Keesokan harinya, Kakek Sanjaya menyatakan mengundurkan diri dari posisinya sebagai pemimpin Keluarga Sanjaya.Kakek Sanjaya juga mengumumkan bahwa Edward akan menggantikannya secara resmi setelah selesai menjalani masa pengasingan sebagai persiapan akhir untuk menjadi pemimpin Keluarga Sanjaya.Masa pengasingan itu akan berlangsung selama enam bulan sampai satu tahun, tergantung hasil yang dapat dicapai. Makin bagus hasil yang dicapai, maka akan semakin cepat juga masa pengasingan itu berakhir.Selama Edward menjalani masa pengasingan, maka posisi pemimpin keluarga akan dipegang secara bersama-sama oleh Pamela dan Soraya.Kedua menantu Kakek Sanjaya itu memiliki hak dan wewenang yang sama untuk mengatur dan mengawasi pengelolaan seluruh aset dan bisnis keluarga, sampai Edward selesai menjalani masa pengasingan – dan ditetapkan sebagai pemimpin Keluarga Sanjaya yang baru.Untuk melaksanakan tugasnya, kedua menantu Keluarga Sanjaya itu akan dibantu secara penuh oleh Adelia – sebagai pe
Kakek Sanjaya tertegun mendengar ucapan Martin. Dia tak percaya bahwa anak angkat yang selalu diandalkannya itu tidak memahami situasi rumit yang sedang dihadapi oleh Keluarga Sanjaya.“Kamu keliru, Martin. Ini bukan soal darah siapa yang mengalir dalam tubuh Edward, melainkan tentang nama baik Keluarga Sanjaya. Dunia terlanjur mengenal Edward sebagai Tuan Muda Sanjaya, tak mungkin mengembalikan anak itu begitu saja kembali ke tempat asalnya di Granda Peko!” ucap kakek Sanjaya, mencoba meluruskan pemahaman Martin.Martin tersenyum tipis.Dia merasa seperti ada yang berubah pada Kakek Sanjaya.“Maaf, Tuan Besar. Jika Tuan Besar mengizinkan, saya akan menyelesaikan masalah ini tanpa membahayakan nama baik Keluarga Sanjaya sedikitpun. Dunia akan mengenang Edward sebagai Tuan Muda Keluarga Sanjaya yang terbaik, sementara di lain sisi – Tuan Besar dapat mempersiapkan calon pemimpin keluarga yang baru. Bagaimanapun, Charles masih memiliki dua orang putri. Mereka pasti dapat melahirkan gener
Kakek Sanjaya hampir murka.Dia merasa Leon telah menipu dan mempermainkannya.“Apa maksudmu? Apakah kamu ingin membohongi saya?” tanya orang tua kaya raya itu, kaget campur marah.Leon tidak menjawab.Dia hanya berlutut dengan sebelah kaki lalu bersumpah, “Hari ini – saya, Leon – bersumpah bahwa tahta Keluarga Sanjaya hanya akan diduduki oleh mereka yang memiliki darah Sanjaya! Oleh karena itu, saya berjanji akan mencari cucu laki-laki Tuan Besar Wilson Sanjaya sampai ketemu. Selama dia belum ditemukan, saya akan menjaga dan melindungi tahta Keluarga Sanjaya – dengan nyawa saya!”Mendengar sumpah Leon, Kakek Sanjaya langsung jatuh terduduk di atas kursinya.“Ah, seandainya saja anak gila ini adalah cucuku – aku pasti bisa mati dengan tenang!” gumam lelaki kaya raya itu dalam hati, tak pernah tahu bahwa sebenarnya pemuda yang baru saja mengucapkan sumpah gila itu adalah – memang cucunya!Kakek Sanjaya terdiam cukup lama.Sepasang mata tuanya terlihat berkaca-kaca, seiring dengan berag
Hotel Fornicatio adalah hotel terbesar dan termewah di Granda Peko.Beberapa hari yang lalu, Keluarga Sanjaya membeli hotel itu dan memberikannya kepada Edward.Sesuai perjanjian, Edward akan mengelola hotel dengan fasilitas tak terbatas itu sesuka hatinya selama satu tahun. Apapun yang terjadi pada hotel itu selama satu tahun ke depan akan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan kelayakannya untuk menjadi pemimpin Keluarga Sanjaya.Besok adalah hari pertama Edward akan mulai mengelola Hotel Fornicatio.“Besok, kamu sudah bisa berangkat ke Granda Peko dan mulai mengelola Hotel Fernicatio. Kamu berhak melakukan apapun terhadap hotel itu. Kamu boleh bermitra dengan siapapun, mempekerjakan siapapun, atau bahkan menjualnya kepada siapapun – semua terserah padamu. Apapun yang kamu lakukan, semuanya akan menjadi tanggung jawabmu sepenuhnya dan akan dinilai sebagai pencapaianmu pada tahun depan. Apakah kamu mengerti?” ujar Kakek Sanjaya menerangkan aturan permainan yang berlaku selama Ed
Hari ini adalah hari pertama Edward mengelola Hotel Fornicatio.Hal pertama yang dia lakukan adalah merenovasi hotel itu. Dia memerintahkan untuk mengubah lantai paling atas hotel itu menjadi tempat tinggal dan kantor pribadinya, lengkap dengan segala fasilitas yang super mewah.Proses renovasi itu berlangsung selama satu minggu. Hampir setengah dana anggaran operasional hotel tersedot untuk menyelesaikan pekerjaan itu.Selain merenovasi hotel, dia juga mengubah nama hotel itu menjadi New Fonicatio Hotel.Edward bahkan menggelar pesta besar-besaran untuk meresmikannya.Dia mengundang hampir semua orang yang dikenalnya, terutama yang berasal keluarga-keluarga teratas Morenmor. Selain itu, dia juga mengundang tokoh-tokoh Granda Peko. Lebih dari itu, dia bahkan mengundang semua teman sekelasnya semasa bersekolah di Lectio High School dulu.Cukup dengan melihat daftar tamu yang diundang Edward, siapapun dapat langsung menilai bahwa pesta peresmian New Fornicatio Hotel akan menjadi perayaa
Acara peresmian New Fornicatio Hotel berlangsung meriah hingga larut malam.Tepat tengah malam, Fransisca Dewi Cantika mempersembahkan penampilan terbaiknya sebagai puncak sekaligus penutup acara itu. Suara emasnya mengalun merdu mengiringi langkah para tamu dan undangan yang akan pulang.Satu per satu, para tamu dan undangan beranjak pergi meninggalkan New Fornicatio Hotel.Isabela dan Victoria menyempatkan diri menemui Leon secara pribadi sebelum pulang.“Leon, tolong maafkan Adelia. Aku yakin dia tidak bermaksud menyusahkanmu. Besok aku akan menghubunginya dan menegurnya secara langsung,” ucap Victoria ketika berpamitan pada Leon.“Tidak perlu, Nyonya. Saya sama sekali tidak menyalahkan Adelia,” cegah Leon berpura-pura mencegah, namun sebenarnya bermaksud mendorong agar Victoria benar-benar menghubungi Adelia. Dia ingin melihat, bagaimana Keluarga Desplazado akan mempengaruhi hubungan antara ibu dan anak itu terhadap Keluarga Sanjaya.Victoria tersenyum dan berkata tegas, “Setidakn
Bukan hanya Sarah Finn yang khawatir. Leon juga menyadari bahwa New Fornicatio Hotel dapat langsung bangkrut kapan saja! Dia tahu bahwa setiap manuver yang dilakukan oleh Bronson dan Robert selaku manajer umum dan wakil manajer umum New Fornicatio Hotel benar-benar dijalankan tanpa perhitungan yang matang. Pemborosan dan pembengkakan biaya terjadi hampir pada setiap kegiatan. Kebocoran anggaran terjadi di mana-mana! Kebangkrutan hanyalah soal waktu. Apalagi, pembangunan kasino dan aula pertandingan beladiri tak juga kunjung selesai. Padahal anggaran yang sudah dihabiskan untuk pembangunan kedua ikon New Fornicatio Hotel itu telah jauh melampaui budget. Lebih dari itu, rencana pembukaan kasino dan aula pertandingan beladiri di New Fornicatio Hotel sudah terlanjur tersebar ke seluruh pelosok Granda Peko. Semua orang sudah terlanjur menancapkan perhatian mereka pada hotel milik Edward itu. Sebagian menanti dengan penasaran, sementara sebagian yang lain menunggu sambil menyiapkan b
Leon terus memantau.Statusnya sebagai pelayan rendahan penyambut tamu di New Fornicatio Hotel membuat tak seorangpun memperhatikan aktifitasnya. Dia dapat mengamati setiap orang yang datang maupun yang pergi tanpa khawatir dicurigai.Beberapa kali, dia bahkan menyempatkan diri untuk mencuri dengar pembicaraan orang-orang di lobby – demi memperoleh sedikit informasi.“Luar biasa, aku tidak menyesal sama sekali! Gadis-gadis di sini tak kalah cantik daripada gadis-gadis Wisma Adulterium!” Seorang pengunjung berperut buncit berkata pada temannya yang bertubuh kerempeng dengan nada puas.Si kerempeng menyahut dengan nada mencemooh, “Tentu saja mereka sama cantiknya! Sebagian besar gadis-gadis di sini memang berasal dari sana. Aku mengenal beberapa di antaranya, mereka memang pindahan dari Wisma Adulterium.”“Benarkah? Kalau begitu, apakah gadis-gadis di kasino New Alea juga berasal dari Wisma Adulterium?” tanya si buncit setengah tak percaya.Si kerempeng mengangguk, “Hampir semuanya! Mau