Home / Rumah Tangga / It's Me, Your Wife / Lelucon Yang Tidak Lucu

Share

Lelucon Yang Tidak Lucu

last update Last Updated: 2021-12-15 00:23:14

Alleya terkejut bukan main. Ia seakan dipaksa terlempar dari kursi yang sekarang ia duduki. Apa yang pria ini bicarakan? Apa dia sedang mabuk? Sadarkah dirinya mengatakan hal yang saat ini sedang dihindari oleh Alleya? Apa dia tidak takut Alleya akan mengamuk, mendiamkannya lalu pergi menghilang lagi dari hadapan pria itu, seperti yang dulu pernah ia lakukan.   

Alleya duduk diam. Dirinya mendadak kaku seperti patung. Pernyataan Bobby barusan benar-benar sudah membuatnya terjungkal dari tempat duduknya. Ia tidak pernah membayangkan jika Bobby akan berani mengungkapkan kalimat yang sangat sakral itu pada dirinya yang sedang tidak ingin memikirkan hal itu. Ia sedang fobia dengan segala sesuatu hal yang berhubungan dengan pernikahan.

"Al?" Bobby memanggil Alleya yang kini berjalan pelan meninggalkan mobilnya. Jusuf sudah kembali berada dalam gendongannya. Ia sedikit kesulitan untuk mengejar Alleya yang berjalan begi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • It's Me, Your Wife   Harus Ke mana Aku Mencarimu?

    Ups! Keceplosan. Bima mengutuk bibirnya yang berbicara tanpa ijinnya. "Tidak! Tidak ada apa-apa. Sudah-sudah, kita lupakan saja masalah ini." Bima mencari cara menghindari pertanyaan Alleya. "Jangan mencoba berkelit dari Alleya, Kak! Apa ada orang lain selain Bobby yang tahu tentang semua ini?" Alleya mengepalkan tinjunya. Ingin ia melayangkan pukulan ke pria berjambang di depannya, tapi akal sehat mencegah dirinya melakukan hal gila. Tidak mengapa jika yang duduk di depannya adalah Aditya, tapi sayangnya, yang duduk di depannya saat ini adalah kakak sulungya. "Tidak ada. Ya, tidak ada. Tidak ada." Jawab Bima sedikit kikuk. Meski Alleya adalah adik bungsunya, tapi, jika Alleya marah, ia tidak bisa berkutik. Karakternya yang tidak mudah marah, membuat dirinya disegani oleh Bima dan Ryan. Alleya tidak tahu lagi. Mengapa semua orang menjadi seperti ini?

    Last Updated : 2021-12-16
  • It's Me, Your Wife   Benarkah Kau Alleya?

    Aditya mengangkat ponselnya tanpa melihat identitas penelpon. Dengan suara serak, ia menjawab telpon itu. "Halo?" *Ada apa mencariku? Merasa mengenali suara di ujung telpon, Aditya langsung menatap layar ponselnya. Hanya nomor. Tidak ada dalam buku telponnya. Nomor baru? Aditya merasa heran, kembali menempelkan ponsel itu ke telinga kanannya. "Apakah kita bisa bertemu? Ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu?" Suara Aditya terdengar memelas. *Hmm. Kalau itu hanya sebuah undangan pernikahan, tidak perlu susah-susah untuk bertemu. Berikan saja ke orang rumah atau titipkan saja ke ruko-ku. Mereka akan memberitahuku. "Bukan. Bukan pernikahan. Tentu saja bukan soal pernikahan. Aku tidak bisa membicarakannya lewat telpon. Aku takut nanti akan timbul salah paham un

    Last Updated : 2021-12-17
  • It's Me, Your Wife   Calon Suami Baru

    Alleya terkejut. Suara yang terdengar dari arah belakang membuatnya gugup. Meski ia tahu yang dimaksud pria di belakangnya adalah dirinya, Alleya bergeming. Ia lebih memilih berdiri mematung daripada membalikkan badannya, menghadap ke arah pria tersebut. "Kau benar Alleya kan?" Pria itu kembali bertanya pada Alleya. Alleya menjadi bingung harus bersikap seperti apa dirinya terhadap pria di belakangnya yang kini mensejajarkan dirinya, dengan berdiri tepat di samping Alleya. Suara penjaga kasir menyelamatkan Alleya, yang bergegas maju, memberikan keranjang belanjaannya kepada penjaga kasir. Pria tadi terus saja mengikuti Alleya. Alleya bergegas meraih belanjaannya dan berjalan keluar dari mini market secepat yang ia bisa. Karena tidak ingin terlibat pembicaraan dengan pria itu, Alleya bergegas menuju mobilnya, membuka pintu dan deng

    Last Updated : 2021-12-19
  • It's Me, Your Wife   Bimbang

    "Ap-Apa maksud Papa barusan?" Oh, Lord. Jangan lagi. Cukup Kak Bima saja yang punya ide gila menjodohkan dengan salah satu duo error itu. "Ya, Papa kira maksud Papa sudah cukup jelas. Kalau Al mau, Papa akan mencarikan calon suami baru untuk Al. Atau mungkin... Al masih belum move on dari Aditya?" Alleya langsung tersedak air liurnya sendiri. Belum move on dari Si Balok Es? Heeh, yang bener ajah. Alleya memaki-maki dalam hati. Jatuh cinta dengan Aditya? Tentu saja tidak. Suka? Ya jelas saja. Ups. Maksudnya suka liat wajah tampannya. Jika mengingat betapa menyebalkan sikap dan tingkah laku Aditya, Alleya segera menendang rasa sukanya sejauh mungkin dari hatinya. Pria itu belum layak untuk menempati sudut hati terdalamnya. Sikap dingin, menyebalkan serta angkuhnya, membuat penilaian Alleya terhadap Aditya hanya tersisa beberapa persen saja.

    Last Updated : 2021-12-20
  • It's Me, Your Wife   Maksud Kedatangan Aditya

    "Halo?" Suara Aditya terdengar pelan namun jelas.Hening. Tidak ada jawaban dari ujung sana, meski telpon darinya diangkat. Sabar. Satu kata yang entah dibisikkan oleh siapa saat itu, tiba-tiba terdengar di telinga Aditya dan juga hatinya. Selama satu menit, tidak ada suara yang terdengar. Aditya mulai menjauhkan ponsel dari telinganya saat terdengar suara berat di ujung sana."Masih ingat dengan nomor ini?" Nada suara yang didengarnya begitu dingin dan mengerikan, membuat Aditya sejenak merasa gugup dan takut. Ia baru menyadari jika sifat dingin dan mengintimidasinya, ternyata berasal dari sang papa.Aditya bergeming. Ia tidak berniat untuk menjawab, karena takut misi yang sedang ia jalankan akan gagal sebelum waktunya. "Apakah aku sedang berbicara dengan angin?" Kembali suara dingin Abraham menyentil telinga Aditya."Buang-buang w

    Last Updated : 2021-12-20
  • It's Me, Your Wife   Urat Malu

    Deg. Aditya langsung merasa lemas. Ia menatap Rudy, calon mertuanya dengan tatapan yang lemah. Ia sudah menduga dari awal, sejak ia memikirkan hal ini. Namun, meski dirinya sudah mempersiapkan perasaannya untuk menerima penolakan yang mungkin akan ia terima, rasa sedih masih tetap datang menghampirinya. Ia tahu jika dirinya hanya memiliki peluang satu persen dan dirinya menggantungkan harapannya pada kemungkinan yang hanya satu persen itu. Sekarang, harapan itu sudah meninggalkan dirinya. Sudah tidak ada lagi kesempatan untuknya bertemu Alleya dan memperbaiki kesalahannya. Aditya menguatkan hatinya. Ia berusaha tersenyum, meski hanya seulas senyum tipis yang ia bingkai di kedua sudut bibirnya. Ia sudah bisa menebak jawaban apa yang akan diberikan oleh kedua orang tua Alleya dan ia bisa memakluminya. Orang tua mana yang tidak sakit hati mengetah

    Last Updated : 2021-12-21
  • It's Me, Your Wife   Jangan Pernah Berharap

    Aditya membeku di tempatnya. Kata-kata Bima terdengar begitu menusuk telinganya. Tangannya pun mengepal. Bukan mencari sesuatu yang ingin ia pukul, namun lebih mengalirkan emosi yang perlahan menguasai dirinya. Tidak menolak tuduhan yang diberikan Bima padanya. "Apa lagi yang ingin kau lakukan pada Alleya? Masih belum cukup kamu mempermalukannya?" Langkah Bima semakin mendekat ke arah Aditya. Tangannya terus saja mengepal. "Bimaaa..." Suara Rita melembut berusaha meredakan emosi putra sulungnya. Ia melihat kedua tangan Bima yang sudah mengepal erat. Ia takut akan terjadi perkelahian di rumahnya, apalagi di sini ada Rudy yang jelas akan mengamuk jika melihat anaknya berkelahi, terlebih Aditya sudah meminta maaf sebelumnya kepada mereka. "Ma! Mama tidak tahu seperti apa si brengsek ini. Ia tega berduaan, bermesraan di depan Alleya, dan itu tidak hanya sekali. Ia sudah berkali

    Last Updated : 2021-12-21
  • It's Me, Your Wife   Pria Lain Untuk Alleya

    Jantung Aditya melompat-lompat hendak lepas dari tempatnya, membuatnya merasa lemas seketika hingga tanpa ia sadari tubuhnya melangkah mundur beberapa langkah ke belakang. "Siapa? Siapa yang akan melamar Alleya?" Kini giliran Rita yang menginterogasi Bima, dengan terbata-bata. Ia sangat terkejut. Siapa yang diam-diam menaruh hati pada putri semata wayangnya? Bima berdecak kesal. Meski dirinya tidak tahu apakah Bobby sudah mengungkapkan perasaannya pada Alleya atau belum, dan apakah lamaran itu di terima atau ditolak. Tapi, karena ia sangat ingin menjatuhkan mental Aditya maka ia mengatakan hal yang belum pasti kebenarannya. "Teman SMA Alleya dulu, Ma. Pegusaha muda yang merintis usahanya sendiri dan kini usahanya berkembang pesat. Anaknya baik dan selalu perhatian pada Alleya. Mungkin kalau Bima mengajaknya bermain kemari, Papa dan Mama akan ingat orangnya seperti apa?"

    Last Updated : 2021-12-22

Latest chapter

  • It's Me, Your Wife   Extra Part 6 (End)

    "Apan sih? Pagi-pagi gini sudah membicarakan hal yang sangat membosankan! Cari topik lain kenapa?" Aditya menggerutu. Dirinya malas sekali jika sang istri mulai membicarakan hal yang sama setiap pagi. Sebenarnya Aditya sendiri sudah mulai memikirkan permintaan papanya itu. Melihat Abraham yang kian hari kian terlihat lelah, membuat Aditya mulai memikirkan permintaan sang papa. Akan tetapi, dirinya masih tetap diam, tidak mengatakan apa pun kepada Alleya maupun Abraham."Ya sudah, kalau tidak bersedia. Jika suatu hari papa marah besar padamu karena aku jatuh sakit akibat kelelahan, aku tidak akan lagi membantumu. Dan jika sampai mama juga ikut mengutukmu karena sudah membahayakan calon pewaris perusahaannya, aku juga tidak akan mencegahnya," ujar Alleya bangkit dari duduknya lalu meletakkan sesuatu di atas meja riasnya.Apa maksudnya? Aditya menatap kepergian Alleya. Ia mengikuti gerak-gerik Alleya, dan gerakan All

  • It's Me, Your Wife   Extra Part 5

    Pintu kamar VIP itu terbuka secara perlahan. Alleya menatap ke arah pintu kamar yang sudah terbuka setengah, menanti penampakan sosok yang masih berdiri di luar. Alleya menatap Aditya yang melangkah pelan memasuki kamar rawat inap Abraham. Kedua netra pria itu, menatap Alleya yang kala itu tampak begitu bingung."Ada apa?" Bisik Aditya begitu pria itu berdiri tepat di samping Alleya. Saat Alleya hendak menceritakan hal yang tengah terjadi, tiba-tiba suara sinis Abraham menyentil telinga Aditya."Hmm, kemana saja kamu? Sudah selesai mengurusi pacar modelmu itu? Rubah betina tak tahu diri!"Aditya memandang Alleya dengan ekspresi bingung. Alleya mengedikkan kedua bahunya, sama-sama tidak mengerti dengan semua yang sedang terjadi di ruangan itu."Selamat Pagi, Pa! Sudah lebih baik dari kemarin kan?" Aditya mengabaikan pertanyaan Abraham, berjalan ke sisi kanan pembaring

  • It's Me, Your Wife   Extra Part 4

    Aditya memutar badannya, menghadap ke arah asal suara yang menyerukan namanya barusan. Sosok cantik Alleya memaku tatapan Aditya. Gelayar aneh merambat halus namun pasti, memenuhi relung hatinya. Seulas senyum terbit di kedua ujung bibir Aditya. Sekali lagi, ia mengucap syukur dalam hati, karena memiliki istri yang begitu cantik seperti Alleya. Suara pantofel setinggi lima sentimeter yang membungkus apik kedua kaki Alleya, menggema di ruangan itu. "Bagaimana, Papa?" tanya Alleya sesaat setelah dirinya tiba di depan Aditya dan keningnya dikecup Aditya dengan penuh perasaan. Alleya berusaha menekan dan mengendalikan dirinya yang rasa-rasanya ingin melompat dan melayang saat itu juga, mendapatkan perlakuan manis dan romantis dari Aditya. Senyum manis mengembang sedikit kaku, menutupi kegugupannya. Aditya bergeming tanpa mengalihkan pandangannya dari Alleya. "Sudah berhasil melewati masa kritis

  • It's Me, Your Wife   Extra Part 3

    "Berapa peluang pasien hidup, Dok?" Aditya berusaha meredam emosinya. Pria muda itu belum siap jika saat ini ia harus kehilangan salah satu dari orang tuanya. Masih banyak yang perlu ia lakukan untuk memperbaiki hubungannya dengan sang papa. Dokter Irfan tidak langsung menjawab. Pria tinggi berkulit putih dengan kacamata tanpa frame yang bertengger sempurna di hidung mancungnya, menatap Abraham yang sedang tertidur begitu pulas. Aditya sungguh tidak sabar menunggu jawaban meluncur mulus dari bibir tipis sang dokter. Jantungnya tidak bisa diam, berdegup tak beraturan, membuat dirinya berada jauh dari kata nyaman. Dalam sekali tarikan nafas, dokter muda itu, yang usianya terpaut tidak begitu jauh dengan Aditya, menjawab singkat pertanyaan Aditya. "Sembilan puluh persen." Mata Aditya terbelalak. Tidak percaya dengan indera pendengarannya, Aditya kembali memastikan jawaban sang dokter. Ia

  • It's Me, Your Wife   Extra Part 2

    Aditya terbangun dari tidur lelapnya ketika suara teriakan Lisa yang memanggil namanya menggema dari lantai bawah. Ia segera bergegas turun dari pembaringannya, mengambil mantel tidur, mengenakannya sambil berjalan tergesa ke luar dari kamar. Berbagai bayangan buruk melintas dibenaknya, membuat langkahnya semakin ia percepat. Setengah berlari Aditya menuruni anak tangga, menuju ke kamar kedua orang tuanya. Diketuknya pintu kamar orang tuanya. "Ma! Mama! Ini Aditya, Ma! Buka pintunya, Ma!" Aditya setengah berteriak sambil terus mengetuk pintu kamar di depannya. "Masuk, Nak! Papa...." Suara Lisa terdengar masih terisak. Tanpa menunggu lama, Aditya langsung masuk ke dalam kamar itu, menatap sekeliling, mencari sosok yang baru saja disebut oleh mamanya. Tidak ada. Ke mana papa? "Papa di mana, Ma? Ada apa dengan Papa, Ma?"suara Aditya sed

  • It's Me, Your Wife   Extra Part

    Aditya terus menatap Alleya yang masih berusaha melepas pernak-pernik yang menempel pada kepalanya. Dirinya masih tidak percaya dengan yang kenyataan yang ia terima hari ini. Selama ini, Alleya telah membohonginya. Gadis itu telah menyembunyikan wajah cantiknya di balik sebuah topeng buruk rupa, dan hal itu, telah berhasil mengecohnya. Aditya melangkah mendekat ke tempat Alleya yang hendak membersihkan wajahnya dari make up yang masih menempel di wajahnya. Ia menghentikan langkah kakinya, ketika Alleya bangkit dari duduknya, berjalan menuju toiletries lalu mulai membasuh wajahnya dengan sabun muka. Lima menit kemudian, Alleya kembali duduk di depan meja rias dan mulai membersihkan sisa make up yang masih tertinggal di wajahnya. Tatapan Aditya terus saja mengikuti kemana saja gadis itu bergerak. Ia mulai kembali melangkah mendekat ke arah Alleya. Kini, ia telah berdiri tepat di belakang gadi

  • It's Me, Your Wife   It's Me, Your Wife (End)

    "Khilaf?" Sekali lagi Lisa mengulangi pertanyaannya. "Apa maksudnya itu, Dit?" Lisa berjalan mendekat Aditya dengan langkah yang sedikit sempoyongan. Dirinya masih terkejut dengan pernyataan putra semata wayangnya itu. "Ah, Mama! Maksud Aditya bukan begitu. Aditya ingin memajukan tanggal pernikahannya. Tidak usah menunggu tanggal 9, tapi langsung dimajukan minggu depan saja, tanggal 2." Alleya semakin terkejut. "Ngomong apa sih?? Mana boleh seperti itu? Butuh persiapan dan rencana matang. Ini bukan hanya ngucap ijab aja terus selesai. Nggak seperti itu." Alleya mati-matian menolak ide Aditya yang menurutnya sangat gila itu. "Boleh!" Ucapan Rudy membuat Alleya tambah merana. Ia tidak mengira jika sang papa justru menyutujui ide Aditya, si Balok Es. "Papa! Kok Papa setuju sih? Kan nggak mungkin bisa..." sanggahan Alleya terputus dengan kalimat Rudy berikutnya

  • It's Me, Your Wife   Khilaf

    Nafas Alleya memburu. "Pengacara nggak ada akhlak! Main nyosor aja... Nggak punya sopan santun!" Teriakan Alleya terdengar Nara hingga wanita itu ke luar dari ruang keluarga, mendekat ke arah Aditya dan Alleya yang berdiri saling berhadapan, dengan jarak yang begitu dekat. Nara yang sejak tadi sudah sangat penasaran dengan penampilan Alleya yang namanya sempat disebut Aditya, terkejut ketika pandangannya jatuh di wajah Alleya. Apa?!! Gadis seperti ini yang akan menikah dengan Aditya? Wajah begitu buruk, sangat jauh dari wajahnya, mengapa bisa memenangkan hati Aditya dan kedua orang tuanya? Nara semakin terkejut, ketika ingatannya membawa dirinya ke pertemuan dengan Alleya beberapa waktu lalu di warung soto, ketika ia dan Aditya sedang sarapan pagi bersama. Saat itu Alleya juga tidak sendiri. Gadis itu datang bersama seorang pria yang tidak kalah tampan dengan Aditya. "Ka-Kauu, All-leya?" Nara benar-benar tid

  • It's Me, Your Wife   Kesalahpahaman

    Rudy memacu mobilnya dengan kecepatan yang lumayan. Semula hanya Rita yang merasa khawatir berlebih. Namun, ketika dirinya sendiri mencoba menghubungi sahabat masa kecilnya itu, dan tidak juga mendapat tanggapan, membuat dirinya mulai merasa cemas. Ryan memilih untuk pulang terlebih dulu, dan akan datang lagi setelah ada kepastian tanggal pernikahan adiknya. Sepanjang perjalanan, Rita terus mecoba menghubungi Lisa, meski respon yang ia terima tidak berubah. Berulang kali dirinya melirik Alleya, berharap putrinya itu berhasil menghubungi Aditya, tapi kenyataannya tetap sama. "Tenang, Ma. Sebentar lagi kita akan sampai di rumah Abraham. Sebentar lagi, Papa akan menghujani pria itu dengan beratus pukulan, karena sudah berani membuat kita semua khawatir." Mobil Rudy akhirnya, berhenti tepat di depan gerbang bercat putih yang tinggi menjulang. Pintu gerbang itu terbuka, me

DMCA.com Protection Status