Share

Bab 65 ~ Canggung

last update Last Updated: 2024-11-29 22:07:48

“Pagi, Lin!” sapa Maya membuat Aerline tersenyum padanya.

“Pagi, Maya.”

Mereka berdiri di depan pintu lift yang ada di lobi untuk menuju ke ruangan kerjanya.

Saat sedang berdiri di sana, Leon tiba dan menyapa mereka berdua.

“Pagi, Bu Maya, Hai, Lin,” sapa Leon tersenyum merekah pada Aerline.

“Hai, Le.” Aerline berusaha memalingkan wajahnya, dia merasa tidak enak hati pada Maya yang terlihat menundukkan kepalanya saat Leon menunjukkan sapaan yang berbeda. Leon menyapa Aerline dengan begitu akrab, sedangkan menyapa Maya dengan formal.

Aerline merasa suasana menjadi sedikit canggung. Ia melirik Maya, yang masih menundukkan kepala, lalu kembali tersenyum tipis pada Leon, mencoba meredakan ketegangan.

"Jadi, kalian berdua ada jadwal rapat hari ini?" tanya Leon, nada suaranya tetap ceria. Namun, matanya lebih sering tertuju pada Aerline.

Aerline menanggapi dengan anggukan singkat. "Iya, nanti siang. Rapat proyek baru di lantai 10."

Maya ak
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
anadesiana
le... kamu kn udah tau kalo arlyn sm joel, masih aja ngarep dan usaha terus... kasian maya, semoga maya ga salah faham lg sm arlyn.
goodnovel comment avatar
Jeon Shanty
tidak tau saja mereka jika itu semua perintah Joel wkwk, Leon km itu peka dikit dong coba km lihat Maya walau sebentar saja. bkn maksudnya ingin memaksa km tpi dgn sikapmu seperti itu terhadap Aerly bisa menjadi masalah untuk persahabatan mereka, jika mau tunjukkan perhatian minimal jgn di kantor ya
goodnovel comment avatar
Yanti Wijaya
Leon g peka ah...pdhl ada maya dstu tp msh ajh gangguin Aerline. Bikin suasana jadi canggung ajh.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 66 ~ Meeting Produk Baru

    Siang itu, semuanya berkumpul di ruang meeting. Joelio, Aerline, Maya, BM Heiner, Leon dan Manager divisi keuangan, pengadaan, divisi produksi dan divisi pemasaran. Untuk membahas proyek baru perusahaan mereka yang bergerak di bidang skincare. Ruang meeting itu dipenuhi suasana profesional, dengan semua pihak yang terlibat duduk mengelilingi meja besar. Beberapa presentasi sudah dimulai, tetapi Aerline bisa merasakan ketegangan kecil di udara, terutama dengan kehadiran semua pihak yang terlibat dalam proyek baru ini.Joelio duduk di ujung meja, dengan sikap tenang dan penuh kewibawaan, sementara BM Heiner yang berdiri di depan mereka menjelaskan dengan antusias mengenai perkembangan terbaru proyek mereka. Leon duduk dengan santai, sesekali melirik Aerline, tapi lebih banyak memperhatikan presentasi BM Heiner. Maya tampak serius, namun matanya sesekali melirik ke arah Leon. Begitu juga dengan manager divisi lainnya, yang tampaknya tengah mencatat dengan seksama setiap detail yang dib

    Last Updated : 2024-11-29
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 67 ~ Tekanan

    “Kamu sudah tiba, Joel. Duduklah,” ucap Abraham membuat Joel duduk dihadapan Abraham. Saat ini, mereka berdua berada di ruang pribadi sebuah restoran. Terlihat ada berbagai menu lezat tertata di atas meja dengan sangat menggugah. Tetapi tidak berlaku untuk Joel yang terlihat tidak berselera makan. “Kenapa memanggilku datang?” tanya Joel tanpa basa-basi. “Kamu masih bersikap dingin pada Ayahmu. Kita sudah lama tidak makan bersama, Joel. Duduklah, dan kita nikmati makan malam bersama,” ujar Abraham duduk di kursi. Joel pun mengambil duduk di hadapan Abraham. “Setelah Anda menikah dengan Bailee... hubungan kita tidak pernah akur. Jadi, langsung pada intinya saja, kenapa Anda memanggil saya kemari?” tanya Joel. Abraham menghela napas, tatapannya melembut namun penuh kewaspadaan. “Joel, aku tahu hubungan kita tidak lagi seperti dulu. Tapi aku tetap ayahmu, dan ada hal penting yang perlu kita bicarakan.”Joel menyilangkan tangan di

    Last Updated : 2024-11-30
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 68 ~ Jadi taruhan

    “Pagi... “ sapa Aerline tersenyum melihat Joel yang sedang sibuk menyajikan sarapan di atas meja. Terlihat dua piring berisi roti isi sayur, beef, telur, sosis, alpukat dan toping lainnya. “Pagi,” sapa Joel. “Duduklah, kita sarapan bersama.” Aerline tersenyum tipis dan mendekat ke meja makan. Ia menarik kursi dan duduk, sementara Joel dengan cekatan meletakkan secangkir kopi hangat di hadapannya.“Kamu memasak sendiri?” tanya Aerline sambil melirik piring yang terlihat begitu rapi dan menggugah selera.“Ya, tentu saja,” jawab Joel santai sambil duduk di kursi seberangnya. “Bukankah ini lebih spesial dibanding sarapan di restoran?”Aerline terkekeh kecil. “Ya, kurasa masakanmu jauh lebih baik dibanding makanan di restoran,” gurau Aerline.Joel tersenyum kecil, menyandarkan tubuhnya ke kursi. “Apa kamu sedang mengejekku?” tanya Joel yang sudah duduk dihadapan Aerline.Aerline hanya tertawa kecil, “Mana mungkin aku berani mengejek bosku sendiri,” kekehnya.Ia mengambil roti is

    Last Updated : 2024-12-01
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 69 ~ Bertemu Gisela

    Ddrrttt... Aerline menatap layar ponselnya saat ponselnya berdering dan nomor asing muncul di sana. “Siapa, ya?” gumamnya. Aerline pun menerima panggilan tersebut tanpa menaruh kecurigaan apa pun. "Halo... " "Tinggalkan Joelio, atau kau akan mati!" Degh! Aerline tertegun di sana saat mendengar suara pria menakutkan di seberang sana. Tubuhnya bergetar hebat dan jantung berdebar sangat cepat.Aerline terdiam, tangannya yang memegang ponsel gemetar. Ia mencoba menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, meskipun suara ancaman itu masih terngiang di telinganya.“Siapa ini? Apa maksudmu?” tanya Aerline, suaranya bergetar namun tetap mencoba terdengar tegas.“Bukan urusanmu siapa aku. Ini peringatan terakhir. Tinggalkan Joelio, atau aku pastikan kau tidak akan selamat,” suara itu kembali terdengar, tajam dan penuh ancaman, sebelum sambungan terputus begitu saja.Aerline menatap ponselnya dengan mata meleba

    Last Updated : 2024-12-01
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 70 ~ Salahkah Kalau Egois?

    “Hai, Lin… “ Leon menyapa Aerline yang hendak pergi ke mejanya. “Hai, Le.” Aerline hanya melihat sekilas dan memalingkan wajahnya. Tanpa kata, Aerline berjalan melewati Leon, tetapi pria itu menahan pergelangan tangan Aerline di sana. “Ada apa?” tanya Aerline masih berusaha menghindari tatapan Leon. Pria itu menyampaikan rambut Aerline yang menutupi area pipinya dan terlihat memar di sana. “Siapa yang melakukannya, Lin?” tanya Leon. “Bukan urusanmu!” ucap Aerline menepis tangan Leon dan berusaha pergi tetapi Leon tidak menyerah dan kembali memegang lengan Aerline. “Aku tanya sekali lagi, siapa yang melakukannya?” tanya Leon penuh penekanan. Aerline terdiam sejenak, menundukkan wajahnya untuk menyembunyikan ekspresi yang sulit ia kendalikan. Ia menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan air mata yang mulai menggenang. “Leon, lepaskan aku. Aku tidak ingin membicarakan ini,” ujarnya dengan suara lirih, nyaris seperti bisikan.Leon menghela napas, menatap Aerline dengan sorot mata y

    Last Updated : 2024-12-03
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 71 ~ Kehadiran Lyman

    “Gimana kabarmu, Lin?” tanya Lyman yang saat ini sedang ada di cafetaria kantor. “Kabarku baik. Abang, kenapa bisa datang ke sini? Bukannya, Abang di Indonesia?” tanya Lyman. “Hmm... sebenarnya Joel menghubungiku beberapa waktu lalu dan memintaku datang,” ucap Lyman. “Apa terjadi sesuatu?” tanya Aerline menatap Lyman. Bukannya menjawab, Lyman malah menatap Aerline intens dan mulai membuka suaranya. “Sebenarnya ada masalah apa antara kamu dan Joel?” tanya Lyman dengan serius.Aerline terkejut mendengar pertanyaan itu. Dia menatap Lyman dengan mata yang sedikit melebar, seolah mempertanyakan apakah dia harus menjawabnya. Meskipun begitu, Aerline tahu bahwa Lyman tidak akan berhenti bertanya sampai ia mendapatkan jawaban.Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba meredakan gelisah yang mulai muncul di dadanya. “Aku sendiri tidak tahu ada hal apa. Dia merahasiakannya dariku. Aku juga penasaran, kenapa dia menghubungi kamu?” tanya Aerline, berusaha meng

    Last Updated : 2024-12-04
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 72 ~ Di Masakkan Makan Malam

    “Kamu baru pulang?” tanya Aerline langsung menyambut kedatangan Joel di depan pintu. Joel tersenyum melihat Aerline yang menyambutnya dengan senyuman hangat. Pria itu berjalan mendekati Aerline dan mengusap kepala wanita itu dengan lembut. “Kenapa belum tidur? Kan aku sudah minta kamu untuk tidur,” ucap Joel dengan lembut. “Aku belum mengantuk. Selain itu, aku ingin menunggumu,” jawab Aerline. “Apa Bang Lyman sudah dapat penginapan?” tanya Aerline. “Ya, aku sudah menyewakan sebuah apartemen untuknya,” ucap Joel di mana mereka berdua berjalan bersama memasuki area rumah. “Apartemen? jadi, Bang Lyman akan lama di sini?” tanya Aerline. “Ya, begitulah,” jawab Joel. “Kamu sudah makan malam?” “Sudah. Sejak mengkonsumsi vitamin yang dokter berikan, aku gak bisa nahan laper lagi,” jawab Aerline terkekeh kecil. “Baguslah. Biar kamu tidak membiasakan diri untuk menahan lapar,” ucap Joel. “Kamu sendiri sud

    Last Updated : 2024-12-07
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 73 ~ Kekhawatiran Aerline

    “Sudah jam tiga dini hari dan dia tidak juga datang. Sebenarnya, ke mana dia,” gumam Aerline menatap keluar jendela yang masih sepi. Aerline menghela napasnya dan berjongkok di lantai. Tadi setelah menerima telepon, Joel pergi meninggalkannya dan hanya mengatakan kalau dia memiliki urusan yang sangat penting. “Sebenarnya, urusan penting apa, sampai dia pergi begitu lama?” gumam Aerline di sana. Dia melihat kontak di ponselnya, hingga melihat nama Lyman. Tanpa pikir panjang, Aerline pun mencoba menghubungi Lyman di sana. “Halo, Bang.” “Hm... ada apa? Apa kamu tahu jam berapa sekarang?” tanya Lyman di seberang sana dengan suara yang serak, khas orang baru bangun tidur.“Halo, Bang. Maaf kalau aku mengganggu tidur Abang,” ujar Aerline dengan nada menyesal, namun ada nada cemas yang sulit disembunyikan dari suaranya.Lyman menghela napas di telepon. "Kenapa, Lin? Kamu terdengar tidak tenang. Apa ada masalah?" tanyanya, suaranya kini lebih

    Last Updated : 2024-12-09

Latest chapter

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 117 ~ Rasa Kesal Garren

    “Jadi, Joelio sudah siuman?” tanya Garren saat menerima laporan langsung dari anak buahnya. “Benar, Tuan. Dan sepertinya, mereka tahu kalau kejadian kemarin itu ulah Anda,” tambahnya. “Kurang ajar! Rencana kita jadi kacau, kenapa bukan wanita itu saja yang tertembak dan mati!” keluh Garren merasa sangat kesal sekali di sana. “Dan sepertinya, Kainan Dirgantara, sedang menyiapkan sesuatu yang besar untuk melawan kita membantu Joelio,” jelasnya. Garren menatap pria di depannya dengan intens. “Apa saja yang orang suruhan kita lihat dari gerak gerik mereka?” tanya Garren. “Tidak ada laporan gerak-geriknya bagaimana. Hanya saja, dia meyakini kalau mereka sedang merencanakan sesuatu untuk melawan kita,” jelas pria itu.Garren menghela napas panjang, amarahnya semakin membara. "Mereka mulai berani menantangku, ya?" gumamnya dengan nada penuh kebencian. "Terutama bocah sialan bernama Joelio itu. Seharusnya dia mati saja kemarin."Pria di depann

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 116 ~ Joel Kembali

    “Jadi, apa menurutmu, cerita putri dan pangeran itu sangat cocok untuk di dongengkan padaku?” gurau Joel membuat Aerline tersenyum. “Ya, biasanya sang pangeran akan terbangun. Dan ternyata benar bangun, kan?” ucap Aerline di sana. “Putri terbangun karena dicium pangeran. Dan The beast bangun hingga berubah jadi manusia normal karena ciuman beauty,” ujar Joel. “Aku bahkan tidak menerima ciuman apa pun. Ck... malang sekali, padahal aku berharap sekali ada adegan ciuman saat kamu menyelesaikan dongengnya.” “Maaf, Tuan. Karena ekspektasimu berbeda jauh dengan realita,” ucap Aerline di sana.Joel pura-pura memasang wajah kecewa. "Jadi, aku cuma bisa bangun tanpa ciuman penyelamat? Begitu kejamnya dunia ini..."Aerline tertawa kecil, hatinya terasa hangat melihat Joel kembali dengan candaan khasnya. "Ya, dunia memang kejam, Tuan. Lagipula, siapa yang bilang kamu butuh ciuman untuk bangun?"Joel mengerucutkan bibirnya, berpura-pura kesal. "Hei, bukanka

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 115 ~ Kembalilah... Joelio!

    “Dad!” Gisela memasuki ruangan milik Garren dengan sorot mata penuh kekesalan. “Oh, Gisel. Ada apa?” tanya Garren di sana. Menoleh ke arah Gisela dengan santai. “Kenapa Kyle dilarang masuk ke rumah ini?” tanya Gisela dengan tatapan penuh rasa kesal. “Kyle? Siapa dia?” tanya Garren. “Dad!” Gisela sedikit merajuk di sana karena kesal. Garren tertawa kecil di sana. “Oh, pria yang tidak jelas asal usulnya itu. Kenapa kamu harus bergaul dengan pria seperti itu, Gisel?” tanya Garren. “Dia pria yang baik, Dad. Dia temanku, biarkan dia masuk,” ucap Gisela. “No! tidak bisa, Gisela. Berhenti bergaul dengan pria tidak ada kejelasan itu. Kamu dan Joel memutuskan pernikahan, dan itu masih jadi perbincangan hangat di media, Darling. Kamu tidak boleh terkena skandal apa pun, Daddy ingin semua kesalahan ditimpakan pada Joelio, alasan kenapa pernikahan kalian dibatalkan,” ucap Garren. “Apa Dad mau menghancurkan r

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 114 ~ Rencana

    “Oh, kamu sudah kembali, Lyman?” tanya Kaivan saat Lyman datang ke rumah sakit di mana Kaivan berada. “Ya, gimana Joel?” tanya Lyman. “Masih belum ada perubahan. Aerline masih menemaninya di ruang ICU,” jawab Kaivan. “Ada yang ingin aku katakan tentang penembakan itu. Kita bicara di ruangan Richard,” ucap Lyman. “Baiklah.” Kaivan memberi perintah pada bodyguard yang dibawanya untuk memastikan Aerline baik-baik saja. Dia masih khawatir, akan ada yang berusaha menyakiti adiknya.Kaivan menatap Lyman dengan tatapan serius, lalu mengangguk. "Ayo kita ke sana sekarang," katanya tanpa basa-basi. Mereka berjalan cepat menuju ruangan Richard yang terletak di lantai berbeda dari ICU.Setibanya di ruangan tersebut, Richard yang mengenakan jas Dokter menunggu mereka dengan wajah penuh tanda tanya. "Apa terjadi sesuatu dengan Joel?" tanyanya segera."Bukan soal itu," ujar Lyman sambil menutup pintu rapat. "Ini soal penembakan yang hampir merenggut

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 113 ~ Pelakunya

    Angin berhembus dengan cukup kencang. Aerline menatap langit yang cukup mendung dan pepohonan di depannya. Wajahnya yang pucat dan sembab, dan matanya yang menunjukkan kelelahan yang tidak berujung. Ternyata menanti adalah hal yang paling menyebalkan. Setiap hari, hatinya tidak pernah merasa tenang, dan terus merasa cemas. Apa dia akan kembali padanya atau memang takdir menakdirkan mereka untuk berpisah. Entah, Aerline harus bagaimana lagi menguatkan keyakinannya di tengah keraguan yang menyerang hatinya. Apalagi melihat kondisi Joel yang masih tidak menunjukkan perkembangan.Aerline menghela napas panjang, mencoba meredakan beban yang menghimpit dadanya. Angin yang berhembus kencang menggoyangkan ranting-ranting pohon, seolah menggambarkan kegelisahan hatinya yang terus bergemuruh. Langit yang kelabu semakin mempertegas kekosongan yang ia rasakan.Dia memeluk dirinya sendiri, merasakan dinginnya udara yang menusuk kulitnya. Matanya yang sembab menatap tanpa fokus,

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 112 ~ Harapan

    Aerline mengenakan pakaian steril yang diberikan oleh perawat, tangannya sedikit gemetar saat menyesuaikan masker di wajahnya. Dengan langkah pelan namun penuh tekad, dia memasuki ruang ICU yang dipenuhi suara mesin medis yang monoton namun menenangkan.Di sana, Joel terbaring lemah di atas tempat tidur dengan berbagai alat medis yang terhubung ke tubuhnya. Wajahnya pucat, namun masih menunjukkan ketampanan yang selalu membuat Aerline jatuh cinta. Hatinya terasa perih melihat pria yang begitu ia cintai berada dalam kondisi seperti ini.Aerline mendekat, menarik kursi dan duduk di samping Joel. Tangannya yang gemetar menyentuh jemari Joel yang terasa dingin di bawah kulitnya. "Joel..." bisiknya lirih. Air matanya jatuh, namun dia segera menghapusnya dengan punggung tangan."Aku di sini... kumohon bertahanlah," ucapnya pelan. "Kalau kamu dengar aku, bangunlah. Aku janji nggak akan lari lagi. Kita akan coba semuanya dari awal... asal kamu tetap di sini."Aerline menggenggam tangan Joel e

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 111 ~ Tolong Jangan Pergi

    “Bagaimana kondisinya, Bang Richard?” tanya Aerline langsung menghampiri Richard yang baru saja keluar ruang operasi. “Perluru di tubuhnya sudah berhasil dikeluarkan dan pendarahan yang terjadipun sudah berhasil di tangani. Tetapi, karena terlalu banyak kehilangan darah, kondisinya masih belum stabil dan masih kritis. Kami akan membawa pasien ke ruang ICU,” jelas Richard di sana.Aerline menelan ludah dengan berat, mencoba menahan emosinya yang hampir meledak. “K-kritiskah?” tanyanya dengan suara bergetar, matanya yang merah menatap penuh harap pada Richard.Richard mengangguk perlahan. “Iya, tetapi kita sudah melewati tahap paling genting di ruang operasi. Sekarang tinggal bagaimana tubuh Joel merespons perawatan berikutnya di ICU.” Kaivan yang berada di samping Aerline, meremas bahu adiknya dengan lembut untuk memberinya kekuatan. “Kamu dengar sendiri, Lin? Operasinya berhasil. Itu langkah besar,” ucapnya mencoba menenangkan Aerline.Namun, Aerline masih sulit m

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 110 ~ Keadaan Joel

    “Joel, bertahanlah, kumohon... “ Aerline terus memegang tangan Joel yang saat ini berada di atas brankar rumah sakit. Para perawat berjalan cepat sambil mendorong brankar yang ditempati Joel, tangan Aerline yang penuh dengan darah, tidak kunjung terlepas dari tangan Joel. “Kumohon bertahanlah, Joel. Jangan tinggalkan aku,” isaknya.Aerline tak bisa menghentikan tangisnya, suara isakan yang keluar dari tenggorokannya begitu dalam dan penuh penderitaan. Semua yang ada di sekelilingnya seolah menghilang, hanya ada Joel, dan ia ingin sekali menyelamatkannya, meski ia tahu ini adalah hal yang di luar kekuatannya.Mereka sampai di ruang gawat darurat, dan para dokter segera bergerak cepat, memindahkan Joel ke meja perawatan. Aerline dipaksa untuk mundur, namun tangannya tetap terulur, berharap ada sesuatu yang bisa menghubungkannya dengan Joel, yang kini terbaring lemah.Seorang dokter mendekat, mencoba menenangkan Aerline. “Coba tenang, Nona. Kami akan melakuk

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 109 ~ Accident

    “Pak, apa ini masih lama?” tanya Aerline begitu gelisah sambil melihat jam tangan di pergelangan tangannya. Ya, sejak kemarin dia terus merasa bimbang, sampai akhirnya dia memutuskan untuk menemui Joel dan bicara kembali. Ini adalah kesempatan terakhir dari Aerline untuk perasaannya sendiri. Kalau, sekarang situasi kembali seperti sebelumnya, dia memutuskan untuk menyerah walau sebenarnya hatinya masih begitu keras kepala dan ingin terus bersama Joel. “Sepertinya ada perbaikan jalan di depan sana,” ucap sopir taksi. Aerline menyesal karena tidak memakai ojeg online. “Kalau begitu saya turun di sini saja, Pak,” ucap Aerline. “Saya tahu jalan alternatif, Bu. Kalau buru-buru, saya akan coba ambil jalan itu,” ucapnya. “Boleh, Pak, terima kasih.”Aerline membuka tasnya dan mengeluarkan ponsel, mengetikkan pesan singkat kepada Lyman untuk memberi tahu bahwa dia akan segera menuju bandara. Rasanya berat sekali, tetapi dia tahu ini a

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status