Keyakinan Adelia tidak salah.Malam itu, sebenarnya Kakek Sanjaya juga tengah memikirkan tentang status dan posisi Edward dalam Keluarga Sanjaya selanjutnya. Walaupun tidak mungkin untuk tetap menjadi Tuan Muda Keluarga Sanjaya, namun anak kandung Victoria Desplazado itu tetap merupakan seorang anak yang tumbuh dan besar dengan menyandang nama besar Keluarga Sanjaya.Bagaimanapun, nama besar Keluarga Sanjaya bukanlah nama sembarangan yang dapat dipasang dan dicopot sesuka hati. Tentu persoalan akan menjadi sangat rumit ketika nama besar itu harus dilepas paksa dari seseorang yang sudah terlanjur dikenal sebagai calon pewaris tunggal keluarga!Tidak mungkin untuk mengganti nama Edward Sanjaya menjadi Edward Desplazado begitu saja tanpa suatu alasan yang kuat dan dapat diterima secara hukum maupun secara sosial. Apalagi, nama itu sudah terlanjur melekat selama lebih dari 20 tahun!Kakek Sanjaya amat sadar akan hal itu.Tak ingin terjebak terlalu lama pada kebimbangan, lelaki tua kaya ra
Leon menghela napas panjang lalu mengembuskannya perlahan.Dia sadar sepenuhnya bahwa persoalan akan benar-benar menjadi rumit saat Kakek Sanjaya mencabut status Edward sebagai Tuan Muda Keluarga Sanjaya.“Begini, Tuan Besar. Saat status Edward sebagai Tuan Muda Keluarga Sanjaya dicabut, maka rencana orang-orang yang ingin menguasai Keluarga Sanjaya melalui Edward secara otomatis akan gagal. Mereka tentu harus mencari orang lain untuk menggantikan posisi Edward. Bukan tidak mungkin mereka akan memanfaatkan putri-putri Nyonya Pamela untuk menyusupkan orang lain ke dalam Keluarga Sanjaya,” ujar Leon, menjelaskan panjang lebar.“Maksudmu?” tanya Kakek Sanjaya, masih belum paham.Leon menjawab ringan, “Maksud saya sangat sederhana, Tuan Besar. Seperti kata pepatah, tak ada rotan akar pun jadi. Jika mereka tidak dapat menyusupkan cucu laki-laki melalui Nyonya Soraya, maka bukan tidak mungkin mereka akan menyusupkan cucu menantu melalui Nyonya Pamela.”Kakek Sanjaya langsung terhenyak mende
Leon menelusuri kembali seluruh catatan kesehatan atas nama Soraya Clint.Jika memang benar Soraya telah melahirkan seorang bayi yang cacat atau memiliki kelainan bawaan, maka hampir dapat dipastikan bahwa apa yang dipikirkan oleh Isabela adalah benar.Artinya, kemungkinan besar bayi Soraya telah ditukar oleh ibunya sendiri!Selanjutnya, Jika benar Soraya telah menukar bayinya sendiri, maka wanita itu tentu mengetahui di mana saat ini cucu Kakek Sanjaya yang asli berada.Tiba-tiba saja, Leon menjadi sangat bersemangat.Dia segera memeriksa ulang semua catatan dan riwayat kesehatan istri kedua mendiang Jenderal Charles Sanjaya itu dengan lebih seksama, terutama yang berkaitan dengan masa kehamilan dan proses persalinan wanita yang sebenarnya adalah ibu kandungnya sendiri itu.Dia bahkan meneliti data perkembangan janin dalam kandungan Soraya pada beberapa minggu terakhir kehamilan, hingga proses persalinan.Namun, tidak ada riwayat kelainan bawaan atau cacat fisik yang tercatat di sana
Kakek Sanjaya sebenarnya sudah tidak mau lagi mengakui Edward sebagai cucu, apalagi sebagai calon penggantinya. Namun, dia belum memiliki peluang untuk mengungkapkannya secara terbuka. Bagaimanapun, tidak mungkin untuk menghapus status Tuan Muda yang sudah melekat selama lebih dari 20 tahun hanya dengan pernyataan singkat yang tak lebih dari 20 menit Lebih dari itu, persoalan status tuan muda pada keluarga-keluarga teratas bukanlah masalah sederhana. Sering kali, status tuan muda suatu keluarga akan menentukan kelangsungan dan kejayaan keluarga tersebut di masa yang akan datang. Apalagi jika sebuah keluarga hanya memiliki satu orang tuan muda! Keluarga Sanjaya adalah salah satunya. Keluarga teratas Morenmor itu hanya memiliki seorang tuan muda yang juga calon tunggal pemimpin keluarga di masa mendatang. Tentu tidak akan mungkin untuk mencabut status Edward sebagai Tuan Muda Keluarga Sanjaya begitu saja, lalu membiarkan keluarga sebesar itu tanpa calon pewaris sama sekali! Namun, l
“Ibu, jangan begitu!”Adelia menatap Victoria dengan pandangan rumit. Dia sangat kecewa ketika ibu kandungnya itu begitu saja mematahkan harapannya untuk bersama Leon, hanya karena Edward.Namun, Victoria tidak peduli.Wania Desplazado berusia setengah baya itu terlalu kaget dengan kenyataan bahwa Edward ternyata adalah putranya yang hilang 24 tahun lalu. Pikirannya begitu kalut saat teringat bahwa putranya itu bahkan telah berkolaborasi dengan orang-orang dari Negara Vicinus.Dia benar-benar tidak dapat menerima kenyataan bahwa putranya yang dulu hilang itu, ternyata saat ini telah menjadi seorang pengkhianat Negara.Seberkas kemarahan tiba-tiba menyelinap ke dalam dada Victoria.Bukan marah karena Edward menjadi pengkhianat.Namun, marah pada Keluarga Sanjaya!Entah kenapa, tiba-tiba saja dia menganggap bahwa Keluarga Sanjaya adalah pihak yang paling bertanggung jawab hingga Edward bisa menjadi seorang pengkhianat Negara. Bagaimanapun, putranya itu telah berada di bawah naungan pera
“Tuan Martin?!”Adelia segera melompat dan melemparkan diri ke dalam pelukan Martin. Begitu saja, air mata bahagia langsung mengalir membasahi kedua pipi gadis berparas bidadari itu. Dia tak pernah menduga bahwa lelaki gagah yang dulu pernah menyelamatkan dirinya dari pelecehan empat orang pemabuk di hotel murahan itu, ternyata masih hidup.Kecuali Leon dan Kakek Sanjaya, memang tak seorangpun yang mengetahui bahwa Martin sebenarnya masih hidup. Walaupun tak pernah menemukan jenazahnya, hampir semua orang – termasuk Adelia, menyangka bahwa Martin telah meninggal dunia.Namun, hari ini Martin justru muncul di depan Wisma Adulterium!Lelaki gagah yang kini hanya memiliki sebelah lengan itu bahkan tersenyum dan mengusap lembut punggung Adelia.“Ayo, masuk ke dalam mobil dulu. Ada yang ingin aku bicarakan dengan kalian,” ucap Martin seraya mendorong lembut tubuh kekasih anak angkatnya yang masih menangis tersedu-sedu itu.Adelia menurut tanpa membantah.Dia segera kembali ke dalam mobil d
Leon mengantarkan Adelia ke Wisma Adulterium saat hari sudah menjelang gelap.Dia tidak mampir sama sekali, namun langsung pergi bersama Martin.Mereka pergi ke sebuah rumah tua di pinggiran Granda Peko.Rumah itu adalah rumah pribadi Martin. Tidak terlalu besar, namun pekarangannya amat luas. Halaman depan merupakan taman dan tempat parkir, sedangkan pekarangan belakang adalah sebuah kebun tak terurus yang lebih tepat dianggap sebagai sebuah hutan kecil.Di hutan kecil itu, ada sebuah kolam yang bentuk dan luasnya hampir menyerupai sebuah telaga kecil. Ada sebuah pulau buatan kecil dengan sebuah pondok unik di atasnya, terdapat tepat di tengah kolam itu.Tidak ada jembatan menuju ke pulau itu.Hanya ada sebuah perahu kecil, lengkap dengan dua batang dayung panjang yang terbuat dari campuran besi dan kayu.“Walaupun kolam ini terlihat tenang dan tidak terlalu dalam, tapi jangan pernah berani mencoba berenang untuk menyeberang. Ada banyak ikan buas di kolam ini, aku sengaja memeliharan
Leon meninggalkan pondok rahasia Martin pada keesokan harinya.Dia pergi pagi-pagi sekali, bahkan sebelum matahari terbit sempurna di ufuk timur.Dia langsung menuju New Fornicatio Hotel untuk menemui Edward.Namun, suasana hotel itu sudah tidak sama lagi.Empat orang pria asing bertubuh tegap tampak berdiri di dekat pintu utama hotel. Mereka mengenakan seragam petugas keamanan hotel. Selain itu, beberapa orang lagi tampak tersebar di sekitar lapangan parkir dan pintu gerbang. Sekilas, total ada lebih dari 20 orang yang terlihat saat Leon memasuki area hotel.Walaupun Leon tidak memedulikan mereka, tapi orang-orang asing berseragam petugas keamanan itu peduli pada kehadiran Leon.Mereka mengadang Leon tepat di depan pintu lobby.Logat asing yang kental terdengar ketika salah satu dari dua orang satpam di depan pintu utama menegur Leon dengan kasar, “Mau kemana?”Sementara temannya menanyai Leon, satpam asing yang lain tampak menatap Leon dengan sorot benci dan penuh penghinaan. Terlih