Wanita tua yang sedang minum arak tiba-tiba berbicara. Di sepanjang kejadian, dia terus mengawasi gadis kecil itu.Gadis kecil itu jauh lebih patuh dari Viona dan Sisian."Beri tahu Nenek, siapa namamu?""Arsy Dahlia," jawab gadis itu dengan gemetaran."Nama yang bagus, kelak kamu adalah cucuku. Di mana Nagari Pedang?""Tunjukkan arahnya."Sembari berbicara, wanita tua meraih tangan Arsy dan melompat ke udara."Nggak usah takut, Nenek sangat kuat. Aku bisa memusnahkan Nagari Pedang dengan satu serangan."Arsy memandang wanita tua dengan tidak percaya, tetapi dia juga kebingungan.Karena belum pernah ada orang yang begitu baik padanya. Dengan kultivasinya sekarang, dia tidak dapat merasakan betapa menakutkannya wanita tua.Namun, pada saat ini, dia menyadari bahwa wanita tua pasti adalah seorang pendekar super. Hanya saja, dia tidak percaya bahwa wanita tua dapat memusnahkan Nagari Pedang dengan satu serangan.Melihat Arsy tidak menanggapinya, wanita tua pun kesal."Kenapa? Kamu nggak p
Mendengar ucapan ini, Zira pun mengerutkan keningnya. Dia merasa terancam.Melalui nada bicara wanita tua, dia tahu Aliansi Pelindung sangat menakutkan!Dia sudah lama mengenal wanita tua, tapi ini pertama kalinya dia melihat wanita tua memperingatkannya dengan begitu serius.Namun, kini dia sama sekali tidak mengetahui latar belakang Aliansi Pelindung.Sebelum dia memahami hal ini, orang-orang itu sudah mengepungnya, wanita tua dan Arsy.Saat ini, mata mereka tidak tertuju pada Zira, melainkan pada wanita tua. Meskipun Zira berhasil menghempaskan mereka, mereka sama sekali tidak terluka. Selain itu, mereka yang berinisiatif untuk mundur, bagaimanapun mereka sudah sering mendengar soal Zira dan Dirga.Sekarang bukan waktunya untuk menyerang Zira.Mereka tertarik dengan wanita tua."Wanita Tua, sebenarnya siapa kamu? Dari mana kamu mengetahui identitas kami?""Apa saja yang kamu ketahui soal Aliansi Pelindung?"Wanita tua melepaskan guci arak di pinggangnya, lalu menyesap seteguk arak s
Zira menggenggam Tombak Naga Perak dengan sepasang tangan, lalu melangkah maju sambil menghunuskan tombaknya."Ngung!"Raungan Tombak Naga Perak bergema di langit. Pada saat yang sama, suatu energi tombak dan momentum yang menakutkan melesat ke arah lawan.Zira berubah menjadi seberkas bayangan yang menerjang ke arah lawan!"Hehe, jurus rendahan."Menghadapi serangan Zira, pendekar Aliansi Pelindung itu sama sekali tidak peduli dan malah sangat meremehkan.Dia menepuk tangannya dengan pelan, lalu suatu aura hitam yang menakutkan pun terpancar dari telapak tangannya dan menyelimuti seluruh energi tombak Zira.Ekspresi Zira menjadi makin muram. Ketika orang itu beraksi, dia sudah merasakan betapa bahayanya aura hitam ini.Dia merasa dirinya tidak akan sanggup bertahan, tetapi sekarang aura hitam sudah berada di hadapannya, dia tidak mempunyai pilihan selain melawan."Bum!"Aura hitam menyerap energi tombak Zira dan langsung menghantam tubuhnya.Zira terpelanting mundur, tetapi dia segera
Setelah selesai berbicara, Pak Hitam membawa rekan-rekannya terbang pergi lalu menghilang. Begitu mereka pergi, Zira tidak bisa bertahan lagi dan langsung jatuh ke tanah.Wanita Tua tiba-tiba muncul untuk menangkapnya."Kalau belum mati, cepat cari tempat untuk mengobati lukamu. Musuhmu dan Dirga benar-benar banyak.""Tenang saja, aku sudah memutuskan jalur energi antara kita dan Dirga, untuk sementara dia nggak akan menemukan kita.""Jadi, untuk sementara ini, kamu jangan berpikir mau mesra-mesraan dengannya. Kalian berpisah sementara waktu itu bagus untuk kalian dan juga kami semua."Wanita Tua berbicara sambil mentransfer energi sejati ke tubuh Zira. Saat ini, raut wajah Zira sangat pucat, tubuhnya sangat lemah."Nenek, terima kasih."Zira berkata dengan lemas. Begitu mendengar panggilan Zira, ekspresi Wanita Tua langsung berubah suram."Kamu lebih baik panggil aku senior saja, kamu memanggilku nenek membuatku merasa kamu mau menjebakku.""Kekuatan Aliansi Pelindung jauh lebih menak
Semua orang pun duduk dan mulai makan.Di meja makan, Viona dan Sisian terus berbicara tanpa henti, tidak ada yang memedulikan mereka berdua.Bagaimanapun juga, mereka berdua sudah berpisah sangat lama, apalagi dua-duanya cerewet, sangat normal mereka bisa mengobrol tanpa henti.Zira dan yang lain sudah terbiasa, mereka langsung menganggap Viona dan Sisian tidak ada di sini.Bisa berkumpul kembali dengan Naomi dan yang lain, apalagi selanjutnya mereka akan selalu bersama,Zira dan yang lain sangat senang, bahkan Lina juga ikut senang melihat mereka.Namun, ada satu orang yang tidak senang, sangat-sangat tidak senang. Orang itu tidak lain adalah Wanita Tua.Saat ini, dia sedang minum arak sendirian sambil memasang ekspresi kesal. Ekspresi di wajahnya seakan-akan Zira dan yang lain berutang miliaran tapi tidak bayar!Zira sudah menyadari ekspresi Wanita Tua dari tadi, tapi dia tidak ingin bicara dengannya.Karena dia tahu jelas sifat Wanita Tua, kalau ada yang berbicara dengannya waktu d
Meski Dirga tidak mengerti tujuan dari Wanita Tua, dia sudah menyetujuinya, apalagi dia juga sudah sampai di sini.Sekarang, dia harus segera mencari cara untuk bisa menemui Wali Kota Polo, Ignis."Saya Dirga Maharaja, ingin bertemu dengan Senior Ignis, Wali Kota Polo."Suara lantang Dirga terdengar dari depan gerbang kota. Sedetik kemudian, beberapa orang turun dari langit dan mendarat di atas dinding kota.Energi yang sangat kuat langsung menyelimuti Dirga."Siapa kamu? Beraninya kamu membuat keributan di sini?""Para Senior, namaku Dirga Maharaja, aku datang ingin bertemu dengan Pak Ignis.""Tolong kalian sampaikan."Orang-orang yang ada di atas dinding mengamati Dirga dengan teliti, semuanya memasang ekspresi meremehkan."Kultivasinya biasa saja, wajahnya juga biasa saja.""Kamu mau mati?""Kamu anggota dari sekte mana?""Laporkan namamu."Mendengar kata-kata ini, Dirga langsung memutar bola matanya.Sialan, apakah telinga orang-orang ini rusak?Tadi dia bukannya sudah menyebutkan
Dirga tidak mungkin mengasihani mereka, dia kembali melancarkan tinju kedua. Energi yang menakutkan langsung memenuhi seluruh langit!Meski dia sangat jarang menggunakan tinjunya, tidak berarti dia sangat lemah. Orang-orang di depannya ini meski berjumlah banyak, kultivasi mereka tidak lebih tinggi banyak darinya.Bahkan tingkatan sebagian besar berada di bawahnya.Orang-orang ini sama sekali tidak bisa menahan kekuatan tinjunya ini dan langsung dipukul jadi kabut darah!Melihat ini, yang tersisa langsung ketakutan, mereka segera mundur menjauhi Dirga."Mana mungkin?""Bocah, siapa kamu sebenarnya? Kenapa kamu sekuat ini?""Teknik tinju apa ini?""Untuk apa tanya ini-itu? Lagian kalian juga bakal mati."Dirga tidak bicara panjang lebar lagi, dia langsung melompat dan kembali melancarkan tinjunya. Kali ini, dia tidak memberi orang-orang ini kesempatan untuk melawan.Dengan satu tinju, mereka semua langsung mati.Begitu dia menarik kembali tinjunya, dia merasakan energi yang sangat menak
Tanpa menunggu Dirga berdiri, mayat hidup yang sangat ramai datang menghampirinya dari segala arah dan mengepungnya.Dirga tidak sempat memikirkan organ dalamnya yang terluka parah, dia langsung berdiri lalu mengayunkan Pedang Asura beberapa kali."Sialan, aku nggak percaya aku nggak bisa membunuh kalian."Namun, baru saja dia bicara, dia sudah terperangah. Dia melihat energi pedangnya yang sangat kuat mengenai para mayat hidup itu, tapi tetap tidak berpengaruh!Sebaliknya malah membuat para mayat hidup itu semakin bersemangat!Seketika, patung yang berkerumun itu muncul di depan Dirga lalu semua patung meledak.Sejumlah besar mayat hidup pun keluar lalu menyerang Dirga sekuat tenaga. Dirga langsung terlempar keluar!Kali ini, dia terlempar sampai ke lereng gunung.Kretek kretek.Dirga jatuh dengan sangat kuat ke tanah, beberapa tulang rusuknya patah."Bagaimana mungkin?"Saat ini, Dirga benar-benar bingung.Namun, begitu dia berdiri, sejumlah besar mayat hidup lagi-lagi terbang ke had
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama