Share

Ormas Masuk Desa

PoV Nia

Dalam satu Minggu belakangan, dua kali Ucok minta pendapat, dua kali juga akhirnya Butet yang kasih pendapat betul. Padahal jika dipikir-pikir pendapat Butet itu bukan sesuatu hal yang besar. Seandainya memang diizinkan dosen tersebut, tak akan sampai dilema seperti ini. Dosen itu pasti tidak akan mau berpisah dengan anak tunggalnya.

"Dek, Abang masih kepikiran sungai itu," kata Bang Parlin di suatu hari. Saat itu kami lagi di kebun memantau orang yang lagi panen sawit.

"Iya, Bang, siapa kira-kira yang racuni sungai ya?"

"Entahlah, Dek, bilang dulu sama kepala desa, buat larangan mengambil ikan pakai racun," kata Bang Parlin.

"Iya, Bang,"

Sebenarnya peraturan itu sudah ada sejak dulu, cuma peraturan tak tertulis, kini memang harus dibuat aturan serta hukumannya.

"Kapan bisa normal itu ikannya, Bang, pengen jugalah makan ikan sungai," kataku kemudian.

"Banjir dulu, Dek, jika sungai banjir besar, baru ikannya normal lagi,"

"Oh, entah kapan banjir besar,"

Panen kali ini agak b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
sekai
ayah parlin sama mamak nia tiati yaa, jan seucap ucap nya. kan perkataan adalah do'a. jan sampe datang banjir biar sungai ada ikan nya lg.
goodnovel comment avatar
sekai
kek nya bang ucok g perlu sampe pulang, pak ansyahri romadhon.. pertemukan aja ormas itu sama warga desa. kalo warga nya bersatu pasti ormas nya g bkl bs berkutik. kabur yg ada. g berani lg bikin ulah d desa. dah terbukti kan gmn kompak nya warga desa sawit nauli.
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
Si ucok harus pulang kampung, biar si ucok yang menghajar ormas yang meresahkan masyarakat desa..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status