Share

Bab 128: Siasat Jahat Dekati Atiqah

Begitu duduk di kursi kerjanya, Gibran kaget saat telponnya berdering, ternyata yang call Masri, adiknya.

Langsung dia angkat, ada rasa kangen lama tak bertemu adiknya yang lebih tampan dari dia.

Gibran selalu kangen kalau menatap wajah Masri, wajah adiknya ini mengingatkannya dengan Rachel, ibu kandung mereka yang berwajah lembut dan jelita.

“Heeii brother, lohh wajah kamu kok agak item, berat sekali yaa latihannya di sana? Waah kepala kamu plontos..?” Gibran langsung menyapa adiknya sambil tertawa senang, melihat Masri sehat wal afiat.

“Lumayan Bang, latihan fisik saban hari, rata-rata hampir 3,5 jam, lanjut pelajaran di kelas, kadang hingga malam!” sahut Masri ikutan tertawa kecil.

“Pantas badan kamu makin kokoh dan berotot. Kapan liburan dan ada waktu pulanglah?” ajak Gibran dan sebut Syifa serta Dyan selalu menanyakan dirinya.

“Kan belum setahun bang, baru juga 10 bulanan, tunggu 2 bulan lagi, ada waktu libur selama 2 minggu, aku pasti akan pulang ke Jakarta. Aku juga kangen deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status