Share

Bab 81: Kehilangan Jejak Tante Renita

Puas jalan-jalan mereka balik ke hotel, Gibran mengantar Desy hingga ke kamarnya.

“Gib…makasih banyak ya, kamu ternyata tak berubah..walaupun dulu pernah dikecewakan ayahku!” sambil berkata begitu Desy menundukan wajahnya.

Gibran tersenyum dan menarik dagu Desy, kaget juga gadis ini, Gibran bak seorang Cassanova yang sudah berpengalaman -padahal aslinya iya..!

Desy makin kaget sampai tak bisa bergerak, saat bibirnya di cium Gibran, inilah pertama kalinya mereka berciuman.

Saking kagetnya, Desy sampai mangap saja ketika bibirnya di lumat remaja ini. Gibran benar-benar bak Cassanova yang mampu bikin semua wanita takluk dengan gayanya.

Gibran sebenarnya sudah sempat terpancing untuk berbuat lebih. Tapi dia sadar, Desy bak patung, tak ada reaksi.

Gibran akhirnya menarik wajahnya dan tersenyum. Dia maklumi, Desy saat ini sedang tak mood dan masih terpikir ortunya di rumah sakit.

“Lupakan yaa…yang penting kedua orang tuamu sembuh dulu dan semoga Om Handoyo bisa bangkit lagi kalau kelak semb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status