Share

Rahasia Ayah

Penulis: Rias Ardani
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Part16

"Ini, Istri Pak Bram, Bu Ayu Tyas, dan itu anakknya Radit. Usia nya baru lima tahun," ucap Asisten rumah tangga tersebut. Kami pun tercengang, rasa tak percaya, tapi ini kenyataannya.

"Kurang ajar, berani sekali Perempuan ini mengganggu rumah tanggaku," Ibu berteriak histeris. 

Aku hanya terdiam, tak bergeming sedikitpun. Namun, tiba-tiba Ibu sesak nafas, tubuhnya melemah, seketika Ibu pingsan. Aku dan Naomi panik, aku pun segera berlari memanggil Perawat.

Tak lama, aku kembali dengan salah satu perawat, membawa kursi roda. Ibu pun segera di bawa keruang perawatan.

"Ibu kenapa?" Tanya mas Danu bingung.

"Ibu, pingsan, setelah mengetahui sebuah kenyataan," ucap Naomi. Sedangkan aku tetap terdiam. Drama kacau keluarga ini, lirihku dalam hati sambil menatap nanar ke arah Ibu yang terbaring lemah.

"Kenapa? kenyataan apa?" tanya mas Danu lagi.

"Mas, Ayah kamu, punya Istri dan anak simpanan, anaknya sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istriku Meninggal Dihari Pernikahan Keduaku   Istri Kedua

    Part17Pov Hesti.Mas Danu dan Naomi keluar ruangan, hanya tersisa aku dan Ibu dalam keheningan di ruangan ini.Aku mendekat ke ranjang Ibu."Bu, Hesti, mau keluar sebentar nengok Ayah, Ibu, istirahat dulu, ya!" Pintaku padanya.Dia mengangguk, aku pun berlalu dari ruangan Ibu, sambil menghubungi, Bi Sari.Ku buka logo berwarna hijau yang ada di gawaiku, Ku kirim pesan ke Bi Sari.(Bi, Hesti dirumah sakit, Ibu mertua sama Ayah terbaring di sini. Bisakah bi Sari bantu Hesti jaga mereka)Send!(Ko bisa? Yaudah kamu kirim alamat rumah sakitnya, Bibi segera kesana!) Balasnya.(Rumah Sakit Idaman, Ibu di ruang mawar, Hesti mau ke UGD lagi nengok Ayah sebentar, nanti kalau Bibi sudah sampai, telepon saja!) Balasku lagi.(Oke, Sayang.)Aku pun segera menuju ruang UGD, menunggu Dokter keluar.Tak lama kemudian, ada Perawat yang keluar ruangan."Sus, g

  • Istriku Meninggal Dihari Pernikahan Keduaku   Kenyataan Pahit

    Part18Setelah berbincang- bincang. Om Handoko pamit dari ruangan Ibu. Aku pun langsung membrondong berbagai pertanyaan ke Bi Sari."Bi, jawab jujur, siapa yang Bibi maksud Kak Ayu itu, apa dia kerabat Bibi?" Tanyaku antusias.Mata Bibi seketika berembum, nafasnya terdengar berat."Sayang, Ia, Ia.., itu Kaka Bibi," ucapnya terbata-bata sambil terisak."Oh, kenapa Bibi sedih? harusnya senang dong bisa ketemu, apa Bibi gak pengen menjenguknya?" Tanyaku polos."Nanti saja, Bibi belum siap melihatnya lagi, setelah sekian tahun. Baru ini Bibi dapat kabar tentangnya, matanya terus menerawang menembus langit-langit kamar."Ada apa sebenarnya, Bi?" Tanyaku penasaran."Wanita itu, Ia adalah Ibu kandung mu, Ti," ucapnya sambil terus menyeka air matanya. Suara nya terdengar berat dan parau."Hah? benarkah, Bi. lalu Ayahku kemana?" Aku memberondong Bi Sari dengan berbagai pertanyaan.Ak

  • Istriku Meninggal Dihari Pernikahan Keduaku   Rencana Jahat

    Part19Pov NaomiAku dan mas Danu mendapat restu dari Ayah dan Ibuku, meskipun awalnya Ayah menentang, karna mas Danu masih suami orang, Ayah memberikan syarat, jika ingin menikah denganku, mas Danu harus rela menceraikan Hesti. Awalnya mas Danu ragu, tapi akhirnya Ia menyetujuinya.Sepulang dari kota ku, selama 6 hari kami jalan- jalan berdua ke berbagai kota, dan menghabiskan waktu selalu bersama. Mas Danu begitu manis memperlakukan ku, aku begitu terbuai dalam kebahagiaan bersama nya. Hingga aku rela memberikan segalanya pada mas Danu.Bahkan aku begitu buta mencintainya, ku relakan kegadisan ku ia ambil, karena memang aku mencinta nya tulus dari hati, aku tak sanggup jika harus kehilangan nya.Meski terkadang rasa sakit menjalar di hati ini, kala mengingat Hesti, yang masih tetap berstatus Istri mas Danu. Tetapi dengan kejadian jiwa raga kami menyatu dalam balutan selimut, membuat hatiku terus terbawa suasana bahagia sekaligus mem

  • Istriku Meninggal Dihari Pernikahan Keduaku   Pertengkaran

    Part20Cobaan bertubi-tubi datang, kenyataan pahit harus aku terima, Ayah terbaring koma di rumah sakit, Ibu mengalami stroke ringan. Meskipun ringan, itu tetap membuatku merasa terpukul, melihat keadaannya.Untung saja, ada Naomi yang selalu berada di sisiku, selalu membuat hariku bergairah, dan menggebu-gebu hasrat dijiwa, ketika berada di dekatnya.Entah sejak kapan, rasanya aku selalu memikirkan nya, tidak bisa lama-lama jauh darinya."Oh, Naomi, aku ingin memiliki mu selamanya," gumamku dalam hati.Setelah pulang dari kediaman kedua orang Tua Naomi, aku dan Naomi memutuskan liburan sejenak, terlalu berat bagiku, jika harus memikirkan nasib Ibu dan Ayah. Biarlah ku percayakan semua pada Hesti.Sedangkan aku ingin membahagiakan Naomi, kesayangan ku. "Ahh, mengapa tidak sedari dulu saja aku bermain dengannya?" Gumamku dalam hati sambil terus memandangi wajah indah nya, yang lagi dibuai mimpi.

  • Istriku Meninggal Dihari Pernikahan Keduaku   Terusir

    Part21"Hesti ..., Keterlaluan kamu!" hardikku.Kupikir setelah melempar vas bunga Hesti berhenti, nyatanya tidak, ia semakin kesetanan.Diambil nya apapun yang ada di dekatnya, semua di lemparkan ke arahku dan Naomi."Hesti, Stop!" teriakku panik, karna kali ini, bukan cuma benda ringan dan berat yang melayang. Tapi Hesti sudah memegang pisau, pisau yang sedari tadi ada dinakas samping tempat tidur Ibu."Kalian mau mati? Selama ini aku diam, aku pendam, karna aku masih berusaha mempertahankan kamu, Mas, mempertahankan rumah tanggaku yang malang," tangisnya pecah, rasa iba dan sakit dihati tiba-tiba menjalar disekujur tubuhku. Kala menatap wanita ini, Hesti, Istriku tersedu- sedu menangis."Heh, J***ng. Akan ku laporkan perbuatan mu ini ke polisi, ini sudah termasuk tindak kriminal, lihatlah wajahku luka akibat ulahmu!" teriak Naomi sambil menunjuk-nunjuk wajahnya.Hesti menatap nyalang ke

  • Istriku Meninggal Dihari Pernikahan Keduaku   Celaka

    Part22Pov Naomi.Arghh, kurang ajar, berani sekali Hesti menghajar dan melukai ku, aku tak bisa terima begitu saja penghinaan dan rasa sakit ini.Kuraih gawaiku."Kamu sudah melihat foto yang kukirim?" Tanyaku pada seseorang yang di sebrang telepon."Namanya Hesti, alamatnya di perumahan pondok indah******** segera bereskan, main yang cantik. Aku tidak mau ada masalah apapun," titahku.Kamu melawan orang yang salah, Hesti. Maka bersiap lah duka nestapa dan penderitaan menghampiri mu! Celetukku dalam hati. Aku menyunggingkan senyum dengan segala bayangan dan harapanku terhadap nasib malangnya Hesti.Bahkan wanita tua itu saja, akan ku bereskan. Apalagi kamu, jelas- jelas penghalang kebahagiaan ku. Aku tidak akan gentar apalagi mundur karna ulahmu semalam. Yang jelas aku takkan pernah kalah. Gumamku dalam hati, dengan penuh keyakinan, bahwa aku layak bahagia.Ah, pagi ini aku bangun kesiangan, kulirik d

  • Istriku Meninggal Dihari Pernikahan Keduaku   Merestui

    Part 23Pov Naomi.Aku segera menutup kembali pintu kamar Ibu mas Danu, berlari kecil menuju kamar mas Danu, langsung ku banting pintu kamar dan ku kunci dari dalam, tubuhku rasanya lemas, gemeteran. " Apa yang terjadi pada Ibu? Kenapa seperti orang kemasukan setan?" gumamku dalam hati, sambil mengingat-ingat. Astaga, ternyata malam ini malam jum"at. Berarti aku salah hari, aduh semoga saja tidak terjadi apa-apa.Samar-samarku dengar dari luar, bunyi langkah kaki, yang semakin mendekat ke arah kamarku. "Siapa itu?" teriakku dari dalam. Tapi tidak ada sahutan.Brukkk....Boneka pocong, yang ada gambar Ibu jatuh dari atas nakas. Spontan aku menjerit kaget. Kupandangi boneka itu, berubah merah, dan berdarah.Kenapa ini? Apa yang terjadi, apa jangan-jangan orang tua itu sudah mati? Tapi aku gak berani keluar. Akupun menghubungi mas Danu memintanya segera pulang. Aku takut dirumah sendirian.Tok...tok...to

  • Istriku Meninggal Dihari Pernikahan Keduaku   Kecewa

    Part24Pov HestiKe sabaranku sudah hilang, rasa sakit di hatiku makin menjadi-jadi, terlebih saat kedatangan mas Danu dan Naomi, mas Danu terlihat lengket sekali dengan Naomi, seakan aku ini tidak ada artinya sama sekali, padahal, akulah yang berjuang mengurus Ibunya.Bukan ucapan terimakasih yang ku terima, tapi rasa sakit dihati yang terus ku tuai. Aku telah berusaha menyadarkan nya. Tapi mas Danu seakan berubah menjadi orang asing. Aku bahkan rasanya tak mengenali dirinya lagi. Kemana mas Danu ku, yang selalu memperhatikan dan mencintaiku.Puncaknya ketika malam pertama kembali kerumah Ibu, mas Danu memintaku untuk tidur bersama Ibunya, sedangkan ia ingin tidur bersama wanita jahat itu, aku tetap berusaha sabar, saat melihat pemandangan yang menyakiti mata sekaligus hatiku, rasa teriris-iris sembilu, bahkan ini lebih tajam.Mereka bergandengan tangan masuk ke kamar mas Danu, harusnya itu menjadi kamar ku dan mas Danu seperti biasa

Bab terbaru

  • Istriku Meninggal Dihari Pernikahan Keduaku   Hukuman Danu

    "Danu, antar Ayah ke rumah kita, ya!" Pinta Ayah kepadaku yang masih termenung memikirkan nasibku. Kehilangan Istri terbaik, dan di khianati wanita baru yang menguras habis hartaku.Bahkan rumah ini pun tergadai, hanya untuk membahagiakan wanita jahat itu."Danu, tolong antar Ayah ke rumah lama, Ayah dan Tante mau tinggal di sana saja! Disini sudah tidak ada Hesti, Ayah sedih kalau ingat dia," ucap Ayah dengan wajah sendunya.Bagaimana aku bisa mengantar Ayah, sedangkan rumah itu telah beralih pemilik, bahkan rumah yang sekarang aku tempati pun terancam diambil pihak Bank. Sebab aku belum bisa melunasi tagihan tiap bulannya. Usahaku merosot turun, entah kenapa rasanya rezekiku mulai menjauh."Maaf, Yah. Rumah kita yang lama, sudah Danu berikan kepada Ira, maafkan Danu!" ucapku getir.Plakk ... Tamparan Ayah seakan meremukkan wajahku, sakit dan sangat panas rasanya.Mata Ayah menatapku tajam, dengan rahang yang mengeras ia memakiku. "Dasar lelaki

  • Istriku Meninggal Dihari Pernikahan Keduaku   Senjata Makan Tuan

    °pov Mama Naomi°"Papah, Ira, keterlaluan sekali kalian ini."Hancur lebur hatiku, melihat pemandangan yang begitu memilukan hati. Suami yang selama bertahun-tahun setia hidup bersamaku, dalam duka maupun suka, kini bergelut penuh cinta di belakangku.Yang paling menyakitkan hati lagi, wanitanya adalah keponakanku sendiri."Sejak kapan ini terjadi?"tanyaku dengan emosi yang terus kutahan, menatap penuh amarah kepada dua makhluk yang bermain cinta diatas dosa ini."Su--dah lama," sahut Ira terbata-bata."Kenapa kamu tega, Ira?" tanyaku lagi dengan nada sebiasa mungkin, agar Ira tidak gugup menjawab pertanyaanku. Sedangkan orang tuanya nampak syock dan terdiam menatap anaknya."Maafkan kami, Mah!"sahut suamiku."Jelaskan!" Lagi-lagi aku ingin fokus tahu, apa penyebab kegilaan mereka ini."Pertama kali Tante membawaku ke rumah, aku dan Om Hendra, sudah mulai melakukan hubungan terlarang

  • Istriku Meninggal Dihari Pernikahan Keduaku   Penyesalan yang sia-sia

    Part56Aku kembali ke kota cantik, untuk menjemput Ira, aku datang tanpa memberitahunya terlebih dahulu.Kediaman Ira nampak sepi, aku langsung saja masuk, pintu luar tidak terkunci. Terdengar suara cekikikan yang berasal dari dalam kamar Ira, tanpa mengucapkan salam, aku langsung saja berjalan menuju kamar itu.Ku dorong pelan pintu kamarnya."Astaghfirullah ..., Ira." Aku tercengang tak percaya, wanita yang baru beberapa Minggu ini resmi ku nikahi telah berani berbuat curang."Mas, kenapa--- da--tang tanpa memberitahu dahulu?" tanyanya terbata-bata."Sejak kapan?" Aku bertanya dengan tenang, sebisa mungkin ku tahan segala emosi di dalam dada.Ira membenarkan selimut, agar menutupi keseluruhan tubuhnya. Dia tidak menjawab sama sekali pertanyaanku, hanya menunduk."Sejak kapan? Om." Aku bertanya kembali dengan laki-laki di sampingnya.Mereka berdua menatapku sesaat."Pulangl

  • Istriku Meninggal Dihari Pernikahan Keduaku   Pernikahan

    Part54"Beri Mas waktu, mas akan tebus secepatnya!" pintuku dengan sungguh-sungguh.Padahal aku saat ini bingung, itu memang salahku, yang begitu terbuai akan cinta yang baru dari seorang daun muda yang lagi segar-segarnya. Ia bahkan pandai memuaskan ku dalam segala hal.Hingga aku kalap, selalu memenuhi apapun mau wanita baruku itu. Tentunya tanpa sepengetahuan Hesti Istriku yang sekarang nampak membosankan dan bak bunga layu, tak segar dan tak menggairahkan lagi.Aku jelas tak mungkin bisa memenuhi mau nya Hesti untuk memberikan sertifikat rumahnya kembali, sebab uang hasil sertifikat itu saja sudah ku habiskan untuk bersenang-senang bersama wanita baruku itu.Rumah mendiang Ibuku? Hesti saja tidak tahu, bahwa rumah itu telah ku hadiahkan untuk kekasih tercintaku ini, rumah itu pula tempatku memadu kasih bersamanya."Mas, aku hamil!" ujar Ira, wanita yang kini tengah menjalin hubungan terlarang bersamaku.

  • Istriku Meninggal Dihari Pernikahan Keduaku   Di Gadaikan

    Part53"Nak, ayo sudah siap belum!" teriak Ibu dari bawah.Aku bergegas keluar kamar, aku dan Ibu berencana berbelanja kebutuhan dapur hari ini, sambil jalan-jalan. Sedangkan Mas Danu, sudah sehari ini dia tak pulang ke rumah, bahkan ponselnya saja tidak ia aktifkan.Aku menghela napas berat, kala harus mengingat tingkah Mas Danu akhir-akhir ini yang sangat mencurigakan."Ayo, Bu!" anakku, setelah sampai dilantai bawah, tempat Ibu menunggu sedari tadi. Kami pergi bertiga, aku, Ibu dan si kecil dalam gendongan. Menaiki taksi online, kami menuju pusat perbelanjaan terbesar, sebab biasanya barang yang menjadi pilihan lebih banyak.Sesampainya di parkiran, kami langsung menuju masuk kedalam.Ibu memilih menggendong anakku, sedangkan aku sibuk menelusuri tempat perbelanjaan dengan mataku, sibuk mencari bahan yang kami perlukan."Ti," Ibu memanggilku yang tengah berjalan kesana kemari mendorong troli belanja.

  • Istriku Meninggal Dihari Pernikahan Keduaku   Rahasia

    Part52Akhir-akhir ini, mas Danu sering pulang tengah malam, bahkan kadang bisa pagi hari baru pulang. Alasannya banyak kerjaan, tapi ko firasatku berkata lain, ada hal yang ia sembunyikan."Selamat malam," sapa Mas Danu, saat memasuki kamar kami, raut lelah tergambar di wajah gantengnya. Aku tersenyum, lalu mencium takzim punggung tangannya.Mas Danu masuk kekamar mandi yang tersedia didalam kamar kami, ia membersihkan diri, lalu menghempaskan tubuh diatas ranjang.Aku sambil fokus menggendong bayi kami yang lagi menyusu.Bunyi getar handphone terdengar berderit diatas laci nakas samping ranjang, aku mendekat ke arah benda pipih itu terletak.Panggilan seseorang yang disebut Pak Dira. Mungkin panggilan penting, sebab jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi masih ada panggilan telepon.Aku mengangkatnya, sebelum aku bersuara, terdengar suara lebih dahulu dari sebrang telepon dengan nada marah.

  • Istriku Meninggal Dihari Pernikahan Keduaku   Ayah kembali

    Part51Semenjak Satpam gadungan itu tertangkap, memang keadaan sudah mulai membaik, bahkan rumah tidak mengerikan seperti dahulu, hidup kami sudah mulai membaik lagi.Mas Danu, ia makin sering perhatian pada aku dan anaknya, ia begitu terlihat sangat mencintai kami.Suara ketukan pintu luar menggema, aku yang bersantai diruang keluarga bersama anakku, langsung kuraih laptop yang ada dimeja, sebelum membuka pintu, aku terbiasa ngecek keadaan rumah dari CCTV yang tersambung di laptopku.'Ayah? Apakah ini Ayah dan keluarga nya'gumamku dalam hati."Bi, bukain saja pintunya, suruh tunggu diruang tamu!"titahku, Aku bersiap-siap menyambut mereka, namun, terlebih dahulu ku kirimkan pesan untuk Mas Danu.Pesan singkat dari aplikasi berwarna hijau.[ Mas, Ayah datang kemari bersama keluarga barunya ] sendt ...[ Serius? Ngapain mereka datang?] balasnya.[ Belum tahu, nanti ku kabari

  • Istriku Meninggal Dihari Pernikahan Keduaku   Kantor Polisi

    Part 50•POV Mamah Naomi•"Apa? Kamu buron?" Aku tersentak kaget."Iya, aku terlalu lama bersembunyi membawa bayi mereka!""Bedebah, kenapa kamu bisa seceroboh itu!" Aku kesal langsung membanting gawaiku ke lantai. Hancur berserakan.Aku benci mendengar kabar itu, aku benci jika harus memikirkan masalah yang akan aku hadapi.Seceroboh itu, aku salah memilih orang untuk bermain.Hesti!!! Aku benci, gara-gara kamu dan Danu, anakku meregang nyawa sia-sia.Aku tidak akan ikhlas dan rela melihat kebahagiaan kalian. Akan ku hancurkan.Aku menghela nafas panjang, mencoba mengendalikan diri, gugup kini menyerang tubuhku, pikiran mulai pusing dengan segala kemelut hidup yang melilit hati. Dendam mendarah daging ditubuh ini kian membara, sebelum hancur aku takkan mundur.Ku pandangi gawaiku yang hancur berserakan, aku mendekat, kuraih gawai itu, aku lemparkan kesana ke

  • Istriku Meninggal Dihari Pernikahan Keduaku   Misteri

    Part 49Polisi akhirnya mulai menyelediki laporanku, aku yakin, penculikan ini pasti ada campur tangan Satpam yang baru sehari bekerja dirumah kami.Mas Danu tergopoh-gopoh berlari menuju ke arah kami semua berdiri."Sayang! Sayang mana bayi kita?" tanya nya dengan nafas memburu, wajah basah keringat dan memerah.Aku menangis sesenggukan kembali, teringat keadaan bayiku yang sudah menghilang selama 5 jam ini."Mas, kamu dapat Satpam dari mana?" tanyaku dengan wajah datar."Satpam, ia rekomendasi dari Mamah nya Naomi," jawabku."Apa? Kenapa Mamah nya Naomi rekomendasi ke Mas Danu tentang Satpam itu. apakah Mas bercerita padanya bahwa Mas nyari Satpam?" tanyaku panjang lebar menatap lekat wajahnya itu."Ada, cuma waktu itu kebetulan Mas sama Mamah Naomi ketemu diluar, Mas ngobrol sebentar lalu mengatakan padanya bahwa Mas nyari petugas keamanan!" jelasku."Mas, apa Mas gak curiga?

DMCA.com Protection Status