Share

Bab 40

Penulis: Isna Arini
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-07 09:20:17

Jerat Cinta Istri Muda 40

Semburat warna jingga hampir terlihat di cakrawala, angin bertiup sepoi-sepoi, menerpa wajah Melody. Suasana memang romantis, tapi wanita itu sendirian menikmatinya. Erlan, suaminya yang tiba-tiba mengajaknya pergi ke pulau ini ternyata masih saja sibuk dengan urusan pekerjaannya.

Melody tentu saja merasa aneh, Erlan yang kukuh ingin pergi bulan madu tapi setelah sampai tujuan malah sibuk bekerja.

"Kamu lihat laut dulu sendirian ya, saya ada pekerjaan mendadak. Tidak kemana-mana, hanya ada meeting online sebentar," ucap Erlan pada Melody, saat waktu menunjukan jam tiga lewat lima puluh menit.

"Meeting apa jam segini, bentar lagi orang pulang kerja," protes Melody tak percaya.

"Makanya mau pulang jadi meeting dulu, Melody Sayang."

Tak mau berdebat dengan suaminya, Melody akhirnya memilih untuk pergi melihat pantai sendirian. Sejak dia datang, Melody memang sangat antusias melihat tempat tersebut. Meskipun awalnya dia harus berdebat dengan Erlan karena tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • JERAT CINTA ISTRI MUDA SANG PENGUSAHA    Bab 41

    Jerat Cinta Istri Muda 41"Aldo siapkan peralatan flyboard dan juga satu orang profesional yang bisa melakukan hal tersebut. Bawa ke sini semuanya sekarang juga," perintah Erlan pada asisten pribadinya melalui panggilan telepon."Ini sudah malam, untuk apa Bapak memerlukan hal seperti itu?" tanya Aldo."Apakah aku harus memiliki alasan saat menyuruhmu melakukan sesuatu? Lagi pula ini baru jam sembilan malam.""Baik, Pak, akan segera saya siapkan," ucap Aldo.Sebagai seorang asisten pribadi, Aldo memang seringkali mengerjakan hal-hal pribadi yang diperintahkan oleh Erlan. Tak peduli pada waktu dan jam berapa meskipun itu bukan jam kantor. Semua kebutuhan Erlan Aldo harus siap siaga untuk menyediakannya bahkan jika dia harus bekerja dua puluh empat jam. Setelah memberi perintah kepada Aldo Erlan hanya menatap sekilas pada pintu kamar di mana Melody merajuk dan masuk ke sana. Sebenarnya dia ingin membujuk, tapi mengingat hari ini Erlan sudah banyak berbuat salah pada Melody, akhirnya pr

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • JERAT CINTA ISTRI MUDA SANG PENGUSAHA    Surat Perjanjian

    Pintu kamar terbuka, tampak seorang wanita muda yang hendak membuka baju, kembali mengancingkan baju yang hampir terbuka tersebut dan segera membelakangi pintu. "Temui aku di ruang kerja jika sudah selesai berganti baju." Suara bariton itu memberi perintah. Tentu saja dia yang datang, siapa lagi yang berani keluar masuk kamar ini tanpa permisi kecuali dia. Si pemilik kamar ini, pria yang tadi pagi sudah menikahi wanita tersebut, Melody Elvina Haniyah di depan penghulu. Erlangga Surya Pratama, pria matang dan mapan, dengan usia terpaut dua puluh tahun dengan Melody. "Ruang kerja tidak jauh dari kamar ini, dengan pintu berwarna coklat," sambung Erlan sebelum akhirnya dia kembali keluar dari kamar tersebut. Dengan segera, Melody berganti pakaian dengan pakaian rumahan, kemudian bergegas menuju ruang kerja Erlan seperti yang dia perintahkan barusan. Langkah wanita itu berhenti di depan pintu yang dimaksud, dia segera mengetuk pintu yang berdiri kokoh di depannya. Tak lama kemudian te

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • JERAT CINTA ISTRI MUDA SANG PENGUSAHA    Bagaimana Malam Pertamanya?

    Dengan kesal, Melody kembali ke kamar mereka. Kamar yang dihias indah untuk pengantin baru, sambil menggerutu gadis itu memilih untuk tidur di sofa yang ada di kamar tersebut. "Tidak boleh menyentuh kecuali pihak pertama yang menginginkannya, ciih. Dia pikir dia itu siapa? Dasar bapak-bapak," gerutu Melody sembari menghempaskan tubuhnya di atas sofa dan menyelimuti tubuh hingga menutupi seluruh tubuhnya tidak terkecuali wajah. Erlan meyebut dirinya pihak pertama dan Melody pihak ke dua di dalam kertas yang tadi gadis itu tanda tangani. "Kalau tahu aku harus membayar biaya kuliah dengan menikahinya lebih baik aku mencari beasiswa di kampus lain. Ah, apa semua mahasiswa yang lolos seleksi penerima beasiswa itu akan memiliki nasib yang sama denganku." Melody masih bergumam di balik selimut, sebelum akhirnya matanya semakin berat dan terpejam.Di tempat lain, lebih tepatnya di ruang kerja Erlan. Pria itu duduk bersandar pada sofa di ruang kerjanya dengan pandangan menerawang. Menatap l

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • JERAT CINTA ISTRI MUDA SANG PENGUSAHA    Panggil Aku Kakak

    "Betul begitu, Erlan?" tanya Santika sambil tertawa. "Melody masih muda, santai saja. Mama tidak buru-buru pengen punya cucu juga," sambungnya.Bukan apa, dia hanya tidak ingin Melody yang masih muda itu harus kaget dengan putranya yang berusia jauh di atasnya. Di tambah lagi, tidak ada pemberitahuan sebelumnya jika dia ingin menjadikan Melody menantunya. Beberapa kali bertemu dengan Melody, membuat Santika tertarik pada gadis itu. Dia pandai berbicara dan menarik hati lawan bicaranya, bahkan dia yang tidak mudah dekat dengan orang lain langsung tertarik dan nyaman saat pertama kali bertemu dengannya. Benar kata mending menantunya, kalau Melody akan bisa menggantikan Liliana sebagai teman bicaranya. Sejak meninggalnya sang suami, Santika makin malas keluar rumah, konon katanya dia seorang introvet. Jika dulu dia masih berpergian untuk mendampingi suaminya, kini dia lebih banyak menyendiri dan hanya dengan Liliana saja dia berbagai cerita. "Apaan sih, Ma. Itu privasi, jangan banya

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02
  • JERAT CINTA ISTRI MUDA SANG PENGUSAHA    Godaan Yang Berujung ....

    "Masuk, Pa," ucap Kaire, mempersilahkan papanya untuk ikut masuk ke dalam kamar kakaknya. Melody menggeser kursinya kembali ke meja belajar, memberi ruang pada Erlan untuk berada di antara kedua putrinya. "Seru sekali, ngomongin apaan?" tanya Erlan sembari mengusap rambut Kaire. "Ngomongin panggilan, Oma minta dipanggil mama sama kita," sahut si Bungsu.Erlan menatap mamanya dengan dahi berkerut."Melody dipanggil kakak oleh mereka, jadi aku mau juga dipanggil dengan panggilan yang terkesan muda," terang Santika, melanjutkan candaannya."Kakak?" Erlan mengulang kosakata tersebut. "Aku keluar ya," ucap Melody sembari beranjak dari duduknya. "Kemana?" tanya Faya. "Mau nontonin Oppo," sahut Melody sambil tersenyum manis. Melody terus melangkah, hingga tubuhnya hilang dibalik pintu dan dipandangi oleh semua orang yang ada di kamar Faya."Aku ikut," seru Faya sembari berlarian mengikuti Melody. Faya mensejajarkan langkahnya di samping gadis yang sejatinya berstatus sebagai ibu samb

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02
  • JERAT CINTA ISTRI MUDA SANG PENGUSAHA    Bukan Mimpi

    "Bapak bisa ke kamar sendiri?" tanya Aldo, asisten pribadi Erlan.Tidak mungkin Aldo mengantarkan pria itu hingga masuk ke rumah dan kamarnya karena sekarang ada wanita yang harus dijaga privasinya. Atasannya itu sekarang sudah memiliki seorang istri. "Bisa, aku hanya pusing dan berkunang-kunang, bukan pingsan. Aku memintamu menjemputku karena tidak mungkin menyetir sendirian, kamu pulang saja," jawab Erlan sambil berjalan tertatih masuk ke dalam rumah. Saat menaiki tangga menuju kamarnya yang ada di lantai dua, dia harus mengejap dan menggelengkan kepalanya agar bisa melihat anak tangga dan berpijak dengan benar.Erlan yang tidak pernah meminum alkohol, akhirnya hari ini meminum juga untuk menghormati rekan bisnisnya. Hanya beberapa gelas yang masuk ke perutnya sudah membuat pria itu hampir kehilangan kesadaran, kepalanya pusing, pandangannya juga mengabur. Sehingga dia harus memanggil asistennya untuk menjemput dan menyetir mobilnya. Pria itu langsung merebahkan diri di pembaring

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02
  • JERAT CINTA ISTRI MUDA SANG PENGUSAHA    Terjadi Sesuatu di Antara Kita?

    Terjadi Sesuatu di antara Kita?Erlan bangun dengan kepala yang masih pusing. Dia memindai kamar, terlihat bajunya berserakan di lantai. "Astaga ... apa yang aku lakukan semalam, apa tadi malam bukan mimpi dan aku melakukannya dengan wanita itu," lirih Erlan. Dia menatap ke samping tempatnya tertidur, tidak ada Melody di sampingannya, wanita itu terlihat masih tertidur pulas di sofa. "Apa semalam aku melucuti pakaianku sendiri dan menggila sendiri di ranjang ini karena mabuk? apa Melody melihatnya," batin Erlan bertanya-tanya. Erlan segera mengenakan boxer lalu berjalan perlahan ke arah sofa di mana Melody tertidur lelap. "Dia masih tidur, apa semalam aku benar-benar bermimpi melakukannya dengan Liliana. Mimpi yang terasa nyata," batin Erlan. Pria itu lantas mengabaikan Melody dan memilih ke kamar mandi untuk membersihkan diri. ***"Setelah sarapan, temui aku di ruang kerja," perintah Erlan yang lebih dulu selesai dengan sarapannya. Sarapan kali ini lengkap, anak-anak sudah ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-03
  • JERAT CINTA ISTRI MUDA SANG PENGUSAHA    Ego Yang Terluka

    "Hai Melody," sapa seorang pria. Melody langsung menghentikan langkahnya, berbalik dan melihat siapa yang memanggilnya."Haidar?" Gumam Melody. "Kamu kuliah di sini lagi?" tanya Haidar begitu jarak mereka sudah dekat. "Iya," balas Melody. Setelah semua persyaratan kuliah diurus oleh asisten suaminya, Melody tinggal masuk kuliah dengan nyaman dan tenang. Sepertinya menjadi orang kaya memang serba mudah, tinggal menyuruh orang melakukan pekerjaan dan terima beres. "Ayo ngobrol di kantin. Banyak yang ingin aku bagi denganmu." Pria bernama Haidar itu mengajak Melody ke tempat yang lebih nyaman, dari pada berbicara sambil berdiri seperti sekarang. Melody berpikir sejenak. "Ayolah," bujuk Haidar lagi. Wanita itu akhirnya tidak bisa menolak dan mengikuti keinginan Haidar. Mereka tidaklah terlalu dekat tapi memang cukup saling mengenal. Keduanya sama-sama penerima beasiswa jalur prestasi di Universitas tersebut, universitas milik keluarga Erlangga. Dua gelas jus terhidang di meja, di

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-04

Bab terbaru

  • JERAT CINTA ISTRI MUDA SANG PENGUSAHA    Bab 41

    Jerat Cinta Istri Muda 41"Aldo siapkan peralatan flyboard dan juga satu orang profesional yang bisa melakukan hal tersebut. Bawa ke sini semuanya sekarang juga," perintah Erlan pada asisten pribadinya melalui panggilan telepon."Ini sudah malam, untuk apa Bapak memerlukan hal seperti itu?" tanya Aldo."Apakah aku harus memiliki alasan saat menyuruhmu melakukan sesuatu? Lagi pula ini baru jam sembilan malam.""Baik, Pak, akan segera saya siapkan," ucap Aldo.Sebagai seorang asisten pribadi, Aldo memang seringkali mengerjakan hal-hal pribadi yang diperintahkan oleh Erlan. Tak peduli pada waktu dan jam berapa meskipun itu bukan jam kantor. Semua kebutuhan Erlan Aldo harus siap siaga untuk menyediakannya bahkan jika dia harus bekerja dua puluh empat jam. Setelah memberi perintah kepada Aldo Erlan hanya menatap sekilas pada pintu kamar di mana Melody merajuk dan masuk ke sana. Sebenarnya dia ingin membujuk, tapi mengingat hari ini Erlan sudah banyak berbuat salah pada Melody, akhirnya pr

  • JERAT CINTA ISTRI MUDA SANG PENGUSAHA    Bab 40

    Jerat Cinta Istri Muda 40Semburat warna jingga hampir terlihat di cakrawala, angin bertiup sepoi-sepoi, menerpa wajah Melody. Suasana memang romantis, tapi wanita itu sendirian menikmatinya. Erlan, suaminya yang tiba-tiba mengajaknya pergi ke pulau ini ternyata masih saja sibuk dengan urusan pekerjaannya. Melody tentu saja merasa aneh, Erlan yang kukuh ingin pergi bulan madu tapi setelah sampai tujuan malah sibuk bekerja. "Kamu lihat laut dulu sendirian ya, saya ada pekerjaan mendadak. Tidak kemana-mana, hanya ada meeting online sebentar," ucap Erlan pada Melody, saat waktu menunjukan jam tiga lewat lima puluh menit. "Meeting apa jam segini, bentar lagi orang pulang kerja," protes Melody tak percaya. "Makanya mau pulang jadi meeting dulu, Melody Sayang."Tak mau berdebat dengan suaminya, Melody akhirnya memilih untuk pergi melihat pantai sendirian. Sejak dia datang, Melody memang sangat antusias melihat tempat tersebut. Meskipun awalnya dia harus berdebat dengan Erlan karena tak

  • JERAT CINTA ISTRI MUDA SANG PENGUSAHA    Bab 39

    JERAT CINTA ISTRI MUDA 39"Adik? Memangnya untuk apa?" Tanya Melody kebingungan. Untuk apa putrinya itu meminta adik di usianya yang sekarang. Dia memang tidak terlalu memikirkan untuk segera memiliki anak. Selain karena khawatir dengan kedua putri sambungnya yang mungkin saja tak akan terima dia juga masih ingin fokus kuliah. Entahlah, untuk saat ini dia tak begitu memikirkan tentang buah hati. Ditambah lagi dia juga menggunakan kontrasepsi. "Adik kok untuk apa sih, Melody," sahut Santika. "Memangnya kamu gak pengen punya anak dari Erlan, kamu gak mau melahirkan keturunan dari kami?""Bu-bukan begitu, Ma. Tapi ini terlalu tiba-tiba." "Tiba-tiba bagaimana, kan udah pernah hamil," cecar Santika. Melody menatap suaminya berharap sang suami membantunya untuk berbicara. Hanya Erlan yang tahu kalau dia memasang alat kontrasepsi saat ini, dan juga dia bingung hendak beralasan apa pada mertuanya."Kamu sudah siap punya adik lagi? Gak malu udah gede masih punya adik bayi?" Tanya Erlan pa

  • JERAT CINTA ISTRI MUDA SANG PENGUSAHA    Bab 38

    JERAT CINTA ISTRI MUDA 38"Pa, aku mau pindah kuliah ke luar kota," kata Fayanna , saat mereka tengah asyik makan malam bersama. Erlan dan Melody berpandangan, Erlan memang sudah dengan sengaja memerintahkan Haidar ke luar kota. Bekerja di perusahaan cabang, sebenarnya Erlan hanya akan melakukan itu selama beberapa bulan saja. Penasaran dengan apa yang dikatakan Melody, apa iya putrinya benar-benar akan meminta ijin untuk kuliah di luar kota juga seperti perkataan Melody malam itu. "Ngapain sih, Kak, keluar kota segala. Kampus milik keluarga kita juga udah paling bagus di kota ini. Susah-susah amat, aku sendiri di rumah ini kalau gak ada Kakak," protes Kaire."Ada Mama," balas Fayanna. "Mama?" Kaire mengulang perkataan kakaknya. "Kak Melody," terang Fayanna . Pandangan gadis itu beralih dari adiknya ke ibu tirinya. "Iya, ngapain harus ke luar kota. Memangnya apa yang salah dengan kampus di kota ini. Lagi pula kamu masih anak-anak jangan jauh-jauh dari rumah. Udah di sini aja ken

  • JERAT CINTA ISTRI MUDA SANG PENGUSAHA    Bab 37

    JERAT CINTA ISTRI MUDA 37Suasana sejuk dan nyaman sangat terasa, juga pemandangan indahnya kota yang dihiasi oleh lampu-lampu yang berkelap-kelip terlihat sangat jelas dari tempat duduk Erlan berada sekarang. Pria itu sedang makan malam di restoran yang berada di sebuah atap gedung dengan puluhan lantai. Di depannya, duduk wanita cantik yang sejak tadi tersenyum manis padanya, Ariana."Dalam rangka apa Mas Erlan mengajakku makan malam seperti ini?" Tanya Ariana. "Banyak hal yang ingin aku bicarakan," balas Erlan. Ariana kembali tersenyum manis, hatinya seakan dipenuhi bunga-bunga. Dia merasa akan mendapatkan hati pria yang selama ini dikaguminya. Tidak sia-sia dia sudah melakukan segala cara untuk mendapatkannya."Aku banyak waktu itu itu," timpal Ariana dengan senyuman mengembang.Erlan menghirup nafas dalam-dalam sebelum memulai percakapannya."Ariana, sebagai keluarga, sebagai teman, aku meminta baik-baik padamu kali ini. Jangan menganggu keluargaku, terutama istriku. Seperti h

  • JERAT CINTA ISTRI MUDA SANG PENGUSAHA    Bab 36

    Erlan mendapatkan kabar dari orang suruhannya, mobil yang membawa Melody terakhir kali tertangkap kamera pengawas di dekat sebuah hotel. "Melody ada di hotel?" tanya Erlan. "Saya tidak yakin, Pak.""Kalau tidak yakin kenapa menghubungi, cari sampai ketemu mobil dan yang mengemudi. Lalu tanyakan di mana istriku berada," bentak Erlan penuh emosi. Bagaimana bisa dia hanya mendapatkan informasi hanya sepotong saja, meskipun memang sejak tadi dia yang terus mencecar sang pencari informasi. Erlan bergegas mengendarai mobil menuju hotel yang dimaksud oleh orang suruhannya, bisa jadi memang Melody ada di sana entah untuk apa. Tapi selama ini dia sudah berjanji pada istrinya akan percaya padanya sepenuhnya. Dan kali inipun dia tidak akan membuat keputusan yang akan merugikannya. Apapun yang dia temui nanti, Erlan akan mengedepankan percaya pada Melody.Ponsel Erlan berdering saat pria itu sedang berkendara, lelaki itu segara menerima panggilan menggunakan earphone yang terpasang di telinga

  • JERAT CINTA ISTRI MUDA SANG PENGUSAHA    Jebakan

    "Bu, kita sudah sampai," ucap pria yang ada di balik kemudi mobil yang di tumpangi Melody. Melody yang tertidur, segera bangun begitu dibangunkan oleh pria yang mengaku salah satu karyawan Erlan tersebut. "Sudah sampai, Pak?" tanya Melody. "Sudah, Bu.""Hotel," gumam Melody, matanya memindai sekeliling yang memperlihatkan gedung bertingkat. Mereka berhenti tepat di depan pintu masuk. "Pak Erlan meminta saya membawa Ibu ke sini. Ini kartu akses masuknya, nomor kamarnya 439." Pria itu berkata sambil menyerahkan sebuah kartu pada Melody. "Mas Erlan menyuruh saya langsung ke kamar hotelnya?" tanya Melody memastikan. "Betul.""Ngapain sih Mas Erlan pakai acara menyuruhku ke hotel segala, mau ngapain coba," batin Melody. Namun, otaknya sudah dipenuhi dengan berbagai bayangan panas yang akan terjadi jika dia mendatangi suaminya sekarang. Melody segera turun dari mobil setelah menerima key card yang diberikan oleh sang supir. Dengan langkah ringan, wanita itu berjalan memasuki bangunan

  • JERAT CINTA ISTRI MUDA SANG PENGUSAHA    Bab 34

    Jerat Cinta 34Ariana kesal luar biasa sejak pulang dari rumah Erlan. Tak menyangka jika usahanya untuk membuat wanita itu keluar dari rumah itu gagal. Dia seakan tidak percaya Erlan membela Melody. Tapi satu yang menjadi pertanyaannya, kenapa Erlan melakukan itu. Alasan apa yang mendasarinya. Apakah awalnya Erlan berpikir seperti yang dia pikirkan, menanggap anak itu bukan anak Erlan. Ariana membuka ponselnya lalu tangannya dengan lincah menari di atas layar smartphone yang ada dalam genggamannya, tak lama kemudian dia menghubungi seseorang. "Cari tahu tentang wanita itu sejelas-jelasnya. Mulai dari dia kuliah hingga belum lama ini menikah," perintah Ariana pada seseorang di ujung telepon sana. Ariana menghela nafas panjang, rasanya dia belum ingin menyerah untuk mendapatkan pria idamannya dan menyikirkan wanita kemarin sore yang tidak menurutnya tak memiliki kelebihan sama sekali.***"Faya, apa yang kamu lakukan?" tanya Erlan pada putrinya. "Bawa baju Kak Melody ke kamar tamu.

  • JERAT CINTA ISTRI MUDA SANG PENGUSAHA    Pelajaran Untuk Papa

    Jerat Cinta 33Erlan menceritakan bagaimana kronologi dia memaksa Melody meminum cairan penggugur kandungan, bagaimana dia memaksa istrinya meskipun wanita itu menolak dengan sekuat tenaga dan menangis dengan histeris. "Kenapa kamu lakukan itu, Erlan!" teriak Santika dengan murka. Wanita itu tidak menyangka jika putranya bisa melakukan semua itu. Bagaimana bisa, dan kenapa? Itu yang menjadi pertanyaannya sekarang. "Apa karena itu juga Melody memilih pulang pada orang tuanya, masih untung dia mau kembali ke sini. Kenapa kamu sekejam itu pada istri dan calon anakmu." Santika tampak sangat terpukul dengan pengakuan dan apa yang dilakukan oleh putranya."Kenapa kamu melakukan itu," cecar Santika. Erlan terdiam, sampai kapanpun dia tak akan mengatakan alasan sebenarnya. Kalau dia mengatakannya, bisa jadi celah orang lain untuk menyalakan istrinya. Dulu dia terlalu marah dan tergesa-gesa mengambil keputusan. Dia tak menyadari apa yang telah dilakukan pada istrinya hingga wanita itu bisa

DMCA.com Protection Status