Share

RENCANA PAK BUKHORI!

RENCANA PAK BUKHORI!

"Apa Hasan dan Dinda saja yang pergi dari rumah ini?" tanya Hasan. Dinda menelan ludahnya kasar mendengar ucapan suaminya.

"Apakah ketika Ibu meninggalkan sertifikat itu dengan penuh kesadaran?" cerca Hasan lagi.

"Nak..." kata Bu Nafis kepada putranya itu sambil bercucuran air mata. Dia tak menyangka Hasan tega mengatakan hal seperti itu padanya.

Satu ketakutan besar bu Nafis kini menyergahah dirinya sendiri. Dia takut bagaimana jika Hasan tak sekedar mengancam saja. Kalau Hasan meninggalkannya sendiri, dan menanggung semua nya. Apakah dia harus menjual rumah ini? Rumah dengan seribu kenangan bersama almarhum suaminya dulu.

"Kalau memang itu pilihan Ibu, Hasan akan angkat kaki," jawab Hasan santai sambil menyenderkan badannya ke kursi makan.

"Bukankah ibu yang memilih semua ibu yang mengatakan dan membolehkan Mas Zain membawa sertifikat rumah. Bahkan Ibu juga yang setuju menyekolahkan atau menggadaikan rumah ini di bank tanpa pemberitahuan Hasan. Apakah anak ibu i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status