Share

28. Dikira Hanya Iri

Haura menatap tajam kepada Caca yang sekarang terkejut atas kemunculan bosnya tersebut, wanita muda itu mengepalkan tangannya karena merasa marah kepada Dean.

Caca tidak menyangka kalau bosnya itu akan datang kemari, padahal dia sengaja memilih tempat yang sepi untuk mengajak Dean jalan bersama dengannya.

"Aku gak nyangka, kalau biarkan orang yang kayak kamu itu akan berakibat fatal kayak gini. Padahal aku kira cuma perasaan iri saja, tapi ternyata lebih dari itu, ya!" Haura menatap tajam kepada Caca, bahkan wanita itu wajahnya memerah karena sedang menahan dirinya.

Caca bergeming, dia tidak membela dirinya sama sekali.

"Kamu gak mau membela diri? Seperti membantah perkataanku sekarang?" Haura bersedekap dada, dia menunggu perkataan yang keluar dari mulut Caca.

Sedangkan Caca, wanita itu merasa kalau percuma membela dirinya. Dia tahu kalau semua itu adalah hal yang sia-sia, lantaran ada seorang saksi yang melihatnya, andai tidak ada yang melihat, mungkin dia akan bisa membantah semua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status