JERAT CINTA 24Melody membantu Erlan mengemas pakaiannya. Karena masalah keracunan yang terjadi dan masuk ke dalam trending berita itu membuat Erlan harus turun langsung ke pabrik pengolahan makanan yang berada di luar kota hari ini juga untuk mengecek semuanya. Padahal baru tadi malam mereka bisa merasakan kebahagiaan dan rasa saling memiliki, namun siang ini mereka harus kembali terpisah karena sebuah pekerjaan. Ada rasa tak rela menelusup di dada Melody. Terlihat jelas dari caranya memasukkan baju-baju milik Erlan ke koper. Seakan tak berminat sama sekali. "Mau ikut?" tanya Erlan pada Melody yang terlihat lesu tak bersemangat saat memasukkan baju-baju milik Erlan ke dalam koper. Melodi menggelengkan kepala, meskipun dia ingin sekali mengikuti suaminya namun kali ini dia tidak bisa pergi. Sudah beberapa kali dia tidak masuk kuliah karena mengikuti suaminya dan juga keguguran waktu itu."Aku harus kuliah," ucap Melody lemah."Kamu tidak perlu terlalu serius kuliah, santai saja," u
Jerat cinta 25Bel di kamar Erlan terus berbunyi dari tadi, seakan tamu yang ada di luar sana tidak sabar untuk masuk ke dalam kamarnya. Erlan mendengkus kesal dengan hal itu. Mengira jika yang ada di luar sana adalah Aldo asistennya. Tadi Aldo meminta nomor kamarnya karena akan mengantarkan berkas yang diminta Erlan. Bergegas pria itu membukakan pintu dengan penuh kekesalan karena merasa asistennya tidak sabaran."Kamu," gumam Erlan begitu pintu terbuka dan melihat siapa yang ada di depannya."Aku rindu seru," Melody, wanita itu langsung menghambur ke dalam pelukan Erlan hingga pria itu terdorong ke belakang dan berusaha untuk menyeimbangkan tubuhnya agar tidak oleng."Dengan siapa datang ke sini?" tanya Erlan."Sama Pak Aldo.""Kuliahmu bagaimana?""Aku tidak peduli apapun mau kuliah atau apa, yang aku pedulikan hanya bersamamu." Melody semakin erat memeluk tubuh suaminya. Erlan tertawa keras mendengar ucapan Melody, sepertinya ini karena adanya Ariana di kamarnya saat kemarin Mel
Jerat Cinta 26Suasana sepi dan hening saat Erlan masuk kedalam kamar hotelnya. Pria itu meminta untuk membuka pintu kamar dengan key card cadangan karena tak ingin mengganggu istrinya yang dia yakini sudah tertidur. Benar saja wanita itu tertidur di sofa, seolah menunggunya. Erlan mengecup kening Melody, dan hendak memindahkan tubuh istrinya ke ranjang. Namun sepertinya Melody terusik hingga matanya terbuka. "Kamu sudah pulang, Mas? kamu baik-baik saja, nggak bakalan dipenjara kan? kalau kamu dipenjara bagaimana dengan aku, bagaimana dengan anak-anak bagaimana dengan Mama." Melody berkata tanpa henti matanya berkaca.Erlan kembali meletakkan tubuh istrinya di sofa lalu merapikan anak-anak rambutnya dan menyelipkan ke telinga Melody. Pria itu seakan tidak tega melihat istrinya begitu khawatir padanya. Tangannya kembali menguap air mata yang sudah menetas."Tenang saja, hal seperti ini biasa terjadi di dunia bisnis. Saya sudah terbiasa dan pasti akan menanganinya dengan baik," terang
Jerat Cinta 27Erlan mengeram, bisa-bisanya mukanya dipakai untuk mengelap minyak di tangan Melody. Ingin marah tapi ini Melody, wanita yang membuatnya kesal dan senang dalam waktu bersamaan."Apa ini, Melody?" tanya Erlan sembari menunjuk mukanya sendiri. Melody menarik sudut bibirnya saat menatap wajah sang suami. "Maaf terbawa perasaan jadi gak sadar," jawabnya dengan senyum masih tersungging di bibirnya.Wanita itu segera membersihkan wajah suaminya dengan tisu basah yang berada di atas dashboard mobil. Tak lupa membersihkan juga kedua tangannya."Sudah makannya?" tanya Erlan."Sudah," balas Melody. Keduanya lalu turun dan menuju lift yang pintunya juga berada di baseman. Masuk ke dalamnya untuk kembali ke kamar mereka.Tepat di lantai di mana kamar mereka berada lift terbuka, Melody bergelayut manja di lengan Erlan saat berjalan keluar dari lift. "Mas, aku gak akan dikira simpanan om-om, kan ya kayak gini?" Tanya Melody tanpa melepaskan pelukannya. "Sembarangan saja, memangny
Jerat Cinta 28Pagi-pagi sekali, Erlan sudah rapi. Dia akan melakukan konferensi pers tentang apa yang terjadi. Meminta maaf pada konsumen yang sudah dirugikan, akan bertanggung jawab, juga berjanji akan menyelesaikan dan mencari orang yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi. Melody membantu suaminya memakai kemeja dan dasi, wanita itu sudah mulai terbiasa melakukan. Dia sendiri sudah lebih dahulu rapi karena suaminya meminta dia untuk ikut serta, tak mau meninggalkan di kamar hotel sendirian. "Isi daya dong, saya akan melakukan sesuatu yang besar," pinta Erlan sembari memajukan pipinya pada Melody. "Tadi kan udah di kamar mandi, malah lebih dari cium," ucap Melody, wanita itu menjauhkan diri dari Erlan tak ingin riasannya berantakan. "Tadi belum full," sahut Erlan."Bagaimana belum full, tadi kan itunya di ..." Melody menggantung kalimatnya sambil menatap ke bagian bawah suaminya. Erlan tertawa lebar melihat tingkah istrinya yang menggemaskan. Melody yang tiba-tiba masuk
JERAT CINTA 29"Kenapa aku harus melakukannya di sini dan sekarang," protes Erlan. Tentu saja dia keberatan dengan permintaan istrinya itu."Itu agar kamu tidak minta mengisi daya pada Ariana," sahut Melody dengan mata membulat menatap suaminya."Astaga, Melody, bagaimana mungkin aku melakukan itu," bisik Erlan. Lelaki itu menatap pada Ariana, tak mungkin dia akan melakukan hal-hal seperti yang dia lakukan pada Melody. Mereka tidak pernah dekat secara emosional selama ini. Lagipula dia adalah tipe lelaki yang setia. "Mas Erlan, ayo cepetan," teriak Ariana tidak sabaran. Apalagi melihat ditambah melihat Melody yang seperti bertingkah, sengaja tak memberikan ini pada suaminya. "Jangan harap kamu bisa pergi, kalau nggak mau melakukan apa yang aku inginkan," ancam Melody, wanita itu mengengam erat pergelangan tangan Erlan. Baru kali ini Erlan harus menghadapi sikap aneh istrinya.Erlan menarik nafas dalam-dalam, sepertinya dia memang harus menekan rasa malu saat ini jika dia memang ing
Erlan berusaha mengurai pelukan Ariana namun wanita itu malah menarik tengkuknya hingga bibir lembut milik Ariana menempel pada bibirnya. Pria mana yang bisa menolak jika sudah seperti itu. Ariana bukanlah wanita yang tidak cantik. Dia cantik dan menarik, juga pintar dan berwawasan, Erlan sempat terbuai dalam panasnya ciuman Ariana. "Awas saja kalau kamu mengisi daya sama Ariana!" Suara Melody bergema di telinganya.Erlan segera mendorong tubuh Ariana. "Astaga, apa yang aku lakukan!" Erlan mengumpat dirinya sendiri dalam hati. Nafusnya memang mendadak naik, tapi beruntung logikanya masih berjalan. "Tidurlah, kau mabuk. Tidak akan sadar dengan apa yang kamu lakukan," ucap Erlan sambil berlalu meninggalkan Ariana. Di sisi lain, Ariana tampak geram karena merasa dicampakkan. Dia sudah menjatuhkan harga dirinya di depan pria yang dikaguminya, tapi nyatanya lelaki itu malah meninggalkannya begitu saja. Dia berjanji akan melakukan apa saja untuk mendapatkan pria itu. Erlan bergegas per
Jerat Cinta 31Melody sedang bersantai, menikmati pemandangan alam dengan posisi kaki dimasukkan ke dalam air. Kedua pasangan suami istri itu sekarang pindah menginap di alam terbuka. Alih-alih ingin berlibur ke luar negeri, berbelanja sesuka hati, Melody malah mengajak suaminya camping saat Erlan menawarkan Melody ingin apa setelah urusan pekerjaan Erlan di luar kota selesai.Wanita itu memang selalu memberi kejutan pada Erlan. Camping diusia setua ini, rasanya tentu saja enggan. Ribet, malas, Erlan beralasan. Akhirnya kedua memilih jalan tengah yaitu berkemah ala modern yang lebih dikenal dengan Glamping. Glamour camping atau glamping adalah salah satu istilah yang kini cukup populer di kalangan traveler. Glamping merupakan cara traveling modern, di mana berbagai fasilitas maupun akomodasi yang memadai telah disiapkan oleh pengelola. Dengan begitu, pengunjung bisa menikmati menginap di alam terbuka dengan nyaman dan tenang tanpa harus repot-repot memikirkan tenda, makanan, atau h