Share

98. Jujur.

Perkataan dokter itu terus terngiang-ngiang di dalam pikiran Dean, membuatnya menjadi terus-menerus melamun. Hingga melupakan kalau ada Haura di samping dia sekarang.

"Kamu sakit, Dean?" Haura meletakkan tangannya di atas dahi Dean, tetapi lelaki itu malah menepisnya membuat janda cantik tersebut mengerutkan dahinya.

"Eeh, maaf! Aku capek karena nyiapin skripsi, jadi mungkin enggak bisa datang dilu ke toko sampai lulus. Enggak masalah kan?" Dean menatap Haura lekat.

Haura melihat wajah lelaki itu yang terlihat sangat kelelahan, dia menganggukkan kepalanya pelan. "Iya enggak masalah! Kamu kan bentar lagi lulus, jadi wajar kalau sibuk. Aku pun enggak mau bebani kamu dengan bantuin aku terus."

Dean tersenyum kecut, dia merasa sangat bersalah kepada janda cantik yang berada di samping. Padahal lelaki tersebut sedang berbohong, karena dia sekarang menutupi tentang apa yang sebenarnya dirinya sendiri pikirkan. Memang sulit, tetapi semakin sulit kalau menceritakan semuanya.

"Kalau begitu aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status