bahwa dirinya dan Recky sudah melakukan hubungan itu berkali-kali. Dia harus datang dan mau disetubuhi saat Recky menginginkannya.“Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Recky begitu licik. Dia merekam aktivitas renjang yang kami lakukan tanpa sepengetahuanku. Dia mengancamku akan menyebarkan video asusila itu jika aku tidak menurutinya. Coba bayangkan apa yang akan terjadi padaku jika sampai hal itu terjadi? Hidupku akan hancur. Semua orang akan
“Brengsek kau, Marvin!” ujar Leonardo disertai satu pukulan mengenai wajah Marvin hingga hidung pria itu berdarah.“Tega-teganya kau melaporkan adikku ke polisi,” imbuh Leonardo dengan emosi. Dia tidak menyangka bahwa Marvin akan membawa orang untuk meringkus adiknya. Sekarang Regita sudah dibawa oleh dua pria berseragam polisi itu dan Leonardo tidak bisa melakukan apa pun untuk mencegahnya.“Regita memang layak mendapatkan hal itu setelah kejahatan yang dia lakukan padaku,” balas Marvin sembari mengusap darah di hidungnya.“Regita memang bersalah. Tapi kau begitu tega menahannya saat dia sedang mengandung anakmu sendiri. Kau benar-benar pria tidak punya hati,” kata Leonardo.“Aku hanya menegakkan keadilan,” balas Marvin dengan santainya. Dia bahkan tidak berniat untuk membalas pukulan Leonardo.“Persetan dengan keadilan! Sialan kau, Marvin. Lihat saja, aku pasti akan membebaskan adikku kembali,” kata Leonardo kemudian keluar dari ruangan itu begitu saja.Setibanya di depan pintu, dia
“Aku sudah menyebar teman-teman untuk mencari Regita. Kami sudah mengecek ke kantor polisi dan memeriksa semua tahanan di sana. Tapi Regita tidak ada di antara mereka.”“Apa? Bagaimana mungkin itu bisa terjadi?”Leonardo kebingungan saat mendapat laporan dari Joe, orang yang dia tugaskan untuk mencari keberadaan sang adik. Laporan dari Joe membuat Leonardo sangat heran. Dia tahu benar setiap orang yang ditangkap karena suatu kasus akan ditahan di sana untuk sementara waktu. Tapi ada yang aneh dengan apa yang terjadi pada Regita.Akhirnya Leonardo memutuskan untuk turun tangan sendiri. Dia langsung pergi ke kantor polisi. Sesampainya di sana, dia bertanya pada pihak kepolisian yang sedang bertugas. Anehnya lagi, mereka mengatakan tidak melakukan penangkapan apa pun di hari itu.“Jangan mencoba untuk mempermainkan saya, Pak. Anda tahu betul siapa saya ‘kan? Saya bisa mencopot jabatan anda sekarang juga kalau saya mau,” ujar Leonardo mengancam dengan kekuasaannya. Dia punya banyak relasi
“Jangan mencoba untuk membohongiku atau kau akan tahu akibatnya,” ancam Leonardo dengan nada serius. Dia masih berpikir bahwa Recky hanya sedang mengelak.“Aku tidak tahu di mana keberadaan adikmu,” tegas Recky dengan jawaban yang sama.Leonardo yang kehilangan kesabaran akhirnya memberi kode panggilan pada para polisi yang dia bawa. Recky tampak terkejut saat melihat para petugas itu. Dia masih belum mengerti kenapa para polisi itu mengepungnya.“Sialan! Kau pikir kau bisa menangkapku dengan membawa mereka?” ujar Recky dengan nada menantang. Leonardo hanya tersenyum sinis karena dia bisa membaca ekspresi getir yang berusaha Recky sembunyikan.“Kalian tidak bisa menangkap seseorang tanpa alasan. Bahkan hanya dengan tuduhan penculikan yang tak berdasarkan bukti,” kata Recky masih merasa tenang. Dia belum mengerti karena permasalahan apa dia akan ditangkap. Dia masih berpikir Leonardo melaporkannya atas tuduhan penculikan terhadap Regita.“Kata siapa mereka tidak punya bukti? Kau akan d