Meskipun sekarang keberadaan orang-orang ini belum bisa membantu Dirga, Dirga berencana untuk membangun timnya sendiri.Kini di antara semua orang, tingkat kultivasi Catthy dan Alika yang paling tinggi. Keduanya akan segera menapakai tingkat Bimantara.Orang-orang lainnya tidak kalah kuat. Setelah mendiskusikan hal ini, Dirga menyerahkan semua orang pada mereka berdua.Tentu saja tidak termasuk Lina dan Celine, Lina pasti akan meninggalkan Kota Suwo.Dia sudah memutuskan untuk mengikuti Dirga. Sedangkan Celine, dia pergi setelah menyindir Dirga dan yang lainnya.Meskipun Dirga baru dua kali bertemu dengan Celine dan interaksi mereka sangat singkat, dia sudah memahami kakak seperguruannya ini.Namun, sekarang Dirga masih belum mengetahui kultivasi Celine!Dirga hanya tahu Celine ingin pergi bersama mereka, tetapi masih ada urusan lain yang harus ditangani.Karena saat Dirga tiba di Kota Suwo, gurunya, Rafan menghubunginya dan Celine.Dia tidak tahu tugas apa yang diberikan gurunya pada
Sekarang, mereka berenam memahami isi pikiran Dirga.Namun, mereka tidak ingin menyulitkan Dirga, apalagi membuat Dirga merasa bersalah pada Zira!Begitu Naomi kembali ke kamar, Viona bergegas masuk dengan penuh semangat."Hah? Semuanya ada di sini, mana Kak Dirga?""Bukannya katanya malam ini dia akan datang menghangatkan kalian berenam?""Mana orangnya? Aku sudah mempersiapkan diri untuk menjadi penonton, aku akan merekam momen dia menghangatkan kalian berenam.""Orang-orang bilang malam pertama sangat berharga, kalian harus memanfaatkan kesempatan, jangan menyia-nyiakan malam yang indah ini.""Apa kalian malu untuk memanggil Kak Dirga? Nggak apa-apa, serahkan padaku, aku akan pergi menangkapnya.""Kalau kalian nggak sanggup, aku akan membantu kalian menahannya ke atas kasur."Sembari berbicara, Viona menjadi makin bersemangat. Tepat ketika dia berbalik ke luar, Naomi langsung menghentikannya."Dasar gadis nakal, jangan asal ngomong.""Bukan seperti yang kamu pikirkan, jangan menggan
Sembari berbicara, mereka berdua bergegas ke depan Dirga. Mereka memanyunkan bibir dan memejamkan mata untuk menunggu Dirga mencium mereka.Gesa, Quinza dan Naomi yang berada di samping pun meniru tindakan mereka."Para kakak, kalian ....""Diam."Naomi menyela Vania dengan marah. Vania yang ketakutan pun bersembunyi di belakang Dirga dan tidak berani bersuara."Aku benar-benar nggak berdaya menghadapi kalian."Walaupun Dirga berkata demikian, dia sangat gembira. Dia mencium Naomi dan yang lainnya secara bergantian.Sekarang, semuanya tersenyum manis dan Vania segera berlatih dengan Pedang Vermilion!Naomi dan yang lainnya pun duduk bersila, mereka mulai mencerna teknik dan pemahaman seni bela diri yang diajarkan Dirga.Sedangkan Dirga duduk di depan telur Phoenix Abadi Pelangi dan menatapnya dengan sungguh-sungguh. Telur itu sudah dirawat begitu lama, tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda akan menetes!Selama beberapa waktu ini, Naomi dan yang lainnya bergantian mengawasi Phoenix Abadi
Adegan ini membuat Dirga merasa lega. Saat ini, energi naga yang berlimpah mengalir ke Pedang Asura.Dirga menjadi sangat bersemangat, dia berpikir bahwa energi naga ini dapat memperbaiki kerusakan Pedang Asura.Namun, belasan menit kemudian, dia menyadari ada yang aneh. Karena Pedang Asura tidak bereaksi terhadap aliran energi naga tersebut.Saat ini, dia baru menyadari bahwa Pedang Asura menyerap energi naga. Hal ini membuatnya kaget.Energi naga adalah senjata terakhir Dinasti Tuyam. Meskipun sekarang Dinasti Tuyam hanya tersisa nama, sumber daya yang dibutuhkan oleh para pendekar Benua Hilimun berasal dari energi naga ini.Kalau Pedang Asura menyerap semua energi naga, peradaban seni bela diri Benua Hilimun akan berakhir.Mereka tidak bisa bertahan dengan energi roh yang tersisa.Memikirkan hal ini, Dirga pun tercengang. Dia segera bangkit untuk mencabut Pedang Asura, tetapi sebelum tangannya menyentuh Pedang Asura, tubuhnya sudah terhempas oleh suatu momentum yang menakutkan."Kok
Saat ini, dia merasa dirinya dapat menaklukkan dunia dengan Pedang Asura.Lina berkata dengan penuh semangat, "Aku mengerti, aku sudah mengerti. Pedang Asura bukan hanya memperbaiki kerusakannya dengan Energi Leluhur Naga, tapi juga menyelesaikan transformasi akhirnya.""Sebagai balasannya, ia juga memurnikan tulang naga ini dengan energi pedang yang mematikan!""Energi pedang ini diselimuti dengan kecerdasan spiritual Pedang Asura. Selama kecerdasan spiritual Pedang Asura masih hidup, energi pedang ini akan memurnikan Energi Leluhur Naga.""Seiring dengan peningkatan kemampuan Pedang Asura dan tingkat kultivasi Dirga, energi pedang ini akan menjadi makin luar biasa."Sembari berbicara, Lina menjadi makin bersemangat. Tentu saja terdapat alasan mengapa dia begitu bersemangat.Sekarang kerangka tulang naga sudah menyerap energi Pedang Asura dan energi pedang ini terus membangkitkan energi naga!Bukan hanya begitu, energi pedang ini meningkat seiring dengan peningkatan kekuatan Dirga dan
Sembari berbicara, Zira melompat ke udara. Di sepanjang perjalanan, dia dapat merasakan aura Dirga. Selain itu, aura ini makin kuat dan terus mendekat.Ini menandakan bahwa Dirga dan yang lainnya makin dekat dengannya. Dia sangat gembira dan sangat menantikan momen pertemuan mereka.Sisian menghentikan langkahnya, dia memanyunkan bibir ke arah Zira pergi sambil berkata, "Kak Zira pasti sudah menantikan kedatangan Dirga. Kurasa setelah bertemu dengan Dirga, dia pasti akan melupakan kita.""Nenek, haruskah kita menghajarnya dulu?"Wanita tua memutar bola matanya ke arah Sisian sambil berkata, "Kamu bisa menghajarnya sendiri, kenapa bertanya padaku?""Sisian, sebaiknya kamu memahami identitas dan kemampuanmu. Kali ini, kamu memang sudah mengejutkan Zira.""Tapi bukan berarti dia akan takut padamu, apalagi kalah dalam melawanmu.""Jangan lupa, jiwa di tubuhmu belum sepenuhnya bangun. Zira punya banyak kartu AS, loh.""Apa kamu nggak merasakan kultivasinya meningkat drastis dalam beberapa h
Para pria itu menanggapi si wanita dengan kesal. Mereka langsung bangkit untuk mengepung Zira!Mereka segera tiba di samping Zira. Pria yang memimpin memulai pembicaraan."Hei, Cantik, kamu sendirian. Sepertinya kamu dari luar kota, 'kan?""Namaku Bruno, aku adalah senior unggul di Nagari Pedang. Mereka adalah adik seperguruanku.""Kamu juga datang untuk mengikuti seleksi?"Bruno sangat percaya diri. Tahun ini dia berusia 21 tahun dan kultivasinya sudah mencapai Krama Pedang. Di antara orang seusianya, dialah orang pertama yang sanggup menerobos ke tingkat Krama Pedang.Kali ini, dia memimpin adik seperguruannya untuk berpartisipasi dalam seleksi Sekte Taranda. Bagaimanapun, peradaban seni bela diri di sini yang paling berkembang.Sekte Taranda dapat memperluas wawasannya, orang-orang yang sanggup datang ke sini bukanlah orang biasa. Semuanya berkelompok dan didukung oleh sekte atau pihak berkuasa.Namun, dia menemukan bahwa Zira sendirian. Jadi, dia menyimpulkan bahwa Zira hanyalah se
Ucapan Zira membuat Bruno dan yang lainnya tertegun, mereka tidak memahami maksud Zira.Beberapa detik kemudian, mereka baru tersadar dan tertawa terbahak-bahak."Hahaha, konyol sekali kamu?""Kamu kira siapa dirimu? Kamu kira kamu itu orang hebat? Bisa-bisanya menanyakan pesan terakhir kami, kamu sedang bercanda?""Karena kamu membunuh adik seperguruan kami, kamu kira kamu seorang bisa menaklukkan kami semua?""Wanita Jalang, biar kuberi tahu, kamu nggak akan sanggup menangkis satu pun serangan Kak Bruno.""Kamu ...."Orang itu tiba-tiba berhenti berbicara, lalu terdengar suara tercekik dan sebuah kepala melayang.Seketika, seluruh penginapan menjadi hening. Bruno dan para adik seperguruannya membelalakkan mata ke arah Zira.Semuanya kaget. Tidak ada seorang pun yang melihat aksi Zira dengan jelas.Kecepatan Zira sangat luar biasa. Saking cepatnya, tidak ada yang sempat bereaksi.Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah Zira membunuh orang dengan enteng.Bagaimana mungkin kultivasinya b