Dengan Nexus yang memonitor kondisi laut dan cuaca secara real-time, mereka harus bertindak cepat dan tepat."Nexus, berikan analisis lengkap tentang kondisi laut dan arus. Apa ada jalur aman yang bisa kita lewati?" tanya Dante dengan napas tertahan, matanya menatap ombak besar yang menghantam pantai.Nexus segera memproses data cuaca dan arus laut. "Lautan di sekitar pulau ini sedang dalam kondisi sangat ganas, dengan ombak setinggi tiga hingga lima meter. Namun, aku mendeteksi pola arus yang bisa kita manfaatkan. Ada jeda dalam arus yang lebih tenang setiap sepuluh menit, yang bisa kita manfaatkan untuk melewati perairan paling berbahaya."Dante mengangguk perlahan. "Berapa lama kita punya waktu dalam jeda arus itu?""Jeda arus akan bertahan selama lima menit, setelah itu ombak besar akan kembali menghantam. Kita harus menggunakan waktu itu untuk mencapai perairan yang lebih tenang," jawab Nexus.Dante menjelaskan rencana tersebut kepada Lorenzo dan yang lainnya. Karena menganggap D
Ketika Dante naik ke dek utama, dia terkejut dengan kemewahan yang mengelilinginya. Meskipun dia tahu Lorenzo kaya, dia tidak menyangka Lorenzo memiliki kapal sebesar dan semewah ini. Di dek utama, terdapat kolam renang besar dengan air jernih yang tampak memantulkan cahaya malam. Di sekeliling kolam, terdapat kursi-kursi berjemur mewah dan gazebo tempat para tamu bisa bersantai.Di dekat kolam, ada jacuzzi pribadi yang dikelilingi tanaman hijau kecil yang memberikan suasana tropis. Sebuah bar outdoor lengkap dengan bartender profesional juga hadir di dek ini, siap menyajikan minuman eksotis dan koktail sesuai permintaan.Di bagian depan kapal, ada helipad yang memudahkan tamu-tamu VIP untuk datang dan pergi dengan helikopter, tanpa perlu menunggu di pelabuhan.Begitu memasuki bagian dalam kapal, Dante dan Lorenzo disambut oleh ruang tamu yang luas dengan lantai marmer berwarna putih mengkilap. Sofa-sofa empuk dari kulit asli, meja-meja dari kayu mahoni mahal, serta lampu gantung kri
Sementara mereka bergerak, Dante berbicara cepat dengan Nexus di dalam benaknya. "Nexi, kami butuh tempat untuk bersembunyi, dan kita harus mengelabui sistem patroli mereka. Apa ada tempat di kapal ini yang bisa menyembunyikan kita dari sensor mereka?" Nexus merespons dengan tenang meskipun situasinya genting. "Sistem telah memindai tata letak kapal. Ada ruang mekanik di bagian bawah kapal dekat ruang mesin. Tempat itu memiliki lapisan pelindung yang dapat menyamarkan sinyal panas dan gerakan. Jika kita bisa mencapai ruang itu dalam dua menit, maks akan aman dari deteksi patroli." Sambil mendengarkan arahan Nexus, Dante memimpin mereka menuju ruang mekanik. Mereka bergerak cepat melalui koridor sempit kapal, melewati area servis yang biasanya tidak terakses oleh tamu. Dan Nexus terus memantau posisi patroli. "Kapal patroli sudah berada dalam jarak 500 meter sedangkan helikopter patroli akan tiba dalam waktu satu menit," kata Nexus, memberi tekanan tambahan pada situasi. Akhirny
"Tentu saja, jika Anda memiliki surat perintah yang valid, saya akan segera memfasilitasi pemeriksaan penuh. Namun, jika tidak, saya khawatir tindakan Anda akan dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional. Kapal ini terdaftar secara legal, dan setiap tindakan yang tidak sah bisa merugikan Anda secara hukum," lanjut Federico, tetap dengan nada ramah namun penuh kecerdasan.Komandan Alvaro mulai kehilangan pijakannya. Dia tidak memiliki surat perintah karena operasinya didasarkan pada dugaan aktivitas ilegal tanpa bukti konkret. Namun, dia tidak bisa membiarkan ini terlihat sebagai kelemahannya."Saya memiliki wewenang penuh di wilayah ini, dan saya tidak memerlukan surat perintah untuk menindak aktivitas kriminal," jawab Alvaro dengan tegas, meskipun dalam hatinya dia mulai meragukan langkahnya.Federico tersenyum sedikit lebih lebar, melihat kesempatan untuk lebih menekan Alvaro. "Saya mengerti, Komandan. Namun, klien saya memiliki pengacara yang sangat mumpuni, dan mereka akan m
“Sensor gerak tidak menunjukkan aktivitas abnormal sepanjang malam!” tambah penjaga lain yang bertugas memantau kamera. “Semua kamera menunjukkan bahwa mereka masih ada di dalam sel hingga dini hari! Tapi sekarang… mereka hilang!”Di ruang kontrol utama, para operator mencoba memutar ulang rekaman CCTV, mencari celah atau momen ketika Lorenzo dan Dante mungkin melarikan diri. Namun, semua rekaman terlihat normal, tanpa tanda-tanda gangguan. Sensor panas yang biasa mendeteksi keberadaan manusia tidak menunjukkan adanya perubahan, kedua tahanan itu benar-benar hilang seperti hantu yang bisa menembus tembok.Ketika berita ini sampai ke telinga Kepala Penjara, Warden Mikhailov, wajahnya langsung memerah karena marah dan frustasi. Sebagai pemimpin di salah satu penjara paling ketat di dunia, reputasinya dipertaruhkan. Jika ini terbongkar, karirnya bisa hancur dalam hitungan hari. Dan dia bisa saja dipecat.“Ini tidak mungkin terjadi!” geram Mikhailov sambil berjalan cepat ke ruang kontrol
Ketika para tamu kapal, yang merupakan orang-orang kaya dengan status sosial tinggi dan komunitas jetset, melihat Dante pertama kalinya, mereka segera memasang tatapan merendahkan. Mereka adalah kalangan elit yang hidup dalam kemewahan, dan penampilan Dante yang kumal membuat mereka memandangnya dengan ekspresi jijik.Tidak hanya para tamu, tetapi juga lima pelayan pribadi yang ditugaskan untuk melayani Dante. Gadis-gadis ini adalah pelayan terbaik di kapal, terlatih untuk memberikan layanan kelas atas kepada tamu VIP. Namun, saat mereka melihat Dante untuk pertama kalinya, dengan pakaian tahanan lusuh dan tubuh yang kotor, mereka tidak bisa menyembunyikan rasa tidak suka dan penghinaan dalam hati.Mereka saling melirik satu sama lain, dengan tatapan penuh penghinaan yang tersembunyi di balik senyuman tipis yang mereka paksakan di wajah. "Ini orang yang dipercaya Tuan Lorenzo sebagai orang nomor dua?" Pikir salah satu dari mereka dengan sinis. "Dia terlihat seperti gelandangan." G
Penjara itu gelap dan suram, dengan dinding-dinding beton yang dingin dan lembab. Bau apek dan keringat bercampur dengan aroma besi berkarat memenuhi udara. Suara tetesan air terdengar monoton dari atap yang bocor seolah menjadi satu-satunya suara yang hidup di tempat itu. Di salah satu sudut penjara, lampu berkedip-kedip, menciptakan bayangan yang bergerak seperti hantu di sepanjang lorong sempit.Udara dingin menusuk, namun tubuh Dante sudah terlalu lelah dan penuh luka untuk merasakan dinginnya. Wajah Dante penuh lebam, darah mengalir dari hidung dan mulutnya yang robek. Sundutan rokok terlihat di beberapa bagian tubuhnya. Cahaya lampu yang redup di atas kepalanya berkelip-kelip, menambah suasana menyeramkan yang mencekam.Lima orang berseragam sipir penjara berdiri di depannya, wajah mereka penuh amarah dan kebengisan. Salah satu dari mereka mengayunkan tongkat besi dengan kekuatan penuh, menghantam tulang rusuk Dante. Terdengar bunyi retakan dari tulang yang patah, dan tubuhny
NEXUS bekerja dengan efisiensi yang luar biasa, memperbaiki tubuh Dante dengan cara yang tidak bisa dijelaskan oleh logika manusia. Setiap serat otot yang robek diperbaiki, setiap tulang yang patah disambung kembali, bahkan organ dalam yang rusak mulai berfungsi normal. Dalam hitungan menit, Dante yang sebelumnya hampir mati, kini sudah sepenuhnya sembuh. Tubuhnya tidak hanya pulih, tetapi lebih kuat dari sebelumnya, seperti telah diprogram ulang oleh kekuatan luar biasa yang sekarang menjadi bagian dari dirinya.Setelah luka-luka di tubuhnya pulih dengan cara yang tidak bisa dijelaskan, Dante duduk di lantai sel isolasi yang dingin. Nafasnya kini stabil, meskipun baru saja mengalami penyiksaan brutal yang hampir merenggut nyawanya. Kegelapan di sekitarnya terasa menekan, namun tubuhnya terasa berbeda, lebih kuat, lebih tajam, karena ada kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya. Belum sempat dia merenungkan apa yang terjadi, Dante kembali mendengar suara asing yang tidak berasal da