Share

Bab 50 ~ Bertemu Kembali

Author: Kinan Larasati
last update Last Updated: 2024-11-18 23:22:14

“Hei, Lin. Ada apa denganmu? kedua matamu sembab, apa kamu habis menangis?” tanya Agnes.

“Aku baik-baik saja,” jawab Aerline di sana. “Aku hanya merasa sedih saja.”

“Apa kamu ada masalah? katakanlah, jangan memendamnya sendiri,” ucap Agnes.

“Bukan hal besar. Hanya merasa kecewa karena orang yang sangat kupercaya membohongiku,” ucap Aerline.

Agnes menatap Aerline dengan penuh perhatian. Ia bisa melihat dengan jelas bahwa ada sesuatu yang mengganggu temannya. Meski Aerline mencoba tersenyum, matanya yang sembab dan wajah yang tampak lelah mengkhianati perasaan yang sebenarnya.

"Lin, kamu tahu kan aku selalu ada buat kamu? Kalau kamu mau cerita, aku siap mendengarkan," ujar Agnes lembut, mencoba membuat Aerline merasa nyaman.

Aerline menghela napas panjang, pandangannya menerawang ke arah jendela. "Bukan hal besar, Agnes. Aku hanya... kecewa," ucapnya dengan nada datar, meskipun rasa sakit di hatinya terdengar jelas dalam suaranya.

Agnes mengerutkan alis. "K
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Dshaku
kylee. pri yg tidur sama Gisella kah? semoga iya sjh. semoga jg dia mengejar Gisella.
goodnovel comment avatar
Jeon Shanty
Kyle? siapa dia mantan pacar atau pria yg tidur bersama Gisella waktu itu?! Omo Omo Gisella jga bikin penasaran, sebenarnya bagaimana sih perasaan Gisella untuk Joel, apa dia bnr² sangat mencintai Joel.. Aerly semangat ya itu hasil dri keputusan yg km ambil untuk tetap bersama Joel.
goodnovel comment avatar
anadesiana
itu artinya kalian jodoh... gisella udahlah sm Kyle aja y, lepasin joel. joel ga pernah cinta sama kamu.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 51 ~ Diantar Pulang

    “Saya, batalkan pembeliannya,” ujar Gisella yang bergegas pergi dari sana meninggalkan Kyle. Pelayan di sana dibuat terkejut dan hanya bisa melihat kepergian Gisella. “Nona Gisella, tunggu! Apa anda sangat handal menghindar? Bahkan tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi di malam itu,” ujar Kyle masih mengejar Gisella. “Apa yang harus aku pertanggungjawabankan? Itu terjadi, karena kita sama-sama mabuk,” ujar Gisella masih terus berjalan cepat, berharap Kyle pergi. Kyle menghentikan langkahnya dan menatap punggung Gisella dengan tatapan tajam. “Kamu pikir itu alasan yang cukup? Mengabaikan semuanya hanya karena kita mabuk?”Gisella menghentikan langkahnya, menghela napas panjang sebelum berbalik menghadap Kyle. “Lalu apa yang kamu mau dariku, Tuan Kyle? Penyesalan? Permintaan maaf? Atau... tanggung jawab seperti yang kamu katakan?” tanya Gisella dengan kesal. Kyle mendekat, nadanya berubah lebih lembut. “Aku hanya ingin kita bicara, Nona. Bukan seperti ini, terus menghindar

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 52 ~ Penghibur

    “Baru pulang?” tanya Freyya yang ternyata sedang sibuk di dapur saat Aerline sampai di apartemen. “Ya. Apa yang sedang kamu lakukan, Frey?” tanya Aerline berjalan perlahan mendekati dapur. “Aku sedang menghancurkan dapur. Apa kamu tidak lihat kalau aku sedang memasak!” ucap Freyya dengan mendengus. Aerline terkekeh di sana. “Sensi amat, Bu… ““Pergilah mandi, aku akan siapkan makan malam untuk kita berdua,” ujar Freyya. “Oke.”Aerline tersenyum kecil mendengar jawaban Freyya yang ketus tapi hangat. Freyya selalu seperti itu, penuh kehebohan tapi diam-diam peduli. Langkah Aerline melambat sejenak saat melihat kekacauan di dapur, tepung yang tumpah, beberapa alat masak berserakan, dan aroma masakan yang entah berhasil atau gagal tercium samar-samar.“Jangan terlalu lama mandinya, nanti makan malamnya dingin!” seru Freyya dari dapur sambil mengaduk sesuatu di wajan.Aerline hanya mengangguk sambil melangkah ke kamar mandi. Setelah hari yang panjang dan emosional, suara dan kehadiran

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   53 ~ Tamu Tidak Di undang

    “Apa yang kamu lakukan di rumahku?” tanya Joel merasa kesal karena kehadiran Bailee di sana. Ibu tiri Joel itu berjalan masuk dengan langkah angkuh memasuki rumah Joel. “Apa seperti itu, kamu menyapa ibumu?” tanya Bailee. Joel menatap Bailee dengan sinis. “Kalau tidak ada hal penting. Keluar!” usir Joel tanpa belas kasih. “Kamu selalu saja bersikap dingin padaku, Joel. Padahal dulu kita sangat dekat,” ujarnya dengan seringai. “Keluar!” usir Joel. “Ada jadwal untuk bertemu wedding organizer dan persiapan foto pra wedding dengan Gisella. Luangkanlah waktumu,” ujar Bailee. “Aku sibuk!”“Sibuk berkencan maksudmu?” ujar Bailee tersenyum meremehkan Joel. Bailee mengayunkan kakinya dengan santai, duduk di sofa ruang tamu Joel seolah rumah itu miliknya. Wajahnya tidak menunjukkan rasa terganggu oleh sikap dingin putra tirinya.“Kamu memang keras kepala seperti ayahmu,” kata Bailee dengan nada menyindir. “Tapi ingat, Joel, pernikahanmu dengan Gisella ini bukan hanya untukmu. Ini tenta

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 54 ~ Ketahuan?

    “Jadi, aku sebrengsek itu di matamu?” Aerline terkejut saat mendengar bisikan seseorang di belakangnya. Dia langsung membalikkan badannya dan melihat Joel berdiri di belakangnya. “Joel? Apa yang kamu lakukan di sini? Pergilah, nanti ada yang lihat. Kita lagi ada di kantor,” ujar Aerline melihat kanan dan kiri dengan khawatir. “Kenapa begitu gelisah? Memangnya kenapa kalau ketahuan?” goda Joel. “Apa kamu akan memakiku lagi?” Aerline merasa tubuhnya membeku, otaknya berputar cepat mencoba mencari alasan atau cara untuk keluar dari situasi ini. "Joel, aku nggak bermaksud... Maksudku, voice note itu... Aku... Aku mabuk waktu itu!" katanya terbata-bata, wajahnya memerah.Joel menyeringai kecil, tangannya dimasukkan ke saku celananya dengan santai. "Oh, jadi kalau mabuk, semua hal yang kamu sembunyikan keluar begitu saja, ya?" tanyanya dengan nada yang menggoda namun matanya tajam mengamati reaksi Aerline.Aerline menelan ludah, hatinya semakin kalut.

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 55 ~ Permintaan Joelio

    “Sebenarnya apa yang tadi dimaksud Leon, ya. Dia tidak melihat dan mendengar apa pun, kan?” batin Aerline merasa terusik dengan apa yang dikatakan Leon tadi. “Sudahlah, mungkin hanya salah paham. Sebaiknya aku kembali fokus bekerja,” gumamnya mulai fokus menatap layar laptop di depannya. Aerline berusaha mengalihkan pikirannya dari ucapan Leon yang menggantung dan penuh tanda tanya. Namun, rasa penasaran tetap membayang di benaknya, membuatnya sulit benar-benar fokus. Dia mengetik beberapa baris dokumen di laptopnya, tapi pikirannya terus berputar pada kemungkinan-kemungkinan yang dimaksud Leon.“Apa dia mendengar sesuatu waktu aku bicara dengan Joel tadi? Atau… apa mungkin dia benar-benar tahu?” Aerline bergumam pelan, menggigit bibir bawahnya dengan cemas. Dia merasa bahwa Leon bukan tipe orang yang bicara sembarangan. Jika dia mengatakan sesuatu, pasti ada alasan di baliknya.Namun, Aerline menggelengkan kepala, mencoba mengusir pikiran-pikiran itu. "Fokus, Aerl

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 56 ~ Belanja Bersama

    “Mau makan di rumah atau makan di luar?” tanya Joel. “Karena masih sore, kita maka di rumah aja,” ujar Aerline. “Okey. Kalau gitu, kita belanja bahannya dulu. Kebetulan, aku belum belanja bahan masakan,” ucap Joel. “Okay.”Joel menyetir mobilnya menuju salah satu swalayan untuk membeli bahan masakan. Di swalayan, mereka berdua berjalan santai menyusuri lorong-lorong penuh dengan barang kebutuhan. Aerline melihat deretan bahan masakan di kanan kirinya, sementara Joel mendorong keranjang belanja.“Apa yang mau dimasak nanti?” tanya Joel sambil menatap beberapa sayuran segar yang tersusun rapi di rak.“Mungkin pasta dengan saus creamy atau sup ayam, gimana menurutmu?” Aerline bertanya balik sambil memilih tomat yang masih segar.“Pasta sounds good. Tapi tambahin salad biar lebih seimbang,” usul Joel sambil mengambil sekantong lettuce dan wortel.Aerline tersenyum, “Oke, setuju. Jangan lupa beli keju parmesan sama susu untuk sausnya.”Mereka melanjutkan belanja dengan suasana santai,

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 57 ~ Perhatian Joel

    Aerline membuka matanya saat cahaya matahari menerobos masuk ke celah jendela kamar. Wanita itu menyadari kalau dia sedang tidur dalam dekapan hangat Joel. Aerline tidak sangka, semalam mereka tidak melakukan apa pun selain tidur bersama. Joel terlihat berusaha menahan dirinya. Padahal awalnya, Aerline berpikir, Joel hanya ingin melakukan hubungan intim dengannya. Tetapi ternyata diluar dugaan, pria itu tidak melakukan apapun, selain tidur dengan memeluk Aerline. Aerline menghela napas pelan, mencoba memahami perasaannya sendiri. Ia merasa canggung, namun sekaligus terenyuh dengan sikap Joel semalam. Pria itu benar-benar telah berubah, setidaknya untuk kali ini, dia membuktikan bahwa tindakannya sejalan dengan ucapannya.Aerline menggerakkan tubuhnya perlahan, berusaha tidak membangunkan Joel. Namun, gerakan kecilnya membuat pria itu menggeliat pelan. Mata Joel perlahan terbuka, dan senyuman lembut langsung menghiasi wajahnya saat ia melihat Aerline.“Pagi, Sayang,” bisik Joel denga

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 58 ~ Bicara dengan Leon

    “Joel, kita sudah di kantor,” ujar Aerline memperingati pria yang saat ini berjalan di sampingnya sambil menggenggam tangan Aerline menuju lift. “Memangnya kenapa? Aku masih ingin bermesraan denganmu,” ucap Joel dengan santai. Bukan Aerline tidak mau. Dia juga mau, bahkan dia ingin seluruh dunia tau tentang hubungan mereka. Tapi situasinya berbeda, Aerline adalah wanita Selingkuhan Joel. Bagaimanapun, akan terjadi huru-hara kalau sampai hubungan mereka tersebar. “Aku tidak mau ada yang lihat,” protes Aerline. “Tidak ada siapapun di sini. Jadi tenang saja,” ucap Joel tersenyum merekah. Aerline hanya bisa menghela napas panjang sambil melirik ke sekeliling, memastikan tidak ada orang yang melintas. Namun, tangannya tetap digenggam erat oleh Joel, seolah pria itu sengaja memperlihatkan betapa ia tidak peduli dengan risiko yang mungkin mereka hadapi."Joel, aku serius. Kalau sampai ada yang melihat, aku yang akan menanggung akibatnya," bisik Aerline dengan nada setengah memohon.Joel

Latest chapter

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 59 ~ Kehancuran Gisela

    Tok! Tok! Tok! Aerline yang sedikit termenung karena perkataan Leon tadi terkejut dengan suara itu. Dia mengangkat kepalanya dan cukup terkejut saat melihat Gisella di sana. “Ah, ada yang bisa saya bantu?” tanya Aerline segera berucap. “Dimana, Joel?” tanya Gisella tanpa basa-basi. “Pak Joel-”“Ada apa kamu datang kemari?” tanya Joel di saat itu, dia muncul dan membuat mereka berdua menoleh ke arah Joel. “Aku ingin bicara denganmu, Joel,” ujar Gisella. “Masuk ke ruanganku,” ujar Joel berlalu pergi dan Gisella mengikutinya. Saat mereka masuk ke dalam ruangan, kaca jendela mereka diburamkan hingga Aerline tidak bisa melihat ke dalam ruangan. Aerline mengalihkan pandangannya dan malah bertemu dengan tatapan Leon yang juga sedang berada di ruangan itu dan menyaksikan hal itu. Aerline yang tidak Ingin dikasihani pun segera memalingkan wajahnya. Dan berusaha fokus dengan pekerjaannya. Di dalam ruangan, Gisella duduk di sofa dan berhadapan dengan Joel. “Kebetulan, ada yang ingin a

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 58 ~ Bicara dengan Leon

    “Joel, kita sudah di kantor,” ujar Aerline memperingati pria yang saat ini berjalan di sampingnya sambil menggenggam tangan Aerline menuju lift. “Memangnya kenapa? Aku masih ingin bermesraan denganmu,” ucap Joel dengan santai. Bukan Aerline tidak mau. Dia juga mau, bahkan dia ingin seluruh dunia tau tentang hubungan mereka. Tapi situasinya berbeda, Aerline adalah wanita Selingkuhan Joel. Bagaimanapun, akan terjadi huru-hara kalau sampai hubungan mereka tersebar. “Aku tidak mau ada yang lihat,” protes Aerline. “Tidak ada siapapun di sini. Jadi tenang saja,” ucap Joel tersenyum merekah. Aerline hanya bisa menghela napas panjang sambil melirik ke sekeliling, memastikan tidak ada orang yang melintas. Namun, tangannya tetap digenggam erat oleh Joel, seolah pria itu sengaja memperlihatkan betapa ia tidak peduli dengan risiko yang mungkin mereka hadapi."Joel, aku serius. Kalau sampai ada yang melihat, aku yang akan menanggung akibatnya," bisik Aerline dengan nada setengah memohon.Joel

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 57 ~ Perhatian Joel

    Aerline membuka matanya saat cahaya matahari menerobos masuk ke celah jendela kamar. Wanita itu menyadari kalau dia sedang tidur dalam dekapan hangat Joel. Aerline tidak sangka, semalam mereka tidak melakukan apa pun selain tidur bersama. Joel terlihat berusaha menahan dirinya. Padahal awalnya, Aerline berpikir, Joel hanya ingin melakukan hubungan intim dengannya. Tetapi ternyata diluar dugaan, pria itu tidak melakukan apapun, selain tidur dengan memeluk Aerline. Aerline menghela napas pelan, mencoba memahami perasaannya sendiri. Ia merasa canggung, namun sekaligus terenyuh dengan sikap Joel semalam. Pria itu benar-benar telah berubah, setidaknya untuk kali ini, dia membuktikan bahwa tindakannya sejalan dengan ucapannya.Aerline menggerakkan tubuhnya perlahan, berusaha tidak membangunkan Joel. Namun, gerakan kecilnya membuat pria itu menggeliat pelan. Mata Joel perlahan terbuka, dan senyuman lembut langsung menghiasi wajahnya saat ia melihat Aerline.“Pagi, Sayang,” bisik Joel denga

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 56 ~ Belanja Bersama

    “Mau makan di rumah atau makan di luar?” tanya Joel. “Karena masih sore, kita maka di rumah aja,” ujar Aerline. “Okey. Kalau gitu, kita belanja bahannya dulu. Kebetulan, aku belum belanja bahan masakan,” ucap Joel. “Okay.”Joel menyetir mobilnya menuju salah satu swalayan untuk membeli bahan masakan. Di swalayan, mereka berdua berjalan santai menyusuri lorong-lorong penuh dengan barang kebutuhan. Aerline melihat deretan bahan masakan di kanan kirinya, sementara Joel mendorong keranjang belanja.“Apa yang mau dimasak nanti?” tanya Joel sambil menatap beberapa sayuran segar yang tersusun rapi di rak.“Mungkin pasta dengan saus creamy atau sup ayam, gimana menurutmu?” Aerline bertanya balik sambil memilih tomat yang masih segar.“Pasta sounds good. Tapi tambahin salad biar lebih seimbang,” usul Joel sambil mengambil sekantong lettuce dan wortel.Aerline tersenyum, “Oke, setuju. Jangan lupa beli keju parmesan sama susu untuk sausnya.”Mereka melanjutkan belanja dengan suasana santai,

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 55 ~ Permintaan Joelio

    “Sebenarnya apa yang tadi dimaksud Leon, ya. Dia tidak melihat dan mendengar apa pun, kan?” batin Aerline merasa terusik dengan apa yang dikatakan Leon tadi. “Sudahlah, mungkin hanya salah paham. Sebaiknya aku kembali fokus bekerja,” gumamnya mulai fokus menatap layar laptop di depannya. Aerline berusaha mengalihkan pikirannya dari ucapan Leon yang menggantung dan penuh tanda tanya. Namun, rasa penasaran tetap membayang di benaknya, membuatnya sulit benar-benar fokus. Dia mengetik beberapa baris dokumen di laptopnya, tapi pikirannya terus berputar pada kemungkinan-kemungkinan yang dimaksud Leon.“Apa dia mendengar sesuatu waktu aku bicara dengan Joel tadi? Atau… apa mungkin dia benar-benar tahu?” Aerline bergumam pelan, menggigit bibir bawahnya dengan cemas. Dia merasa bahwa Leon bukan tipe orang yang bicara sembarangan. Jika dia mengatakan sesuatu, pasti ada alasan di baliknya.Namun, Aerline menggelengkan kepala, mencoba mengusir pikiran-pikiran itu. "Fokus, Aerl

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 54 ~ Ketahuan?

    “Jadi, aku sebrengsek itu di matamu?” Aerline terkejut saat mendengar bisikan seseorang di belakangnya. Dia langsung membalikkan badannya dan melihat Joel berdiri di belakangnya. “Joel? Apa yang kamu lakukan di sini? Pergilah, nanti ada yang lihat. Kita lagi ada di kantor,” ujar Aerline melihat kanan dan kiri dengan khawatir. “Kenapa begitu gelisah? Memangnya kenapa kalau ketahuan?” goda Joel. “Apa kamu akan memakiku lagi?” Aerline merasa tubuhnya membeku, otaknya berputar cepat mencoba mencari alasan atau cara untuk keluar dari situasi ini. "Joel, aku nggak bermaksud... Maksudku, voice note itu... Aku... Aku mabuk waktu itu!" katanya terbata-bata, wajahnya memerah.Joel menyeringai kecil, tangannya dimasukkan ke saku celananya dengan santai. "Oh, jadi kalau mabuk, semua hal yang kamu sembunyikan keluar begitu saja, ya?" tanyanya dengan nada yang menggoda namun matanya tajam mengamati reaksi Aerline.Aerline menelan ludah, hatinya semakin kalut.

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   53 ~ Tamu Tidak Di undang

    “Apa yang kamu lakukan di rumahku?” tanya Joel merasa kesal karena kehadiran Bailee di sana. Ibu tiri Joel itu berjalan masuk dengan langkah angkuh memasuki rumah Joel. “Apa seperti itu, kamu menyapa ibumu?” tanya Bailee. Joel menatap Bailee dengan sinis. “Kalau tidak ada hal penting. Keluar!” usir Joel tanpa belas kasih. “Kamu selalu saja bersikap dingin padaku, Joel. Padahal dulu kita sangat dekat,” ujarnya dengan seringai. “Keluar!” usir Joel. “Ada jadwal untuk bertemu wedding organizer dan persiapan foto pra wedding dengan Gisella. Luangkanlah waktumu,” ujar Bailee. “Aku sibuk!”“Sibuk berkencan maksudmu?” ujar Bailee tersenyum meremehkan Joel. Bailee mengayunkan kakinya dengan santai, duduk di sofa ruang tamu Joel seolah rumah itu miliknya. Wajahnya tidak menunjukkan rasa terganggu oleh sikap dingin putra tirinya.“Kamu memang keras kepala seperti ayahmu,” kata Bailee dengan nada menyindir. “Tapi ingat, Joel, pernikahanmu dengan Gisella ini bukan hanya untukmu. Ini tenta

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 52 ~ Penghibur

    “Baru pulang?” tanya Freyya yang ternyata sedang sibuk di dapur saat Aerline sampai di apartemen. “Ya. Apa yang sedang kamu lakukan, Frey?” tanya Aerline berjalan perlahan mendekati dapur. “Aku sedang menghancurkan dapur. Apa kamu tidak lihat kalau aku sedang memasak!” ucap Freyya dengan mendengus. Aerline terkekeh di sana. “Sensi amat, Bu… ““Pergilah mandi, aku akan siapkan makan malam untuk kita berdua,” ujar Freyya. “Oke.”Aerline tersenyum kecil mendengar jawaban Freyya yang ketus tapi hangat. Freyya selalu seperti itu, penuh kehebohan tapi diam-diam peduli. Langkah Aerline melambat sejenak saat melihat kekacauan di dapur, tepung yang tumpah, beberapa alat masak berserakan, dan aroma masakan yang entah berhasil atau gagal tercium samar-samar.“Jangan terlalu lama mandinya, nanti makan malamnya dingin!” seru Freyya dari dapur sambil mengaduk sesuatu di wajan.Aerline hanya mengangguk sambil melangkah ke kamar mandi. Setelah hari yang panjang dan emosional, suara dan kehadiran

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 51 ~ Diantar Pulang

    “Saya, batalkan pembeliannya,” ujar Gisella yang bergegas pergi dari sana meninggalkan Kyle. Pelayan di sana dibuat terkejut dan hanya bisa melihat kepergian Gisella. “Nona Gisella, tunggu! Apa anda sangat handal menghindar? Bahkan tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi di malam itu,” ujar Kyle masih mengejar Gisella. “Apa yang harus aku pertanggungjawabankan? Itu terjadi, karena kita sama-sama mabuk,” ujar Gisella masih terus berjalan cepat, berharap Kyle pergi. Kyle menghentikan langkahnya dan menatap punggung Gisella dengan tatapan tajam. “Kamu pikir itu alasan yang cukup? Mengabaikan semuanya hanya karena kita mabuk?”Gisella menghentikan langkahnya, menghela napas panjang sebelum berbalik menghadap Kyle. “Lalu apa yang kamu mau dariku, Tuan Kyle? Penyesalan? Permintaan maaf? Atau... tanggung jawab seperti yang kamu katakan?” tanya Gisella dengan kesal. Kyle mendekat, nadanya berubah lebih lembut. “Aku hanya ingin kita bicara, Nona. Bukan seperti ini, terus menghindar

DMCA.com Protection Status