Share

Bab 204

Author: JQ Hamdani
last update Last Updated: 2024-07-21 22:38:59

Morgan Hanjaya menggeram pelan.

Dia marah, tetapi tak bisa berbuat apa-apa.

Dia ingin melawan, tapi tak punya cukup kekuatan dan kekuasaan. Jabatannya saat ini tidak ada artinya sama sekali apabila harus berhadapan kekuasaan dan kekebalan diplomatik yang dimiliki Duta Besar Bernard Wijaya. Sebaliknya, dia bahkan akan langsung kehilangan posisinya sebagai Gubernur Morenmor jika Duta Besar itu sampai mengadu pada Presiden – tak peduli apakah pengaduan tersebut berdasarkan fakta atau hanya sekedar fitnah semata!

Selain itu, dia juga masih menyandang status sebagai pemimpin Keluarga Hanjaya!

Tentu saja, dia tak mungkin menuruti kehendak Duta Besar Bernard Wijaya yang ingin mengangkap Leon yang merupakan pewaris tunggal tahta Keluarga Sanjaya. Bagaimanapun, seluruh dunia tahu bahwa leluhur Keluarga Hanjaya dan leluhur Keluarga Sanjaya adalah saudara kandung!

Morgan Hanjaya benar-benar terjebak pada situasi yang amat sulit.

Sekali lagi, dia menggeram pelan.

“Aku tidak boleh jadi pengecut!”
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 205

    Tentara bayaran itu menembak lagi.Retakan di kaca depan mobil Martin makin luas.“Tetap merunduk!” perintah Martin pada sopirnya saat melihat retakan sudah hampir memenuhi seluruh permukaan kaca depan mobil.Sementara di luar, beberapa tentara bayaran suruhan Duta Besar Bernard Wijaya mulai bergerak mendekati mobil sambil menyeringai buas. Semuanya membawa senjata api, tetapi tidak satu pun yang memegangnya dengan cara sewajarnya. Mereka menggenggam senjata pada larasnya, bukan pada gagangnya sebagaimana layaknya orang memegang pistol.Sepertinya, mereka bukan ingin menggunakan senjatanya untuk menembak – melainkan sebagai alat pemukul.Prang …!!!Kaca depan mobil Martin pun pecah berantakan.Di saat yang sama, tentara yang memukul hancur kaca mobil Martin – mendadak tumbang dengan tubuh yang juga hancur berantakan!Bukan hanya satu tentara itu saja, tetapi ada belasan orang tentara bayaran suruhan Duta Besar Bernard Wijaya yang ternyata juga mengalami nasib sama. Belasan tentara itu

    Last Updated : 2024-07-22
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 206

    Pagi belum lama menjelang, akan tetapi suasana di Ibu Kota Negara Pecunia bahkan sudah lebih panas daripada tengah hari.Puluhan stasiun televisi dan media informasi lainnya tiba-tiba menyiarkan secara langsung pernyataan terbuka Duta Besar Bernard Wijaya yang menyampaikan kekecewaan dan keberatan keras atas keberadaan dua buah truk besar berisi ratusan mayat yang diparkir sembarangan di depan gerbang kantor Kedutaan Besar Negara Vicinus.Duta Besar Negara Vicinus itu menyatakan bahwa kedua truk berisi ratusan mayat tersebut adalah suatu bentuk penghinaan serius bernuansa ancaman yang tak mungkin untuk diabaikan begitu saja.“Saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Negara Vicinus menyatakan amat marah dan kecewa atas tindakan tidak bermoral orang-orang yang tadi malam telah mengirimkan dua truk berisi ratusan mayat ke depan gerbang kantor Kedutaan Besar Negara Vicinus. Atas kejadian ini, kami menuntut Presiden Negara Pecunia agar segera mengambil langkah tegas dan tindakan nyata

    Last Updated : 2024-07-23
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 207

    Presiden Negara Pecunia memang berhasil meredam kemarahan Duta Besar Bernard Wijaya. Namun, sebagai akibatnya – dia harus menghadapi kemarahan Keluarga Sanjaya.Sehari setelah perjanjian kerjasama kesehatan antara Negara Pecunia dan Negara Vicinus ditanda tangani, dua orang tokoh terpenting dalam Keluarga Sanjaya terlihat berkunjung ke Istana Kepresidenan.Kedua orang itu adalah Kakek Sanjaya dan cucunya, Leon Sanjaya!Meskipun tidak ada satu orang pun pengawal yang menyertai Tuan Besar dan Tuan Muda keluarga teratas paling berpengaruh di Morenmor itu ke dalam Istana Kepresidenan, tetapi semua orang dapat melihat dengan jelas keberadaan delapan helikopter bergambar lambang Keluarga Sanjaya yang terbang rendah – dalam formasi siaga!Tentu saja, Presiden juga mengetahui akan hal itu.Namun, dia memilih untuk mengabaikan keberadaan semua helikopter itu. Walaupun sebenarnya, dia bisa saja mengerahkan puluhan helikopter pengawal kepresidenan untuk menghalau semua helikopter milik Keluarga

    Last Updated : 2024-07-24
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 208

    Presiden Negara Pecunia memang amat licik.Namun, Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus adalah kumpulan orang licik.Mereka langsung menyadari maksud dan tujuan Presiden Negara Vicinus yang membatasi program kerja sama hanya di wilayah Morenmor. Apalagi, program kerja sama tersebut ternyata hanya melibatkan dua keluarga teratas dari kedua Negara, yaitu Keluarga Sanjaya dari Negara Vicinus dan Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus!Para tetua dan tokoh penting Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus sadar sepenuhnya bahwa program kerja sama dalam bidang kesehatan itu bukanlah program kerja sama biasa. Bahkan, mereka pun cukup mengerti bahwa program kerja sama itu sebenarnya adalah medan perang yang sengaja digelar oleh Presiden Negara Pecunia!Akan tetapi, sepertinya – mereka tidak keberatan sama sekali!Sebaliknya, mereka bahkan memandang medan perang yang digelar oleh Presiden Negara Pecunia itu sebagai peluang – untuk menjadi pemenang akhir dalam konflik abadi antara Keluarga Sanjaya dan Ke

    Last Updated : 2024-08-22
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 209

    Apa pun alasannya, Winston tidak mungkin membiarkan Duta Besar Bernard mendahuluinya.Bertahun-tahun lalu, Duta Besar licik yang sebenarnya masih keponakannya sendiri itu hanyalah salah satu bonekanya yang sengaja dia susupkan ke untuk mengawasi dan mengganggu kebijakan politik luar negeri Negara Pecunia. Kini, bagaimana mungkin dia akan membiarkan bonekanya itu justru berbalik hendak memperalatnya – dan bahkan menjadi pesaingnya?Tentu saja – tidak mungkin!Sekali boneka, maka harus tetap menjadi boneka!Tak ada jalan lain, boneka itu harus dihentikan – atau kalau perlu, dihancurkan!Sesungguhnya, itulah alasan utama sehingga Winston memutuskan untuk mendorong Sanus Pharmacy berpartisipasi dalam program kerja sama kesehatan antar Negara yang akan digelar di Morenmor. Bagaimanapun, dia tahu bahwa Sanus Pharmacy tidak akan dapat berbuat banyak pada program kerja sama tersebut.Bahkan, akan jauh lebih baik lagi jika orang-orang yang akan dia susupkan dalam perusahaan tersebut dapat memb

    Last Updated : 2024-08-22
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 210

    Begitu saja, rencana Winston telah maju selangkah.Lelaki tua bertampang bengis itu berhasil menggiring hampir seluruh anggota Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus untuk mengikuti rencananya. Tanpa banyak tenaga, dia berhasil mendapatkan dukungan dari hampir semua tetua dan pemimpin keluarga cabang. Sudah barang tentu, semuanya sepakat untuk mendukung idenya membangun pabrik obat baru di Morenmor – tentu saja di bawah naungan tanggung jawab Grace selaku pemegang saham terbesar Sanus Phamacy.Sukses dengan langkah pertama, Winston segera melanjutkan dengan langkah kedua. Tanpa membuang waktu sedikit pun, dia langsung menempatkan satu orang kepercayaannya untuk mendampingi sekaligus mengawasi Grace dalam menjalankan proyek pembangunan pabrik obat tersebut.Orang kepercayaan Winston tersebut bernama Riana Blake.Dia adalah seorang wanita setengah baya berusia antara 35 atau 40 tahun yang sebenarnya bukan anggota Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus sama

    Last Updated : 2024-08-23
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 211

    Restoran Cheap Cibum adalah sebuah rumah makan besar yang terletak tak terlalu jauh dari komplek kediaman Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus. Menu yang tersedia amat terbatas, hanya camilan sederhana dan minuman kelas bawah yang justru dibanderol dengan harga amat mahal. Tak perlu banyak penjelasan, sejatinya – restoran ini memang tidak menjual makanan atau minuman sebagai sumber pendapatan utamanya.Tidak ada orang yang datang ke restoran Cheap Cibum untuk makan atau minum!Mereka yang datang ke restoran itu kebanyakan merupakan orang-orang misterius dengan latar belakang tak jelas, bahkan cenderung mengerikan. Biasanya, mereka datang untuk menjual atau membeli informasi. Selain itu, ada pula yang datang untuk mencari orang bayaran yang bersedia melakukan pekerjaan kotor – seperti menculik atau menghabisi orang!Di luar dugaan, Donald Wijaya ternyata adalah salah satu pelanggan VIP Cheap Cibum.Walaupun tidak terlalu sering berkunjung, tak a

    Last Updated : 2024-08-23
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 212

    Edward mungkin naif.Akan tetapi, dia tidak bodoh!Dia langsung waspada ketika tiba-tiba Lucy Sasmita menemuinya secara rahasia sambil membawa satu bundel berkas dokumen perusahaan Grup Menara Crudel. Apalagi, gadis tomboy berkaki pincang itu mengaku disuruh oleh Donald Wijaya.“Donald hanya memintamu untuk tanda tangan,” ucap Lucy tegas, tanpa basa-basi sedikit pun.Edward tersenyum jijik mendengar ucapan Lucy.Sekali lagi, dia membaca seluruh berkas perusahaan yang dibawa oleh gadis tomboy itu. Tak butuh banyak penjelasan, dia langsung paham bahwa Donald Wijaya berniat mengambil alih Grup Menara Crudel dan akan mengaktifkannya kembali – secepatnya.“Sebenarnya, aku tidak keberatan sama sekali untuk tanda tangan. Sejak awal, perusahaan Grup Menara Crudel memang didirikan atas prakarsa Donald dan Duta Besar Bernard Wijaya. Namun, kontribusi dan pengorbananku juga tidak sedikit. Tanpa diriku, perusahaan itu tidak akan pernah ada!” ucap Edward sinis, tanpa mengalihkan pandangan sedikit

    Last Updated : 2024-08-24

Latest chapter

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 225

    Suasana Morenmor memang telah berubah total.Sirine alarm tanda bahaya terdengar meraung-raung di seantero kota, seolah ingin berebut perhatian dengan suara derum mesin ratusan kendaraan tempur berlapis baja yang sejak dua hari terakhir memang sudah banyak terlihat berseliweran di beberapa ruas jalan utama yang biasanya hanya didominasi oleh mobil-mobil mewah dan mahal.Selain itu, seluruh aula dan ruang pertemuan di hampir setiap kediaman keluarga teratas dan terkaya Morenmor tampak dipenuhi oleh para tetua dan tokoh penting dari keluarga inti maupun keluarga cabang. Semuanya berkumpul dan membahas masalah yang sama, pengumuman Gubernur Morgan Hanjaya tentang sikap dan ultimatum Presiden Negara Pecunia – yang memerintahkan untuk menjemput kembali Stempel Jabatan Gubernur Morenmor sebelum tujuh hari!Ternyata, pagi tadi – Gubernur Morgan Hanjaya telah membuat salinan surat balasan dari Presiden dan mengirimkannya kepada seluruh pemimpin keluarga kaya Morenmor.

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 224

    Suasana di komplek Istana Kepresidenan Negara Pecunia mendadak heboh ketika sebuah helikopter tempur tiba-tiba terbang rendah di atas bangunan utama. Tanpa dikomando, ratusan orang pasukan pengawal Presiden pun berhamburan keluar dan berbaris membentuk formasi pertahanan. Semuanya bersenjata laras panjang dan langsung mengambil posisi siap menembak.Mendapati sambutan yang sama sekali tak ramah seperti itu, helikopter tak diundang itu pun segera terbang menjauh.Helikoter itu adalah helikopter yang ditumpangi Lucas, Leon dan Carlos.“Kita sudah mendapatkan perhatian mereka, Tuan Muda. Mohon izin untuk menjatuhkan paket,” ujar Lucas sambil menjaga ketinggian helikopter agar tetap berada di luar jarak tembak.Leon tak langsung menjawab.Dia malah menatap Carlos dan bertanya, “Bagaimana?”“Lakukanlah!” jawab Carlos singkat seraya mengangguk tegas.Leon tersenyum lalu berkata pada Lucas, “Jatuhkan

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 223

    Hari masih sangat pagi ketika sebuah helikopter terlihat meninggalkan langit Morenmor. Tanpa pengawalan sama sekali, Leon dan Carlos berangkat ke Ibu Kota untuk mengembalikan Stempel Gubernur Morenmor kepada Presiden. Kecuali Lucas yang bertindak sebagai pilot, tidak seorang pun menyertai perjalanan mereka.“Carlos, apa rencanamu sebenarnya?” tanya Leon pelan, merasa penasaran dengan tindakan Carlos yang mengusir semua pengawal sesaat sebelum mereka tinggal landas.“Sederhana, kita buang stempel ini – lalu pulang!” jawab Carlos, ringan tanpa beban.Mendengar jawaban Carlos, Leon langsung teringat peristiwa belasan tahun lalu ketika putra gubernur itu membawa lari dan membuang semua tas milik teman-teman sekelas mereka di Lectio High School dulu.“Jangan bercanda, ini masalah serius!” tukas Leon, tak sepakat.Carlos mendengus pendek lalu bertanya santai tanpa rasa bersalah sedikit pun, “Kalau tidak dibuang, lalu mau diapakan? Kita sudah jelas telah

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 222

    “Tutup pabrik obat Sanus Pharmacy!”“Usir orang-orang Vicinus dari Morenmor!”Orang-orang makin bersemangat meneriakkan dukungan dan kesiapan untuk berjuang bersama Keluarga Sanjaya.Akan tetapi, tiba-tiba Kakek Sanjaya justru mengangkat tangan memberi isyarat agar orang-orang berhenti meneriakkan kesiapan dan dukungan. Pemimpin keluarga teratas Morenmor itu tampak menatap tajam ke arah seorang perempuan setengah baya yang duduk di baris kedua deretan sebelah kanan.“Nyonya Victoria, apakah ada yang ingin kamu sampaikan?” tanya Kakek Sanjaya, lembut.Victoria tersenyum getir lalu menjawab lirih, “Sebagai penduduk Granda Peko yang masih merupakan bagian dari Morenmor, aku tentu akan mendukung setiap usaha untuk mengusir orang-orang Vicinus dari kota kita ini. Apalagi, Keluarga Desplazado dan Keluarga Sanjaya memang sudah menjadi satu kesatuan yang tidak akan terpisahkan sejak putriku Adelia menikah dengan cu

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 221

    Hari itu, suasana Morenmor terasa tegang.Malam tadi, Gubernur Morgan Hanjaya mengumumkan keadaan bahaya dan penetapan darurat sipil melalui suatu pernyataan resmi yang disiarkan secara langsung oleh seluruh saluran televisi dan radio. Semua akses dari dan ke Morenmor ditutup sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Penduduk lokal diminta untuk tidak bepergian ke luar kota, sementara para pelancong dan pendatang diberi waktu 24 jam untuk segera meninggalkan kota. Selain itu, dia juga memanggil seluruh pemimpin dan tokoh penting keluarga-keluarga teratas Morenmor agar berkumpul di Balai Kota.Akibatnya, sejak pagi aula utama Balai Kota Morenmor telah dipenuhi oleh ratusan orang kaya dan berpenguruh dari seluruh penjuru kota.Tokoh-tokoh tua tampak berkumpul di area tersendiri yang terdapat di sebelah kiri panggung utama, berbaur dengan para pejabat dan petinggi militer. Sedangkan di area sebelah kanan, beberapa orang pemuda calon pewaris keluarga teratas terlihat duduk sambil b

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 220

    Lain Winston, lain pula Duta Besar Bernard.Walaupun sama-sama murka, kedua tokoh penting Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus itu ternyata menyikapi aksi penyerbuan para ahli beladiri Keluarga Sindoro dengan cara yang jauh berbeda.Jika Winston langsung memerintahkan Riana dan anak buahnya untuk bersiap-siap melakukan serangan balasan, maka Bernard Wijaya justru menggunakan kekuasaan dan pengaruhnya sebagai Duta Besar untuk memasukkan lebih banyak lagi tentara dari Negara Vicinus ke Morenmor – tentu saja dengan menggunakan kejadian aksi penyerangan brutal para ahli beladiri Keluarga Sindoro sebagai alasannya.Dengan dalih untuk menjaga kemanan investasi dan keselamatan tenaga kerja di pabrik obat Sanus Pharmacy dari serangan pihak tak bertanggung jawab sebagaimana yang telah terjadi terhadap kediaman Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus, Duta Besar licik itu akhirnya berhasil memperoleh izin resmi dari Pemerintah Pusat Negara Pecunia – untuk mendatangkan dan menempatkan satu batalyon p

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 219

    Martin Sindoro memang sudah mengetahui semuanya.Lebih dari itu, dia bahkan sudah mulai bertindak dengan cara dan gayanya sendiri.Hari itu, lebih dari seratus orang dari Keluarga Sindoro telah bergerak secara diam-diam menuju kediaman Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus. Mereka adalah para ahli beladiri papan atas yang masih memiliki hubungan kekerabatan yang cukup erat dengan Martin Sindoro.Tanpa sepengetahuan siapa pun, ternyata Martin telah mengerahkan kekuatan keluarga besarnya!Akibatnya, suasana di kediaman Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus pun langsung dilanda kepanikan ketika orang-orang dari Keluarga Sindoro itu tiba-tiba merangsek masuk dan langsung melakukan pembantaian tanpa pandang bulu. Begitu saja, puluhan orang dieksekusi tanpa pernah diberitahu salah dan dosanya. Bukan hanya itu, beberapa bangunan juga langsung dibakar – tanpa peduli apakah di dalamnya ada orang atau tidak!Dalam waktu kurang dari setengah jam, nyaris sepertiga lokasi bagian belakang komplek kedia

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 218

    Adelia memang tidak menjelaskan rencananya pada Lucy.Namun, wanita kaya berparas bidadari itu menjelaskan semuanya pada Karina dan Morina serta Sherina. Bagaimanapun, pada kenyataannya – ketiga orang pengawal wanita itulah yang sebenarnya lebih berperan dalam menjalankan kebijakan perusahaan Grup Menara Crudel.Seperti yang diharapkan dari para pengawal papan atas Keluarga Sanjaya, ketiga pengawal wanita itu pun langsung mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan arahan Adelia.“Semua sudah dilaksanakan sesuai rencana, Nyonya. Orang-orang kita sudah berhasil menyusup ke pabrik obat Sanus Pharmacy dan akan langsung bergerak untuk merusak beberapa mesin produksi,” lapor Karina pada suatu hari.Sherina kemudian menambahkan, “Selain itu, seluruh klinik dan balai pengobatan yang tergabung dalam jaringan mitra asuransi Grup Menara Crudel juga sudah siap untuk mulai mengajukan pesanan obat kepada pabrik obat Sanus Pharmacy secara besar-besaran.”“Kami juga sudah menemui Tuan Vincent Marg

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 217

    Tiga hari kemudian, Lucy terlihat meninggalkan rumah sakit Medicamento Hospital dengan menggunakan kursi roda bersama tiga orang pengawal wanita.Ketiga pengawal wanita itu adalah Morina, Sherina dan Karina.Tiga tahun yang lalu, mereka pernah bertugas di Wisma Adulterium sebagai pengawal pribadi Adelia sebelum wanita berparas bidadari itu resmi menjadi istri Leon.Saat itu, Karina sempat dilecehkan secara biadab oleh anak buah Rudolf yang kemudian berakhir dengan peristiwa bunuh diri Isabela Desplazado. Setelah peristiwa tragis itu, pengawal wanita malang tersebut dipaksa masuk kamp pelatihan khusus untuk mengobati trauma sekaligus meningkatkan kemampuannya. Hasilnya, dia pun menjelma menjadi salah satu pengawal wanita terkuat dan terkejam yang paling diandalkan oleh Keluarga Sanjaya! Saat ini, Karina yang bertindak sebagai pendorong kursi roda yang diduduki Lucy. Adapun Morina dan Sherina, mereka tampak berjalan tegap dengan sikap waspada di sebelah kanan dan kirinya.Selain ketiga

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status