Edward akhirnya memilih untuk mengikuti usul Sarah Finn.Tanpa membuang waktu, dia langsung menyuruh Bronson untuk segera menutup hotel.Begitu saja, New Fornicatio Hotel akhirnya secara resmi ditutup untuk sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Staff dan karyawan hotel dipaksa mengambil cuti, sementara para pelayan dirumahkan tanpa pesangon.Selanjutnya, dia mulai mengerahkan seluruh dana perusahaan yang tersisa untuk mengembangkan kasino New Alea. Dia membeli mesin-mesin baru dan meningkatkan nilai hadiah hingga berkali-kali lipat untuk setiap kemenangan.Sepertinya, dia memang berniat untuk mempertaruhkan segalanya.Dia tidak sadar bahwa itu mungkin saja akan menjadi pertaruhannya yang terakhir!Nanti dulu!.Bukan mungkin, akan tetapi – pasti!Itu sebenarnya memang pertaruhan Edward yang terakhir.Tanpa disadari oleh siapapun, sepasang penjudi legendaris sebenarnya telah menggelar karpet merah bagi Edward untuk berjalan lebih cepat menuju kebangkrutan. Mereka adalah Br
Edward dan teman-temannya terjebak pada permainan mereka sendiri.Mereka awalnya hanya ingin menindas Brandon dan Carolina supaya dapat mengambil kembali uang hasil kemenangan kedua orang itu.Namun, keadaan justru berbalik.Saat ini, justru mereka yang ditindas oleh pasangan suami istri itu.Mereka dipaksa bermain judi, padahal mereka sama sekali bukan penjudi.Lebih dari itu, mereka bahkan tidak tahu permainan apa yang akan dimainkan dan apa yang akan dijadikan sebagai taruhannya!Akan tetapi mereka tak mungkin bisa mengelak.Bagaimanapun, terlalu tak masuk akal jika mereka sebagai pengelola sebuah rumah judi menolak untuk berjudi di kasino miliknya sendiri. Apalagi di sisi lain, mereka sudah terlanjur menuduh bahwa pasangan suami istri itu telah melakukan cara curang untuk menang.“Baiklah, Tuan dan Nyonya. Kami selaku pengelola kasino New Alea mengaku salah dan kami akan memberikan kompensasi untuk menebus kesalahan. Mohon Tuan dan Nyonya dapat sedikit berlapang dada,” ujar Ruth,
Sarah Finn benar-benar kecewa.Dia sangat kecewa karena Edward berani membentaknya, setelah selama berbulan-bulan dia berjuang tak kenal lelah menyelamatkan keuangan New Fornicatio Hotel.Wanita cerdas itu tidak menyangka bahwa Edward akan lebih memilih menggunakan uang perusahaan untuk menyewa penjudi profesional demi bermain judi melawan Brandon dan Carolina, ketimbang memanfaatkan uang itu untuk membayar utang kepada Keluarga Margono.Padahal, dia yang telah mengusahakan pinjaman modal dari bank Keluarga Margono ketika Edward dan Bronson begitu boros menghambur-hamburkan uang untuk membangun kasino New Alea dan auditorium Ad Mortem.Lebih dari itu, dia juga yang kemudian terpaksa menebalkan muka sedemikian rupa demi mengemis waktu pada Viona agar Keluarga Margono memberikan tambahan waktu dan tidak terburu-buru menarik investasi dari New Fornicatio Hotel!Namun, semua pengorbanan itu ternyata hanya berbuah bentakan.Sarah benar-benar tidak terima!Dia akhirnya menemui Viona Margono
Edward masih berada di Negara Vicinus ketika New Fornicatio Hotel disegel. Dia sedang bersama Donald Wijaya pada saat Bronson meneleponnya untuk memberitahu tentang peristiwa penyegelan yang dilakukan oleh otoritas kota Granda Peko itu. Wajahnya langsung membesi saat diberitahu bahwa Keluarga Margono adalah pihak yang berada di belakang operasi penutupan hotel miliknya itu. “Ada apa?” tanya Donald saat melihat wajah Edward yang berubah setelah menerima telepon. Edward tidak langsung menjawab. Dia merasa tidak tidak mungkin menceritakan peristiwa penutupan hotel miliknya itu kepada Donald. Apalagi, putra Duta Besar Bernard Wijaya itu baru saja bersedia membantunya merekrut beberapa penjudi profesional Negara Vicinus untuk melawan Brandon dan Carolina yang telah mengacau di kasino New Alea. Padahal, kasino New Alea merupakan bagian tak terpisahkan dari New Fornicatio Hotel yang baru saja disegel oleh otoritas Granda Peko karena kasus utang piutang dengan bank Keluarga Margono. Baga
Bukan hanya Martin yang geram.Isabela Desplazado ternyata jauh lebih geram lagi.Dia geram karena New Fornicatio Hotel ternyata beroperasi kembali, justru setelah berhasil ditutup oleh pihak otoritas kota Granda Peko. Selain itu, dia lebih geram lagi karena mendapat informasi bahwa hotel milik Edward itu dapat beroperasi kembali atas bantuan pihak asing.Adapun yang paling membuat wanita tua penguasa Granda Peko itu geram, adalah kenyataan bahwa New Fornicatio Hotel secara perlahan tapi pasti telah berubah menjadi tempat penampungan dan markas persembunyian tentara gelap Negara Vicinus!Padahal, mendiang Jenderal Charles Sanjaya telah menjaga benteng perbatasan selama puluhan tahun hanya demi mencegah tentara Negara Vicinus memasuki wilayah Negara Pecunia. Akan tetapi, Edward Sanjaya justru mengundang dan menampung tentara-tentara asing itu di Granda Peko.Darah memang tak pernah berdusta.Bagaimanapun, anak seorang pahlawan tidak akan mungkin menjadi pengkhianat!Walaupun mendiang J
Victoria langsung dibawa ke Medicamento Hospital untuk mendapat perawatan.Wanita yang ternyata adalah ibu kandung Edward itu tak sadarkan diri selama beberapa jam. Wanita malang itu baru siuman ketika malam sudah hampir mencapai puncaknya. Dia sedikit bingung saat melihat Adelia duduk terkantuk-kantuk di samping ranjang.“Adelia?” panggil Victoria, ragu.Adelia langsung terjaga dan menyahut, “Ibu sudah bangun?”Victoria malah balik bertanya dengan nada suara yang terdengar sedikit panik, “Di mana ini? Mana nenekmu? Apakah dia baik-baik saja?”Adelia tersenyum lalu menjawab, “Tenanglah, Ibu. Kita sekarang di rumah sakit. Nenek baik-baik saja, dia sedang beristirahat di kamar sebelah.”Victoria segera bangkit, namun Adelia menahannya.Akhirnya dia hanya meminta agar posisi ranjangnya sedikit ditegakkan. Setelah mendapatkan posisi yang cukup nyaman, dia kemudian duduk bersandar pada dua buah bantal yang disusun bertumpuk di belakang punggungnya.Selanjutnya, dia memandang Adelia dengan
Keyakinan Adelia tidak salah.Malam itu, sebenarnya Kakek Sanjaya juga tengah memikirkan tentang status dan posisi Edward dalam Keluarga Sanjaya selanjutnya. Walaupun tidak mungkin untuk tetap menjadi Tuan Muda Keluarga Sanjaya, namun anak kandung Victoria Desplazado itu tetap merupakan seorang anak yang tumbuh dan besar dengan menyandang nama besar Keluarga Sanjaya.Bagaimanapun, nama besar Keluarga Sanjaya bukanlah nama sembarangan yang dapat dipasang dan dicopot sesuka hati. Tentu persoalan akan menjadi sangat rumit ketika nama besar itu harus dilepas paksa dari seseorang yang sudah terlanjur dikenal sebagai calon pewaris tunggal keluarga!Tidak mungkin untuk mengganti nama Edward Sanjaya menjadi Edward Desplazado begitu saja tanpa suatu alasan yang kuat dan dapat diterima secara hukum maupun secara sosial. Apalagi, nama itu sudah terlanjur melekat selama lebih dari 20 tahun!Kakek Sanjaya amat sadar akan hal itu.Tak ingin terjebak terlalu lama pada kebimbangan, lelaki tua kaya ra
Leon menghela napas panjang lalu mengembuskannya perlahan.Dia sadar sepenuhnya bahwa persoalan akan benar-benar menjadi rumit saat Kakek Sanjaya mencabut status Edward sebagai Tuan Muda Keluarga Sanjaya.“Begini, Tuan Besar. Saat status Edward sebagai Tuan Muda Keluarga Sanjaya dicabut, maka rencana orang-orang yang ingin menguasai Keluarga Sanjaya melalui Edward secara otomatis akan gagal. Mereka tentu harus mencari orang lain untuk menggantikan posisi Edward. Bukan tidak mungkin mereka akan memanfaatkan putri-putri Nyonya Pamela untuk menyusupkan orang lain ke dalam Keluarga Sanjaya,” ujar Leon, menjelaskan panjang lebar.“Maksudmu?” tanya Kakek Sanjaya, masih belum paham.Leon menjawab ringan, “Maksud saya sangat sederhana, Tuan Besar. Seperti kata pepatah, tak ada rotan akar pun jadi. Jika mereka tidak dapat menyusupkan cucu laki-laki melalui Nyonya Soraya, maka bukan tidak mungkin mereka akan menyusupkan cucu menantu melalui Nyonya Pamela.”Kakek Sanjaya langsung terhenyak mende