Home / Romansa / JEBAKAN CALON KAKAK IPAR / BAB 10. Aku Benci Kamu, Kevin!

Share

BAB 10. Aku Benci Kamu, Kevin!

Author: Lee Lizbet 88
last update Last Updated: 2024-03-15 21:00:30

“Katakan apa rencanamu?!” desis Kevin.

“Rencana?! Rencana apa maksudmu? Oh! Aku mau menghubungi Clay kalau kau tidak ada di sini!” Felisha tidak kalah sinis menjawab Kevin.

Emosi Kevin langsung terbakar saat itu, suara pecahan piring pecah membuat Felisha terjingkat. Ia melihat Kevin membanting piring tersebut hingga pecahannya berhambur di seluruh lantai dapur kering.

Tubuh Felisha gemetar karena ketakutan, apalagi saat tatapan tajam nan gelap menusuk batin Felisha. Bibir Kevin juga hanya berbentuk segaris lurus dan sesekali mengertakkan giginya menahan deru nafas yang masih terdengar di telinga Felisha.

“Jangan pernah pancing emosiku seperti ini lagi. Aku bukanlah manusia seperti ini, jangan membuat aku kasar dan arogan kepadamu.” Suara Kevin bergetar begitu juga dengan tangan yang baru saja mengelus wajah Felisha.

Felisha langsung memalingkan wajahnya, ia tidak sudi disentuh oleh pria yang sudah menghancurkan masa depa
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 11. Clay, Pergilah.

    Kalau pagi itu menjadi bagian dari pagi yang buruk bagi Felisha, maka pagi itu juga menjadi sebuah mimpi buruk yang menjadi nyata bagi Clay. Tepat jam lima pagi mobil Ando Sigit beserta empat mobil pengawalan sudah menunggu Clay Santoso. Tidak ada informasi apapun yang diterima oleh Clay, hingga saat melihat kedatangan mereka Clay merasa curiga kalau dirinya pasti akan diungsikan dari negara ini. “Selamat pagi, Tuan,” sapa Ando sambil menunduk hormat kepada Tuan Muda Santoso yang tampak sangat kacau pagi itu. “Ada apa kalian ke sini? Pergilah, aku tidak butuh di jaga. Aku hanya butuh sendiri untuk saat ini,” usir Clay sambil menyugar rambutnya yang tampak tidak karuan pagi itu. “Tuan, ikutlah dengan kami. Anda ditunggu oleh Nyonya Besar di Jakarta,” ajak Ando menatap prihatin Clay yang sejak kecil sering bermain dengannya. “Katakan kepada Mama, aku tidak mau ke Jakarta. Biar aku istirahat di Bandung saja. Aku tidak mau kemana-mana.

    Last Updated : 2024-03-16
  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 12. Ikut Ke Bandara.

    “Mama, tidak mengusirmu. Tapi, Mama mau mengantarmu ke London untuk menempuh Pendidikan. Lupakan Felisha dan hiduplah baru di sana. Kamu boleh pulang ke Indonesia kalau sudah lulus pasca sarjana di sana dan sudah melupakan Felisha. Sekarang naiklah, Mama tidak mau mendengar bantahan apapun. Clay, pergilah dengan Mama dan Ando.” Garini sadar jika keputusannya ini pasti akan menyakiti hati anak bungsunya. Tapi, mau bagaimana lagi. Dia tidak bisa berbuat banyak, kalau Clay tetap berada di Indonesia bisa dipastikan akan terjadi perang saudara. Semakin memikirkannya semakin Garini merasa benci kepada Felisha. Walau sebenarnya Felisha tidak bersalah dalam kasus ini. “Jadi benar dugaanku, kalian memang ingin menjauhkan aku dari Felisha. Minimal berikanlah aku waktu dan kesempatan untuk bertemu Felisha yang terakhir kali. Aku perlu penjelasan dan alasan mengapa dia membatalkan pernikahan ini secara sepihak. Aku harus minta penjelasan, Ma,” lirih Clay. Garini

    Last Updated : 2024-03-16
  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR    BAB 13. Lupakan Aku.

    “Syaratnya, ketika kamu ikut denganku, pergi dan temuilah Clay. Katakan kalau kamu membatalkan pernikahan ini karena kamu memang mengkhianati Clay, tanpa harus menyebut siapa ayah dari bayi didalam kandunganmu itu! Kalau kamu melawanku dan berani menunjukkan rasa cintamu kepada Clay. Aku bersumpah akan menghancurkan seluruh keluargamu, Felisha!” ancam Garini. Luruh sudah air mata Felisha mendengar syarat dan ancaman yang bertubi-tubi menghancurkan harga diri serta harapannya. Bibirnya hanya bisa bergetar tanpa sanggup mengucapkan sepatah kata apapun. Dibiarkannya kristal bening berjatuhan tiada henti membasahi lutut Garini. “Seka air matamu itu, aku tunggu kau di bawah! Cepatlah, kami tidak memiliki banyak waktu!” bentak Garini lalu melengos melihat Kevin yang menatap Felisha penuh kekhawatiran. Kevin lalu berdiri menghampiri Felisha yang masih mematung sambil berlutut di tempat Garini duduk tadi. "Feli bersiaplah, aku akan mengant

    Last Updated : 2024-03-17
  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 14. Kaulah Cinta Terakhirku

    "Clay berhentilah berharap, Aku tidak perlu berbicara panjang lebar. Di foto ini tertera namaku dan tanggal pemeriksaan terakhir. Kamu tahu ini apa kan? Aku memang mengkhianatimu, pergilah, lupakan aku, seperti aku yang telah melupakanmu." Felisha menguatkan dirinya memberikan hasil USG yang kini telah berpindah tangan. Mata Clay berkaca-kaca, melihat nama dan tanggal pemeriksaan yang tertera di hasil USG tersebut. Ia lalu meremas kuat hasil USG itu dan mengusap wajahnya dengan kasar. “Apa kamu tidak mau menggugurkannya? Jika kamu mau menggugurkannya aku masih mau menerimamu apa adanya,” balas Clay penuh harap sambil melangkah mendekati Felisha. “CUKUP! Kamu minta bukti, Mama sudah tunjukkan bukti, sekarang segera naik ke atas pesawat dan kita pergi dari sini!” cegah Garini langsung menghadang Clay dengan berdiri di antara mereka. Clay hancur, ia tertawa miris dan frustasi tampak jelas di wajahnya. “Aku, akan kembali mencarimu. Suat

    Last Updated : 2024-03-17
  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 15. Bagaimana Kabar London?

    Kedua tatap mereka saling bertemu, bukannya tersenyum dan menghampiri. Felisha justru membuang muka dan mengambil piring di meja makannya. “Aku, makan di kamar saja.” Sambil melipir tidak perduli. Kevin sudah biasa melihat tingkah Felisha. Sempat ia berpikir, apa perlu dirinya memakai cara keras lagi agar Felisha mau sedikit saja memandangnya sebagai suami? Tapi, setiap kali ia mau bertindak, Kevin selalu saja mengurungkan niatnya. Dia tau semuanya akan menjadi percuma, lagian ada bayi yang harus diprioritaskan saat ini. Kevin lalu mengangkat box bayi tersebut dan memasukkannya ke dalam kamar. Kali ini dia tidak lagi terlalu menghiraukan sikap Feli yah culas, baginya sudah menjadi biasaan dan sudah sewajarnya karena Felisha masih belum tau apa alasan dibalik tindakan gilanya. Tindakan yang dipilih untuk menjebak calon adik iparnya sendiri. Sambil membuka laptopnya Kevin melihat aktivitas yang dilakukan oleh Felisha di dalam kamar.

    Last Updated : 2024-03-18
  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 16. Omlet Buatan Kevin.

    Kevin tidah habis pikir mendengar ucapan Garini. “Setelah semua bukti yang aku tunjukkan sebelum dia bertemu Felisha dan sesudah bertemu Felisha. Mama, masih bisa bersikap seperti? Sampai kapan Mama akan terus melindungi seorang monster seperti Clay?” tanya Kevin putus asa. “Tidak cukupkah kau merebut calon istrinya sampai harus mengatai adik kandungmu sendiri dengan sebutan monster?” amuk Garini dari balik speaker ponsel yang digenggamnya. Akhirnya Kevin memilih untuk menyerah dan menutup sesi perdebatan ini dari pada menjadi lebih panjang lagi. “Aku, hanya ingin Mama pulang, tapi kalau Mama memang masih mau dan nyaman di London yah sudah. Aku tidak akan memaksa, semua adalah hak Mama,” ucap Kevin dengan suara yang mulai melembut. “Hanya saja, sebentar lagi Felisha akan melahirkan. Apa, Mama tidak ada keinginan untuk kembali?” Kevin masih mencoba sekali lagi, siapa tau dengan ‘menjual’ nama calon cucunya Garini akan berubah pikiran.

    Last Updated : 2024-03-18
  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 17. Aku Mau Ke Rumah Makan Yang Menjual Omlet Kesukaanku.

    “Sudah kenyang?” tanya Kevin sambil menyembunyikan senyumannya setipis mungkin. “Apa kau meminta resep kepada penjual Omlet tersebut juga dengan paksa?” sarkasme Felisha membuat Kevin hanya tersenyum begitu saja. “Atau? Apakah selama ini, kau yang? Ah! Tidak mungkin, sangat mustahil,” ucap Felisha sambil memandang remeh Kevin. Tatapan Felisha tidak mengganggu Kevin sama sekali. Bagi Kevin, tidak penting Feli tau siapa yang masak omlet itu selama ini. Yang paling penting adalah Felisha menyukai Omlet buatannya lebih dari makanan apapun yang selama ini dikonsumsinya. “Tidurlah, tidak perlu banyak berpikir, kalau kamu mau lagi tengah malam. Kamu tau di mana pintu kamarku.” Kevin lalu mengantar Felisha sampai di depan kamarnya walau harus kembali terjadi perdebatan kecil kembali diantara mereka. Felisha mengerjabkan matanya sambil memandang platfom kamar dan mati-matian tidak mau menerima kenyataan bahwa rasa omlet buatan Kev

    Last Updated : 2024-03-19
  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 18. Abidah Khairiyah.

    Ia tau kalau ada beberapa titipan pengusaha dari salah satu kantor kementrian yang bersikeras untuk turut berinvestasi di sini. Hanya karena pihak kementrian pertambangan lebih percaya dengan pandangan bisnis Kevin, Pak Menteri Pertambangan lantas mengusulkan Muhammad Alzam untuk menjadi investor yang dibutuhkan negara. “Terima kasih, untuk kepercayaannya Tuan Kevin,” ucap Abidah Khairiyah sambil menatap kagum Kevin. Kevin tidak menyangka jika sekertaris sekaligus anak dari pengusaha kilang minyak terkaya di UEA ini bisa fasih berbahasa Indonesia. “Sama-sama, saya bahkan belum selesai menyelesaikan persentase saya,” kekeh Kevin. “Khai, come on … Let His finish, His job,” kekeh Tuan Alzam, sambil mepersilahkan kembali Kevin menunjukkan perhitungan anggaran biaya yang akan digelontorkan untuk keberhasilan proyek ini. “Kira-kira kebutuhan yang akan kita butuhkan kurang lebih saat ini adalah dua puluh milyar US dollar. Berikut bahan ba

    Last Updated : 2024-03-19

Latest chapter

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 85. Akhir Kisah Kita

    "Clear!" teriak salah satu polisi.Sedang polisi yang lain berteriak dengan panik. "Medis! Medis!" Lalu bergegas tim medis yang sudah menunggu di belakang pun berlari.Mereka menolong, Jelly yang juga tampak tidak baik-baik saja. Lalu beralih pada Felly yang juga dalam kondisi yang sangat memprihatinkan."Tuan, bisakah anda ikut dengan kami untuk ke kantor polisi memberikan keterangan?" tanya salah seorang detektif dan Kevin menganggukkan kepalanyaa.Dia memastikan terlebih dahuku, Felly masuk ke dalam rumah sakit dan meminta Zayn untuk menemani Felly. Lalu memberikan kabar secara berkala."Pergilah, aku akan mengabarimu. Kau juga kabari aku, jika ada kesulitan di kantor polisi, okay?" ucap Zayn, mengingatkan Kevin, selama dia berada dekat dengan Zayn, semua masalah pasti akan teratasi.Beberapa jam kemudian, kabar meninggalnya Clay menjadi kabar nasional di London. Betapa terkejutnya Garini saat mendengarkan berita tersebut. Air matanya tumpah, dia menangis histeris dan segera memin

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 84. Akhir Hidup

    Tubuh Felly membeku mendengar betapa di setiap kata yang diucapkan oleh Clay mengandung jutaan rasa kebencian. "Aku hanya seorang, Jalang?" lirih Felly tidak tahan mendengar perkataan tersebut.Dia menangis, dia bukan seorang jalang, dia adalah wanita baik-baik yang ingin mengejar cintanya, cinta sejati yang ditawarkan oleh Clay saat dia ikut ke London. Mengira akan memperoleh kehidupan baru yang mapan dan sederhana. Felly justru menciptakan neraka dari keputusan salahnya."Jelly, lucuti pakaiannya!" perintah Clay pada Jelly dan tidak mau banyak bertanya. Jelly dengan tangan gemetar pun segera mendekati Felly."Tolong, bekerja samalah dengan aku. Suamimu sangat mengerikan, dia akan memukulku seperti dia memukulmu jika kau tidak mau mengikuti perintahnya," bisik Jelly yang sudah melihat kekalutan serta kemarahan yang tidak normal pada sikap Clay.Benar saja, beberapa saat kemudian tampak Clay yang tidak sabaran dengan kedua wanita d

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 83. Bukankah, Kau Mencintaiku, Clay?

    Saat pintu penthouse seketika dibuka kasar oleh Clay. Tampak, Felly sedang mengangkat sebuah kantung sampah, tidak terlalu besar di salah satu tangannya.Felly menatap Clay terpaku, saat ada seorang wanita seksi sedang bergelanyut manja di dalam pelukannya. Senyum kemenangan tercetak jelas di wajah jalang yang bernama Jelly tersebut. "Clay, dia pembantu atau istrimu? Seorang Nyonya tidak akan membawa kantung sampah seperti itu, Sayang," ucap Jelly sambil mengusap dada Clay yang kemejanya sudah dia buka bagian kancing atasnya.Clay menoleh melihat wajah Felly dengan muak, padahal wanita itu sudah diakui olehnya sebagai istri. Walau sampai saat ini, mereka berdua sama sekali belum terikat dalam sebuah pernikahan."Apa yang kau lakukan?" tanya Clay dengan nada suara yang kasar, dia jijik melihat tubuh Felly yang penuh dengan luka memarnya, lihatlah wanita cantik ini justru menggunakan piama yang tidak seksi sama sekali.Gezan me

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 82. Kemarahan Yang Meledak

    Wanita itu berpikir jika Clay akan memberikan sebuah percintaan gila yang sangat hebat di atas ranjang. Wanita jalang ini, tidak tau kegilaan apa yang akan Clay lakukan. Dengan bodohnya dia justru kembali merayu Clay yang sudah paanas.“Kalau begitu, aku juga mau dihukum olehmu, Clay. Aku suka dihukum, aku suka mendesah dan merintih sambil menangis karena kenikmatan yang akan kau berikan padaku. Oh, aku sangat tidak tahan membayangkannya,” jawab jalang itu dan Clay kembali terbahak.“Kau bisa mati di tanganku, kalau kau memintanya,” tawa Clay, dikira adalah sebuah tawa menggoda bagi wanita tersebut yang akhirnya juga ikut tertawa sambil meraup kasar bibirnya Clay.Keduanya tampak tidak tau malu, dia meraup dan meremas dada wanita itu tersebut di hadapanya Kevin dan Zayn. Dia bahkan masih dengan nafsu gilanya meraba kasar bagian inti wanita tersebut."Aku tidak sabar untuk bertemu istrimu, Clay."

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   Bab 81. Pertemuan di Lift

    "Kalau begitu, tunjukkan foto orang yang ingin kau cari," ucap Zayn menatap Kevin dengan serius.Kevin dengan perlahan mengambil dompet. Ia buka dan ia pandangi sebuah foto yang membuat matanya menyendu. Sebuah tarikan nafas yang menyesakkan didengar oleh Zayn saat Kevin sedang mengeluarkan sesuatu dari dalam sana.Tidak ada senyuman, hanya tatapan sendu yang menyimpan segudang kerinduan yang tak terucap dan seribu bahasa kesakitan yang tidak terucap. Dengan senyuman yang tampak sangat memprihatinkan, Kevin mengangkat wajahnya dan memberikan apa yang diminta oleh sahabatnya itu.“Zayn, ini adalah wanita yang aku cari.” Kevin memberikan foto pengantinnya dan Zayn menerimanya dengan sambil menatap prihatin sahabatnya.“Dia, istrimu?” tanya Zayn suara terdengar tercekat di tenggorokkan.“Ibu dari anakku. Dia bukan istri, tapi mantan istri,” ucap Kevin, menghela nafas sejenak.Zayn tidak percaya. “Mantan istrimu, Kevin? Jangan, katakan jika Clay merebutnya darimu?” tampak kebencian tergam

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 80. Bantu Aku, Zayn.

    Sesilia tampak tidak main-main untuk ancamannya kali ini. Dia masih sangat dendam dengan Clay, bagaimana cara Clay menghancurkan hubungannya dengan Damian adalah cara paling buruk sepanjang masa dan paling hina baginya.Kevin menyadari kepedulian sepupunya itu, ia tersenyum ramah. “Sesil, aku sangat bahagia mendengar rencana pernikahanmu dengan Damian.”“Alangkah baiknya, kau tetap fokus pada datangnya hari bahagiamu. Aku, kesana bukan untuk mengganggu kehidupannya Fely, Sesil. Aku ingin memastikan kalau ibu dari anakku saat ini baik-baik saja,” terangnya lalu mengelus rambut Sesil.“Tapi, Kev-““Beib! Come on, jangan menghalanginya. Bagaimana pun Mira masih butuh mommy-nya kan? Jika aku menjadi Kevin, aku juga akan melakukan hal yang sama. Kevin, bukannya mau mengemis cinta dan membuat Fely besar kepala, pikiranmu itu terlalu jauh.” Damian tersenyum singkat lalu mencium pipi Sesil untuk menenangkan wanitanya.Wajah Sesil tampak tidak bahagia, tapi isi hati dirinya sudah terbaca oleh

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 79. Hilang Kontak

    Ia usap wajahnya dengan kasar dan membanting pintu kamarnya. “Aku memang mencintaimu, Fely. Tapi, entah mengapa, pada saat aku mendapatkanmu. Rasanya, justru aku sangat membencimu.'' "Jika kau saja dengan mudahnya dapat meninggalkan Kevin dan anakmu. Maka suatu saat, kau tidak akan ragu meninggalkan aku ketika tau, bahwa aku adalah seorang masokis,” desis Clay lalu keluar meninggalkan apartemennya. Satu bulan sudah berlalu. Sejak Clay membanting ponselnya Felisha dan membuatnya hancur berkeping-keping, Feli sudah tidak diijinkan lagi olehnya memiliki ponsel. Jika Feli merindukan kedua orang tuanya, maka Clay akan mengijinkan Feli untuk menghubungi Hadi dan Betari melalui ponselnya. Dan, semua percakapan di bawah pengawasan Clay. "Clay, kenapa kau melakukan ini padaku? Aku hanya ingin sedikit privasi dengan menghubungi mamaku. Tidak bisakah, kau tinggalkan aku sebentar saat berbicara dengan mamaku?" tanya Feli dengan polosnya dan menahan getaran pada suaranya. Suara tawa sini

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 78. Rasa Sakitmu Adalah Fantasi, bagiku!

    Felysha pun kembali menangis dengan bibir yang bergetar. Ia memaksakan diri untuk dapat mengucapkan kalimat yang hendak diucapkannya dengan hati yang sudah remuk berkeping-keping.“Bukankah, kau mengatakan kau mencintaiku?” tangis Felysha dengan manatap kedua manik gelapnya Clay.Spontan Clay segera melepaskan leher Fely. Ia menatap Fely dengan tatapan yang berbeda, seolah sadar akan sesuatu yang telah salah.Mata Clay pun mengembun, ia ingin meminta maaf. Tapi, bibirnya segera terkatup rapat dan Clay memilih untuk segera keluar, meninggalkan Felysha.Pada saat itu juga, pecah sudah tangis Felisha. Ingin mengejar cintanya tapi justru hatinya dihancur sedemikian rupa. Fely langsung memeluk kedua lutut yang dirapatkannya di dadanya.“A-apa yang sudah aku lakukan?! Selama ini, seharusnya aku sudah bersyukur. Oh Tuhan, aku telah salah jalan … maafkan aku, Tuhan,” lirih Felysha dalam hatinya.“Maafkan aku juga

  • JEBAKAN CALON KAKAK IPAR   BAB 77. Inilah Aku Yang Sebenarnya!

    “Itulah maksudku, Fely. Aku hanya merasa puas jika lawan main ku merasa kesakitan dan aku memang menginginkannya.” Clay menatap Fely dengan tajam dan terkesan berwajah bengis.“Apa kau sudah gila?” pekik Fely sembari membelalakkan kedua matanya, tidak percaya mendengar apa yang baru Clay ucapkan.Spontan saja sebuah tamparan mendarat di pipinya Felysha dengan keras, sangat keras hingga membuat Fely menangis. Ia ingin meminta Clay berhenti menyiksanya seperti ini. Tapi, Clay sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk Fely berkata-kata.“Apa kau bilang?” desis Clay kejam.“Kau katakan, aku gila? Hem? Itu yang baru kau katakan?!” tuntut Clay menatap lekat Felysha dan menatap tepat di wajahnya Fely.Namun, Fely sama sekali tidak berani menjawab apapun. Ia justru menangis dan gemetar ketakutan. Lalu Clay seketika berteriak histeris, hingga mmebuat tubuh Fely terjingkat dari tempatnya.“Kau

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status