Share

Bab 134

Penulis: JQ Hamdani
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-09 01:00:02

“Bagaimana?”

“Gagal, Kek. Mereka malah berbalik menentang kita,” jawab Grace lirih.

Dia kemudian menceritakan hasil pertemuan dengan Keluarga Clint. Semua diceritakan tanpa ada yang ditambah atau dikurangi, bahkan sikap dan raut wajah setiap orang yang hadir pun diceritakan dengan sangat mendetil.

Setelah Grace selesai bercerita, Bernard dan Gerald tampak saling berpandangan dengan tatapan rumit. Sebaliknya, Winston justru terlihat biasa saja seolah memang sudah sejak awal mengetahui bahwa Keluarga Clint akan berbalik menentang mereka.

“Biarkan saja, kita memang tidak boleh mengandalkan orang lain untuk menggapai keberhasilan. Lihat saja, setelah minggu depan, para pengecut itu akan datang berbondong-bondong untuk memohon agar diperbolehkan bergabung dengan Grup Menara Crudel!” desis Winston geram, sementara raut wajahnya mendadak terlihat dingin mengancam.

Sesaat kemudian, dia berdiri lalu melangkah perlahan mendekati Bernard.

Dia kem

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 135

    Grace masih menangis sambil terus marah-marah. Dia mengucapkan apa pun yang terbersit di hatinya atau terlintas di benaknya. Sebaliknya, Edward justru tenggelam dalam pikirannya sendiri tanpa sedikitpun terlihat peduli pada ocehan tunangannya yang sedang marah campur sedih itu. Saat itu, dia sebenarnya tengah memikirkan sebuah rencana. Sepertinya, dia sudah menemukan cara untuk menjatuhkan reputasi Keluarga Sanjaya dan sekaligus membuat cabang-cabang keluarga teratas itu menyesal karena tidak bergabung dengan Grup Menara Crudel. Selain itu, jika semua dapat berjalan sesuai rencana, dia juga akan dapat memperoleh kesempatan untuk membalas dendam pada Leon. Begitu saja, tiba-tiba dia terlihat menjadi amat bersemangat. Dia bahkan merengkuh Grace ke dalam pelukannya dan berkata dengan amat antusias, “Jangan menangis lagi, aku tak selemah dan senaif yang kamu pikirkan. Aku sudah punya rencana, tetapi aku butuh bantuanmu dan kakakmu Gerald untuk melaksanakannya.” Grace tersentak. Gad

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-10
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 136

    Bernard Wijaya benar-benar menghina Keluarga Sanjaya.Duta Besar Negara Vicinus itu bahkan pergi begitu saja setelah menginjak-injak kartu undangan dan reputasi keluarga teratas Morenmor itu. Tanpa menoleh ke kiri atau ke kanan, dia melangkah angkuh menunju mobilnya yang terlihat sudah dlam posisi berbalik arah.Tak seorang pun berani manahan langkah Duta Besar itu.Semua orang cukup sadar bahwa sebesar apa pun keberanian dan kekuatan mereka, sama sekali tidak akan pernah sebanding dengan kegilaan seseorang yang berani menghina Keluarga Sanjaya secara terbuka di depan orang banyak.Bagaimanapun, nama besar dan reputasi Keluarga Sanjaya telah bertengger di puncak langit Morenmor selama puluhan tahun. Sampai saat ini, belum pernah terdengar ada satu pun yang berhasil pergi dengan selamat setelah berani merendahkan atau menghina keluarga teratas Morenmor itu.Namun, Bernard Wijaya sepertinya telah mematahkan dominasi Keluarga Sanjaya!Duta Besar Negara Vicinus itu telah menghina Keluarga

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 137

    “Tunggu!”Edward pun menghentikan langkah, lalu menoleh.Dia langsung tertegun saat mengetahui bahwa yang telah memanggilnya adalah Leon. Lebih dari itu, dia juga melihat bahwa kartu undangan yang tadi dilemparnya kini justru berada di tangan pemuda yang paling dibencinya itu.Saat itu, Leon tampak melangkah santai sembari mengacungkan kartu undangan milik Edward yang tadi ditangkapnya.“Kenapa kamu membuangnya? Bukankah selama beberapa hari ini kamu begitu antusias menyebar orang untuk membeli dan merampas kartu undangan yang seharusnya untuk orang lain?” tanya cucu angkat Kakek Sanjaya itu, memberondong sinis.Edward tertegun lagi, tak menyangka bahwa Leon mengetahui pergerakan orang-orang Grup Menara Crudel selama beberapa hari terakhir.Namun, tentu saja Edward tak mungkin untuk mengakuinya.Sebaliknya, dia malah menukas dengan nada sengit, “Kamu jangan bicara sembarangan! Untuk apa aku membeli kartu undangan yang tak ada harganya itu? Kalaupun aku menginginkannya, aku juga tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-13
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 138

    Lelaki muda bertubuh atletis itu adalah Gerald Wijaya.Edward langsung tersenyum lebar saat mengetahui bahwa lelaki yang baru turun dari kepala truk trailer yang sudah dimodifikasi itu adalah calon kakak iparnya. Senyumnya makin lebar saat melihat barisan panjang di belakang kendaraan yang ditumpangi oleh calon kakak iparnya itu.Barisan panjang itu amat kuat.Leon bahkan sampai harus menelan ludah saat menyadari bahwa dia tidak mampu melihat ujung paling belakang dari barisan itu.Tak ada pilihan lain, sepertinya dia harus meminta bantuan Martin.Dia pun segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon.Tak ada jawaban.Leon mencoba lagi, tetapi hasilnya sama.Setengah putus asa, dia akhirnya menghampiri Gerald.“Saya Leon, cucu angkat Tuan Besar Wilson Sanjaya. Kendaraan rombongan Keluarga Wijaya sepertinya agak banyak dan beragam, akan butuh banyak waktu untuk menyiapkan lahan parkir khusus yang sesuai. Saya harap Tu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 139

    Gerald tak membuang waktu.Dia segera menghampiri truk boks kecil yang berada di belakang kepala truk trailer yang tadi dia gunakan untuk merobohkan pintu gerbang istana Keluarga Sanjaya. Tak lama kemudian, truk boks kecil itu sudah berada di hadapan Leon.Tak ingin kecolongan, Leon segera memerintahkan para pengawal Keluarga Sanjaya memeriksa truk kecil itu dengan sebuah alat detektor canggih. Namun, mereka tidak bisa memeriksa isi di dalam boks karena pintunya terkunci rapat.Sebuah gembok berlapis emas yang dihias dengan pita warna merah menyala tampak anggun bergantung di gerendel pintu boks itu.“Mana kuncinya?” tanya Leon pada Gerald.Gerald tersenyum tipis, lalu menyerahkan sebuah amplop berwarna merah dengan hiasan pita warna emas kepada Leon.Leon menerima dan membuka amplop itu dengan hati-hati, lalu mengeluarkan isinya.Sebuah kunci berlapis emas terlihat menempel pada kartu ucapan mewah yang terdapat di dalam amplop merah itu.“Itu kuncinya,” kata Gerald memberitahu.Leon

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 140

    Para tamu mulai gelisah.Sebaliknya, Winston terlihat makin pongah.Di bawah todongan enam pucuk senjata berlaras panjang, lelaki tua berwajah bengis itu justru terlihat sangat santai. Dia bahkan berteriak dengan nada yang sangat menghina, “Wilson Sanjaya, apakah kamu benar-benar akan membiarkan para pengawalmu ini terus menodongku dengan senjata mainan seperti ini? Apakah kamu ingin nasib mereka sama seperti para pelayan dan pengawal setiamu yang mati sia-sia 50 tahun lalu?”Kakek Sanjaya terlonjak kaget.Dia tidak menyangka Winston akan mengungkit peristiwa tragis setengah abad silam itu.Sepasang matanya langsung menyipit, berusaha mengenali dan mengingat sosok bernama Winston yang mengaku sebagai perwakilan resmi Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus itu.“Siapa kamu?” tanya Kakek Sanjaya setelah gagal mengenali sosok tua bertampang bengis itu.“Masih bertanya? Baiklah, aku ulangi. Namaku adalah Winston Wijaya dan aku datang mewakili Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus!” jawab Winst

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 141

    Sebuah jam besar! Keluarga Wijaya ternyata memberi hadiah sebuah jam besar sebagai kado ulang tahun untuk Kakek Sanjaya. Dalam kepercayaan masyarakat Morenmor saat itu, memberikan jam sebagai hadiah ulang tahun sebenarnya memiliki makna yang sangat mendalam dan beragam tergantung pada siapa yang memberi dan siapa yang menerima. Jika diberikan oleh teman atau orang yang memiliki hubungan baik, maka jam sebagai kado ulang tahun akan memiliki arti sebagai pengingat agar memanfaatkan waktu sebaik mungkin demi tercapainya semua target dan cita-cita tepat pada saatnya sesuai rencana. Sebaliknya, jam sebagai hadiah ulang tahun akan memiliki makna yang sangat buruk jika diberikan oleh musuh. Jam sebagai hadiah ulang tahun dari musuh sama artinya dengan harapan agar tidak berumur panjang. Selain itu, memberi hadiah jam kepada musuh sering diartikan sebagai peringatan atau ancaman di mana penerimanya seolah sedang dipaksa untuk menghitung waktu yang tersisa. Kakek Sanjaya amat mengerti art

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-17
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 142

    “Tidak mungkin!”Soraya Clint menggelengkan kepalanya berkali-kali. Janda kedua mendiang Jenderal Charles Sanjaya itu berusaha sekuat untuk tenaga menyangkal kebenaran yang disampaikan Pamela.Pamela hanya tersenyum melihat sikap istri muda mendiang suaminya itu.Dia kemudian berbisik lirih, “Leon memang putramu, anak kandung yang kamu lahirkan 24 tahun lalu di rumah sakit Medicamento Hospital.”“Aku tidak percaya, kamu pasti berdusta!” tukas Soraya, setengah panik.“Aku tidak memintamu untuk percaya. Aku hanya ingin memberitahumu,” sahut Pamela datar.Soraya mengernyitkan kening sambil bertanya curiga, “Kenapa kamu ingin memberitahuku? Apa tujuanmu sebenarnya?”Pamela menjawab, “Seperti yang kukatakan sejak awal, saat ini Keluarga Sanjaya di ambang kehancuran dan hanya Leon yang dapat menyelamatkan. Dia harus muncul untuk mencegah Keluarga Wijaya dari Vicinus mengambil

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18

Bab terbaru

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 235

    Wisma Adulterium memang sudah habis terbakar dan Victoria pun telah meninggal dunia.Namun, target operasi senyap malam ini bukan hanya sebatas itu.Target operasi senyap yang digelar pada malam itu adalah membasmi keluarga Desplazado hingga ke akar-akarnya. Selama keluarga teratas Granda Peko yang dituduh bersekutu dengan Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus itu belum musnah sepenuhnya, maka operasi rahasia yang digagas oleh beberapa komandan senior pasukan milisi Morenmor itu tentu akan dianggap gagal.Victoria memang figur penting dalam Keluarga Desplazado, tetapi dia bukan satu-satunya tokoh berpengaruh di keluarga teratas Granda Peko itu. Masih ada Adelia dan Rudolf Subrata yang bahkan memiliki pengaruh yang jauh lebih besar.Begitu juga dengan Wisma Adulterium.Istana cinta sesaat itu memang dikenal sebagai kediaman utama Keluarga Desplazado. Akan tetapi, sebenarnya tak banyak tokoh keluarga yang berdiam di sana. Bahkan, Adelia Desplazado yang telah resmi dinobatkan sebagai pemim

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 234

    Wisma Adulterium sudah habis terbakar.Leon dan Adelia yang datang beberapa saat setelah segalanya terlambat hanya mendapati sekelompok petugas pemadam kebakaran Granda Peko yang sedang mencari dan mengumpulkan jenazah para korban. Pasangan suami istri terkaya seantero Morenmor itu hanya dapat menatap sedih campur marah ketika akhirnya mengenali bahwa dua di antara sosok-sosok tak bernyawa ditemukan oleh pasukan pemadam kebakaran adalah jenazah Lucas dan Victoria.“Maaf, Tuan, Nyonya. Kami tidak dapat berbuat apa-apa karena sekelompok tentara dari pasukan aliansi Morenmor membawa perintah resmi untuk memblokir jalan dan menutup semua akses menuju tempat ini Mereka mengatakan ada penyusup dari Negara Vicinus yang bersembunyi di Wisma Adulterium,” ungkap komandan pasukan pemadam kebakaran dengan menampilkan raut wajah penuh rasa bersalah, mencoba menjelaskan alasan keterlambatan mereka.Leon menyahut singkat sedikit ketus, “Kami tahu!”Dia kemudian memanggil delapan dari 24 orang pengaw

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 233

    Lucas tewas.Dua belas pria misterius berkostum serba hitam, sekarang tinggal delapan orang.Ratusan orang pelayan, pengawal, dan gadis-gadis cantik pemuas syahwat, berikut para pria hidung belang yang menjadi tamu-tamunya, kini terjebak pasrah tanpa daya upaya apa pun. Mereka hanya bisa berkumpul sambil meratap, memohon agar diperbolehkan keluar dan meninggalkan Wisma Adulterium yang saat ini masih terus terbakar hebat.Sedangkan Victoria Desplazado yang merupakan target utama operasi senyap yang dijalankan oleh orang-orang berkostum serba hitam itu, saat ini masih bersembunyi di dalam kamar tidurnya yang tahan api dan anti peluru.Sebenarnya, dia mendengar dan sudah akan membuka pintu ketika Lucas menggedor-gedor pintu kamar sambil memanggil-manggil.Victoria tidak jadi membuka pintu karena sesaat kemudian dia mendengar suara tembakan di balik pintu kamarnya. Bagaimanapun, dia masih trauma karena pernah hampir mati ketika kepalanya tidak sengaja terserempet peluru yang menembus daun

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 232

    Wisma Adulterium memiliki empat kamar istimewa yang amat berbeda daripada kamar-kamar yang lain, dua kamar ada di bangunan sayap barat dan dua lagi terdapat di bangunan sayap timur. Setiap kamar berukuran sangat luas dan perabotan di dalamnya juga amat mewah.Keempat kamar istimewa itu sudah ada sejak awal berdirinya Wisma Adulterium.Pada zaman dahulu, keempat kamar tersebut adalah kamar-kamar yang sengaja disiapkan sebagai tempat khusus untuk menyenangkan pejabat Kerajaan atau anggota Keluarga Istana. Tentu saja, banyak rahasia tingkat tinggi yang tersimpan di dalam kamar-kamar mewah itu.Rahasia-rahasia tingkat tinggi itulah sebenarnya yang menjadi dasar kekuatan dan pilar kekuasaan Keluarga Desplazado hingga mampu berdiri kokoh di Granda Peko selama ratusan tahun!Saat ini, salah satu kamar istimewa itu ditempati oleh Victoria Desplazado.Sebagai ruang pribadi yang sejak awal memang disiapkan untuk orang-orang dengan latar belakang dan identitas istimewa, kamar tidur yang kini dit

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 231

    Sisi timur Wisma Adulterium mulai terbakar hebat.Sementara, pria berkostum serba hitam yang telah berubah menjadi monster api masih terlihat berlarian tak tentu arah dengan api berkobar-kobar di seluruh tubuhnya. Setiap langkahnya meninggalkan jejak api menyala dan membuat kebakaran di kediaman utama Keluarga Desplazado semakin meluas.Lucas menembak lagi dan monster api pun berhenti berlarian, tumbang dengan seluruh tubuh masih berkobar.Akan tetapi, ternyata bukan hanya ada satu monster api di Wisma Adulterium!Seorang wanita penghuni wisma dan satu tamu lelakinya juga telah berubah menjadi monster api. Pasangan tanpa ikatan resmi itu tengah terlelap dalam kenikmatan ketika sebuah botol berisi minyak dengan sumbu menyala terbang menembus jendela kamar, lalu pecah dan membakar ujung seperei ranjang mereka. Keduanya baru terbangun saat pakaian dan rambut mereka dijilat api.Tak butuh waktu lama, beberapa ruangan di lantai dua Wisma Adulterium pun terbakar hebat dan menciptakan lebih

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 230

    “Hati-hati …”“Tenanglah, jangan berisik …”Dua orang lelaki berpakaian serba hitam berjalan mengendap-endap mendekati gerbang sebuah bangunan besar berlantai dua di pusat kota Granda Peko, Wisma Adulterium.Tidak terlalu jauh di belakang kedua orang itu, masih ada sepuluh orang lainnya yang juga berpakaian serba hitam. Mereka bersembunyi di balik bayangan pepohonan atau mobil-mobil yang parkir di pinggir jalan.Melihat gelagat yang ditunjukkan oleh sikap dan gerakan mereka, sudah dapat dipastikan bahwa orang-orang berpakaian serba hitam itu memiliki tujuan jahat. Niat jahat mereka tak perlu diragukan lagi ketika dua orang pertama tiba-tiba memanjat gerbang dan melompat masuk. Apa pun alasannya, hanya orang jahat yang akan masuk dengan cara memanjat pintu gerbang!Tak lama berselang, terdengar suara berderit halus dan pintu gerbang pun terbuka dari dalam.Ternyata, kedua orang yang tadi melompat masuk itulah yang membukanya.Sepuluh orang berpakaian serba hitam yang lain pun langsung

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 229

    Grace tak bisa berbuat apa-apa.Pesan rahasia yang dikirimkan Winston amat jelas. Setiap kalimat tersusun dengan sempurna dan terasa amat sesuai dengan situasi yang tengah berlangsung, menimbulkan kesan yang begitu nyata dan hampir tak mungkin untuk disangkal.Apalagi, dia pun telah terlanjur kelepasan memberi jawaban tak jujur kepada Adelia.Akhirnya, Grace hanya bisa terdiam pasrah – hingga bahkan tak sadar keningnya berdarah.Sementara di sisi lain, Adelia tampak terengah-engah menahan murka. Rentetan kata kasar dan caci maki yang meluncur deras dari celah bibirnya seolah tak pernah cukup untuk meluapkan amarah dan rasa kecewa di hatinya. Lebih dari itu, emosinya bahkan tidak berkurang sedikit pun walau hampir semua barang yang dapat dijangkaunya telah dia ambil dan lemparkan ke tubuh Grace!Beruntung, masih ada sedikit kewarasan yang tersisa dalam benak Adelia.Wanita jelita yang hampir sepenuhnya dikuasai emosi itu akhirnya berhenti mengamuk. Dengan suara yang melengking tinggi,

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 228

    Saling todong antara Grace dan para petugas keamanan rumah sakit Medicamento Hospital masih terus berlangsung. Tak ada pihak yang mau mengalah, tetapi tak ada pula yang berani untuk memulai tembak-menembak.Kedua belah pihak sama-sama menunggu.Sementara itu, Edward telah dibawa ke ruang perawatan.“Beritahu Nyonya Adelia, Tuan Edward ternyata benar-benar keracunan!” ucap seorang dokter muda setelah memeriksa kondisi Edward.Selang beberapa saat, Adelia pun tiba di ruang perawatan Edward.“Bagaimana keadaannya?” tanya wanita berparas bidadari itu dengan nada suara yang terdengar sedikit panik.Dokter menggeleng lemah lalu menjawab lirih, “Maaf, Nyonya. Kami masih belum dapat mengidentifikasi racun di dalam tubuh Tuan Edward. Untuk sementara, kami hanya dapat memperlambat penyebaran racun itu supaya tidak membahayakan organ vital.”Seorang perawat laki-laki kemudian menambahkan, “Sebenarnya, kita dapat menggali informasi dari wanita yang membawa Tuan Edward ke sini. Akan tetapi, wanita

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 227

    Hari itu, Edward memang tak mungkin dihubungi.Sejak tadi malam, putra Victoria Desplazado yang juga merupakan suami Grace Wijaya itu telah dikurung di salah satu gudang bawah tanah pabrik obat Sanus Pharmacy. Dia ditangkap dan dikurung oleh Winston Wijaya karena ketahuan menelepon ibunya, pada suatu sore dua hari yang lalu.Saat itu, Winston mendengar bahwa Edward siap bekerja sama untuk mengusir orang-orang dari Negara Vicinus yang bercokol di pabrik obat Sanus Pharmacy.Seolah terinspirasi oleh pembicaraan telepon yang tak sengaja didengarnya tersebut, Winston selaku tetua Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus langsung menyusun rencana untuk menjadikan Edward sebagai mata-mata.Demi memuluskan rencananya, dia memerintahkan Riana Blake agar meracuni Edward!Selain itu, dia juga memaksa Grace untuk membantu.“Sebentar lagi, Negara Vicinus mungkin akan terlibat dalam perang terbuka melawan Morenmor. Keluarga Wijaya adalah keluarga teratas di Negara Vicinus, tentu harus melakukan yang te

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status