Share

Bab 196

Penulis: JQ Hamdani
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-09 11:19:37

Mathias dan Grace tiba di Granda peko ketika matahari sudah terbenam sempurna di ufuk barat. Segala ketegangan dan kelelahan pun langsung terbayar lunas ketika mereka akhirnya sampai di depan Wisma Adulterium.

“Ini adalah Wisma Adulterium, kediaman Keluarga Deplazado. Semoga suami Nyonya benar ada di tempat ini,” ujar Mathias datar seraya menghentikan mobil tepat di depan pintu utama.

Mendengar ucapan Mathias, Grace agak mengernyitkan dahinya.

Dia kemudian bertanya dengan nada ragu, “Apakah kamu tidak akan ikut masuk?”

“Tidak, Nyonya. Saya hanya berjanji untuk mengantar Nyonya dengan selamat sampai ke tempat ini, selebihnya adalah urusan pribadi antara Nyonya dengan suami Nyonya. Saya tidak berhak tahu, apalagi ikut campur!” jawab Mathias tegas.

Grace mendesah pendek lalu berkata, “Baiklah, aku mengerti.”

Dia kemudian bergegas turun dari mobil tanpa mengatakan apa-apa lagi. Dengan langkah terpincang-pincang, dia menaiki tangga teras Wisma Adulterium tanpa memedulikan apa pun atau siap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ari Santosa
sdh tamat apa blm
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 197

    Grace tinggal selama beberapa hari di Wisma Adulterium.Selain untuk memulihkan diri dan merawat luka-lukanya, dia juga ingin menikmati kebersamaan dengan suaminya yang telah mulai berubah menjadi sedikit lebih tulus dan mulai dapat diharapkan. Lebih dari itu, dia pun bahkan mulai mempertimbangkan untuk memperbaiki hubungannya dengan Victoria. Bagaimanapun, ibu mertuanya itu tidak pernah manampilkan sikap bermusuhan kepadanya. Bahkan sebaliknya, dia senantiasa diperlakukan dengan baik dan penuh kasih sayang.Grace tidak tahu bahwa kebaikan dan kasih sayang Victoria sebenarnya tidak setulus kelihatannya.Sebenarnya, Victoria melakukan semua itu hanya demi meluluhkan hati Edward.Dengan menunjukkan bahwa dia dan keluarga besarnya tidak lagi mempermasalahkan status Grace sebagai anggota Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus, Victoria berharap Edward akan bersedia melupakan semua dendam masa lalu dan mau kembali ke pelukan Keluarga Desplazado.Namun, rambut memang sama hitam – tetapi pemiki

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 198

    Orang dari Keluarga Sanjaya memang sudah bergerak.Siapa lagi kalau bukan Mathias?!Pengawal Keluarga Sanjaya yang juga merupakan anggota pasukan khusus tentara perbatasan Negara Pecunia itu sudah bergerak untuk membalaskan dendam kematian Jonathan. Dia bahkan sudah berangkat ke kampung halaman teman seperjuangannya tersebut – untuk memberi kabar sekaligus mengatur rencana balas dendam.Mathias telah tiba di kampung halaman mendiang Jonathan sejak tiga hari yang lalu.Kampung halaman mendiang Jonathan Sudhiro bernama Desa Gigan, terletak di suatu lembah terpencil di lereng pegunungan Montes yang memisahkan antara Negara Pecunia dengan Negara Vicinus. Penduduknya hanya beberapa ratus orang saja dan seluruhnya memiliki hubungan keluarga, entah karena keterkaitan darah atau sebab ikatan perkawainan.Desa Gigan dipimpin oleh Jeremy Sudhiro.Dia adalah kakek mendiang Jonathan Sudhiro dari jalur ibu, seorang ahli ilmu beladiri tingkat tinggi berusia hampir 100 tahun yang sebenarnya telah la

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-30
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 199

    Mathias memang berbeda dengan mendiang Jonathan. Walaupun sama-sama terlatih untuk menghabisi lawan, namun dia tidak berdarah dingin seperti mendiang teman seperjuangannya itu.Dia hanya akan menghabisi orang karena menjalankan tugas atau karena membela diri, tidak pernah seperti mendiang sahabatnya yang senantiasa menikmati setiap pembantaian yang dilakukan. Tentu saja, dia langsung merasa agak tertekan dan sedikit terbebani ketika harus menjalankan suatu misi bersama sekelompok pria tinggi besar dari Desa Gigan – yang semuanya berdarah dingin seperti mendiang Jonathan!Hari ini, Mathias bersama sebelas petarung berdarah dingin suruhan Jeremy dari Desa Gigan berkunjung ke kediaman Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus – untuk membalaskan dendam kematian Jonathan Sudhiro!Di depan gerbang, Mathias mencabut senjatanya – dua pucuk pistol berperedam warna hitam.Melihat senjata Mathias, kesebelas orang suruhan Jeremy dari Desa Gigan tampak saling berpandangan satu sama lain dengan tatapan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 200

    Gerald memang ceroboh.Namun, sebelas orang pria kuat dari Desa Gigan – ternyata juga sama cerobohnya!Mengandalkan kekuatan yang memang jauh di atas rata-rata kebanyakan orang kuat pada umumnya, kesebelas lelaki dari Desa Gigan tersebut tidak memedulikan peringatan Mathias tentang kemungkinan adanya para pengawal tersembunyi Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus yang merupakan ahli beladiri tingkat tinggi. Kesebelas lelaki bertenaga badak tetapi berotak kerbau itu keluar dari tempat persembunyian dan langsung menghampiri para pengawal yang telah tak bersenjata.Salah seorang pria dari Desa Gigan bahkan berteriak memberi komando dengan penuh semangat, “Cepat, habisi orang-orang itu! Jangan sisakan satu orang pun!”Begitu saja, pembantaian pun mulai berlangsung dengan amat brutal.Suara tulang patah bercampur jerit kesakitan terdengar parau menyanyikan lagu putus asa para pelayan dan pengawal Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 201

    Hari itu, Gerald Wijaya tewas tertembak.Tanpa sempat bersuara sedikit pun, tubuh cucu lelaki kebanggaan Winston Wijaya itu tumbang saat selembar nyawanya melayang pergi. Di antara sepasang matanya masih mendelik lebar, sebuah lubang kecil terlihat mulai mengalirkan cairan kental berwarna merah bercampur putih.“Tuan Muda!” desis Arnold putus asa, tak sempat berbuat apa-apa untuk menyelamatkan Gerald.Pengawal tersembunyi Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus itu hanya bisa terpana menyaksikan kematian Gerald, tak pernah mengira bahwa salah satu anggota keluarga inti yang paling penting justru meninggal dunia ketika sedang berada di bawah perlindungannya.Arnold Permana si Jagal Tua benar-benar tiba di puncak amarahnya.Suaranya melengking tinggi dia saat menebas leher dua orang terakhir dari sebelas penduduk Desa Gigan yang datang mengacau di kediaman Keluarga Wijaya pada hari itu. Dua kepala langsung jatuh ke tanah dan menggelinding tan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 202

    Hari itu juga, sebuah mobil jenazah berwarna hitam mengkilap yang membawa peti mati berisi mayat Mathias Sungkono diberangkatkan ke Morenmor. Mobil tersebut tiba di kawasan istana kediaman Keluarga Sanjaya saat matahari sedang bersiap-siap untuk kembali ke peraduannya di ufuk barat.“Berhenti! Siapa kamu dan mengapa datang menggunakan mobil jenazah?” ujar salah satu di antara enam orang pengawal Keluarga Sanjaya yang berjaga di gerbang utama.Sopir mobil jenazah menjawab sambil menyerahkan kartu pengenal berikut selembar surat pengantar, “Saya adalah utusan Tuan Edward Desplazado dan Nyonya Grace Wijaya, datang untuk mengantarkan jenazah mendiang Tuan Mathias Sungkono.”Mendengar sopir mobil jenazah menyebut nama Mathias Sungkono dengan didahului kata mendiang, para pengawal penjaga pintu gerbang langsung terhenyak dan saling berpandangan satu sama lain. Sebagai sesama anggota pasukan pengawal Keluarga Sanjaya, tentu saja nama Mathias cuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 203

    Martin meninggalkan ruang kerja pribadi Kakek Sanjaya dengan langkah ringan dan penuh tekad, selaras dengan wajah tuanya yang entah kenapa mendadak tampak seperti belasan tahun lebih muda. Samar-samar, tampak seulas senyum dingin mengembang di bibirnya yang berwarna kecokelatan. Siapa pun yang pernah mengenal lelaki gagah berlengan tunggal itu di masa lalu, pasti mengerti bahwa senyum dingin itu mewakili titah Dewa Kematian!Hari itu, Martin akhirnya memperoleh dukungan dan persetujuan pemimpin tertinggi Keluarga Sanjaya untuk mengibarkan bendera perang dan menyerang Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus secara terbuka!Sebagai langkah awal, dia berencana menemui Gubernur Morgan Hanjaya – untuk meminta izin.Akan tetapi, rencana tersebut harus langsung batal begitu saja saat sebuah limusin putih yang dilengkapi dengan bendera Negara Vicinus ternyata sudah lebih dahulu terparkir dengan angkuh di depan paviliun utama kediaman resmi Gubernur Hanjaya.Ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 204

    Morgan Hanjaya menggeram pelan.Dia marah, tetapi tak bisa berbuat apa-apa.Dia ingin melawan, tapi tak punya cukup kekuatan dan kekuasaan. Jabatannya saat ini tidak ada artinya sama sekali apabila harus berhadapan kekuasaan dan kekebalan diplomatik yang dimiliki Duta Besar Bernard Wijaya. Sebaliknya, dia bahkan akan langsung kehilangan posisinya sebagai Gubernur Morenmor jika Duta Besar itu sampai mengadu pada Presiden – tak peduli apakah pengaduan tersebut berdasarkan fakta atau hanya sekedar fitnah semata!Selain itu, dia juga masih menyandang status sebagai pemimpin Keluarga Hanjaya!Tentu saja, dia tak mungkin menuruti kehendak Duta Besar Bernard Wijaya yang ingin mengangkap Leon yang merupakan pewaris tunggal tahta Keluarga Sanjaya. Bagaimanapun, seluruh dunia tahu bahwa leluhur Keluarga Hanjaya dan leluhur Keluarga Sanjaya adalah saudara kandung! Morgan Hanjaya benar-benar terjebak pada situasi yang amat sulit.Sekali lagi, dia menggeram pelan.“Aku tidak boleh jadi pengecut!”

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21

Bab terbaru

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 218

    Adelia memang tidak menjelaskan rencananya pada Lucy.Namun, wanita kaya berparas bidadari itu menjelaskan semuanya pada Karina dan Morina serta Sherina. Bagaimanapun, pada kenyataannya – ketiga orang pengawal wanita itulah yang sebenarnya lebih berperan dalam menjalankan kebijakan perusahaan Grup Menara Crudel.Seperti yang diharapkan dari para pengawal papan atas Keluarga Sanjaya, ketiga pengawal wanita itu pun langsung mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan arahan Adelia.“Semua sudah dilaksanakan sesuai rencana, Nyonya. Orang-orang kita sudah berhasil menyusup ke pabrik obat Sanus Pharmacy dan akan langsung bergerak untuk merusak beberapa mesin produksi,” lapor Karina pada suatu hari.Sherina kemudian menambahkan, “Selain itu, seluruh klinik dan balai pengobatan yang tergabung dalam jaringan mitra asuransi Grup Menara Crudel juga sudah siap untuk mulai mengajukan pesanan obat kepada pabrik obat Sanus Pharmacy secara besar-besaran.”“Kami juga sudah menemui Tuan Vincent Marg

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 217

    Tiga hari kemudian, Lucy terlihat meninggalkan rumah sakit Medicamento Hospital dengan menggunakan kursi roda bersama tiga orang pengawal wanita.Ketiga pengawal wanita itu adalah Morina, Sherina dan Karina.Tiga tahun yang lalu, mereka pernah bertugas di Wisma Adulterium sebagai pengawal pribadi Adelia sebelum wanita berparas bidadari itu resmi menjadi istri Leon.Saat itu, Karina sempat dilecehkan secara biadab oleh anak buah Rudolf yang kemudian berakhir dengan peristiwa bunuh diri Isabela Desplazado. Setelah peristiwa tragis itu, pengawal wanita malang tersebut dipaksa masuk kamp pelatihan khusus untuk mengobati trauma sekaligus meningkatkan kemampuannya. Hasilnya, dia pun menjelma menjadi salah satu pengawal wanita terkuat dan terkejam yang paling diandalkan oleh Keluarga Sanjaya! Saat ini, Karina yang bertindak sebagai pendorong kursi roda yang diduduki Lucy. Adapun Morina dan Sherina, mereka tampak berjalan tegap dengan sikap waspada di sebelah kanan dan kirinya.Selain ketiga

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 216

    Sebenarnya, perpecahan dalam Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus sudah lama terjadi. Konflik tersebut berawal ketika Winston Wijaya dan Duta Besar Bernard Wijaya ternyata sama-sama berambisi untuk menguasai Morenmor!Namun, perseteruan di antara mereka tak pernah terungkap ke permukaan karena kedua orang super licik itu sama-sama pandai mengemas ambisi pribadinya di balik permusuhan abadi antara Keluarga Sanjaya dan Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus. Mereka senantiasa menjadikan konflik abadi antar keluarga teratas tersebut sebagai alasan untuk bekerja sama dan saling memanfaatkan, walaupun sebenarnya masing-masing memiliki tujuan sendiri yang amat berbeda – bahkan saling bertabrakan.Perseteruan di antara mereka baru mulai memanas sejak Negara Pecunia dan Negara Vicinus menggelar program kerjasama dalam bidang kesehatan.Dalam program kerja sama kesehatan tersebut, Winston memaksa perusahaan Sanus Pharmacy milik Grace untuk menjadi perwakilan Keluarga W

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 215

    Leon datang bersama Adelia.Lucy amat terkejut ketika tidak mendapati sedikit pun raut permusuhan pada wajah kedua orang suami istri itu. Sebaliknya, senyum hangat penuh persahabatan justru terlihat menghiasi wajah pasangan paling berpengaruh di seantero Morenmor tersebut.“Apa kabar? Lama tak berjumpa,” sapa Leon ramah.“Ba … baik. Terima kasih,” jawab Lucy, entah kenapa – mendadak jadi gugup sendiri.Melihat sikap Lucy yang mendadak gugup melihat kedatangannya, Leon segera mengalihkan perhatian ke arah layar monitor di samping ranjang pasien berkaki pincang itu. Dia terlihat serius mengamati deretan angka dan grafik yang tertera di sana sebelum berkata, “Syukurlah, keadaanmu sudah jauh lebih stabil sekarang.”Leon diam sebentar dan kembali mengalihkan pandangannya pada Lucy lalu melanjutkan ucapannya, “Akan tetapi, luka-lukamu belum sembuh sepenuhnya dan masih memerlukan perawatan lanjutan. S

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 214

    Fajar baru saja menjelang, matahari bahkan belum mulai tersenyum di ufuk timur.Namun, sebuah sepeda motor besar terlihat sudah melaju tanpa perhitungan di atas aspal jalanan. Tanpa basa-basi, suara kenalpotnya yang bising menerobos jendela-jendela rumah penduduk yang kebanyakan masih tertutup rapat.“Keterlaluan, pukul berapa ini?”“Dasar sinting, masih pagi sudah kebut-kebutan!”“Demi langit dan bumi, semoga orang gila itu kecelakaan!”Pagi itu, penduduk Morenmor mengawali hari dengan sumpah serapah yang tak berkesudahan.Orang-orang itu baru berhenti mengutuk ketika suara bising mesin sepeda motor yang telah mengganggu tidur mereka itu tiba-tiba berganti dengan suara lain yang jauh lebih keras. Tak perlu penjelasan apa pun, penduduk kota Morenmor langsung tahu bahwa langit telah mewujudkan kutukan yang mereka lontarkan terhadap sepeda motor pengganggu itu.Tak ada keraguan sedikit pun, sepeda motor yang meresahkan itu sepertinya memang benar-benar mengalami kecelakaan – selaras den

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 213

    Riana menemui Lucy tanpa membawa pengawal seorang pun. Selain karena tugas yang sedang dilaksanakannya kali ini adalah misi rahasia yang diperintahkan secara langsung oleh Winston, dia juga amat percaya diri pada kemampuannya sebagai seorang ahli racun. Dia sama sekali tak tahu bahwa Lucy adalah seorang petarung yang cukup berpengalaman.Sebaliknya, dia bahkan menganggap wanita berkaki pincang yang saat ini berada di hadapannya adalah sosok lemah yang patut dikasihani!“Selamat siang, Nyonya. Perkenalkan, nama saya Riana Blake dari perusahaan Sanus Pharmacy. Mohon maaf, saya terpaksa membius beberapa orang pengawal di depan supaya bisa bertemu Nyonya secara pribadi tanpa harus terganggu oleh apa pun atau siapa pun. Nyonya tidak perlu cemas, mereka hanya pingsan. Mereka akan siuman satu atau dua jam lagi,” ujar Riana datar penuh intimidasi, tanpa menunjukkan rasa bersalah sedikit pun.Beberapa saat lalu, dia memang telah meracuni seluruh petugas keamanan yang berjaga di depan kantor

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 212

    Edward mungkin naif.Akan tetapi, dia tidak bodoh!Dia langsung waspada ketika tiba-tiba Lucy Sasmita menemuinya secara rahasia sambil membawa satu bundel berkas dokumen perusahaan Grup Menara Crudel. Apalagi, gadis tomboy berkaki pincang itu mengaku disuruh oleh Donald Wijaya.“Donald hanya memintamu untuk tanda tangan,” ucap Lucy tegas, tanpa basa-basi sedikit pun.Edward tersenyum jijik mendengar ucapan Lucy.Sekali lagi, dia membaca seluruh berkas perusahaan yang dibawa oleh gadis tomboy itu. Tak butuh banyak penjelasan, dia langsung paham bahwa Donald Wijaya berniat mengambil alih Grup Menara Crudel dan akan mengaktifkannya kembali – secepatnya.“Sebenarnya, aku tidak keberatan sama sekali untuk tanda tangan. Sejak awal, perusahaan Grup Menara Crudel memang didirikan atas prakarsa Donald dan Duta Besar Bernard Wijaya. Namun, kontribusi dan pengorbananku juga tidak sedikit. Tanpa diriku, perusahaan itu tidak akan pernah ada!” ucap Edward sinis, tanpa mengalihkan pandangan sedikit

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 211

    Restoran Cheap Cibum adalah sebuah rumah makan besar yang terletak tak terlalu jauh dari komplek kediaman Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus. Menu yang tersedia amat terbatas, hanya camilan sederhana dan minuman kelas bawah yang justru dibanderol dengan harga amat mahal. Tak perlu banyak penjelasan, sejatinya – restoran ini memang tidak menjual makanan atau minuman sebagai sumber pendapatan utamanya.Tidak ada orang yang datang ke restoran Cheap Cibum untuk makan atau minum!Mereka yang datang ke restoran itu kebanyakan merupakan orang-orang misterius dengan latar belakang tak jelas, bahkan cenderung mengerikan. Biasanya, mereka datang untuk menjual atau membeli informasi. Selain itu, ada pula yang datang untuk mencari orang bayaran yang bersedia melakukan pekerjaan kotor – seperti menculik atau menghabisi orang!Di luar dugaan, Donald Wijaya ternyata adalah salah satu pelanggan VIP Cheap Cibum.Walaupun tidak terlalu sering berkunjung, tak a

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 210

    Begitu saja, rencana Winston telah maju selangkah.Lelaki tua bertampang bengis itu berhasil menggiring hampir seluruh anggota Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus untuk mengikuti rencananya. Tanpa banyak tenaga, dia berhasil mendapatkan dukungan dari hampir semua tetua dan pemimpin keluarga cabang. Sudah barang tentu, semuanya sepakat untuk mendukung idenya membangun pabrik obat baru di Morenmor – tentu saja di bawah naungan tanggung jawab Grace selaku pemegang saham terbesar Sanus Phamacy.Sukses dengan langkah pertama, Winston segera melanjutkan dengan langkah kedua. Tanpa membuang waktu sedikit pun, dia langsung menempatkan satu orang kepercayaannya untuk mendampingi sekaligus mengawasi Grace dalam menjalankan proyek pembangunan pabrik obat tersebut.Orang kepercayaan Winston tersebut bernama Riana Blake.Dia adalah seorang wanita setengah baya berusia antara 35 atau 40 tahun yang sebenarnya bukan anggota Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus sama

DMCA.com Protection Status