Share

Menyesal

Part42

Aku panik, membayangkan keadaan Hesti saat ini, aku sangat khawatir dan ketakutan. Pikiran buruk terus membayang-bayangi ku. 

Aku berusaha menghubungi bi Sari, agar aku tahu kabar Hesti saat ini, namun tidak ada jawaban sama sekali, apakah Hesti saat ini dalam kondisi tidak baik-baik saja, hingga untuk menjawab telepon dari ku pun bi Sari tidak bisa. Aggrrhhhh, aku mengusap kasar wajahku.

Dering telepon masuk membuyarkan lamunanku, aku spontan meraih gawaiku, tanpa melihat si pemanggil aku langsung mengangkat dan bertanya-tanya seakan-akan yang menelpon ku adalah bi Sari.

*Mas, kamu ngomong apa, sih. Ini aku Naomi!" Ucap Naomi dari sambungan telepon.

Seketika aku tersentak, ku lihat kembali gawaiku, ternyata bukan bi Sari, seketika rasa kecewa menyeruak di dalam dada. Tanpa menjawab Naomi, ku bantik gawai miliku ke lantai rumah sakit. Hancur lebur benda pipih itu tergeletak di lantai berserakan, seperti inilah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status