Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 25POV Author"Saya terima nikah dan kawinnya Nabila Salsabila…." Suara suara Fathan tersendat saat dia menyadari salah menyebut nama. Nunik mendelik ke arah calon suaminya, ketika menyadari bukan namanya yang disebut dalam ikrar janji suci tersebut."Tenang, Nduk." Bu Saropah menggenggam tangan calon menantunya. Memberikan dukungan penuh terhadap Nunik."Mari diulang sekali lagi, Mas." Paman Nunik memperingatkan Fathan.Fathan menghela nafas panjang, sebelum akhirnya mengangguk pasrah.Paman Nunik kembali menjabat tangan Fathan. Laki-laki yang menjadi walinya Nunik kembali kembali menikahkan Fathan dengan perempuan itu. Kini saatnya Fathan yang menerima."Saya terima nikah dan kawinnya Nabila Salsabila …." Dengan sekali tarikan napas, Fathan menjawab dengan lancar. Tapi, kembali digagalkan oleh orang-orang sekitar. Nunik mendengus kesal, matanya berkaca-kaca. Dua kali ijab belum satu kali pun Fathan menyebut namanya dengan benar. Bu sarofah kembali
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 26POV Nunik"Nduk, apakah kamu benar-benar masih mencintai Fathan?" tanya Bapak sehari sebelum beliau menghembuskan nafas terakhir.Aku bergeming. Ingin aku mengucapkan kata iya, tapi lidahku kelu kata-kataku tertahan di tenggorokan. Biar bagaimanapun cinta ini masih mengakar kuat di dalam hati. Nama Mas Fathan masih kusebut di dalam doa. Wajah itu masih hadir dalam mimpi-mimpi indahku. Namun, aku tak sanggup mengatakannya. Sebab penolakan beberapa bulan kemarin membuat Bapak terus kepikiran. Hingga beliau jatuh sakit."Kalau memang kamu masih mencintai Fathan Bapak akan membuatnya menikahimu. Bapak ini melakukan sesuatu yang terbaik sebelum pergi," ucap Bapak di saat aku menyuapi beliau. Hatiku mencelos saat mendengar kata, sebelum bapak pergi. Mataku berkaca-kaca, hatiku sakit mendengarnya. Aku merasakan sesuatu hal akan terjadi. "Bapak jangan dulu pergi. Jangan tinggalkan Nunik." Tangisku pecah seketika. Aku belum siap kehilangan. Bahkan, rasa
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 27POV Author "Mas, sudah bisa dimulai?" Suara paman Nunik membuat Fathan terdiam beberapa saat. Kepalanya sedang berpikir keras. Detik berikutnya dia berkata agar."Ma— mari kita coba sekali lagi." Fathan terbata. Ada ada rasa yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata di kalbu Fathan. Tatapan ibunya yang membuat pria tersebut tidak bisa berbuat apa-apa selain melanjutkan proses ijab qobul tersebut. Meskipun hatinya menjerit dan merutuki semua ini.Setelah mengatur napas sejenak, Fathan akhirnya terpaksa kembali melanjutkan janji sucinya terhadap Nunik. Kata sah menggema di seluruh ruang tamu kediaman orang tua Nunik.Di paling belakang, duduk Nabila dengan perasaan hancur. Gerimis membasahi pipinya yang mulus. Hatinya tersayat- sayat oleh pedagang mendengar kekasih tercinta mengucapkan ikrar janji suci pada wanita lain. Hal yang tak pernah ia ingin dengar seumur hidup. Walaupun saat ini mendengar itu karena terpaksa. Sungguh bukan kehendaknya.Hat
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 28"Mas aku mau pulang," ucapku ketika Mas Fathan dan yang lainnya kembali dari pemakaman. Para pelayat sudah pada pulang. Yang tersisa di sini hanya keluarga inti dan kami tentu tambahannya. Kami sedang berkumpul di ruang tamu milik orang tua Nunik.Tak kuhiraukan Bagaimana ekspresi maduku. Tentu dia tidak suka. Bahkan bibirnya dimonyongkan, membuang muka ke arah Bu Saropah serta mengeraskan rahangnya. Dari sini Baru kusadari bahwa Nunik adalah seorang pemarah. Namun aku tak mau tahu. Sekeras apapun sikap dia, aku harus jadi pemenangnya."Nabila, kan Ibu sudah bilang Fathan tidak mungkin pulang. Biarkan dia di sini menemani istri mudanya. Ini malam pertama mereka. Tolong kamu pahami itu. Sekarang Fathan tidak hanya memiliki kamu tapi juga memiliki Nunik yang saat ini sedang butuh perhatian suaminya. Dia sedang berduka. Kamu mengalah ya." Bu Saropah yang mengambil alih jawaban.Aku tersenyum sinis mendengar ucapan ibu mertua."Mas, kamu yakin mau di
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 29"Bu. Nunik kan sudah siuman. Aku akan pulang dulu mengantarkan Nabila." Tanpa kuminta, Mas Fathan berpamitan pada ibunya. Tentu, aku sangat girang."Mas, kamu tega ninggalin aku?" Nunik menatap Mas Fathan dengan wajah basah yang dibuat seiba mungkin. "Kamu kan sudah siuman, Nunik. Jadi, tidak ada lagi alasan kamu menahan aku. Toh, di sini ada Ibu yang akan menemani kamu." Mas Fathan menjawab dengan datar.Nunik berdiri. Lalu, mencoba menggapai tangan Mas Fathan. Pingsan bohong-bohongan ya seperti itu. Langsung bisa berdiri seperti orang sehat. Aneh bukan? "Tapi, Mas. Aku sedang berduka. Apa kamu tidak bisa menemani aku malam ini? Apa kata orang-orang kalau tahu pria yang menikahiku tadi pagi tidak ada di saat tahlilan mertuanya?" Nunik menunduk. Suaranya bergetar. Dipegangnya dengan erat tangan Mas Fathan.Aku menarik napas panjang melihat tingkah lakunya. Pasti dia berakting lagi untuk menahan Mas Fathan agar tidak pergi dari sini."Maaf aku tid
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 1Pov Author"Mas, mau kemana?" Nunik mencekal lengan kanan Fathan, yang sedari tiga hari lalu sudah memberikan waktunya bersama istri keduanya tersebut. "Pulanglah! Kamu pikir?" Fathan menjawab dengan ketus seraya mengibaskan lengannya dengan kasar. "Aku gak mau kamu pulang, Mas! Takut Risma mencarimu ntar." Nunik mengiba dengan menampilkan wajah yang tiba-tiba memelas. "Itu bukan urusanku! Sebab, Risma yang sudah terbiasa tanpa aku tidak mungkin tiba-tiba akan mencari keberadaanku," sela Fathan tidak percaya. "Alasan basi!" sahutnya berlalu melewati Nunik, tanpa memandangnya sedetikpun. 'Ah, sial! Tidak mempan. Bagaimana caranya, ya? Aha! Aku ada ide' batin Nunik yang tiba-tiba mendapatkan ide untuk menghalangi Fathan agar tidak pulang, setelah dirinya mengumpat tidak jelas. "Mas, aku punya kue bolu, lho di kulkas. Kamu bawa deh untuk Mbak Nabila di rumah. Kan lumayan gak beli. Tapi, sebelum itu kamu cicipi dulu, gih!" Nunik mulai menjalankan a
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 31Pov author"Mas! Ngapain kamu?" Nunik turun dari ranjang mengejar Fathan ke dapur. "Ah, sial! Kenapa gak ketemu, sih?" Nunik mendapati sang suami menggerutu, saat Fathan mengobrak-abrik tempat sampah dan tidak menemukan apa yang ia cari. 'Ah, untung semalam aku langsung buang bekas obat tidur ke tempat sampah depan rumah.' Nunik membatin kegirangan karena berhasil tanpa meninggalkan jejak. "Kan sudah kubilang, Mas. Aku sama sekali tidak memberikan obat tidur pada minumanmu. Kamunya aja yang memang ingin tidur di sini!" seru Nunik berusaha mempengaruhi perasaan Fathan. Fathan mematung mencerna apa yang ia dengar dari mulut Nunik. Ia masih tidak percaya jika semalam adalah keinginan pribadinya untuk tidur di sini bersamanya. "Udahlah, gak penting ini. Toh, dirimu dah tidur di sini. Santai saja, gak usah marah-marah gak jelas. Gak guna, tau!" sahut Nunik dengan santainya seraya mengambil minuman dingin di kulkas, guna mendinginkan perasaan berkeca
Izinkan suamimu menikah lagi bab 3Pov Nabila"Mas…." Aku berteriak memanggil Mas Fathan, sesaat setelah tiba di parkiran di tempat kerjanya. "Nabila?" Mas Fathan tercengang melihat kedatanganku. Kentara dari mulutnya yang menganga dan mata yang tak berkedip, serta suara yang seperti tercekat. "Iya, ini aku. Kenapa, kaget? Atau kamu tidak suka aku ada di sini?" Aku mencecarnya. Mas Fathan sudah bisa menguasai dirinya. Ia melepas helmnya, lalu menaruh di bagian ujung jok motornya. Kebiasaan yang tak pernah berubah darinya, kalau jatuh kan berbaret. "Bukan begitu, sayang! Aku hanya kaget saja. Kenapa dirimu sudah ada di sini?" jelas Mas Fathan mendekatiku. "Gak usah panggil aku sayang! Kalau kamu sayang aku, harusnya tadi malam kamu pulang ke rumah! Bukan malah korupsi malam dengan perempuan pel*kor nan bin*l itu. Apakah tiga hari dengannya masih kurang?" Aku menggebu mencecarnya, mengutarakan sedikit rasa kesal padanya."Aku bukan korupsi dan kekurangan waktu dengannya, Sayang. Ba