Kakek Sanjaya memandangi Adelia dengan tatapan aneh.Dia seolah ingin menelanjangi gadis berwajah bidadari itu dengan tatapannya.Entah apa yang dia cari, namun beberapa saat kemudian lelaki tua kaya raya itu tersenyum lebar.“Kamu cantik, sayangnya – kamu bukan cucuku. Seandainya kamu adalah cucuku, maka saya pasti akan menjodohkanmu dengan Leon!” ujar Kakek Sanjaya ambigu, sementara nada suaranya terdengar seperti menggoda.Adelia menunduk, malu campur marah.Dia merasa Kakek Sanjaya sudah terlalu jauh mencampuri urusan pribadinya.“Maaf, Tuan Besar. Saya …” ucapan Adelia terputus.Kakek Sanjaya terlanjur memotong, “Tidak perlu minta maaf! Kamu cukup memanggil saya ‘Kakek’, maka saya akan menganggapmu sebagai cucuku – dan akan langsung menjodohkanmu dengan Leon!”Adelia terperangah.Gadis berparas bidadari itu benar-benar bingung.Dia menatap Kakek Sanjaya dengan pandangan tak mengerti, tanpa mampu mengatakan apa-apa.“Maaf, Tuan Besar. Sa …” ucapan Adelia terhenti lagi.“Masih mema
Kakek Sanjaya memandang Adelia dengan tatapan rumit. Dia tahu, gadis berparas bidadari itu masih marah. Namun sebaliknya, bukankah seharusnya gadis itu juga tahu bahwa dia pun bisa marah dan tersinggung? Beruntung, Kakek Sanjaya sudah terlalu tua untuk memperturutkan hawa nafsu dan amarah. Lelaki tua kaya raya yang telah berusia 80 tahun lebih itu akhirnya hanya bertanya dengan nada dingin, “Apakah kamu sedang menanyakan tentang kompensasi dan ganti rugi?” “Ya!” jawab Adelia singkat dan tegas. “Baiklah. Jika keluargamu memang terbukti tidak bersalah, saya akan memberikan kompensasi yang sangat besar untuk seluruh keluarga kalian!” jawab Kakek Sanjaya angkuh, sebagaimana seharusnya sikap orang terkaya Morenmor. Namun, Adelia justru menggeleng pelan. “Maaf, Tuan Besar. Apakah saya boleh meminta kompensasi khusus untuk saya pribadi?” tanya Adelia, nekat tanpa perhitungan. Kakek Sanjaya tidak menjawab. Lelaki tua kaya raya itu malah balik bertanya dengan nada jijik, “Kamu mau bera
Leon segera mengumumkan rencana kepulangan Kakek Sanjaya.Sesuai perintah Kakek Sanjaya, dia juga mengirimkan utusan khusus kepada kedua istri mendiang Charles untuk memberitakan kondisi kesehatan pemimpin Keluarga Sanjaya tersebut.“Kondisi Tuan Besar sudah membaik dan akan segera kembali ke kediaman. Namun, beliau masih harus meneruskan perawatan di rumah.”“Tuan Besar akan segera kembali ke kediaman. Namun karena faktor usia, Dokter Leon akan tetap memantau kesehatan Tuan Besar secara berkala.”Demikian para utusan yang dikirim oleh Leon menyampaikan pemberitahuan tentang rencana kepulangan Kakek Sanjaya kepada Pamela Atmaja dan Soraya Clint.Hasilnya, sesuai dengan rencana dan dugaan Kakek Sanjaya!Kedua orang menantu Keluarga Sanjaya itu bereaksi sesuai dengan kepentingan dan pemikiran masing-masing, walaupun dengan persepsi yang tak jauh berbeda – yaitu, Kakek Sanjaya mungkin tak akan bertahan hidup terlalu lama lagi!Artinya, pewaris dan penerus tahta Keluarga Sanjaya akan sege
Kegembiraan dan sukacita mewarnai istana keluarga Sanjaya.Hari ini, Kakek Sanjaya sudah diizinkan pulang dari rumah sakit Medicamento Hospital.Para pelayan dan pengawal berbaris rapi di dekat gerbang mansion, sementara anggota keluarga menunggu di aula utama. Beberapa kerabat dekat dari keluarga cabang bahkan menyempatkan diri hadir untuk menyambut kepulangan orang terkaya Morenmor itu.Tepat pukul 10 pagi, Kakek Sanjaya turun dari limusin yang mengantarnya.Langkah kakinya nampak gagah dan dominan, walaupun harus ditopang oleh sebuah tongkat gading yang tergenggam erat di tangan kirinya. Tak terlihat ada tanda-tanda penyakit atau gangguan kesehatan sama sekali.Dia bahkan tampak terlalu sehat dan bersemangat untuk ukuran seorang lelaki berusia 83 tahun!“Selamat datang, Tuan Besar!”Kakek Sanjaya hanya tersenyum tipis seraya sedikit menoleh ke kanan dan ke kiri, seolah ingin memastikan bahwa setiap orang yang hadir benar-benar mengucapkan salam dengan tulus.Sesaat kemudian, orang
Malam ini adalah malam ketiga sejak Kakek Sanjaya pulang dari rumah sakit.Sesuai ucapannya, Kakek Sanjaya mengundang kedua menantunya dan ketiga orang cucunya makan untuk malam sambil membicarakan masalah penunjukan calon pengganti dirinya sebagai pemimpin Keluarga Sanjaya.Mereka semua duduk dengan tertib mengelilingi meja makan besar berusia ratusan tahun.Kakek Sanjaya duduk dengan berwibawa di kepala meja.Pamela, Catherina dan Nova duduk berjajar di barisan kursi yang terdapat di sebelah kanan Kakek Sanjaya. Sedangkan di barisan yang sebelah kiri, Soraya dan Edward duduk bersebelahan.Suasana terasa tegang.Makan malam sudah lama berakhir, tapi Kakek Sanjaya masih belum membuka suara.Orang tua kaya raya yang berencana untuk pensiun sebagai pemimpin Keluarga Sanjaya itu tampak serius memperhatikan wajah setiap menantu dan cucu-cucunya satu per satu.Sorot mata Kakek Sanjaya terlihat sedikit berubah pada saat dia menatap Edward!“Edward, kamu sudah dewasa sekarang. Kamu tentu tah
Keesokan harinya, Kakek Sanjaya menyatakan mengundurkan diri dari posisinya sebagai pemimpin Keluarga Sanjaya.Kakek Sanjaya juga mengumumkan bahwa Edward akan menggantikannya secara resmi setelah selesai menjalani masa pengasingan sebagai persiapan akhir untuk menjadi pemimpin Keluarga Sanjaya.Masa pengasingan itu akan berlangsung selama enam bulan sampai satu tahun, tergantung hasil yang dapat dicapai. Makin bagus hasil yang dicapai, maka akan semakin cepat juga masa pengasingan itu berakhir.Selama Edward menjalani masa pengasingan, maka posisi pemimpin keluarga akan dipegang secara bersama-sama oleh Pamela dan Soraya.Kedua menantu Kakek Sanjaya itu memiliki hak dan wewenang yang sama untuk mengatur dan mengawasi pengelolaan seluruh aset dan bisnis keluarga, sampai Edward selesai menjalani masa pengasingan – dan ditetapkan sebagai pemimpin Keluarga Sanjaya yang baru.Untuk melaksanakan tugasnya, kedua menantu Keluarga Sanjaya itu akan dibantu secara penuh oleh Adelia – sebagai pe
Kakek Sanjaya tertegun mendengar ucapan Martin. Dia tak percaya bahwa anak angkat yang selalu diandalkannya itu tidak memahami situasi rumit yang sedang dihadapi oleh Keluarga Sanjaya.“Kamu keliru, Martin. Ini bukan soal darah siapa yang mengalir dalam tubuh Edward, melainkan tentang nama baik Keluarga Sanjaya. Dunia terlanjur mengenal Edward sebagai Tuan Muda Sanjaya, tak mungkin mengembalikan anak itu begitu saja kembali ke tempat asalnya di Granda Peko!” ucap kakek Sanjaya, mencoba meluruskan pemahaman Martin.Martin tersenyum tipis.Dia merasa seperti ada yang berubah pada Kakek Sanjaya.“Maaf, Tuan Besar. Jika Tuan Besar mengizinkan, saya akan menyelesaikan masalah ini tanpa membahayakan nama baik Keluarga Sanjaya sedikitpun. Dunia akan mengenang Edward sebagai Tuan Muda Keluarga Sanjaya yang terbaik, sementara di lain sisi – Tuan Besar dapat mempersiapkan calon pemimpin keluarga yang baru. Bagaimanapun, Charles masih memiliki dua orang putri. Mereka pasti dapat melahirkan gener
Kakek Sanjaya hampir murka.Dia merasa Leon telah menipu dan mempermainkannya.“Apa maksudmu? Apakah kamu ingin membohongi saya?” tanya orang tua kaya raya itu, kaget campur marah.Leon tidak menjawab.Dia hanya berlutut dengan sebelah kaki lalu bersumpah, “Hari ini – saya, Leon – bersumpah bahwa tahta Keluarga Sanjaya hanya akan diduduki oleh mereka yang memiliki darah Sanjaya! Oleh karena itu, saya berjanji akan mencari cucu laki-laki Tuan Besar Wilson Sanjaya sampai ketemu. Selama dia belum ditemukan, saya akan menjaga dan melindungi tahta Keluarga Sanjaya – dengan nyawa saya!”Mendengar sumpah Leon, Kakek Sanjaya langsung jatuh terduduk di atas kursinya.“Ah, seandainya saja anak gila ini adalah cucuku – aku pasti bisa mati dengan tenang!” gumam lelaki kaya raya itu dalam hati, tak pernah tahu bahwa sebenarnya pemuda yang baru saja mengucapkan sumpah gila itu adalah – memang cucunya!Kakek Sanjaya terdiam cukup lama.Sepasang mata tuanya terlihat berkaca-kaca, seiring dengan berag