Home / Romansa / JODOH TAK TEPAT WAKTU / 13. AJAKAN MAKAN SIANG

Share

13. AJAKAN MAKAN SIANG

Author: Herofah
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Rindu, ke ruangan saya sekarang," panggil Fahri siang itu.

Ini hari ke sepuluh setelah dua manusia itu bekerja tanpa bertegur sapa di kantor.

Rindu menyudahi aktifitas makan siangnya dan buru-buru melaksanakan perintah.

Setelah merapikan sedikit penampilannya, Rindu pun masuk ke ruangan sang atasan.

Dilihatnya Fahri tampil sempurna seperti biasa. Rapi dengan jas dan dasi yang selalu serasi dengan warna jas yang dia pakai.

Meski saat itu, wajah Fahri tampak lelah dan tidak bersemangat.

"Ada apa, Pak?" tanya Rindu begitu dirinya sudah menghadap.

"Kamu sudah makan siang?" tanya Fahri seraya menutup layar laptop di meja kerjanya.

"Sudah, tapi belum habis," jawab Rindu dengan kejujuran penuh.

"Bawa bekal?" tanya Fahri lagi.

Rindu mengangguk, "Iya Pak,"

"Mau temani saya makan siang?"

Kali ini, Rindu jadi tertegun.

*****

Tak memiliki alasan, Rindu pun menyanggupi a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   14. BUKTI PERSELINGKUHAN

    Ini weekend, harusnya Rindu bisa bangun lebih siang namun dia tak melakukan hal itu.Kemarin Rindu baru saja menerima gaji pertamanya bekerja di perusahaan Fahri. Semua hutang sudah dia cicil dan untungnya masih tersisa uang yang cukup untuk makan dan ongkos selama satu bulan ke depan.Pagi ini Rindu sengaja bangun pagi-pagi buta karena dia berniat untuk ke pasar.Rindu hendak menyetok bahan-bahan mentah yang bisa diolah untuk makanan satu minggu ke depan.Saat itu Rindu hendak bangun namun tangan Albani malah menariknya kembali ke pelukan."Mas? Apaan sih?" ucap Rindu sedikit meronta."Mau kemana? Masih pagi, kamukan libur hari ini. Dingin banget, peluk aku dulu," rengek Albani manja."Yaudah kalau dingin pakai baju," perintah Rindu dengan nada sewot. Dia hendak bangkit lagi tapi Albani semakin kencang memeluknya."Maaaasss, aku mau ke pasar," ujar Rindu yang mencoba melepaskan diri.Albani membuka mat

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   15. PERTEMUAN DI HALTE

    Rindu baru saja membeli setengah dari rincian belanjaan yang sudah dia catat dari rumah, tapi kepalanya mendadak pening diikuti rasa nyeri di area perut.Karena sakitnya tidak tertahankan, Rindu pun memilih untuk menyudahi acara belanjanya dan beranjak keluar dari pasar untuk mencari tempat duduk.Untung halte yang tak jauh dari pasar tampak sepi, Rindu pun beristirahat di sana. Dia duduk di bangku besi panjang yang terdapat di halte tersebut.Dengan wajah meringis Rindu meremas perutnya yang semakin lama semakin nyeri.Beberapa menit beristirahat Rindu merasa lebih baik hingga akhirnya dia berniat untuk segera pulang.Naasnya, begitu Rindu berdiri, dia merasakan darah segar mengalir deras di sela-sela pahanya dan turun ke kaki.Rindu panik hingga membuatnya berteriak meminta pertolongan.Hingga setelahnya, seorang lelaki berpakaian rapi tampak keluar dari mobil mewahnya yang kebetulan sedang melintas di area pasar tepat

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   16. KEPERGOK

    Albani sedang santai menonton TV di ruang tamu kontrakannya ketika dia mendengar suara mobil yang terparkir tepat dihalaman depan jejeran kontrakannya.Untungnya halaman sekitar kontrakannya berdiri cukup luas sehingga memungkinkan untuk mobil bisa masuk.Albani mengintip dari jendela dan menjadi terkejut ketika dia melihat Rindu keluar dari mobil mewah itu bersama seorang lelaki yang mungkin seumuran dengannya tapi yang pasti lelaki itu lebih tampan darinya.Beribu pertanyaan kian merasuk dalam benak Albani disertai perasaannya yang mendadak kacau.Ini memang bukan hal pertama yang pernah dirasakan Albani sejak dirinya menjalin hubungan dengan Rindu sedari SMA.Rindu yang cantik, memang menjadi kejaran banyak lelaki. Itulah sebabnya, Albani paham betul apa yang dia rasakan dan berusaha untuk tetap bersikap wajar.Albani langsung berpura-pura kembali fokus menonton saat dia melihat Rindu yang mulai berjalan masuk ke dalam kontrak

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   17. KEKHAWATIRAN RINDU

    Malam itu, Fahri memang tidak langsung melabrak Damar maupun Adel. Dia hanya mengikuti mereka hingga Fahri tau kalau Damar dan Adel hendak check in.Fahri masih terus membuntuti kemana Damar membawa Adel sampai akhirnya, dia tiba di lantai sepuluh lalu Damar membawa Adel masuk ke dalam salah satu kamar di sana.Fahri bukan tipikal lelaki yang mengandalkan otot dan emosi dalam menyelesaikan sebuah masalah, namun lebih ke otak.Saat itu, setelah Damar dan Adel sama-sama memasuki kamar yang telah mereka pesan, Fahri langsung menelepon Gunawan, seorang detektif swasta yang sebelumnya dia sewa untuk mengawasi Adel."Halo, ada apa Pak Fahri?" tanya Gunawan di seberang."Saya perlu bantuanmu lagi, Gun," jawab Fahri ditelepon."Baiklah, hal apa yang harus saya lakukan untuk anda kali ini, Pak?""Datanglah bersama polisi ke Hotel High Five, saya ingin kamu menggerebek Damar dan Adel di sana,""Baik, Pak,"Dan sa

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   18. AIR MATA SANG DIREKTUR

    Keesokan paginya, Rindu dan Albani sudah rapi dengan seragam kerja mereka.Karena kebetulan searah, jadilah mereka berangkat bersama-sama naik metromini. Rindu ke kantor sementara Albani ke minimarket tempat dia bekerja.Disepanjang perjalanan Albani terus saja bertanya akan kondisi Rindu, lelaki itu terlihat sangat perhatian terlebih khawatir, sebab setahu Albani, sejak dirinya berkenalan dengan Rindu, Rindu ini termasuk tipe orang yang jarang sekali sakit.Itulah sebabnya, sekalinya Rindu sakit, Albani pasti akan sangat cemas."Aku turun duluan ya? Kalau ada apa-apa langsung kabarin aku ya, Ndu?" ucap Albani sebelum mereka berpisah di metromini karena memang jarak lokasi tempat kerja Albani yang lebih dekat."Iya Mas, kamu juga hati-hati. Semangat kerja hari pertama, fighting!" ucap Rindu dengan gayanya yang ceriwis. Albani tertawa dia sempat mengelus puncak kepala istrinya yang menggemaskan itu.Metromini pun kembali melaju se

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   19. AJAKAN FAHRI

    "Aku bener-bener nggak nyangka kamu tega berbuat seperti ini sama aku Fahri! AKU INI ISTRI KAMU! KENAPA KAMU MEMPERMALUKAN AKU SEPERTI INI? KAMU JAHAT FAHRI! KAMU JAHAT!"Itulah kalimat terakhir Adel yang di dengar Fahri pagi ini saat dia menyempatkan diri untuk datang ke lapas sebelum berangkat ke kantornya.Fahri memang telah menggugat Adel sesuai pasal dan hukum yang berlaku di negaranya mengenai perselingkuhan dan perzinahan dengan maksimal hukuman pidana sembilan bulan penjara.Kabarnya, setelah berita panas tentang hubungan terlarang Adel dengan Damar mencuat ke media pagi ini, semua kontrak kerja yang telah ditanda tangani Adel langsung dibatalkan oleh pihak terkait. Banyak iklan yang memutuskan untuk mengganti posisi Adel sebagai model produk mereka.Sudah bisa dipastikan, karir Adelia Kartika Wibowo yang telah dia rintis selama bertahun-tahun akan hancur dalam sekejap mata.Dan setelah ini, yang Fahri tahu, Adel pasti akan sangat

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   20. TERUNGKAP

    "Jujur, ini pertama kalinya loh saya makan jengkol, Rin. Tapi serius, ini enak. Enak banget malah," seru Fahri ketika dua suapan nasi ples jengkol hasil masakan Rindu masuk ke dalam mulutnya.Saat itu, mereka sedang berada di sebuah tempat yang sunyi dan cukup jauh dari hingar-bingar kota metropolitan yang bising.Perbukitan landai dengan panorama alam hijau bak permadani megah membentang di sepanjang mata memandang.Hari itu, Fahri mengajak Rindu ke puncak pas untuk sejenak menenangkan pikirannya yang kacau.Berada di tengah-tengah hamparan kebun teh membuat Fahri merasa jauh lebih baik.Terlebih, dia ditemani Rindu.Satu-satunya orang yang Fahri pikir bisa menjadi teman berbagi akan kepahitan hidup yang kini sedang dia alami.Fahri sudah menceritakan perihal kejadian yang menimpa kehidupan rumah tangganya pada Rindu sebelum akhirnya dia memutuskan untuk menyantap bekal makan siangnya.Kini, hatinya sedikit leb

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   21. FAKTA MENGEJUTKAN

    Perbincangan Fahri dan Rindu hari itu di puncak berlanjut hingga waktu beranjak senja.Mereka bercerita tentang banyak hal sambil berjalan kaki menelusuri jalan setapak di area perkebunan teh yang asri. Untungnya, cuaca hari itu cerah meski semakin sore, mendung semakin menyelimuti area puncak dengan awan tebal nan hitam di langit."Terus bagaimana perasaan kamu setelah menikah dengan suami kamu sekarang? Apa kamu bahagia, Rindu? Atau malah menyesal telah kabur dari rumah waktu itu?" tanya Fahri saat itu."Saya nggak pernah menyesal atas keputusan saya ini Pak. Saya bahagia hidup bersama Mas Bani meski serba kekurangan. Bagi saya, bisa melihat Mas Bani disamping saya setiap hari saja, itu sudah cukup membuat saya bahagia,""Sesederhana itu?"Rindu mengangguk."Bahagia itukan memiliki porsinya masing-masing bagi setiap orang. Dan bahagia versi saya itu, nggak selalu harus menyangkut soal materi Pak. Walau hidup saya dan Mas Bani s

Latest chapter

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   84. EPILOG

    "Bang, ada yang nyariin tuh di luar," ucap seorang lelaki berseragam pegawai minimarket pada rekan kerjanya yang bernama Albani."Siapa?" Tanya Albani yang saat itu sedang istirahat makan siang."Nggak tau, cewek, cantik pake hijab,"Kening Albani berkerut samar. Lelaki itu lekas menyudahi acara makan siangnya untuk segera menemui sang tamu.Dan Albani menjadi terkejut saat dia mengetahui siapa wanita yang dimaksud rekan kerjanya tadi.Dia Adel.Istri dari lelaki bernama Fahri Hendrawan.*****Enam jam berlalu, Albani sudah selesai bekerja dan berniat untuk mendatangi lokasi yang dijanjikan Adel tadi siang.Sebuah cafe elit di pusat kota Jakarta."Ada apa Mba?" Tanya Albani to the point begitu Adel menyuruhnya duduk.Mereka duduk berhadapan di salah satu meja di dalam cafe bernuansa cozy itu."Saya mau tanya, apa benar Rindu istri kamu itu seorang penulis?" Tanya Adel saat itu

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   83. BERSAMA KITA BISA

    Hari-hari berlalu.Musim berganti dengan cepat.Waktu berputar bagai anak panah yang melesat dari busurnya.Waktu tiga tahun yang Fahri dan Rindu lalui bersama dalam kesederhanaan nyatanya lebih membahagiakan ketimbang mereka harus hidup dengan bergelimang harta dan kemewahan.Fahri mengawali karirnya dengan bekerja sebagai salah satu karyawan HRD di sebuah perusahaan di Jakarta.Sementara Rindu kembali fokus menekuni dunia literasi.Sejauh ini Rindu sudah berhasil merampungkan lima belas karya yang kesemuanya adalah novel bertema drama rumah tangga.Nama Rindu kini sudah banyak dikenal orang banyak dan pundi-pundi rupiah pun mengalir tiada henti dari semua naskahnya yang laris di pasaran.Bahkan ada beberapa naskah Rindu yang sudah dilirik oleh produser film untuk diangkat menjadi film layar lebar.Berkat kegigihan dan kesabaran mereka, lambat laun, perekonomian mereka yang sulit pun membaik dan kini R

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   82. MEMULAI SEMUA DARI TITIK NOL

    Semua dilakukan serba cepat.Prosesi pemakaman Azzura berlangsung khidmat.Azzura dikuburkan bersebelahan dengan makam sang Ibu, Adelia Kartika Wibowo.Saat itu, dari luar Fahri memang terlihat tegar bahkan tak ada satu tetes pun air matanya yang mengalir keluar.Dan hanya Rindu satu-satunya orang yang tahu bagaimana sejatinya perasaan sang suami saat ini.Sesungguhnya Fahri begitu rapuh.Bahkan sejak lelaki itu kembali ke Indonesia dengan membawa serta jenazah Azzura, Fahri tak sama sekali bicara. Lelaki itu diam membisu dalam duka yang menyelimuti hatinya.Kepergian Azzura benar-benar menjadi pukulan telak bagi Fahri yang membawa dirinya pada titik terendah kehidupan.Mungkin, jika tidak ada Rindu di sisinya, Fahri sendiri tidak tahu apakah dirinya masih bisa melanjutkan hidup atau tidak.Pemakaman selesai pagi itu.Awan mendung yang sudah menggelayuti langit Kota Jakarta sejak tadi malam seo

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   81. BERITA BURUK

    Fahri sampai di Singapura setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan.Lelaki itu harusnya beristirahat sejenak di apartemen, tapi dia tak melakukannya karena terlalu khawatir akan kondisi Azzura.Jadilah, sesampainya di Bandar Udara International Changi Singapura, Fahri langsung on the way menuju rumah sakit tempat Azzura menjalani kemo.Tak membutuhkan waktu lama untuk Fahri sampai di rumah sakit.Fahri kembali mengecek ponselnya sekali lagi saat telepon dan seluruh pesan yang dia kirimkan pada sang Papih dan Mamihnya tak kunjung ada jawaban.Mendadak, perasaan cemas menggelayuti hati Fahri.Fahri berjalan dengan langkah tergesa menuju lokasi di mana Azzura berada, namun dia tak mendapati sesiapapun di sana.Tak ada Azzura maupun kedua orang tuanya.Fahri bertanya pada suster rumah sakit dan lelaki itu terkejut bukan main saat sang suster mengatakan bahwa pasien bernama Azzura semalam mengalami kejang dan

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   80. PERTEMUAN YANG SINGKAT

    "Maafkan aku Rindu. Mungkin karena aku kemarin sempat mengganti nomor, makanya aku terlambat mengetahui informasi tentang kaburnya Surya dan Romy dari kepolisian Kalimantan," ucap Fahri saat kini dirinya dan Rindu sudah keluar dari ruangan rawat Bisma.Pasca pertemuannya dengan Januar tadi, Fahri sebenarnya ingin sekali memberi Januar pelajaran atas perlakuannya terhadap Rindu. Namun sayang dia tak mungkin melakukan hal itu di hadapan Bisma yang sedang sakit.Saat ini Fahri dan Rindu sedang berbincang di dalam ruangan rawat Yanti. Azam baru saja tertidur karena waktu yang memang sudah larut.Fahri terpaksa berbohong pada Azzura agar diizinkan untuk pergi ke Indonesia karena lelaki itu terlalu mengkhawatirkan kondisi Rindu.Sekarang, semua sudah aman.Fahri bisa lebih tenang. Itulah sebabnya dia harus lekas kembali ke Singapura."Sudah tidak apa-apa. Semuanya sudah terjadi. Besok sebelum berangkat ke Singapur, ada baiknya kamu tem

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   79. BERTEMU JANUAR

    Setelah insiden yang terjadi di Basemen rumah sakit dua hari yang lalu, kini Bisma sudah mendapat perawatan intensif pasca operasi akibat perut kirinya yang tertembus timah panas oleh Surya.Sementara Surya sendiri dinyatakan meninggal di lokasi kejadian saat Bisma berhasil melawan dengan balik menembak Surya. Tembakan Bisma tepat mengenai jantung Surya, itulah sebabnya Surya langsung menghembuskan nyawanya detik itu juga.Setidaknya, kini Rindu bisa bernapas lega setelah memastikan Romy dibekuk oleh polisi dan mendapat hukuman atas tindakannya yang telah berani kabur dari penjara. Romy dijatuhi hukuman pidana seumur hidup atas tindakannya tersebut.Rindu yang merasa berhutang budi pada Bisma kini harus membagi waktu yang dimilikinya untuk menjaga Yanti dan Bisma secara bergantian.Untungnya, ruangan rawat Bisma dengan Yanti tidak terlalu jauh, jadi Rindu bisa bulak-balik kapan pun dirinya mau.Pagi itu, sehabis mengantar Azam ke sekolah

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   78. INSIDEN DI BASEMEN

    "Hai, Rindu? Apa kabar?" Tanya seorang lelaki yang mengantri di belakang Rindu saat wanita itu hendak membayar di kasir minimarket.Rindu pun menoleh dan terkejut, meski setelahnya sebuah senyuman lebar mengembang di wajah cantiknya. "Bisma?" Pekik Rindu tak percaya. Sebab sepengetahuannya, Bisma sudah kembali ke Kalimantan."Kamu sejak kapan di Jakarta?" Tanya Rindu saat kini dirinya dan Bisma sudah keluar dari minimarket. Mereka hendak berjalan menuju ruang rawat Yanti."Sudah dari satu minggu yang lalu,""Oh begitu, kenapa tidak memberi kabar?" Tanya Rindu lagi."Maaf, aku sibuk dengan pekerjaan dan harus merawat Ibuku juga yang sedang sakit," Bisma jadi terkekeh, merasa tidak enak. Meski alasan utama seorang Bisma kembali ke Jakarta karena selain harus merawat Ibunya yang sedang sakit, namun Bisma juga ingin mengetahui lebih lanjut hubungan yang terjalin antara Rindu dan Fahri sejauh ini.Jika memang pada kenyataannya Rindu d

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   77. SEPASANG MATA YANG MENGINTAI

    Apakah sampai detik ini ada orang yang mampu menjawab tentang pertanyaan, mengapa waktu berlalu begitu cepat saat kita merasa bahagia dan sebaliknya, mengapa waktu seakan berlalu begitu lambat saat kita melaluinya dalam duka dan penderitaan?Seperti halnya yang kini dialami seorang Fahri.Orang tua mana yang tidak terluka saat mengetahui anaknya sakit?Terlebih, jika sang anak yang baru berusia enam tahun itu didiagnosis Leukimia atau Kanker Darah.Bagai disambar petir, anak yang begitu cantik dan pintar harus menanggung kesakitan di usianya yang masih kecil.Sesungguhnya Fahri begitu terpukul seolah dia merasakan sakit yang kini harus di derita sang anak selama menjalani proses pengobatan dan kemoterapi atas penyakitnya.Dokter mengatakan, pengambilan sumsum tulang belakang yang baru saja dijalani oleh Azzura saat ini memang rasanya sangat menyakitkan.Tapi, melihat semangat Azzura untuk sembuh, mengubur semua kesedihan

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   76. THE JAVU

    Hari ini, Fahri dan Rindu sudah packing hendak berangkat untuk persiapan mereka berangkat ke Singapura.Seluruh barang bawaan sudah dikemas rapi di dalam koper.Fahri sedang mengajak Azzura menemui Oma dan Opanya untuk berpamitan sementara Rindu menunggu kepulangan Fahri di hotel bersama Azam dan Yanti.Azam yang saat itu terus saja ngambek karena tak ingin ikut ke Singapura.Rindu dengan sabar berusaha memberi pengertian pada Azam."Memangnya kenapa sih Azam kok nggak mau banget ikut Mama dan Papah ke Singapura? Kan di sana nanti Azam bisa jalan-jalan sama Nenek. Kita naik pesawat kayak waktu itu," ucap Rindu yang sejak tadi sibuk merayu Azam yang terus cemberut.Azam tak menyahut. Bibirnya mengerucut dengan kedua tangan yang bersidekap di depan dada."Masalah sekolah, Mama sudah bilang ke Ibu Guru Azam dan mereka sudah memberi izin, jadi Azam nggak perlu takut dimarahi. Sekarang semua sudah serba canggih. Azam bisa tet

DMCA.com Protection Status