Saat ini, hati mereka dipenuhi dengan keputusasaan.Kehebatan wanita tua membuat mereka pupus harapan dan tercengang."Sebenarnya siapa wanita tua ini? Bagaimana bisa kultivasinya begitu menakutkan?""Dengan kultivasinya, sekalipun ditempatkan di Langit Luar, dia adalah salah satu yang terbaik.""Siapa dia? Apa hubungannya dengan Zira dan Dirga?"Saat ini, semua orang yang ketakutan memikirkan hal ini. Mereka sudah pernah menyelidiki latar belakang Dirga dan Zira.Tentu saja mereka tahu Zira dan Dirga dilindungi oleh Dua Penatua Gelap Terang. Namun, Dua Penatua Gelap Terang terus berada di Langit Luar dan tidak kembali.Dari mana asalnya wanita tua ini?Mereka tidak memiliki informasi apa pun tentangnya."Dirga dan Zira memang nggak mudah dihadapi, kita harus segera kembali untuk menyelidiki orang-orang di balik mereka.""Kultivasi wanita ini nggak lebih rendah dari Dua Penatua Gelap Terang, kali ini kita sudah terlalu meremehkan Dirga dan Zira.""Nggak ada yang memenangkan pertarungan
Begitu masuk, Zira merasa dirinya sangat lemah. Dengan tingkat kultivasinya saat ini, dia tidak perlu mengandalkan penglihatan untuk menyimpulkan segala sesuatu. Hanya dengan merasakan, dia sudah tahu betapa lemahnya dirinya di tempat ini.Sisian seperti orang tua, dia berkata sambil menepuk pundak Zira, "Kak Zira, jangan meremehkan diri sendiri. Dengan kultivasimu saat ini, sekalipun kamu bukan yang terhebat di sini, nggak akan ada yang bisa membunuhmu dengan mudah.""Lagian bukannya ada aku? Kelak kalau ada yang menindasmu, aku akan membunuhnya.""Ayo pergi, di kota ini ada sebuah restoran yang makanannya sangat enak. Setelah kenyang, kita baru pergi bermain.""Omong-omong, bukannya Viona dan Dirga juga dalam perjalanan datang ke sini?""Kita tunggu mereka di sini."Setelah berkata demikian, Sisian pergi dengan penuh semangat, seolah-olah sangat familier dengan tempat ini.Sikapnya membuat Zira makin penasaran.Setelah dipikir-pikir, dia pun bertanya pada wanita tua, "Senior, kamu be
Meskipun sekarang keberadaan orang-orang ini belum bisa membantu Dirga, Dirga berencana untuk membangun timnya sendiri.Kini di antara semua orang, tingkat kultivasi Catthy dan Alika yang paling tinggi. Keduanya akan segera menapakai tingkat Bimantara.Orang-orang lainnya tidak kalah kuat. Setelah mendiskusikan hal ini, Dirga menyerahkan semua orang pada mereka berdua.Tentu saja tidak termasuk Lina dan Celine, Lina pasti akan meninggalkan Kota Suwo.Dia sudah memutuskan untuk mengikuti Dirga. Sedangkan Celine, dia pergi setelah menyindir Dirga dan yang lainnya.Meskipun Dirga baru dua kali bertemu dengan Celine dan interaksi mereka sangat singkat, dia sudah memahami kakak seperguruannya ini.Namun, sekarang Dirga masih belum mengetahui kultivasi Celine!Dirga hanya tahu Celine ingin pergi bersama mereka, tetapi masih ada urusan lain yang harus ditangani.Karena saat Dirga tiba di Kota Suwo, gurunya, Rafan menghubunginya dan Celine.Dia tidak tahu tugas apa yang diberikan gurunya pada
Sekarang, mereka berenam memahami isi pikiran Dirga.Namun, mereka tidak ingin menyulitkan Dirga, apalagi membuat Dirga merasa bersalah pada Zira!Begitu Naomi kembali ke kamar, Viona bergegas masuk dengan penuh semangat."Hah? Semuanya ada di sini, mana Kak Dirga?""Bukannya katanya malam ini dia akan datang menghangatkan kalian berenam?""Mana orangnya? Aku sudah mempersiapkan diri untuk menjadi penonton, aku akan merekam momen dia menghangatkan kalian berenam.""Orang-orang bilang malam pertama sangat berharga, kalian harus memanfaatkan kesempatan, jangan menyia-nyiakan malam yang indah ini.""Apa kalian malu untuk memanggil Kak Dirga? Nggak apa-apa, serahkan padaku, aku akan pergi menangkapnya.""Kalau kalian nggak sanggup, aku akan membantu kalian menahannya ke atas kasur."Sembari berbicara, Viona menjadi makin bersemangat. Tepat ketika dia berbalik ke luar, Naomi langsung menghentikannya."Dasar gadis nakal, jangan asal ngomong.""Bukan seperti yang kamu pikirkan, jangan menggan
Sembari berbicara, mereka berdua bergegas ke depan Dirga. Mereka memanyunkan bibir dan memejamkan mata untuk menunggu Dirga mencium mereka.Gesa, Quinza dan Naomi yang berada di samping pun meniru tindakan mereka."Para kakak, kalian ....""Diam."Naomi menyela Vania dengan marah. Vania yang ketakutan pun bersembunyi di belakang Dirga dan tidak berani bersuara."Aku benar-benar nggak berdaya menghadapi kalian."Walaupun Dirga berkata demikian, dia sangat gembira. Dia mencium Naomi dan yang lainnya secara bergantian.Sekarang, semuanya tersenyum manis dan Vania segera berlatih dengan Pedang Vermilion!Naomi dan yang lainnya pun duduk bersila, mereka mulai mencerna teknik dan pemahaman seni bela diri yang diajarkan Dirga.Sedangkan Dirga duduk di depan telur Phoenix Abadi Pelangi dan menatapnya dengan sungguh-sungguh. Telur itu sudah dirawat begitu lama, tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda akan menetes!Selama beberapa waktu ini, Naomi dan yang lainnya bergantian mengawasi Phoenix Abadi
Adegan ini membuat Dirga merasa lega. Saat ini, energi naga yang berlimpah mengalir ke Pedang Asura.Dirga menjadi sangat bersemangat, dia berpikir bahwa energi naga ini dapat memperbaiki kerusakan Pedang Asura.Namun, belasan menit kemudian, dia menyadari ada yang aneh. Karena Pedang Asura tidak bereaksi terhadap aliran energi naga tersebut.Saat ini, dia baru menyadari bahwa Pedang Asura menyerap energi naga. Hal ini membuatnya kaget.Energi naga adalah senjata terakhir Dinasti Tuyam. Meskipun sekarang Dinasti Tuyam hanya tersisa nama, sumber daya yang dibutuhkan oleh para pendekar Benua Hilimun berasal dari energi naga ini.Kalau Pedang Asura menyerap semua energi naga, peradaban seni bela diri Benua Hilimun akan berakhir.Mereka tidak bisa bertahan dengan energi roh yang tersisa.Memikirkan hal ini, Dirga pun tercengang. Dia segera bangkit untuk mencabut Pedang Asura, tetapi sebelum tangannya menyentuh Pedang Asura, tubuhnya sudah terhempas oleh suatu momentum yang menakutkan."Kok
Saat ini, dia merasa dirinya dapat menaklukkan dunia dengan Pedang Asura.Lina berkata dengan penuh semangat, "Aku mengerti, aku sudah mengerti. Pedang Asura bukan hanya memperbaiki kerusakannya dengan Energi Leluhur Naga, tapi juga menyelesaikan transformasi akhirnya.""Sebagai balasannya, ia juga memurnikan tulang naga ini dengan energi pedang yang mematikan!""Energi pedang ini diselimuti dengan kecerdasan spiritual Pedang Asura. Selama kecerdasan spiritual Pedang Asura masih hidup, energi pedang ini akan memurnikan Energi Leluhur Naga.""Seiring dengan peningkatan kemampuan Pedang Asura dan tingkat kultivasi Dirga, energi pedang ini akan menjadi makin luar biasa."Sembari berbicara, Lina menjadi makin bersemangat. Tentu saja terdapat alasan mengapa dia begitu bersemangat.Sekarang kerangka tulang naga sudah menyerap energi Pedang Asura dan energi pedang ini terus membangkitkan energi naga!Bukan hanya begitu, energi pedang ini meningkat seiring dengan peningkatan kekuatan Dirga dan
Sembari berbicara, Zira melompat ke udara. Di sepanjang perjalanan, dia dapat merasakan aura Dirga. Selain itu, aura ini makin kuat dan terus mendekat.Ini menandakan bahwa Dirga dan yang lainnya makin dekat dengannya. Dia sangat gembira dan sangat menantikan momen pertemuan mereka.Sisian menghentikan langkahnya, dia memanyunkan bibir ke arah Zira pergi sambil berkata, "Kak Zira pasti sudah menantikan kedatangan Dirga. Kurasa setelah bertemu dengan Dirga, dia pasti akan melupakan kita.""Nenek, haruskah kita menghajarnya dulu?"Wanita tua memutar bola matanya ke arah Sisian sambil berkata, "Kamu bisa menghajarnya sendiri, kenapa bertanya padaku?""Sisian, sebaiknya kamu memahami identitas dan kemampuanmu. Kali ini, kamu memang sudah mengejutkan Zira.""Tapi bukan berarti dia akan takut padamu, apalagi kalah dalam melawanmu.""Jangan lupa, jiwa di tubuhmu belum sepenuhnya bangun. Zira punya banyak kartu AS, loh.""Apa kamu nggak merasakan kultivasinya meningkat drastis dalam beberapa h