Share

DISELAMATKAN

Penulis: Sigma Rain
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ray merasa Anna masih hidup dan wanita itu akan hidup lama bersama dengannya. “Cepat! Bantu Istriku naik ke sekoci!” Perintah Ray kepada awak kapal yang sudah sampai ke posisinya.

Perlahan tubuh Anna dinaikkan ke atas kapal sekoci dan dibaringkan di lantainya yang telah diberi alas matras.

Ray menyusul naik ke atas sekoci tersebut dan ia langsung saja memberikan pertolongan napas buatan untuk Anna.

“Ayolah, Ann! Buka matamu dan bernapaslah!” Perintah Ray, sambil melakukan gerakan memompa di dada Anna, setelah itu ia memberikan napas bantuan kembali.

Ray hampir saja menyerah dan anak buahnya dapat melihat itu, karena setelah berulangkali memberikan napas buatan. Anna masih juga tidak membuka mata, atau memberikan tanda-tanda, kalau dirinya masih hidup.

Di saat itulah, Anna perlahan membuka mata dan ia batuk-batuk, sambil memuntahkan air laut, yang sempat tertelan olehnya.

Ray merasa lega melihat Anna yang sudah sadar, tetapi ia tidak mau Anna sampai mengetahuinya.

Dengan dingin Ray men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • JERAT PESONA CEO DINGIN   BERBINCANG SANTAI

    Anna menatap Ray dengan tidak percaya. “Mengapa kau harus cemburu kepadanya? Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih saja!”Ray berdiri dari duduknya, lalu berjalan ke arah kursi Anna dan berhenti tepat di sampingnya. Ia, lalu mengulurkan tangan dan Anna dengan raut wajah bingung menerima uluran tangan Ray.Anna digandeng dalam genggaman jemari hangat Ray menuju awak kapal, yang tengah mengepel lantai. Keduanya, kemudian berhenti tepat di samping pria itu.Ray melepaskan genggaman tangannya pada Anna dan memberikan tatapan tajam ke arah awak kapal, yang sudah berhenti melakukan pekerjaannya.“Tuan Ray! Apa ada yang bisa saya bantu?” Tanya awak kapal itu.Ray hanya diam saja, ia melirik Anna yang berdiri di sampingnya. Dan Anna yang mengerti dari sikap diam Ray, kalau dirinyalah yang harus berbicara sendiri.“Saya ingin mengucapkan terima kasih, atas apa yang kau lakukan! Maaf, sudah merepotkan kalian semua,” ucap Anna.Ia mengulurkan tangan hendak berjabat tangan dengan pria itu, tet

  • JERAT PESONA CEO DINGIN   TABIR SURYA

    Anna memicingkan mata menatap Ray tidak percaya, bagaimana bisa Ray berkata, seperti itu. “Mengapa kau memintaku melepas baju di tempat umum, seperti ini yang bisa dilihat orang lain!”Ray memutar bola mata. ia tidak percaya harus menjelaskan kepada Istrinya ini apa maksud dari kata-katanya. “Aku tidak memintamu untuk melepas semua pakaianmu!”Ia harus menahan rasa jengkelnya, karena Anna tidak cepat tanggap dengan apa yang dikatakan olehnya.Ray mengacungkan tabir surya yang berada di tangannya, sambil menatap Anna dengan mata melotot, karena tidak mengerti apa yang dikatakannya.Anna menjadi tersipu malu, karena dirinya sudah salah menduga apa yang diminta oleh suaminya itu. Ia pun membalikkan badan, lalu tangannya terulur ke belakang hendak menurunkan restleting gaun yang dipakainya.Gerakan tangan Anna terhenti digantikan oleh tangan Ray. Suaminya itu menundukkan kepala berbisik di telinganya. “Aku menyukai bagian melepaskan pakaian wanita!”Bulu kuduk Anna menjadi berdiri mendeng

  • JERAT PESONA CEO DINGIN   GANGGUAN DI ATAS KAPAL

    Anna menatap tidak percaya ke arah Ray. Dengan pelan dan wajah bersemu merah, karana tatapan Ray. Ia berkata, “Kau bisa melakukannya sendiri! Tanganmu dapat menjangkaunya.”Ray melayangkan tatapan mengejek kepada Anna, dengan dingin ia berkata, “PENGECUT!”Anna memasang wajah cemberut, dengan cepat diambilnya botol tabir surya dari tangan Ray. Ia, langsung menuangkan ke dada bidang Ray, yang ditumbuhi rambut tipis.Anna menundukkan kepala menghindari tatapan tajam Ray. Ia dapat merasakan wajahnya menjadi bersemu merah, karena tatapan dari suaminya itu.‘Begini rasanya mengelus dada Ray, ketika kami bercinta aku tidak pernah berani menyentuhnya, karena merasa takut,’ batin Anna.Anna menelan ludahnya dengan sukar, ia merasakan dirinya menjadi ‘Panas’ hanya dengan menyentuh Ray.Tiba-tiba saja Ray menangkap tangan Anna, yang tanpa disengajanya bergerak hingga ke batas celana pendek yang dipakai Ray.“JANGAN! Kau tidak akan tahu akibatnya, kalau melakukan hal itu,” peringat Ray.Anna men

  • JERAT PESONA CEO DINGIN   PEMBICARAAN DARI HATI

    Ray melayangkan tatapan membunuh ke arah Kapten Kapal. Giginya gemeretak menahan marah. "Kau bodoh, kalau berpikir aku peduli dengan apa yang Istriku pikirkan tentangku!" bentak Ray.Anna melonjak terkejut mendengar suara Ray yang nyaring. Ia menundukkan kepala tidak berani menatap Ray dan Kapten Kapal, yang sepertinya sedang beradu kekuatan, melalui tatapan mereka.Kapten Kapal lah, yang mengalah. Ia mengangkat kedua tangannya dan berkata, "Oke, aku mengaku kalah dan salah!"Ray mendengus dengan nyaring mendengarnya. Ia menatap dingin Kapten Kapten, kemudian mengalihkan tatapannya ke arah Anna yang menundukkan kepala.'Kau sudah membuat Istriku menjadi takut!" tegur Ray galak.Kapten Kapal menoleh ke arah Anna dan berkata, "Aku minta maaf, sudah membuatmu menjadi takut. Kau tidak perlu khawatir, suamimu yang pemberang ini akan melemparku keluar dari kapal.”Koki datang menghampiri meja mereka dengan membawa makanan dan minuman. Kapten Kapal pun berhenti berbicara, ia memesan makanan

  • JERAT PESONA CEO DINGIN   KECURIGAAN

    Ray menggeram marah dengan wajah yang menjadi merah. Deru napasnya terdengar nyaring. Ia memejamkan mata, lalu membukanya. Dicekaunya dagu Anna dengan kasar. “Kau sudah terikat janji denganku!”Tubuh Anna bergidik takut dengan suara Ray yang dingin. Namun, ia tidak dapat menyesali apa yang dikatakannya kepada Ray.Punggung Anna terasa panas, seperti ada seseorang yang mengamatinya dengan tajam. Anna dengan cepat menoleh ke belakang untuk mencari tahu siapa yang mengawasinya.Ray dapat merasakan perubahan sikap Anna dan hal itu membuatnya menjadi heran. Akan tetapi, ia tidak akan mencari tahu, karena bukan hal yang penting baginya.Anna kembali menghadap Ray dengan mata besarnya yang menyorot takut, serta tangan yang terasa sedingin es digenggaman Ray.“Apakah kamu takut denganku, Anna?” Tanya Ray, sambil mengerutkan keningnya.Dengan cepat Anna menganggukkan kepala, kemudian menggeleng. Membuat Ray yang melihatnya menjadi tersenyum mencemooh.“Kau terlihat bingung, Anna?” ejek Ray den

  • JERAT PESONA CEO DINGIN   BAB 46 AWAN BADAI

    Kapten Kapal menatap Ray dengan tajam, ia tidak suka dianggap tidak becus dalam memilih awak kapal. “Berapa lama kau berlayar denganku, Ray?”Ray diam, sambil melipat tangan di depan dada dengan posisi kakinya yang terbuka. Ia menunggu Kapten Kapal selesai berbicara.Kapten Kapal tersenyum melihatnya. Ia mengatakan, kalau awak kapal yang ikut pelayaran ini adalah orang lama yang sering ikut berlayar.“Kumpulkan semua awak kapal! Aku tahu, kamu yang berkuasa di kapal ini, tetapi aku tidak mau Istriku merasa takut selama pelayaran ini!” tegas Ray dengan wajah dingin.Kapten Kapal melakukan gerakan menghormat ala pelaut. Ia mengatakan, kalau dirinya akan segera melakukan apa yang diperintahkan oleh Ray.Kapten Kapal mengerutkan kening, ia baru menyadari penampilan Ray dan Anna yang berantakkan.Senyum lebar tersungging di bibirnya. “Kau pria brengsek sialan yang beruntung, Ray! Melihat penampilan kalian yang berantakkan, kalian pasti baru saja bercinta.”Wajah Anna langsung saja bersemu

  • JERAT PESONA CEO DINGIN   MENGHADAPI BADAI

    Anna hampir terjatuh, karena kapal yang terasa bergoyang-goyang dengan hebatnya. “Ray! Aku takut!” Anna kembali berteriak dengan nyaring.Ia berjalan keluar dari kamar mandi, sambil berpegangan pada dinding kabin. Dipejamkannya mata untuk mengusir rasa pusing dan perutnya yang terasa bergolak hendak muntah.Tiba-tiba didengarnnya pintu kabin diketuk dengan keras, seihngga Anna menjadi takut. Ia tidak tahu siapa yang berdiri di ballik pintu, karena orang itu tidak mengatakan apapun juga.Anna berjalan mendekti pintu dengan terhuyung. Sesampainya di pintu dengan suara yang dikeraskan ia berkata, “Siapa di situ?”“Bukalah pintunya, Ann! Aku kebasahan!” seru suara dari balik pintu.Anna pun bergegas membuka pintu, begitu sudah terbuka dilihatnya Ray memang dalam keadan basah kuyub. Namun, yang membuat Anna menjadi takut adalah tinggi gelombang yang mencapai tinggi kapal.Ray dapat merasakan ketakutan Anna, ia dengan cepat menutup pintu kamar. Dibimbingnya Anna berjalan menuju lemari. Diam

  • JERAT PESONA CEO DINGIN   BADAI TELAH BERLALU

    Tubuh Anna mengkeret mendengar amarah Ray. Dengan kedua tangan yang saling terjalin dan kepala tertunduk Anna berkata dengan suara lirih, “Maaf, Ray!”Dada Ray naik turun dengan cepat, ia menarik napas dengan suara keras. Dengan tatapan yang dingin ia berkata, “Kau selalu minta maaf!”Ray, kemudian mengajak Anna untuk keluar kabin. Begitu sudah keluar di tutupnya pintu kabin. Bersama-sama keduanya menuju geladak atas.Dan sekarang langit yang beberapa jam yang lalu gelap, berganti bersinar dengan cerahnya.Keduanya disambut oleh kapten kapal dengan senyum lebarnya.“Selamat pagi! Pasangan yang sedang berbulan madu harus menghadapi badai di tengah laut,” ucap Kapten Kapal.Ray memasang wajah dingin yang tak tersentuh. Dan sebagai seorang yang mengenal Ray sejak lama, Kapten Kapal mengetahui bagaimana sifat Ray yang sesungguhnya.“Selamat pagi, juga Kapten,” sahut Anna ramah.Anna menyunggingkan senyum manis yang memperlihatkan senyuman manis. Dengan lesung pipit menambah kecantikan ala

Bab terbaru

  • JERAT PESONA CEO DINGIN   AKHIR BAHAGIA UNTUK ANNA

    Ray yang berada di ujung sambungan telepon berseru memanggil nama Istrinya. ‘Anna! Apa yang terjadi? Siapa yang masuk kamarmu? Apa yang dilakukan orang itu?’ Tanya Ray tidak sabar.Sayangnya hanya suara dengung yang berasal dari ponsel Anna saja. Sementara Anna sendiri tidak memberikan jawaban kepada Ray.Makanan yang sudah ada di atas meja Ray terlupakan. Ia langsung menghubungi orang kepercayaannya.‘Halo, apakah kamu sudah sampai di salon tempat Istri saya berada?’ Tanya Ray, begitu sambungan telepon terhubung.‘Saya sedang dalam perjalanan, Tuan! Saya berusaha secepat mungkin untuk sampai di tempat Istri Anda berada,’ sahut orang kepercayaan Ray.‘Cepatlah!’ perintah Ray.Ray menutup sambungan telepon, ia berjalan keluar dari ruang kerjanya dengan terburu-buru. Sorot mata dan wajahnya yang penuh dengan amarah membuat staf hotel urung menyapanya. Mereka menghindari untuk berbicara dengan bos nya itu, daripada kena marah.Sesampainya di luar sopir Ray sudah siap membukakan pintu. Ia

  • JERAT PESONA CEO DINGIN   KE SALON KECANTIKAN

    Anna yang sedari tadi terus-menerus untuk masuk kamar tidak dapat lagi menahan emosinya. “Mengapa tidak kamu dan pria itu, kalian semua memerintahkan kepadaku untuk masuk kamar? Apa kalian pikir saya akan aman di sana? Bagaimana, kalau pria itu menyusup masuk kamar, sementara kalian berdua tidak ada?”Ray menggaruk kepalanya yang mendadak terasa gatal. Ia ingin bersikap tegas kepada Istrinya itu, tetapi ia juga harus jujur, kalau Anna pastinya merasa tidak yakin dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi.“Turunlah kamu ke bawah! Dan lakukan apa yang tadi saya perintahkan,” tegas Ray kepada sopirnya.Sopir itu menganggukkan kepala, sambil memberikan sikap hormat kepada Ray. Ia berjalan meninggalkan Ray dan Istrinya yang tetap berada di tempat mereka berdiri.Ray merangkul pundak Anna, lalu membimbingnya untuk masuk kamar mereka. “Sekarang kita nikmati saja sarapan ini selagi masih panas.” ajak Ray ketika dilihatnya, kalau di atas meja sudah tersaji makanan dan minuman.Mau tidak mau An

  • JERAT PESONA CEO DINGIN   ANNA DIAWASI

    Anna memejamkan mata, sebelum ia memutuskan untuk mengikuti perintah nakal dari suaminya. “Kamu membuatku bersikap liar, Ray!”Ray memasangkan bathrobe ke badan Anna, lalu memegang pundak Istrinya dengan lembut. “Ini belum liar, seperti apa yang kuinginkan!”Anna berjalan mendahului Ray keluar kamar mandi, sambil berkata, “Saya tidak akan mau memenuhi fantasimu untuk bersikap liar!”Dalam tiga langkah panjang Ray sudah berhasil mensejajari langkah Anna. Ia mengatakan kepada Istrinya itu, kalau dirinya tidak akan memaksa, tetapi Anna sendirilah yang akan melakukannya.Anna memutar bola mata, ia tahu pasti suaminya akan menggunakan pesona maskulinnya. Yang dengan mudah akan membuat Anna bersedia melakukan apa saja untuk menyenangkan suaminya itu.Keduanya, kemudian berganti pakaian bersih. Setelahnya, Anna dan Ray berjalan keluar kamar menuju ruang makan.“Ray! Saya merasa, kalau ada yang mengintip kita.” Anna berhenti berjalan, ia melihat ke arah jendela kaca. Ia tadi merasa melihat ad

  • JERAT PESONA CEO DINGIN   MANDI BERSAMA

    Ray menjadi gusar mendengar apa yang dikatakan oleh Anna. Wajahya menjadi merah, dengan tatapan yang menyorot marah. “Kenapa menjadi pengecut, Anna? Kenapa kau suka sekali melarikan diri dari masalah?”Anna memaksakan diri untuk tetap menatap mata Ray, walaupun dalam hati ia merasa ciut melihat tatapan Ray. Kedua tangannya berkeringat dingin, tetapi ia harus menguatkan dirinya. “Saya buk annya ingin melarikan diri dari pesta itu. Hanya saja saya tidak yakin akan bisa menjadi seorang wanita yang anggun.”“Kamu terlalu memikirkan apa yang belum terjadi! Berhentilah untuk berpikir, seperti itu,” tegas Ray.Anna memejamkan mata, ia tampak berusaha untuk menenangkan dirinya, agar tidak berteriak kepada Ray, karena suaminya itu memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Satu hal yang berbeda dengan dirinya.Ia menjauhkan dirinya dari Ray berdiri di depan cermin besar. Dilihatnya pantulan dirinya, dengan mata yang sembab, karena terlalu banyak menangis. Dilepasnya ikat rambut, sehingga rambutn

  • JERAT PESONA CEO DINGIN   BERBINCANG SANTAI

    Anna mengambil pisau dari atas meja dapur, lalu ia genggam dengan erat. Jantungnya berdebar kencang, saat didengarnya suara langkah kaki dari arah luar rumah. ‘Ya, Tuhan! Siapa yang berada di luar dan tadi ia sudah masuk ke rumah ini? Diriku memang ceroboh, karena lupa mengunci pintu. Bagaimana, kalau itu adalah Derek dan ia mencoba untuk mencelakai diriku lagi?’ batin Anna.Tangan Anna terulur hendak menutup pintu dapur, ketika dilihatnya sebuah bayangan panjang. Lutut Anna terasa lemas, tetapi ia tetap memaksakan kakinya untuk tetap berdiri. Dengan tangan yang bergetar ia tetap memegang pisau berharap dapat dijadikan sebagai senjata untuk membela dirinya.“Anna! Apa yang kau lakukan berdiri di situ dengan pisau yang ada di tanganmu? Kau tidak mencoba untuk bunuh diri, bukan?” Tanya Ray dengan santainya.Mata Anna melotot tidak percaya, begitu melihat siapa yang berdiri di depannya. Pisau yang ia pegang jatuh ke lantai sampai menimbulkan bunyi yang nyaring.Begitu tersadar dari rasa

  • JERAT PESONA CEO DINGIN   BERBALIK ARAH

    Anna berjalan cepat mendekati Ray, begitu sudah dekat ia mengangkat kedua tangan hendak memukul dada bidang suaminya. “Kamu tidak punya hati, Ray!” maki Anna.Ray dengan cepat menangkap tangan Anna, lalu menghempaskannya dengan kasar. “Kamu yang sudah membuatku melakukannya!”Usai mengatakan hal itu Ray berjalan, lalu masuk mobilnya. Ia tidak peduli, ketika didengarnya suara tangis Anna.Sopir Ray menatap Anna dengan rasa tidak nyaman, karena melihat wanita itu bertengkar dengan bosnya sampai menangis.“Selamat tinggal, Nyonya Anna! Semoga Anda baik-baik saja.” sopir itu, kemudian memasuki mobil, karena ia mendengar suara tidak sabar dari tuannya.Anna hanya diam mematung tidak menyahut ucapan dari sopir Ray, yang memang tidak menunggu tanggapan darinya. Dipandanginya mobil itu perlahan menjauh sampai menghilang dari pandangan.Dirinya berjalan menuju bangku kayu yang berada di bawah pohon, lalu duduk di sana. Dirapatkannya jaket yang ia pakai, karena udara semakin dingin saja.‘Bagai

  • JERAT PESONA CEO DINGIN   ANNA DAN BERTEMU KEMBALI

    Anna menjadi terkejut mendengar suara Ray, sampai-sampai keranjang telur yang ada di tangannya terjatuh ke rumput. “R-Ray! Kenapa kamu ke sini? Bukannya kamu lebih senang bersama dengan mantan Istrimu?” Tanya Anna dengan suara tersendat.Ray memejamkan mata dengan tangan ia kepalkan di samping badan. Ia harus menahan dirinya untuk tidak mengguncang tubuh Anna, agar Istrinya itu sadar akibat kekacauan yang telah dibuatnya.Anna mengamati Ray dengan takut-takut. Ia dapat melihat suaminya itu sedang menahan amarah dan itu semua dikarenakan dirinya. Ia juga dapat melihat, kalau Ray tidak dalam kondisi baik-baik saja.“Ka-kamu terluka Ray, apa yang telah terjadi kepadamu?” Tanya Anna, dengan suara pelan.Ray mendengus mendengar pertanyaan Anna. “Apakah kamu peduli kepadaku? Ataukah itu hanya sekedar pertanyaan basa-basi saja!” sindir Ray.Anna menghela napas, ia sudah menduga, kalau Ray akan bersikap skeptis kepadanya, setelah apa yang ia lakukan. Akan tetapi, kesalahan tidak sepenuh pada

  • JERAT PESONA CEO DINGIN   PENCARIAN TERUS BERLANJUT

    Sopir itu membalikkan badan dengan gaya malas-malasan. Dimasukkannya tangan ke saku celana. Ia menatap Ray, dengan raut wajah tidak terbaca. “Istri Anda sudah meninggalkan apartemen ini.”Mata Ray melotot, dengan langkah yang tertatih ia mendekati sopirnya itu, lalu mencengkeram kerah kemejanya. “Kenapa ia bisa pergi dan kamu tidak bisa mencegahnya? Kamu tidak becus dalam menjalankan tugas, yang saya berikan!”Ray memaki sopirnya itu, ia mengangkat tangan ke udara hendak melayangkan pukulan ke wajah sopirnya itu, tetapi dengan cepat ia mengubahnya dan memukul dinding yang ada di samping kepala sopirnya itu, sehingga tangannya menjadi terluka.Dirinya berjalan menjauh dari sopirnya itu, lalu melihat ke sekeliling kamar apartemen yang baru disadari oleh Ray, bahwa apartemen itu terkesan sederhana dan tidak mempunyai banyak perabot.“Saya sungguh menyesal, Tuan! Namun, saya tidak akan berhenti untuk mencari keberadaan Istri Anda. Saya akan mencarinya sampai dapat dan membawa kembali Nyon

  • JERAT PESONA CEO DINGIN   CLAIRE PEMBAWA MASALAH

    Ray menjadi terkejut, ia membalikkan badan. Ditatapnya pria yang baru saja melayangkan tinju ke arah pipinya, dengan keras. Ia berdiridari duduknya. “Saya juga tidak ingin berada di sini! Sekarang saya akan pergi dan katakan kepada istrimu untuk tidak menggangguku dan Istriku!”Ray berjalan menjauh dari suami Claire, dengan tangan terkepal di sisi badan. Ia gatal hendak balas menampar suami Claire. Hanya saja pria itu beruntung, karena Ray tidak ingin berurusan dengan pria itu.Ia hanya ingin cepat pergi dari tempat ini dan mencari keberadaan istrinya. Biar saja Claire menjadi tanggung jawab dari suaminya.‘Halo, apakah kamu sudah mendapatkan informasi kemana sopir taksi itu membawa istri saya?’ Tanya Ray, melalui telepon kepada sopir, sekaligus orang kepercayaannya.‘Saya saat ini sudah berada di depan gedung apartemen istri Anda, Tuan!’ sahut sopir Ray.‘Bagus! Saya sebentar lagi akan sampai di san. Tolong, kamu kirimkan alamatnya,’ ucap Ray.Ditutupnya sambungan telepon, lalu dima

DMCA.com Protection Status