Share

Bab 9

Setelah Dave membantu temannya menyebarkan kartu nama, polisi lalu lintas datang.

Saat menunggu di lampu merah, Dave ditabrak dari belakang dan itu sudah sewajarnya menjadi tanggung jawab Yara.

Yara berkata kepada Dave, "Mobil ini bukan atas namaku, hanya dipinjam pakai oleh keluarga mertua. Untuk mengajukan asuransi, harus melalui Roy. Ini terlalu merepotkan. Aku bayar sendiri biaya perbaikan mobil Tuan Muda Dave saja."

"Tuan Muda Dave, beri tahu aku berapa biaya perbaikan mobil nanti, aku akan transfer biaya perbaikannya kepada kamu."

Roy ingin bercerai dan syarat yang dia usulkan sangat keterlaluan. Yara menolak disalahkan dan bercerai seperti ini. Sekarang setelah menabrak mobil Dave dan ingin meminta tolong soal asuransi, Roy pasti tak mau membantunya.

Yara tidak mau memohon pada Roy, jadi dia akan membayar dari kantong sendiri.

Dave tidak mempersulit dia dan berkata, "Nggak masalah, yang penting kamu bayar biaya perbaikan."

"Tuan Muda Dave, kalau begitu berikan kontak kamu. Kalau mobil kamu sudah diperbaiki, beri tahu aku berapa biaya perbaikannya, aku akan transfer uangnya kepada kamu."

"Oke."

Dave dan Yara bertukar nomor kontak.

Setelah polisi lalu lintas selesai mengurus prosedur, mobil keduanya masih bisa melaju biarpun lecet.

Mereka masuk ke mobil masing-masing dan meninggalkan tempat kejadian.

Sepuluh menit kemudian, Dave muncul di Grup Miller.

Mobil berhenti di pintu masuk gedung perkantoran berlantai enam puluh delapan. Sebelum dia keluar dari mobil, dua pengawal berbaju hitam keluar dari gedung.

"Tuan Muda Dave."

Itu adalah pengawal pribadi Dave.

Hanya saja dia tidak suka membawa pengawal jadi dia meninggalkan mereka di perusahaan hingga membuat pengawalnya menghitung jari karena bosan.

Dave membuka pintu dan keluar dari mobil, lalu melemparkan kunci mobil ke pengawalnya dan memerintahkan, "Bantu aku bawa pergi servis, aku tertabrak dari belakang."

"Apa Tuan Muda Dave baik-baik saja?"

Kedua pengawal itu bertanya dengan penuh perhatian.

Dave menjawab sambil berjalan masuk, "Aku baik-baik saja."

Itu adalah mobil baru yang baru saja dibeli tapi sudah ditabrak bagian belakangnya.

"Nggak perlu mengikutiku."

Dave berkata lagi.

Kedua pengawal itu berdiri diam sambil memperhatikan Tuan Muda Dave berjalan masuk dengan angkuh.

"Tuan Muda Dave, Pak Komisaris bilang kalau Tuan Muda Dave datang ke perusahaan, Tuan Muda Dave harus segera naik ke atas untuk menemuinya."

Resepsionis berkata dengan penuh hormat.

Biarpun Dave tidak memegang posisi apa pun di Grup Miller, Grup Miller sudah lama berada di bawah kendalinya, tapi orang-orang di luar tidak mengetahuinya.

Mereka mengira Tono Miller sedang melatih putra keduanya untuk menjadi penerusnya.

"Ada apa lagi? Selalu begitu, buat orang khawatir saja, aku jadi nggak tenang."

Dave mengeluh tentang ayahnya.

Resepsionis tidak berani menjawab.

Dave juga tidak perlu resepsionis menjawab dia, dia berjalan menuju lift dan segera naik lift langsung ke lantai paling atas.

Pintu lift terbuka, sekretaris sudah menunggunya di pintu masuk lift.

"Tuan Muda Dave, Pak Komisaris menunggumu di kantor."

Dave melangkah menuju kantor Pak Komisaris.

Sesampainya di depan pintu kantor, dia tidak mengetuk pintu dan hanya membuka pintu lalu masuk.

Sekretaris itu mengikutinya ke pintu, tapi tidak berani mengikutinya masuk.

Tuan Muda Dave kelihatannya ramah, tapi nyatanya dia sama sekali tidak ramah.

"Ayah, kenapa Ayah memanggilku lagi? Apa Ayah tahu aku mengalami kecelakaan mobil hanya demi datang menemuimu."

Mendengar hal ini, pria yang duduk di belakang meja menghentikan aktivitasnya, lalu menatap putranya yang sedang berjalan mendekat dan bertanya dengan gugup, "Apa kamu baik-baik saja?"

"Jangan khawatir, bukan rohku yang datang menemuimu."

Dave duduk di hadapan ayahnya.

Setelah duduk, dia mendorong ke belakang dengan kuat, kursinya pun bergeser ke belakang. Kemudian dia mengangkat kakinya dan meletakkannya di meja ayahnya.

Tono mengambil map dan menampar kakinya. Sambil memukulinya, Tono mengumpat, "Kamu nggak bisa duduk dengan benar ya? Dasar nggak sopan!"

Bajingan ini sangat sulit untuk didisiplinkan.

Tapi, dia juga seorang genius bisnis.

Grup Miller paling cocok diserahkan pada dia.

Dipukul beberapa kali oleh ayahnya, Dave pun menurunkan kakinya dan menarik kursi mendekat. Dia mengulurkan tangannya yang panjang dan mengambil map itu, lalu membuka map itu dan memeriksa dokumen, lalu melemparkan map itu kembali ke depan ayahnya.

"Aku nggak setuju dengan rencana ini. Suruh orang-orang susun lagi."

Tono terdiam.

Demi menjaga martabat sebagai ayah, Tono membuka laci, mengeluarkan sebuah amplop dan melemparkan amplop itu ke hadapan Dave.

"Lihat apa yang kamu lakukan!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status