Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 20Aku tercenung sesaat setelah mematikan telepon. Baru saja Dewa menghubungiku. Mas Fathan masuk rumah sakit kembali, katanya. Kali ini penyebabnya adalah kejang. Aku tidak tahu pasti apa yang melatarbelakanginya. Dewa pun tidak menjelaskan detailnya.Kupukuli dada ini yang terasa sangat sesak. Aku sakit mendengar suami yang kembali berbaring di atas ranjang rumah sakit. Namun, diri ini tidak bisa menemaninya. Hatiku hancur beriringan dengan air mata yang luruh ke pipi ini. @Tubuhku lunglai sehingga aku nyaris tidak dapat menopang berat badan ini. Beruntung ada sofa di sisi kananku. Dengan segera kuhempaskan tubuh ini di atasnya. Jiwaku mendadak sakit sebab kekasih tercinta sedang berbaring tak berdaya di sana."Maafkanlah aku, Mas! Maafkan aku yang terlalu egois dan mementingkan diri sendiri. Sehingga tidak peduli sama kamu. Bukan aku tak ingin mendampingimu, Mas, bukan. Tapi, ibumu kini tidak seperti dulu lagi. Ibu tidak bisa menerima aku Mas." Ing
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 21.Entah apa yang terjadi pada perempuan pengantar paket dengan Ibu? Tapi yang pasti, wanita yang tidak kami ketahui asal usulnya itu menatap tajam ke arah Ibu begitu beliau muncul di ruang tamu."Mbak? Silakan duduk!" Aku mencoba menegurnya. Dia menggelengkan kepala kuat. Lalu, sebuah paket yang tidak kami ketahui untuk siapa itu segera dia diulurkan padaku."Ini untuk siapa dan dari mana, Mbak?" tanyaku setelah membolak-balikkan kotak berpita tersebut. Tidak ada nama pengirim serta penerima."Saya kurang tahu, Mbak. Mungkin bisa ditanyakan pada perempuan itu! Kalau gitu permisi!" Ditatapnya Ibu dengan mata tajamnya sebelum akhirnya perempuan itu pamit. Aku dan Mas Fathan hanya bisa saling pandang tanpa tahu apa yang terjadi. Lalu, mata kami berdua tertuju pada Ibu yang masih tertegun di tempat berdirinya."Ibu kenal? Beliau siapa?" Secara tak sengaja aku dan Mas Fathan menanyakan hal itu secara bersamaan."Ibu juga tidak tahu. Kenal juga nggak?" I
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 22Ibu berjalan ke arah kami dengan tatapan yang susah diartikan. Lalu, beliau mengambil tempat duduk di sisiku. Kulirik Mas Fathan, mengedipkan mata ke arahnya — memberi kode padanya agar melepaskan genggaman tangan kami. Namun, laki-laki di samping kananku menggelengkan kepalanya. Dengan penuh percaya diri suamiku semakin memperkuat tautan kami. Seolah pria itu sedang menegaskan bahwa kami tidak akan terpisahkan. Bahkan dia tidak peduli dengan siapa berhadapan saat ini. Ibunya.Ibu memajukan posisi duduknya agak ke depan. Lalu, kepalanya menengok ke arah Mas Fathan. Ingin memberikan ruang antara ibu dan anak tersebut, aku pun memundurkan punggung ke belakang. Kusandarkan pada sofa. Berharap tidak menjadi menghalangi kontak mata antara anak dan ibu tersebut. Kucoba melepaskan genggaman kami. Namun, lagi-lagi Mas Fathan menolaknya dengan cara mempererat tautan kami. Aku menghela napas panjang. Tidak tahu harus berbuat apa agar Mas Fathan mau lepaskan?
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 23"Sebenarnya ini rumah siapa, Mas?" Kuarahkan tatapan ini ke arah rumah tersebut. Beberapa orang kuperhatikan masuk ke dalam rumah tersebut dengan muka sedih."Ini rumah orang tuanya Nunik, Sayang. Sepertinya sakit Pak Suroso semakin parah." Mas Fathan terdiam beberapa saat. Selanjutnya ia memejamkan mata sambil menggenggam tanganku kuat.Ada apa dengan Mas Fathan? Kenapa dia seperti sedang menenangkan pikirannya sendiri."Mas ada apa?" Gatal juga bibir ini untuk tidak bertanya."De, apa pun yang terjadi tetap di sisi, Mas, ya. Entah mengapa Mas merasa akan terjadi sesuatu. Tapi, entah itu apa. Semoga ini bukan yang tidak-tidak." Mas Fathan memandangku dengan sayu. Aku terdiam. Otak ini berusaha keras mencerna apa yang dimaksud oleh suami."Janji ya, Sayang?" Laki-laki yang telah menikahiku delapan tahun silam itu memandang wajahku lekat. Tangan kekarnya pun membelai pipiku dengan lembut.Aku pun terpaku sejenak. Lalu, mengangguk setelah Mas Fathan
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 24"Mas kawinnya apa, Mas?" Pertanyaan Nunik membuatku ikut menatap Mas Fathan yang menghela napas berat."Aku hanya mampu memberikan kamu seratus ribu." Tanpa basa-basi Mas Fathan mengucapkan kalimat demikian. Ibu melotot ke arah anaknya. Jawaban Mas Fathan membuat sesal di wajah Nunik dan pihak keluarganya."Apa tidak bisa lebih dari pada uang seratus ribu itu, Nak Fathan?" Paman Nunik bernegosiasi. Aku ketar-ketir menanti jawaban Mas Fatha. Sebab, kemarin baru aja dia gajian. Aku yakin di dompetnya pun masih banyak lembaran merah sisa yang diberikan kepadaku.Apa aku salah kalau rasa tamak akhirnya bersarang di hati ini? Sungguh, aku tidak rela bila Mas Fathan memberikan mahar yang lebih besar kepada Nunik. Aku takut suamiku berubah pikiran. "Saya mampunya segitu, Pak. Apabila Nunik tidak ridho maaf saya mundur." Ketegasan Mas Fathan membuatku bersorak senang di dalam hati. Kekhawatiranku terhadap Mas Fathan tidak terbukti. Namun, aku harus pur
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 25POV Author"Saya terima nikah dan kawinnya Nabila Salsabila…." Suara suara Fathan tersendat saat dia menyadari salah menyebut nama. Nunik mendelik ke arah calon suaminya, ketika menyadari bukan namanya yang disebut dalam ikrar janji suci tersebut."Tenang, Nduk." Bu Saropah menggenggam tangan calon menantunya. Memberikan dukungan penuh terhadap Nunik."Mari diulang sekali lagi, Mas." Paman Nunik memperingatkan Fathan.Fathan menghela nafas panjang, sebelum akhirnya mengangguk pasrah.Paman Nunik kembali menjabat tangan Fathan. Laki-laki yang menjadi walinya Nunik kembali kembali menikahkan Fathan dengan perempuan itu. Kini saatnya Fathan yang menerima."Saya terima nikah dan kawinnya Nabila Salsabila …." Dengan sekali tarikan napas, Fathan menjawab dengan lancar. Tapi, kembali digagalkan oleh orang-orang sekitar. Nunik mendengus kesal, matanya berkaca-kaca. Dua kali ijab belum satu kali pun Fathan menyebut namanya dengan benar. Bu sarofah kembali
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 26POV Nunik"Nduk, apakah kamu benar-benar masih mencintai Fathan?" tanya Bapak sehari sebelum beliau menghembuskan nafas terakhir.Aku bergeming. Ingin aku mengucapkan kata iya, tapi lidahku kelu kata-kataku tertahan di tenggorokan. Biar bagaimanapun cinta ini masih mengakar kuat di dalam hati. Nama Mas Fathan masih kusebut di dalam doa. Wajah itu masih hadir dalam mimpi-mimpi indahku. Namun, aku tak sanggup mengatakannya. Sebab penolakan beberapa bulan kemarin membuat Bapak terus kepikiran. Hingga beliau jatuh sakit."Kalau memang kamu masih mencintai Fathan Bapak akan membuatnya menikahimu. Bapak ini melakukan sesuatu yang terbaik sebelum pergi," ucap Bapak di saat aku menyuapi beliau. Hatiku mencelos saat mendengar kata, sebelum bapak pergi. Mataku berkaca-kaca, hatiku sakit mendengarnya. Aku merasakan sesuatu hal akan terjadi. "Bapak jangan dulu pergi. Jangan tinggalkan Nunik." Tangisku pecah seketika. Aku belum siap kehilangan. Bahkan, rasa
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 27POV Author "Mas, sudah bisa dimulai?" Suara paman Nunik membuat Fathan terdiam beberapa saat. Kepalanya sedang berpikir keras. Detik berikutnya dia berkata agar."Ma— mari kita coba sekali lagi." Fathan terbata. Ada ada rasa yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata di kalbu Fathan. Tatapan ibunya yang membuat pria tersebut tidak bisa berbuat apa-apa selain melanjutkan proses ijab qobul tersebut. Meskipun hatinya menjerit dan merutuki semua ini.Setelah mengatur napas sejenak, Fathan akhirnya terpaksa kembali melanjutkan janji sucinya terhadap Nunik. Kata sah menggema di seluruh ruang tamu kediaman orang tua Nunik.Di paling belakang, duduk Nabila dengan perasaan hancur. Gerimis membasahi pipinya yang mulus. Hatinya tersayat- sayat oleh pedagang mendengar kekasih tercinta mengucapkan ikrar janji suci pada wanita lain. Hal yang tak pernah ia ingin dengar seumur hidup. Walaupun saat ini mendengar itu karena terpaksa. Sungguh bukan kehendaknya.Hat