Dirga seketika merasa jijik. Dengan kemunculannya, petarung di dunia ini baru berkesempatan menjadi Yang Bebas?Namun, dia sendiri tidak bisa!Benar-benar tidak adil!"Pak Tua, kamu lihat aku sudah mau mati, kamu berbaik hati kasih tahu aku sedikit, dong. Biar aku matinya tenang."Dasatri melihat Dirga sudah tidak bermaksud memberontak, apalagi memberontak juga tidak ada kesempatan lagi.Oleh karena itu, Dasatri menurunkan kewaspadaannya lalu menjelaskan dengan sabar, "Yang Bebas itu artinya bebas dari umur, karma dan juga batasan terakhir bela diri.""Secara sederhana, menjadi Yang Bebas berarti orang itu bisa mengendalikan kematiannya dan nggak usah takut dengan karma sampai batas tertentu.""Apalagi setelah menjadi Yang Bebas, tingkatan yang sebelumnya akan ditinggalkan dan mengikuti tingkatan bela diri yang benar-benar baru.""Bocah, aku sudah sangat baik menjelaskan semua ini padamu. Sejujurnya, kamu bisa sampai di tingkatan ini dan punya pencapaian serta kedudukan sekarang sudah
Tujuan Dirga sangat jelas, yaitu Sekte Taranda. Meski sekarang dia terluka parah, informasi yang di luar wawasannya itu sedang menyiksanya.Namun, hal ini adalah sesuatu yang bagus baginya.Setidaknya sekarang dia sudah tahu di dunia ini ada keberadaan yang disebut Yang Bebas. Sekarang dia memang masih tidak bisa memproses hal-hal ini,tapi setidaknya sekarang dia sudah punya tujuan.Selanjutnya dia harus berkumpul dengan Zira dan yang lain. Dia punya firasat kalau di Sekte Taranda dia dan Zira seharusnya bisa mendapatkan beberapa jawaban.Di saat yang sama dengan Dirga berangkat ke Sekte Taranda, Zira dan yang lain juga sudah berangkat menuju Sekte Taranda.Mereka berjalan lalu berhenti sesaat selama perjalanan. Sekarang mereka sudah mau masuk ke Sekte Taranda. Sementara para petarung dari organisasi lain yang datang berpartisipasi juga sudah tiba di Sekte Taranda.Karena seleksi kali ini diadakan di wilayah Sekte Taranda, semua orang melakukan perjalanan ke sini. Sekte Taranda dibang
Semua orang sangat tidak sabar berkumpul lagi dengan Dirga.Quinza dan Gesa sudah pernah berinteraksi secara sangat intim dengan Dirga, jadi sekarang mereka paling berhak bicara.Mereka berdua mengenang hari-hari mereka hidup bersama Dirga, seketika muncul senyuman manis di wajah mereka.Sementara Naomi juga teringat dengan awal pertama dia hidup bersama Dirga. Saat itu, dia berkali-kali ingin menyerahkan dirinya ke Dirga, tapi karena berbagai alasan, Dirga tidak menidurinya.Namun, sekarang, dia juga sudah tidak sabar. Hanya saja, dia sepemikiran dengan yang lain, yaitu membiarkan Zira memonopoli Dirga dulu.Bagaimanapun juga, Zira adalah istri pertama Dirga, tapi karena berbagai alasan, waktu mereka berdua bersama sangat sedikit.Tepat pada saat ini, Zira yang wajahnya memerah bertanya dengan serius kepada Gesa dan Quinza, "Sakit, nggak?"Untuk sesaat, Quinza dan Gesa tidak mengerti."Apanya sakit atau nggak?""Kak Zira, apa maksudmu?""Oh, nggak apa-apa, deh. Ayo, kita pergi cari pe
Masalah besar!Suasana di aula utama seketika menjadi hening.Meski pengertian mereka tentang Yang Bebas hanya sampai permukaan, mereka juga tidak pernah melihat Yang Bebas asli,mereka sama sekali tidak meragukan kalau semua yang ada di bawah Yang Bebas hanyalah semut di mata Yang Bebas.Kalau Dirga mendapatkan warisan, berarti dia kemungkinan besar akan menjadi Yang Bebas pertama di dimensi ini.Saat itu, siapa yang bisa melawannya?"Kita nggak boleh terus diam seperti ini, pertumbuhan Dirga dan istri-istrinya sudah jauh di luar perkiraan kita.""Sekarang mereka sudah bukan orang-orang yang bisa Sekte Taranda lawan. Begini saja, kita segera pergi meminta bantuan pada Langit Luar.""Di saat yang sama, kita cari Aliansi Pelindung juga. Selain itu, kita juga harus mencari buyut-buyut kita!""Asalkan ada satu saja yang berhasil dari tiga cara ini, Sekte Taranda akan selamat.""Kalau nggak, kali ini Sekte Taranda nggak akan bisa bertahan menghadapi serangan dari Dirga dan istri-istrinya."
Selain Lina, Zira dan yang lain bisa merasakan energi Dirga yang semakin kuat.Mereka tahu Dirga sudah mau sampai.Tidak ada yang lebih menantikan kedatangan Dirga daripada Zira. Tepat pada saat ini, bahkan Sisian dan Viona juga berdiri di belakang mereka."Kak Dirga akhirnya sudah mau datang?""Kakak, kamu sudah menyiapkan mental, belum?"Viona menghampiri Zira lalu merangkul lengannya.Zira langsung merangkul bahu Viona dan berkata, "Aku sudah berpisah selama ini dengan kakak iparmu, dari dulu sudah siap.""Bagus kalau begitu, sisa waktunya kita berikan kalian untuk berduaan."Setelah itu, Viona menoleh melihat Lina dan yang lain. "Kalian masih di sini untuk apa? Jadi obat nyamuk?""Kakakku dan Kak Dirga berpisah sudah sangat lama, mereka nggak bakal memedulikan kita sebelum bermesraan minimal sepuluh hari.""Ayo pergi, ayo."Viona dan Sisian menarik yang lainnya pergi. Setelah mereka pergi, Zira kembali ke kamarnya untuk berdandan.Kemudian, dia berjalan ke gerbang kota sambil memba
Setelah itu, pria itu mengulurkan tangannya lalu mencengkeram udara. Seketika, Dirga dan Zira dicengkeram olehnya!Melihat adegan ini, Viona dan yang lain marah, juga merasa putus asa.Namun, tepat pada saat ini, ekspresi pria berkemeja hijau itu berubah drastis karena entah sejak kapan di atasnya muncul sebuah bayangan!Bayangan itu terlihat seperti seorang wanita, tapi wajahnya tidak terlihat jelas."Pecundang, memangnya kamu pantas menyentuh orang-orangku?"Bayangan itu hanya berdiri diam di atas pria itu, suaranya juga sangat kecil tapi penuh dengan aura membunuh yang kuat dan energi yang sangat menakutkan!Alam Gamasesa?"Kamu ... adalah roh yang ada di tubuh Zira?"Pria berkemeja hijau itu terkejut sesaat lalu tertawa terbahak-bahak."Hahahaha, nggak kusangka baru begini saja kamu sudah nggak tahan.""Nggak kusangka aku datang kali ini bakal ada penghasilan di luar dugaan. Nona, beranikah kamu menerima satu serangan dariku?"Pria berkemeja hijau itu seketika melempar Zira dan Dir
Semua pendekar di Sekte Taranda tertegun mendengar perintah Draco!Mereka semua tidak memercayai pendengaran mereka, mereka tidak menyangka ketua sekte mereka akan memberi perintah seperti itu.Kalau menyembuhkan pendekar lain, seperti buyut-buyut mereka, mereka masih bisa menerimanya.Namun, orang yang mau mereka selamatkan adalah Viona dan yang lain, musuh bebuyutan seluruh Sekte Taranda.Kali ini, Dirga dan yang lain datang untuk memusnahkan Sekte Taranda, mereka tidak mengerti kenapa ketua mereka memberikan perintah seperti itu."Pakai segala cara!""Bukannya berarti mau menggunakan semua kekayaan Sekte Taranda yang terkumpul selama puluhan ribu tahun?"Tetua Agung segera berkata, "Ketua, apakah Anda sudah mempertimbangkannya dengan baik? Kita benar-benar mau menyembuhkan mereka dengan segala cara?""Anda jangan lupa, mereka adalah musuh bebuyutan seluruh Sekte Taranda.""Kalaupun kita menghabiskan semua harta Sekte Taranda untuk menyembuhkan mereka, mereka juga belum tentu akan be
Begitu Naomi bicara sampai sini, seseorang datang lewat udara.Orang itu adalah Dirga!Dia tidak mengatakan apa-apa, melainkan segera menghampiri Naomi dan yang lain lalu memeluk mereka.Setelah itu, dia mencium mereka satu per satu lalu berkata, "Maaf, membuat kalian khawatir dan menunggu lama.""Sayang, baguslah kalau kamu nggak apa-apa."Naomi dan yang lain menangis bahagia, sementara Sisian dan Lina sedang beradu mulut.Viona yang duduk di samping malah menunduk, tidak mengatakan apa-apa. Selama ini, dia hampir tidak berbicara dengan siapa pun.Beberapa menit kemudian, Dirga berjalan ke hadapan Viona.Saat ini, Viona pun mendongak melihat Dirga dengan wajah basah karena menangis.Selama tiga bulan ini, dia selalu mengkhawatirkan kakaknya, tentu saja juga mengkhawatirkan Dirga.Dia punya suatu ketergantungan yang spesial terhadap Dirga dan Zira, ketergantungan ini berbeda dengan Naomi dan yang lain.Kalau Naomi dan yang lain terluka atau mati, dia tentu saja akan sangat sedih dan mu