Home / Romansa / JEBAKAN CALON KAKAK IPAR / BAB 6. Felisha Harus Menikah Denganku.

Share

BAB 6. Felisha Harus Menikah Denganku.

Author: Lee Lizbet 88
last update Last Updated: 2024-03-13 20:50:00

Semua orang tercengang, menatap Feli. Mereka bukan hanya kehabisan kata-kata, tetapi mereka juga bingung dengan situasi yang mendadak membuat segalanya hancur seketika.

“Ma-maaf, Clay. Aku, tidak bisa melanjutkan pernikahan kita bulan depan,” pecah sudah tangis Felisha sampai ia luruh berlutut di lantai menutup wajahnya.

Betari langsung mengambil inisyatif untuk menghampiri anaknya. Dia juga tidak kalah panik, sambil mengguncang tubuh Felisha, ia ingin tau alasannya.

Siapa tau, masih ada kesempatan untuk memperbaiki atau siapa tau, dia bisa berlutut dan memohon kepada Nyonya Garini Sanjaya untuk mempertimbangkan kelanjutan acara penting dalam keluarganya ini, jika memang anaknya yang bersalah.

“Felisha, apa kamu sudah gila, hah?! Lihat itu Clay, dia sangat mencintaimu, semua keluarga Sanjaya sangat menyayangimu, kenapa kamu justru seperti ini, Nak?! Katakan, ada masalah apa sebenarnya, hem?! Kita selesaikan baik-baik yah, Nak. Mama mohon, jangan begini, cepat katakan, Felisha! KATAKAN!” Betari menjadi histeris saat tidak mendapatkan jawaban karena Felisha terus bergeming.

“Hentikan, jangan kasar dengan Felisha seperti itu, Tante. Sayang, sini … ayo, kita bicara di private room. Apa aku melakukan kesalahan kepadamu? Atau ada sebuah masa lalu yang mungkin mengusik dirimu? Berterus teranglah kepadaku, kita akan memperbaiki semuanya, hem? Jangan begini,” lirih Clay, ikut menghampiri Felisha yang masih terduduk di lantai.

Untung saja, seluruh ruangan ini telah disewa dan Kevin sudah memerintahkan semua pelayan untuk keluar sebelum dirinya hendak memaksa Feli membatalkan pernikahannya. Jadi, tidak akan ada yang bisa membocorkan kejadian dramatis hari ini kepada para wartawan atau memviralkannya ke media sosial.

“Kalian, tidak akan ke mana pun, selesaikan semuanya di hadapan kami. Apa kamu akan terus menangis seperti itu, Felisha?” Kevin angkat suara tanpa ekspresi, dia tidak suka melihat Clay mengusap punggung wanitanya.

Mendengar suara kejam Kevin, Felisha langsung mendongakkan wajahnya. Dia menatap sinis dan benci kepada pria arogan, kejam dan angkuh itu. “Apa, kamu harus sekejam ini kepadaku, Kevin?!” Felisha sudah tidak tahan terus ditindas oleh pria yang seharusnya menjadi kakak iparnya itu.

“Ada apa ini?! Please! Kalian berdua jangan buat aku bertanya-tanya.” Clay semakin panik, sampai tanpa sadar Clay menjambak rambutnya sendiri.

Hatinya hancur, pernikahan yang sudah direncanakan dengan sempurna harus gagal dalam sekejap mata. Clay tidak bisa dan tidak mau menerima keputusan Felisha yang sepihak. Dirinya juga takut, jika Feli mengetahui kebiasaan buruknya, atau mungkin mengetahui rahasia yang selama ini disimpan rapat olehnya.

“Apa aku yang bersalah di sini, ku mohon, katakan sesuatu, Felisha!” teriak Clay juga tidak dapat lagi menahan emosinya.

Hadi memijit pusing kepalanya. “Felisha, jika kamu membatalkan sesuatu maka harus ada alasan yang dikemukakan. Nak, kamu tau kan? Posisi keluarga kita saat ini?” akhirnya Hadi angkat bicara sekaligus menunjukkan kekhawatiran yang sedang ditahannya saat ini.

“Benar sekali! Kalau kamu tidak mengatakan alasannya, maka aku sendiri yang akan bertindak, Felisha,” ancam Kevin di depan semua orang.

Jantung keluarga Felisha langsung mau meledak saat itu juga. Kedua orangtuanya bungkam sambil menitikkan air mata, Felisha tidak punya pilihan lain. Dia menguatkan hatinya, lalu menatap Clay dengan wajah sembabnya. “Aku … hamil, Clay.”

Clay tercekat mendengar pengakuan Felisha. Dia menggeleng lemah, tidak percaya dengan pengakuan Felisha. “Tidak, itu tidak benar. Kamu adalah satu-satunya gadis suci yang berpacaran denganku. Karena itu, aku memilih untuk serius denganmu, karena itu pula hubungan kita bisa sampai sejauh ini.”

Terdengar suara tangis pilu Betari memenuhi seisi ruangan, ia histeris sambil memukul-mukul dadanya sendiri. Hadi juga sudah kehabisan kata-kata, hanya bayangan buruk yang ada di benaknya.

“Kalau begitu, gugurkan saja! Kita bisa tetap melanjutkan pernikahan kita, aku akan menerima kamu apa adanya. Kita gugurkan saja janin itu, Felisha.” Ternyata keadaan Felisha tidak serta merta membuat niat Clay pupus harapan.

“A-aku tidak bisa, Clay. Maafkan, aku ….” Felisha masih menangis pilu.

“Tapi Fel-“

“HENTIKAN! Stop, menjadi pecundang untuk perempuan murahan seperti dia!” Garini angkat suara, Nyonya Sanjaya ini sudah tidak tahan melihat anaknya merengek seperti seorang pengemis.

Jika, Nyonya Besar sudah bersuara, siapa pun pasti akan bungkam. “Tapi, Ma!” Clay masih terus berusaha.

“Kamu pergi dari sini, pulang ke rumah!” perintah Garini tidak mau dibantah.

“Ma, nggak bisa gitu, Ma!” tolak Clay.

“Pulang! Atau Mama akan mencabut semua fasilitas keluarga yang kamu nikmati saat ini. Pergi sama Bagio, sekarang juga!” usir Garini tidak mau dibantah.

Dengan langkah gontai, Clay terpaksa meninggalkan tempat tersebut. Ia mengusap wajahnya dan menarik nafas beberapa kali. Menatap tidak percaya ke arah wanita yang dicintainya sejenak, lalu pergi begitu saja tanpa sepatah kata apa pun.

Melihat Clay yang menghilang dari balik pintu tersebut Felisha langsung menangis histeris. Melihat Felisha yang hancur, Nyonya Sanjaya semakin muak dan panas hati.

“Suruh, anak murahanmu itu untuk diam! Seharusnya, sebelum bertindak dia bisa memakai otaknya untuk berpikir sebab akibat yang akan ditanggungnya, Hadi!” desis Garini menatap benci kepada Felisha.

“Felisha, bukan wanita murahan, Ma! Jangan berkata hal buruk tentang dia,” sahut Kevin dengan nada tidak suka.

Semua yang mendengar pembelaan Kevin terbelalak, kecuali Felisha.

“Oh Lord! Keadaan apa lagi ini, hah?! Kenapa kamu justru membela perempuan yang sudah menyakiti adikmu sendiri, Kevin! Apa, kamu sudah kehilangan akal sehatmu, Kev?!” pekik Garini, emosi pada anak sulungnya.

“Dia tidak berselingkuh dari Clay atau menyerahkan dirinya begitu saja. Aku, yang memperkosanya dan anak di dalam kandungannya itu adalah anakku. Maka, hanya aku yang boleh menikahi Felisha!” tegas Kevin menatap Garini tanpa rasa bersalah sama sekali.

“Kevin! Omong kosong apa ini?!” Garini tidak percaya.

“Aku, memiliki buktinya. Ini flashdisc rekaman cctv kamarku. Mama, bisa membawanya ke kantor polisi. Dengan begitu, saham akan anjlok, utang Om Hadi juga harus segera dibayarkan dan Felisha akan menjadi wanita yang melahirkan anaknya tanpa suami. Semua pilihan ada di tangan kalian. Mau, melaporkan aku ke polisi atau menikahkan aku secepatnya dengan Felisha. Mumpung usia kehamilannya baru memasuki bulan ke dua.”

Semua penjabaran Kevin membuat Garini geram, dia tidak memiliki pilihan lain selain menikahkan Felisha dengan anak sulungnya.

Garini lalu menghampiri Kevin dan menampar anak sulungnya itu sekuat tenaga. “Kau, sudah mempermalukan keluarga Sanjaya, Kevin!”

“Akan malu, jika kalian membongkarnya. Tapi, semua akan baik-baik jika kita bungkam. Biarkan saja masyarakat berspekulasi di luar sana. Aku tidak perduli.” Kevin menunjukkan niatannya dengan arogan.

Garini melihat anak dan calon menantunya secara bergantian. Dia kembali mendengus kesal. “Lalu bagaimana dengan adikmu, hah?! Apa kamu tidak memikirkan perasaannya, Kevin?! Kenapa kamu tega sekali menghancurkan adikmu sendiri. Kamu, lihat kan? Bagaimana hancurnya Clay, Kevin?!” Rini masih tidak terima, dia ingin marah tetapi keduanya adalah anak yang dikandung dan dilahirkannya.

Bagaimana Garini bisa berpihak, dia hanya bisa marah karena Kevin memang sudah keterlaluan. “Clay, tidak akan hancur. Kalian juga bisa tanyakan, selama berpacaran dengan Felisha, apa saja yang dilakukannya.”

“Apa maksudmu? Memangnya apa yang dilakukan Clay selama ini?” Felisha muak mendengar Kevin berusaha menjelekan pria yang dicintainya.

“Clay, selama ini …”   

Related chapters

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 7. Felisha Tinggal di Penthouse Kevin.

    “Clay, selama ini tidak seperti yang kamu kira, Felisha. Suatu saat, kamu akan tau dengan sendirinya. Sekarang, aku tidak akan mau berbicara panjang lebar lagi. Aku minta pernikahan kami di percepat. Tidak perlu menunggu bulan depan. Aku ingin minggu depan kita sudah menikah.” Tidak ada yang tidak syok mendengar pengakuan Kevin. “Demi apa kamu melakukan hal seperti ini,” lirih Felisha sudah tidak bertenaga lagi untuk melawan Kevin. “Demi anak kita. Untuk kelancaran dan ketenangan selama acara pemberkatan dan juga pesta. Aku minta Mama mengirim Clay ke Eropa.” Garini masih tidak habis pikir dengan sikap dan kelakuan Kevin. Dia hanya tertunduk lesu, mau marah tapi dia sudah kepalang malu atas pengakuannya Kevin. Merasa tidak ada tanggapan apa pun, Kevin kembali memanggil Garini. “Ma?!” “Entahlah Kevin, Mama harus menenangkan diri. Informasi ini masih terlalu berat untuk Mama cerna. Kita akan bicara saat kembali di rumah. Hadi, Betari, bawa anakmu pulang. Jaga dia baik-baik dan ingat

    Last Updated : 2024-03-14
  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 8. Alasan Perbuatan Kevin

    “Lalu, apa yang harus Mama lakukan kepada Clay? Mama tidak tega memikirkannya,” lirih Garini seperti sedang memakan buah simalakama. “Tolong Kevin, dengan mengirimkan Clay ke luar negeri Mama. Pernikahanku dengan Felisha juga tidak perlu dirayakan, aku hanya butuh pernikahan yang sah di mata agama dan negara. Itu sudah lebih dari cukup. Suruh Clay untuk mengambil S2 di luar negeri, setelahnya aku akan memberikan akses untuk Clay memegang Perusahaan cabang yang ada di eropa atau di amerika, terserah Clay mau yang mana,” pinta Kevin. Ia tau kalau hal ini pasti berat untuk keluarganya. Tetapi untuk saat ini, keputusan mengirim Clay keluar negeri adalah pilihan yang terbaik. Garini tidak dapat berbicara banyak, ia segera menganbil ponselnya. “Ando, tolong pesankan tiket ke London untuk besok malam atas nama anakku Clay Bimantoro Sanjaya dan atas namamu. Tugasmu adalah memastikan Clay melanjutkan pendidikannya di London selama dua tahun ini,” tit

    Last Updated : 2024-03-14
  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 9. Syarat Garini Untuk Kevin.

    Garini menutup wajahnya dan menggeleng kepalanya tidak percaya. Ia menangis histeris, ia tidak percaya kalau Clay pernah membunuh seorang wanita. “Itu adalah awal Clay bertemu dengan Felisha. Mereka baru pacaran sekitar dua bulan. Kevin memanggilnya dan menanyakannya perihal kejadian kelam dan aib ini. Clay mengakuinya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi sayang, sebelum pertunangan terjadi, Kevin kembali menemukan ini.” Sebuah rekaman pada sebuah flashdisk Kevin berikan kepada Garini. “Ap aini?” tanya Garini, ia takut mengambil flashdisk dari tangan anaknya itu. “Ini, adalah bukti perselingkuhan Clay, Ma. Dia bahkan mengadakan pesta pora ala Sodom dan gomora. Kevin juga tidak sanggup untuk menjelaskannya secara gamblang, semua ini adalah alasan kuat Kevin merebut Felisha dengan menjebaknya,” akuh Kevin kepada Garini. Flashdisk yang sempat ia pegang, Garini kembalikan kepada Kevin. “Mama, akan menjauhkan Clay dari kehid

    Last Updated : 2024-03-15
  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 10. Aku Benci Kamu, Kevin!

    “Katakan apa rencanamu?!” desis Kevin. “Rencana?! Rencana apa maksudmu? Oh! Aku mau menghubungi Clay kalau kau tidak ada di sini!” Felisha tidak kalah sinis menjawab Kevin. Emosi Kevin langsung terbakar saat itu, suara pecahan piring pecah membuat Felisha terjingkat. Ia melihat Kevin membanting piring tersebut hingga pecahannya berhambur di seluruh lantai dapur kering. Tubuh Felisha gemetar karena ketakutan, apalagi saat tatapan tajam nan gelap menusuk batin Felisha. Bibir Kevin juga hanya berbentuk segaris lurus dan sesekali mengertakkan giginya menahan deru nafas yang masih terdengar di telinga Felisha. “Jangan pernah pancing emosiku seperti ini lagi. Aku bukanlah manusia seperti ini, jangan membuat aku kasar dan arogan kepadamu.” Suara Kevin bergetar begitu juga dengan tangan yang baru saja mengelus wajah Felisha. Felisha langsung memalingkan wajahnya, ia tidak sudi disentuh oleh pria yang sudah menghancurkan masa depa

    Last Updated : 2024-03-15
  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 11. Clay, Pergilah.

    Kalau pagi itu menjadi bagian dari pagi yang buruk bagi Felisha, maka pagi itu juga menjadi sebuah mimpi buruk yang menjadi nyata bagi Clay. Tepat jam lima pagi mobil Ando Sigit beserta empat mobil pengawalan sudah menunggu Clay Santoso. Tidak ada informasi apapun yang diterima oleh Clay, hingga saat melihat kedatangan mereka Clay merasa curiga kalau dirinya pasti akan diungsikan dari negara ini. “Selamat pagi, Tuan,” sapa Ando sambil menunduk hormat kepada Tuan Muda Santoso yang tampak sangat kacau pagi itu. “Ada apa kalian ke sini? Pergilah, aku tidak butuh di jaga. Aku hanya butuh sendiri untuk saat ini,” usir Clay sambil menyugar rambutnya yang tampak tidak karuan pagi itu. “Tuan, ikutlah dengan kami. Anda ditunggu oleh Nyonya Besar di Jakarta,” ajak Ando menatap prihatin Clay yang sejak kecil sering bermain dengannya. “Katakan kepada Mama, aku tidak mau ke Jakarta. Biar aku istirahat di Bandung saja. Aku tidak mau kemana-mana.

    Last Updated : 2024-03-16
  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 12. Ikut Ke Bandara.

    “Mama, tidak mengusirmu. Tapi, Mama mau mengantarmu ke London untuk menempuh Pendidikan. Lupakan Felisha dan hiduplah baru di sana. Kamu boleh pulang ke Indonesia kalau sudah lulus pasca sarjana di sana dan sudah melupakan Felisha. Sekarang naiklah, Mama tidak mau mendengar bantahan apapun. Clay, pergilah dengan Mama dan Ando.” Garini sadar jika keputusannya ini pasti akan menyakiti hati anak bungsunya. Tapi, mau bagaimana lagi. Dia tidak bisa berbuat banyak, kalau Clay tetap berada di Indonesia bisa dipastikan akan terjadi perang saudara. Semakin memikirkannya semakin Garini merasa benci kepada Felisha. Walau sebenarnya Felisha tidak bersalah dalam kasus ini. “Jadi benar dugaanku, kalian memang ingin menjauhkan aku dari Felisha. Minimal berikanlah aku waktu dan kesempatan untuk bertemu Felisha yang terakhir kali. Aku perlu penjelasan dan alasan mengapa dia membatalkan pernikahan ini secara sepihak. Aku harus minta penjelasan, Ma,” lirih Clay. Garini

    Last Updated : 2024-03-16
  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR    BAB 13. Lupakan Aku.

    “Syaratnya, ketika kamu ikut denganku, pergi dan temuilah Clay. Katakan kalau kamu membatalkan pernikahan ini karena kamu memang mengkhianati Clay, tanpa harus menyebut siapa ayah dari bayi didalam kandunganmu itu! Kalau kamu melawanku dan berani menunjukkan rasa cintamu kepada Clay. Aku bersumpah akan menghancurkan seluruh keluargamu, Felisha!” ancam Garini. Luruh sudah air mata Felisha mendengar syarat dan ancaman yang bertubi-tubi menghancurkan harga diri serta harapannya. Bibirnya hanya bisa bergetar tanpa sanggup mengucapkan sepatah kata apapun. Dibiarkannya kristal bening berjatuhan tiada henti membasahi lutut Garini. “Seka air matamu itu, aku tunggu kau di bawah! Cepatlah, kami tidak memiliki banyak waktu!” bentak Garini lalu melengos melihat Kevin yang menatap Felisha penuh kekhawatiran. Kevin lalu berdiri menghampiri Felisha yang masih mematung sambil berlutut di tempat Garini duduk tadi. "Feli bersiaplah, aku akan mengant

    Last Updated : 2024-03-17
  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 14. Kaulah Cinta Terakhirku

    "Clay berhentilah berharap, Aku tidak perlu berbicara panjang lebar. Di foto ini tertera namaku dan tanggal pemeriksaan terakhir. Kamu tahu ini apa kan? Aku memang mengkhianatimu, pergilah, lupakan aku, seperti aku yang telah melupakanmu." Felisha menguatkan dirinya memberikan hasil USG yang kini telah berpindah tangan. Mata Clay berkaca-kaca, melihat nama dan tanggal pemeriksaan yang tertera di hasil USG tersebut. Ia lalu meremas kuat hasil USG itu dan mengusap wajahnya dengan kasar. “Apa kamu tidak mau menggugurkannya? Jika kamu mau menggugurkannya aku masih mau menerimamu apa adanya,” balas Clay penuh harap sambil melangkah mendekati Felisha. “CUKUP! Kamu minta bukti, Mama sudah tunjukkan bukti, sekarang segera naik ke atas pesawat dan kita pergi dari sini!” cegah Garini langsung menghadang Clay dengan berdiri di antara mereka. Clay hancur, ia tertawa miris dan frustasi tampak jelas di wajahnya. “Aku, akan kembali mencarimu. Suat

    Last Updated : 2024-03-17

Latest chapter

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 85. Akhir Kisah Kita

    "Clear!" teriak salah satu polisi.Sedang polisi yang lain berteriak dengan panik. "Medis! Medis!" Lalu bergegas tim medis yang sudah menunggu di belakang pun berlari.Mereka menolong, Jelly yang juga tampak tidak baik-baik saja. Lalu beralih pada Felly yang juga dalam kondisi yang sangat memprihatinkan."Tuan, bisakah anda ikut dengan kami untuk ke kantor polisi memberikan keterangan?" tanya salah seorang detektif dan Kevin menganggukkan kepalanyaa.Dia memastikan terlebih dahuku, Felly masuk ke dalam rumah sakit dan meminta Zayn untuk menemani Felly. Lalu memberikan kabar secara berkala."Pergilah, aku akan mengabarimu. Kau juga kabari aku, jika ada kesulitan di kantor polisi, okay?" ucap Zayn, mengingatkan Kevin, selama dia berada dekat dengan Zayn, semua masalah pasti akan teratasi.Beberapa jam kemudian, kabar meninggalnya Clay menjadi kabar nasional di London. Betapa terkejutnya Garini saat mendengarkan berita tersebut. Air matanya tumpah, dia menangis histeris dan segera memin

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 84. Akhir Hidup

    Tubuh Felly membeku mendengar betapa di setiap kata yang diucapkan oleh Clay mengandung jutaan rasa kebencian. "Aku hanya seorang, Jalang?" lirih Felly tidak tahan mendengar perkataan tersebut.Dia menangis, dia bukan seorang jalang, dia adalah wanita baik-baik yang ingin mengejar cintanya, cinta sejati yang ditawarkan oleh Clay saat dia ikut ke London. Mengira akan memperoleh kehidupan baru yang mapan dan sederhana. Felly justru menciptakan neraka dari keputusan salahnya."Jelly, lucuti pakaiannya!" perintah Clay pada Jelly dan tidak mau banyak bertanya. Jelly dengan tangan gemetar pun segera mendekati Felly."Tolong, bekerja samalah dengan aku. Suamimu sangat mengerikan, dia akan memukulku seperti dia memukulmu jika kau tidak mau mengikuti perintahnya," bisik Jelly yang sudah melihat kekalutan serta kemarahan yang tidak normal pada sikap Clay.Benar saja, beberapa saat kemudian tampak Clay yang tidak sabaran dengan kedua wanita d

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 83. Bukankah, Kau Mencintaiku, Clay?

    Saat pintu penthouse seketika dibuka kasar oleh Clay. Tampak, Felly sedang mengangkat sebuah kantung sampah, tidak terlalu besar di salah satu tangannya.Felly menatap Clay terpaku, saat ada seorang wanita seksi sedang bergelanyut manja di dalam pelukannya. Senyum kemenangan tercetak jelas di wajah jalang yang bernama Jelly tersebut. "Clay, dia pembantu atau istrimu? Seorang Nyonya tidak akan membawa kantung sampah seperti itu, Sayang," ucap Jelly sambil mengusap dada Clay yang kemejanya sudah dia buka bagian kancing atasnya.Clay menoleh melihat wajah Felly dengan muak, padahal wanita itu sudah diakui olehnya sebagai istri. Walau sampai saat ini, mereka berdua sama sekali belum terikat dalam sebuah pernikahan."Apa yang kau lakukan?" tanya Clay dengan nada suara yang kasar, dia jijik melihat tubuh Felly yang penuh dengan luka memarnya, lihatlah wanita cantik ini justru menggunakan piama yang tidak seksi sama sekali.Gezan me

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 82. Kemarahan Yang Meledak

    Wanita itu berpikir jika Clay akan memberikan sebuah percintaan gila yang sangat hebat di atas ranjang. Wanita jalang ini, tidak tau kegilaan apa yang akan Clay lakukan. Dengan bodohnya dia justru kembali merayu Clay yang sudah paanas.“Kalau begitu, aku juga mau dihukum olehmu, Clay. Aku suka dihukum, aku suka mendesah dan merintih sambil menangis karena kenikmatan yang akan kau berikan padaku. Oh, aku sangat tidak tahan membayangkannya,” jawab jalang itu dan Clay kembali terbahak.“Kau bisa mati di tanganku, kalau kau memintanya,” tawa Clay, dikira adalah sebuah tawa menggoda bagi wanita tersebut yang akhirnya juga ikut tertawa sambil meraup kasar bibirnya Clay.Keduanya tampak tidak tau malu, dia meraup dan meremas dada wanita itu tersebut di hadapanya Kevin dan Zayn. Dia bahkan masih dengan nafsu gilanya meraba kasar bagian inti wanita tersebut."Aku tidak sabar untuk bertemu istrimu, Clay."

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   Bab 81. Pertemuan di Lift

    "Kalau begitu, tunjukkan foto orang yang ingin kau cari," ucap Zayn menatap Kevin dengan serius.Kevin dengan perlahan mengambil dompet. Ia buka dan ia pandangi sebuah foto yang membuat matanya menyendu. Sebuah tarikan nafas yang menyesakkan didengar oleh Zayn saat Kevin sedang mengeluarkan sesuatu dari dalam sana.Tidak ada senyuman, hanya tatapan sendu yang menyimpan segudang kerinduan yang tak terucap dan seribu bahasa kesakitan yang tidak terucap. Dengan senyuman yang tampak sangat memprihatinkan, Kevin mengangkat wajahnya dan memberikan apa yang diminta oleh sahabatnya itu.“Zayn, ini adalah wanita yang aku cari.” Kevin memberikan foto pengantinnya dan Zayn menerimanya dengan sambil menatap prihatin sahabatnya.“Dia, istrimu?” tanya Zayn suara terdengar tercekat di tenggorokkan.“Ibu dari anakku. Dia bukan istri, tapi mantan istri,” ucap Kevin, menghela nafas sejenak.Zayn tidak percaya. “Mantan istrimu, Kevin? Jangan, katakan jika Clay merebutnya darimu?” tampak kebencian tergam

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 80. Bantu Aku, Zayn.

    Sesilia tampak tidak main-main untuk ancamannya kali ini. Dia masih sangat dendam dengan Clay, bagaimana cara Clay menghancurkan hubungannya dengan Damian adalah cara paling buruk sepanjang masa dan paling hina baginya.Kevin menyadari kepedulian sepupunya itu, ia tersenyum ramah. “Sesil, aku sangat bahagia mendengar rencana pernikahanmu dengan Damian.”“Alangkah baiknya, kau tetap fokus pada datangnya hari bahagiamu. Aku, kesana bukan untuk mengganggu kehidupannya Fely, Sesil. Aku ingin memastikan kalau ibu dari anakku saat ini baik-baik saja,” terangnya lalu mengelus rambut Sesil.“Tapi, Kev-““Beib! Come on, jangan menghalanginya. Bagaimana pun Mira masih butuh mommy-nya kan? Jika aku menjadi Kevin, aku juga akan melakukan hal yang sama. Kevin, bukannya mau mengemis cinta dan membuat Fely besar kepala, pikiranmu itu terlalu jauh.” Damian tersenyum singkat lalu mencium pipi Sesil untuk menenangkan wanitanya.Wajah Sesil tampak tidak bahagia, tapi isi hati dirinya sudah terbaca oleh

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 79. Hilang Kontak

    Ia usap wajahnya dengan kasar dan membanting pintu kamarnya. “Aku memang mencintaimu, Fely. Tapi, entah mengapa, pada saat aku mendapatkanmu. Rasanya, justru aku sangat membencimu.'' "Jika kau saja dengan mudahnya dapat meninggalkan Kevin dan anakmu. Maka suatu saat, kau tidak akan ragu meninggalkan aku ketika tau, bahwa aku adalah seorang masokis,” desis Clay lalu keluar meninggalkan apartemennya. Satu bulan sudah berlalu. Sejak Clay membanting ponselnya Felisha dan membuatnya hancur berkeping-keping, Feli sudah tidak diijinkan lagi olehnya memiliki ponsel. Jika Feli merindukan kedua orang tuanya, maka Clay akan mengijinkan Feli untuk menghubungi Hadi dan Betari melalui ponselnya. Dan, semua percakapan di bawah pengawasan Clay. "Clay, kenapa kau melakukan ini padaku? Aku hanya ingin sedikit privasi dengan menghubungi mamaku. Tidak bisakah, kau tinggalkan aku sebentar saat berbicara dengan mamaku?" tanya Feli dengan polosnya dan menahan getaran pada suaranya. Suara tawa sini

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 78. Rasa Sakitmu Adalah Fantasi, bagiku!

    Felysha pun kembali menangis dengan bibir yang bergetar. Ia memaksakan diri untuk dapat mengucapkan kalimat yang hendak diucapkannya dengan hati yang sudah remuk berkeping-keping.“Bukankah, kau mengatakan kau mencintaiku?” tangis Felysha dengan manatap kedua manik gelapnya Clay.Spontan Clay segera melepaskan leher Fely. Ia menatap Fely dengan tatapan yang berbeda, seolah sadar akan sesuatu yang telah salah.Mata Clay pun mengembun, ia ingin meminta maaf. Tapi, bibirnya segera terkatup rapat dan Clay memilih untuk segera keluar, meninggalkan Felysha.Pada saat itu juga, pecah sudah tangis Felisha. Ingin mengejar cintanya tapi justru hatinya dihancur sedemikian rupa. Fely langsung memeluk kedua lutut yang dirapatkannya di dadanya.“A-apa yang sudah aku lakukan?! Selama ini, seharusnya aku sudah bersyukur. Oh Tuhan, aku telah salah jalan … maafkan aku, Tuhan,” lirih Felysha dalam hatinya.“Maafkan aku juga

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 77. Inilah Aku Yang Sebenarnya!

    “Itulah maksudku, Fely. Aku hanya merasa puas jika lawan main ku merasa kesakitan dan aku memang menginginkannya.” Clay menatap Fely dengan tajam dan terkesan berwajah bengis.“Apa kau sudah gila?” pekik Fely sembari membelalakkan kedua matanya, tidak percaya mendengar apa yang baru Clay ucapkan.Spontan saja sebuah tamparan mendarat di pipinya Felysha dengan keras, sangat keras hingga membuat Fely menangis. Ia ingin meminta Clay berhenti menyiksanya seperti ini. Tapi, Clay sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk Fely berkata-kata.“Apa kau bilang?” desis Clay kejam.“Kau katakan, aku gila? Hem? Itu yang baru kau katakan?!” tuntut Clay menatap lekat Felysha dan menatap tepat di wajahnya Fely.Namun, Fely sama sekali tidak berani menjawab apapun. Ia justru menangis dan gemetar ketakutan. Lalu Clay seketika berteriak histeris, hingga mmebuat tubuh Fely terjingkat dari tempatnya.“Kau

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status