Leon sadar bahwa Victoria bermaksud melenyapkan Edward. Tentu saja, dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Bagaimanapun, identitas Edward adalah salah satu simpul utama dalam misteri hilangnya cucu Kakek Sanjaya yang asli. Tidak mungkin membiarkan Keluarga Desplazado menghapusnya begitu saja sebelum dia berhasil menemukan jejak keberadaan calon penerus tahta Keluarga Sanjaya yang sebenarnya. Namun, dia juga sadar bahwa tak mungkin untuk membendung tekad Victoria terlalu lama. Apalagi jika mengingat bahwa Edward akan segera bertunangan, tetapi tidak bersedia untuk melibatkan atau mengundang ibu kandungnya sendiri! Sebagai ibu kandung Edward, Victoria pasti akan murka! Wanita malang dari Keluarga Desplazado itu tentu akan semakin putus asa dan semakin yakin dengan keputusannya untuk melenyapkan anak kandung yang tak pernah dibesarkannya itu. Leon sadar betul akan hal itu! Oleh karena itu, dua hari sebelum acara pesta pertunangan antara Grace dan Edward digelar, dia membawa Vic
Soraya tahu bahwa ancaman Victoria tidak sederhana sama sekali!Selain itu, dia juga sadar bahwa tanpa dukungan Keluarga Sanjaya, kekuatan Keluarga Clint tidak dapat diandalkan sedikit pun untuk menghadapi kemarahan Keluarga Desplazado.Padahal, wanita dari Keluarga Desplazado itu sepertinya benar-benar ingin menyiksa dan menghukumnya tanpa belas kasihan. Siapa pun tahu bahwa seorang ibu tidak akan pernah bersedia untuk membunuh anak yang telah dirawat dan dibesarkannya sendiri, apalagi jika harus melakukannya dengan tangan sendiri!Namun, setiap orang juga tidak dapat mengingkari bahwa seorang ibu sangat mungkin untuk kehilangan akal sehat jika sampai tidak diakui dan diabaikan oleh anak kandungnya sendiri.Ibu yang melahirkan dan ibu yang membesarkan, siapakah yang paling berhak atas seorang anak?Tak seorang pun ingin menjawab pertanyaan itu!Tiba-tiba saja, Leon jadi merasa bersalah karena telah mempertemukan dua orang wanita malang yang sebenarnya sama-sama telah kehilangan bayi
Soraya tidak punya pilihan!Dia tidak mungkin mengambil risiko yang dapat membahayakan Keluarga Clint.Apalagi, Kaluarga Clint masih harus mempengaruhi banyak pemimpin cabang Keluarga Sanjaya agar mau membelot dan bersedia untuk bekerja sama dengan Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus. Tidak mungkin dia merusak rencana yang telah disusun oleh ayahnya.“Baiklah. Bagaimanapun, sebagai janda mendiang Jenderal Charles Sanjaya aku akan menghargai simbol Keluarga Sanjaya. Aku akan datang besok,” ucap Soraya tak berdaya, namun tetap enggan untuk mematuhi Leon yang dalam pandangannya hanyalah anak angkat seorang pelayan semata.“Maaf, Nyonya. Bukan besok, tetapi sekarang!” tukas Leon tandas, tak mau tawar-menawar.Soraya terdiam, sadar bahwa Leon tak bermaksud membuka peluang bernegosiasi sama sekali.Dia kemudian berkata lirih, “Baiklah, tetapi setidaknya biarkan aku ganti pakaian.”“Baiklah, Nyonya punya waktu satu jam untuk bersiap-siap. Saya percaya Nyonya tidak akan menggunakan waktu yang
Soraya mulai meneteskan air mata.Entah kenapa, penyesalan dan rasa bersalah tiba-tiba mulai menderanya.Suaranya terdengar sedikit bergetar saat dia berkata, “Kadang kala, aku merasa bahwa keputusan yang aku ambil saat itu memang sangat salah. Namun, hanya itu yang dapat aku lakukan pada waktu itu untuk menyelamatkan diri. Waktu itu, kedudukanku dalam Keluarga Sanjaya sangat lemah. Pernikahanku dengan Jenderal Charles Sanjaya hanyalah tentang upaya untuk meneruskan garis keturunan semata. Bagi mereka, aku hanyalah mesin untuk melahirkan bayi lelaki. Bahkan, suamiku sendiri tidak pernah menganggap aku sebagai istrinya. Tanpa adanya seorang bayi laki-laki di sisiku, Keluarga Sanjaya pasti akan menyingkirkanku tanpa belas kasihan!”Soraya diam sebentar.Dia mendesah beberapa kali seraya mengusap air mata di pipinya. Begitu saja, seberkas keyakinan dan rasa percaya diri menyeruak masuk ke dalam hati dan pikiran perempuan tangguh ini.Sikap dan nada suaranya pun menjadi jauh lebih tegar s
Dua hari memang tak lama.Leon tak mungkin membuang waktu.Dia sudah terlanjur menyanggupi untuk menggagalkan acara pertunangan Edward dengan Grace yang akan digelar dua hari lagi. Lebih dari itu, cucu angkat Kakek Sanjaya itu juga telah terlanjur berjanji untuk mengembalikan putra kandung Victoria itu kepada Keluarga Desplazado!Tidak ada jalan lain, semua harus dilakukan dengan cepat dan tepat.Namun, tanpa diketahui oleh siapa pun, Kakek Sanjaya sebagai pemimpin Keluarga Sanjaya ternyata justru sudah bertindak duluan.Begitu mendapatkan laporan tentang Leon yang mendatangi kediaman Keluarga Clint untuk mempertemukan Soraya dengan Victoria, dia segera memerintahkan beberapa pengawal terbaiknya untuk mengawasi kedua orang ibu dari Edward itu secara rahasia.Begitu saja, orang tua kaya raya itu pun langsung mengetahui seluruh rencana Soraya dan Victoria!Namun, Kakek Sanjaya sepertinya tidak menganggap serius rencana kedua wanita itu.Dia hanya tersenyum tipis saat pengawal yang ditug
Sebelum matahari tiba di puncak langit, Leon berikut seluruh pasukan pengawal khusus Keluarga Sanjaya sudah meninggalkan New Fornicatio Hotel dan bergerak ke arah Wisma Adulterium.Mereka tiba pada saat Isabela sedang memimpin rapat darurat Keluarga Desplazado.Hari itu, hampir seluruh tetua dan anggota serta relasi Keluarga Desplazado berkumpul di Wisma Adulterium untuk membahas pertunangan Edward dan Grace yang akan dilangsungkan besok. “Acara pertunangan Edward dan Grace Wijaya akan digelar besok. Semua orang sudah tahu bahwa Edward adalah anak kandung Victoria. Namun, sampai saat ini tidak ada satu pun undangan untuk Keluarga Desplazado. Ini benar-benar suatu penghinaan besar!” ucap Isabela dengan berapi-api.“Benar, kita tidak bisa diam saja. Menurutku, sebaiknya kita mulai mempersiapkan orang-orang kita untuk menggagalkan pertunangan itu. Malam nanti, aku akan mengerahkan orang-orangku untuk memblokir semua akses menuju New Fornicatio Hotel supaya tidak ada satu undangan pun y
George sebenarnya tidak puas sama sekali dengan keputusan Isabela dan Victoria yang tidak mau meminta tambahan kompensasi apapun kepada Keluarga Sanjaya atas kematian Gloria 24 tahun lalu. Apalagi, dia juga tahu bahwa menduduki dan menguasai gedung New Fornicatio Hotel sebenarnya tidak akan merubah status kepemilikan hotel tersebut.Namun, dia tak dapat berbuat apa-apa. Bagaimanapun juga, Isabela sebagai pemimpin Keluarga Desplazado sudah memutuskan.Akhirnya dia hanya dapat membiarkan Leon pergi begitu saja meninggalkan Wisma Adulterium.Setelah kepergian Leon, George langsung menggebrak meja sambil mendelik.Dia menatap Isabela dan Victoria dengan pandangan kecewa lalu bertanya, “Kenapa? Kenapa kalian membiarkannya pergi begitu saja? Apakah kalian tidak ingin membalaskan dendam Gloria? Apakah menurut kalian penderitaan Gloria dapat terbayarkan hanya dengan sebuah hotel yang belum tentu akan menjadi milik kita juga itu?” Isabela menjawab, “George, tenanglah! Sejujurnya aku sudah c
Hari sudah menjelang petang ketika sebuah sedan besar mewah berwarna hitam mengkilap terlihat bergerak lambat keluar dari pekarangan Wisma Adulterium. Sedan besar yang mengangkut Isabela dan Victoria serta Adelia itu dikemudikan sendiri oleh Rudolf Subrata. Di belakang mobil itu, dua buah minibus berkaca jendela gelap mengikuti dengan patuh. Ketiga mobil itu bergerak beriringan meninggalkan Granda Peko menuju Morenmor. Sepanjang perjalanan, empat buah minibus lain yang tidak sejenis dan tidak sewarna bergabung tanpa memperpanjang iring-iringan. Satu minibus berjalan tak terlalu jauh di depan sedan yang dikemudikan Rudolf, sementara tiga yang lainnya mengikuti jauh di belakang mobil terakhir. Sekilas, akan sulit untuk menduga bahwa ketujuh mobil itu sebenarnya adalah satu rombongan. Rudolf memang sengaja mengatur anak buahnya untuk mengawal perjalanan Isabela ke Morenmor. Tokoh papan atas dunia hitam Pecunia itu merasa bahwa perjalanan ibu angkatnya yang merupakan pemimpin Keluarga D
Adelia memang tidak menjelaskan rencananya pada Lucy.Namun, wanita kaya berparas bidadari itu menjelaskan semuanya pada Karina dan Morina serta Sherina. Bagaimanapun, pada kenyataannya – ketiga orang pengawal wanita itulah yang sebenarnya lebih berperan dalam menjalankan kebijakan perusahaan Grup Menara Crudel.Seperti yang diharapkan dari para pengawal papan atas Keluarga Sanjaya, ketiga pengawal wanita itu pun langsung mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan arahan Adelia.“Semua sudah dilaksanakan sesuai rencana, Nyonya. Orang-orang kita sudah berhasil menyusup ke pabrik obat Sanus Pharmacy dan akan langsung bergerak untuk merusak beberapa mesin produksi,” lapor Karina pada suatu hari.Sherina kemudian menambahkan, “Selain itu, seluruh klinik dan balai pengobatan yang tergabung dalam jaringan mitra asuransi Grup Menara Crudel juga sudah siap untuk mulai mengajukan pesanan obat kepada pabrik obat Sanus Pharmacy secara besar-besaran.”“Kami juga sudah menemui Tuan Vincent Marg
Tiga hari kemudian, Lucy terlihat meninggalkan rumah sakit Medicamento Hospital dengan menggunakan kursi roda bersama tiga orang pengawal wanita.Ketiga pengawal wanita itu adalah Morina, Sherina dan Karina.Tiga tahun yang lalu, mereka pernah bertugas di Wisma Adulterium sebagai pengawal pribadi Adelia sebelum wanita berparas bidadari itu resmi menjadi istri Leon.Saat itu, Karina sempat dilecehkan secara biadab oleh anak buah Rudolf yang kemudian berakhir dengan peristiwa bunuh diri Isabela Desplazado. Setelah peristiwa tragis itu, pengawal wanita malang tersebut dipaksa masuk kamp pelatihan khusus untuk mengobati trauma sekaligus meningkatkan kemampuannya. Hasilnya, dia pun menjelma menjadi salah satu pengawal wanita terkuat dan terkejam yang paling diandalkan oleh Keluarga Sanjaya! Saat ini, Karina yang bertindak sebagai pendorong kursi roda yang diduduki Lucy. Adapun Morina dan Sherina, mereka tampak berjalan tegap dengan sikap waspada di sebelah kanan dan kirinya.Selain ketiga
Sebenarnya, perpecahan dalam Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus sudah lama terjadi. Konflik tersebut berawal ketika Winston Wijaya dan Duta Besar Bernard Wijaya ternyata sama-sama berambisi untuk menguasai Morenmor!Namun, perseteruan di antara mereka tak pernah terungkap ke permukaan karena kedua orang super licik itu sama-sama pandai mengemas ambisi pribadinya di balik permusuhan abadi antara Keluarga Sanjaya dan Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus. Mereka senantiasa menjadikan konflik abadi antar keluarga teratas tersebut sebagai alasan untuk bekerja sama dan saling memanfaatkan, walaupun sebenarnya masing-masing memiliki tujuan sendiri yang amat berbeda – bahkan saling bertabrakan.Perseteruan di antara mereka baru mulai memanas sejak Negara Pecunia dan Negara Vicinus menggelar program kerjasama dalam bidang kesehatan.Dalam program kerja sama kesehatan tersebut, Winston memaksa perusahaan Sanus Pharmacy milik Grace untuk menjadi perwakilan Keluarga W
Leon datang bersama Adelia.Lucy amat terkejut ketika tidak mendapati sedikit pun raut permusuhan pada wajah kedua orang suami istri itu. Sebaliknya, senyum hangat penuh persahabatan justru terlihat menghiasi wajah pasangan paling berpengaruh di seantero Morenmor tersebut.“Apa kabar? Lama tak berjumpa,” sapa Leon ramah.“Ba … baik. Terima kasih,” jawab Lucy, entah kenapa – mendadak jadi gugup sendiri.Melihat sikap Lucy yang mendadak gugup melihat kedatangannya, Leon segera mengalihkan perhatian ke arah layar monitor di samping ranjang pasien berkaki pincang itu. Dia terlihat serius mengamati deretan angka dan grafik yang tertera di sana sebelum berkata, “Syukurlah, keadaanmu sudah jauh lebih stabil sekarang.”Leon diam sebentar dan kembali mengalihkan pandangannya pada Lucy lalu melanjutkan ucapannya, “Akan tetapi, luka-lukamu belum sembuh sepenuhnya dan masih memerlukan perawatan lanjutan. S
Fajar baru saja menjelang, matahari bahkan belum mulai tersenyum di ufuk timur.Namun, sebuah sepeda motor besar terlihat sudah melaju tanpa perhitungan di atas aspal jalanan. Tanpa basa-basi, suara kenalpotnya yang bising menerobos jendela-jendela rumah penduduk yang kebanyakan masih tertutup rapat.“Keterlaluan, pukul berapa ini?”“Dasar sinting, masih pagi sudah kebut-kebutan!”“Demi langit dan bumi, semoga orang gila itu kecelakaan!”Pagi itu, penduduk Morenmor mengawali hari dengan sumpah serapah yang tak berkesudahan.Orang-orang itu baru berhenti mengutuk ketika suara bising mesin sepeda motor yang telah mengganggu tidur mereka itu tiba-tiba berganti dengan suara lain yang jauh lebih keras. Tak perlu penjelasan apa pun, penduduk kota Morenmor langsung tahu bahwa langit telah mewujudkan kutukan yang mereka lontarkan terhadap sepeda motor pengganggu itu.Tak ada keraguan sedikit pun, sepeda motor yang meresahkan itu sepertinya memang benar-benar mengalami kecelakaan – selaras den
Riana menemui Lucy tanpa membawa pengawal seorang pun. Selain karena tugas yang sedang dilaksanakannya kali ini adalah misi rahasia yang diperintahkan secara langsung oleh Winston, dia juga amat percaya diri pada kemampuannya sebagai seorang ahli racun. Dia sama sekali tak tahu bahwa Lucy adalah seorang petarung yang cukup berpengalaman.Sebaliknya, dia bahkan menganggap wanita berkaki pincang yang saat ini berada di hadapannya adalah sosok lemah yang patut dikasihani!“Selamat siang, Nyonya. Perkenalkan, nama saya Riana Blake dari perusahaan Sanus Pharmacy. Mohon maaf, saya terpaksa membius beberapa orang pengawal di depan supaya bisa bertemu Nyonya secara pribadi tanpa harus terganggu oleh apa pun atau siapa pun. Nyonya tidak perlu cemas, mereka hanya pingsan. Mereka akan siuman satu atau dua jam lagi,” ujar Riana datar penuh intimidasi, tanpa menunjukkan rasa bersalah sedikit pun.Beberapa saat lalu, dia memang telah meracuni seluruh petugas keamanan yang berjaga di depan kantor
Edward mungkin naif.Akan tetapi, dia tidak bodoh!Dia langsung waspada ketika tiba-tiba Lucy Sasmita menemuinya secara rahasia sambil membawa satu bundel berkas dokumen perusahaan Grup Menara Crudel. Apalagi, gadis tomboy berkaki pincang itu mengaku disuruh oleh Donald Wijaya.“Donald hanya memintamu untuk tanda tangan,” ucap Lucy tegas, tanpa basa-basi sedikit pun.Edward tersenyum jijik mendengar ucapan Lucy.Sekali lagi, dia membaca seluruh berkas perusahaan yang dibawa oleh gadis tomboy itu. Tak butuh banyak penjelasan, dia langsung paham bahwa Donald Wijaya berniat mengambil alih Grup Menara Crudel dan akan mengaktifkannya kembali – secepatnya.“Sebenarnya, aku tidak keberatan sama sekali untuk tanda tangan. Sejak awal, perusahaan Grup Menara Crudel memang didirikan atas prakarsa Donald dan Duta Besar Bernard Wijaya. Namun, kontribusi dan pengorbananku juga tidak sedikit. Tanpa diriku, perusahaan itu tidak akan pernah ada!” ucap Edward sinis, tanpa mengalihkan pandangan sedikit
Restoran Cheap Cibum adalah sebuah rumah makan besar yang terletak tak terlalu jauh dari komplek kediaman Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus. Menu yang tersedia amat terbatas, hanya camilan sederhana dan minuman kelas bawah yang justru dibanderol dengan harga amat mahal. Tak perlu banyak penjelasan, sejatinya – restoran ini memang tidak menjual makanan atau minuman sebagai sumber pendapatan utamanya.Tidak ada orang yang datang ke restoran Cheap Cibum untuk makan atau minum!Mereka yang datang ke restoran itu kebanyakan merupakan orang-orang misterius dengan latar belakang tak jelas, bahkan cenderung mengerikan. Biasanya, mereka datang untuk menjual atau membeli informasi. Selain itu, ada pula yang datang untuk mencari orang bayaran yang bersedia melakukan pekerjaan kotor – seperti menculik atau menghabisi orang!Di luar dugaan, Donald Wijaya ternyata adalah salah satu pelanggan VIP Cheap Cibum.Walaupun tidak terlalu sering berkunjung, tak a
Begitu saja, rencana Winston telah maju selangkah.Lelaki tua bertampang bengis itu berhasil menggiring hampir seluruh anggota Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus untuk mengikuti rencananya. Tanpa banyak tenaga, dia berhasil mendapatkan dukungan dari hampir semua tetua dan pemimpin keluarga cabang. Sudah barang tentu, semuanya sepakat untuk mendukung idenya membangun pabrik obat baru di Morenmor – tentu saja di bawah naungan tanggung jawab Grace selaku pemegang saham terbesar Sanus Phamacy.Sukses dengan langkah pertama, Winston segera melanjutkan dengan langkah kedua. Tanpa membuang waktu sedikit pun, dia langsung menempatkan satu orang kepercayaannya untuk mendampingi sekaligus mengawasi Grace dalam menjalankan proyek pembangunan pabrik obat tersebut.Orang kepercayaan Winston tersebut bernama Riana Blake.Dia adalah seorang wanita setengah baya berusia antara 35 atau 40 tahun yang sebenarnya bukan anggota Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus sama